Apa yang Arthur katakan benar. Meskipun sebelumnya Clarissa juga sudah menebak hal seperti ini akan terjadi sama seperti apa yang Arthur pikirkan sebelumnya, namun ia tetap tidak menyangka jika rupanya reaksi para reporter akan lebih heboh dari yang ia bayangkan sebelumnya. "Apa yang kamu katakan benar. Aku tidak menyangka jika mereka akan bersikap seheboh ini hanya karena kaget." Kata Clarissa sambil terus berjalan dengan tenang.
Sebenarnya respon seperti ini adalah hal yang wajar, karena Clarissa sendiri adalah seorang model papan atas yang sudah lama tidak kembali ke tanah kelahirannya. Apalagi jika Clarissa pulang secara tiba-tiba seperti ini dengan membawa seorang pria lain sebagai partnernya bertepatan dengan media yang sekarang ini di buat heboh dengan adanya skandal percintaan Clarissa dengan Azef, tentunya media massa tidak akan melewatkan kesempatan emas ini untuk menyorot Clarissa dan mewawancarainya. Namun, Clarissa tidak ingin memanfaatkan kesempatan itu sekarang ini, ia memutuskan untuk mengabaikan media massa yang terlihat sudah tidak sabar lagi untuk mewawancarainya itu dan pergi terlebih dahulu ke aula acara untuk memberikan selamat kepada sang pemilik acara tersebut.
"Jadi .... bagaimana rencanamu selanjutnya? Haruskah kita berdua pergi menghampiri para reporter? Mereka terlihat sudah tidak sabar lagi untuk mewawancaraimu." Karena sekarang ini mereka hampir tiba di aula acara, Arthur pun merasa perlu untuk bertanya kepada Clarissa mengenai langkah yang harus mereka berdua lakukan sekarang ini karena sebelumnya, Clarissa tidak mengatakan apapun kepadanya mengenai apa yang ingin Clarissa lakukan hari ini.
Apa yang Arthur katakan benar, Clarissa bahkan tanpa sengaja sampai melupakan hal yang penting yaitu menceritakan mengenai rencananya kepada Arthur. "Tidak, kita nikmati saja dahulu acara ini kemudian memberi selamat kepada pemilik acara. Setelah itu, barulah kita melakukan hal yang penting itu." Jawab Clarissa.
Karena Clarissa sudah menjelaskan secara detail tentang langkah yang harus mereka ambil selanjutnya, membuat Arthur pun kini menjadi paham dan dapat mengerti tentang apa yang harus ia lakukan untuk ke depannya. "Baiklah kalau begitu." Setelah mengatakan hal itu, Arthur dan Clarissa pun melanjutkan langkahnya untuk menuju ke aula acara. Begitu masuk ke dalam gedung tersebut, terlihat sudah ada banyak sekali tamu yang datang seperti mereka di dalam. Sama seperti respon para reporter tadi, para tamu yang lain pun menatap Clarissa dengan tatapan tercengang, melihat model cantik yang selama ini memilih untuk tinggal di paris tersebut, tiba-tiba berada di acara ini bersama Arthur sebagai partnernya.
Clarissa dan Arthur pun memutuskan untuk mengabaikan tatapan orang-orang yang seolah meminta jawaban dari mereka mengenai kejadian kali ini, Clarissa dan Arthur menepi di sudut untuk beristirahat sejenak sambil mencicipi makanan dan minuman yang telah di sediakan. Tak lama kemudian, datanglah para rekan kerja Arthur yang semenjak tadi terus merasa penasaran dengan mereka. "Arthur, lama tidak bertemu." Kata John, yang merupakan patner bisnis Arthur.
Arthur pun menerima jabatan tangan dari John dengan sangat hangat, melihat John yang semenjak tadi terus menatap Clarissa dengan penasaran, membuat Arthur mau tidak mau harus memperkenalkan Clarissa kepada rekan kerjanya itu meskipun merasa cemburu dengan pesona Clarissa yang telah berhasil menarik perhatian banyak sekali pria. "John, rupanya kau juga datang di acara ini. Perkenalkan, ini Clarissa Sharlon Ellanor, kau juga pasti sudah tau, kan? Dia kekasihku." Kata Arthur yang dengan sengaja memperkenalkan Clarissa sebagai kekasihnya setelah mendapatkan ijin dari Clarissa untuk mengungkapkan hal itu.
Memangnya siapa yang tidak mengenal model cantik itu? Tentunya John pun juga sering mendengar nama Clarissa meskipun ini adalah untuk yang pertama kali baginya bertemu secara langsung dengan model yang merupakan tipe idealnya itu. "Tentu saja aku mengenalnya. Tapi .... bukankah dia kekasih dari Azef?" Meskipun kali ini adalah sebuah kehormatan besar bagi John dapat bertemu dengan Clarissa secara langsung, namun tentunya ia sendiri merasa aneh dengan Arthur yang mengaku bahwa Clarissa adalah kekasihnya di tengah skandal percintaan Azef dengan Clarissa yang tengah beredar sekarang ini.
Mendengar dirinya yang di bicarakan, membuat Clarissa yang semula hanya diam saja, kini memutuskan untuk angkat bicara. "Halo, saya Clarissa, kekasih Arthur. Mohon maaf sebelumnya tapi .... bagaimana bisa Anda berfikir bahwa saya adalah kekasih Azef?" Tanya Clarissa bersikap pura-pura tidak mengetahui rumor yang beredar tentang dirinya sekarang ini.
Melihat Clarissa yang justru bertanya kembali padanya, membuat John pun berfikir bahwa tampaknya Clarissa benar-benar tidak mengetahui rumor yang tengah beredar sekarang ini tentang dirinya. "Ah ... saya John, rekan bisnis Arthur. Maafkan saya karena berkata seperti ini di pertemuan pertama kita, tapi apakah Anda benar-benar tidak tau mengenai rumor yang tengah beredar sekarang? Semuanya berisi tentang skandal percintaan Anda dengan Azef." Meskipun John merasa tidak enak jika harus mengatakan hal seperti ini kepada model idolanya itu di pertemuan pertama mereka, namun demi kebaikan Clarissa sendiri, John pun berfikir bahwa akan ada baiknya jika Clarissa mengetahui hal penting tentang dirinya seperti ini.
Clarissa pun merasa puas, karena berhasil memancing lawan bicaranya sekarang ini untuk berkata jujur tentang apa yang ia ketahui mengenai skandal percintaannya dengan Azef agar dapat lebih mudah untuk menggali informasi dan mengetahui siapa sebenarnya dalang di balik semua ini. "Mungkin karena selama ini saya menghabiskan waktu di paris, saya bahkan sampai tidak mengetahui rumor yang tengah beredar di negara ini mengenai saya. Rumor itu tidaklah benar, karena kekasih saya adalah Arthur, entah bagaimana rumor tidak masuk akal seperti itu bisa ada." Tutur Clarissa berpura-pura memasang raut wajahnya yang sedih untuk memperkuat sandiwaranya sekarang ini agar terkesan lebih nyata.
Melihat reaksi Clarissa saat mengetahui rumor yang beredar tentang dirinya, membuat John pun sedikit merasa bersalah karena telah memberitahu hal tidak mengenakkan kepada Clarissa. "Ah ... maafkan saya, saya juga merasa ada yang aneh dengan semua rumor itu. Karena Anda bahkan sudah lama tidak kembali ke tanah air, bagaimana mungkin Anda bisa menjalin hubungan lagi dengan Azef." Kata John yang mulai merasa kasihan dengan gosip buruk yang beredar di masyarakat mengenai Clarissa. Sejujurnya ia pun cukup merasa bingung mengenai asal mula rumor ini beredar, karena stasiun berita secara bersamaan mengeluarkan berita mengenai skandal percintaan Clarissa dengan Arthur sehingga membuat orang-orang pun merasa sulit untuk mengetahui siapakah yang pertama kali mengarang cerita ini.
Karena sudah sampai seperti ini, Clarissa pun berniat untuk memancing John sekali lagi demi bisa menggali informasi lebih dalam darinya karena mungkin saja Clarissa dapat menemukan titik terang setelah berbicara sedikit lebih lama dengan John. "Sebenarnya siapa yang telah tega membuat berita konyol semacam itu, ya? Tega sekali." Ucapnya dengan akting yang sangatlah sempurna.