Chereads / Nikah Kontrak / Chapter 28 - Clarissa yang Menghilang Mendadak

Chapter 28 - Clarissa yang Menghilang Mendadak

Setelah itu pun Zasco lanjut berlari dengan menggendong Clarissa sampai keluar pintu masuk, terlihat sudah ada banyak sekali para reporter yang begitu terkejut dan bersiap untuk melontarkan berbagai macam pertanyaan mereka mengenai Clarissa setelah melihatnya keluar dalam keadaan seperti ini. Zasco pun dengan nekat menerobos kerumunan itu seorang diri demi Clarissa, ia mengabaikan segala macam pertanyaan yang terus ke luar dari mulut para reporter sambil melindungi Clarissa dengan menggunakan tubuhnya agar terhindar dari benturan kerumunan tersebut.

****

Melihat Azef yang kini sudah kehilangan kesadaran akibat ia yang terlalu terbawa emosi sehingga tidak menyadari akan kemungkinan Azef terkena luka yang serius, membuat Arthur pun kini mencoba untuk meredakan emosinya dan menghentikan pukulan yang semenjak tadi terus Ia layangkan ke tubuh Azef dan membuatnya babak belur sekarang ini. Arthur yang semula menindih Azef di bawahnya, kini beranjak bangun dan menarik nafasnya dalam-dalam untuk menenangkan pikirannya yang tengah kacau sekarang ini. Sebelum membawa perkara ini lebih lanjut, Arthur pun berfikir bahwa akan ada baiknya jika Ia menelfon Jackson yang semenjak tadi berpisah dengannya di aula acara dan meminta Jackson untuk segera mengurus kondisi Azef sekarang ini dengan membawanya pergi ke rumah sakit.

Arthur pun merogoh sakunya kemudian menelfon Jackson dengan ponselnya, setelah cukup lama berdering, tak lama kemudian Jackson yang tengah bersama dengan Cintya sesuai dengan perintah Arthur pun mengangkat panggilan tersebut. "Ada apa, Tuan?" Tanya Jackson yang menepi sebentar untuk mengangkat panggilan Arthur demi menghindari suara bising di tengah keramaian tersebut.

Tanpa banyak bicara, Arthur pun segera meminta Jackson untuk pergi ke balkon menemui dirinya sebelum Arthur menjelaskan situasi yang tengah terjadi sekarang ini. "Aku sedang berada di balkon sekarang ini, cepat susul aku kemari. Oh iya, jangan lupa ajak Cintya ikut bersamamu." Setelah mengatakan hal itu pun, Arthur segera mematikan panggilan tersebut kemudian berfikir mengenai langkah selanjutnya yang harus ia ambil setelah menyelesaikan semua kekacauan ini.

Meskipun sebenarnya Jackson tidak mengetahui dengan pasti apa yang sedang Arthur lakukan di balkon sampai-sampai menyuruhnya untuk datang menyusulnya, Jackson tetap menjalankan perintah Arthur dengan mengajak Cintya ikut bersama dengannya sekalian tanpa banyak bertanya terlebih dahulu.

Karena semenjak tadi Arthur kehilangan kendalinya akibat berhasil di kuasai oleh amarah yang melahap akal sehatnya, ia bahkan sampai melupakan hal penting yaitu keberadaan Clarissa saat ini. Arthur yang baru teringat kepada Clarissa itu segera menengok kemudian mengamati tempat terakhir ia melihat Clarissa, dan betapa terkejutnya Arthur begitu menyadari bahwa rupanya Clarissa sudah tidak ada lagi di dekatnya. Sekarang pikiran Arthur benar-benar terasa kacau, ia merasa bingung dengan apa yang pertama kali harus ia lakukan sekarang ini.

Meskipun panik karena Clarissa yang menghilang secara tiba-tiba darinya, Arthur tetap mencoba untuk bersikap tenang dan berfikir positif sampai Jackson dan Cintya tiba di balkon. Arthur benar-benar menyesal karena telah mengalihkan perhatiannya dari Clarissa, padahal ia mengetahuinya dengan jelas, bahwa sekarang ini yang membutuhkan dirinya lebih dari siapapun adalah Clarissa, namun dengan teganya ia justru mengabaikan Clarissa meskipun telah mengetahui fakta tersebut. Akibat kejadian kali ini, sekali lagi, Arthur merasa bahwa dirinya tidak pantas untuk menjadi kekasih dari Clarissa yang sesungguhnya.

Tak lama kemudian, pada akhirnya Jackson dan Cintya pun tiba di balkon. Mereka tentunya begitu terkejut, begitu melihat kondisi di sekitar Arthur yang sangat kacau balau seperti sekarang ini. Hanya dengan melihat dari penampilan Arthur yang berantakan, pintu balkon yang hampir patah, dan juga seorang pria asing yang tergeletak di atas lantai dengan penampilannya yang menyedihkan, membuat Cintya dan Jackson dapat menebak bahwa rupanya telah terjadi sesuatu yang buruk selama mereka semua berpisah di aula acara. "Sebenarnya apa yang telah terjadi, Tuan?" Tanya Jackson sambil menghampiri Arthur yang terlihat sedang melamun di tepi balkon.

Karena terus memikirkan keberadaan Clarissa sekarang ini, Arthur yang memiliki indra pendengaran yang cukup tajam itu bahkan sampai tidak bisa menyadari kedatangan Jackson dan juga Cintya yang telah cukup lama berada di sini. Mendengar Jackson yang kini bertanya padanya tentang apa yang telah terjadi, membuat Arthur pun tidak memiliki pilihan lain lagi selain menceritakan semua kejadian yang terjadi kepadanya dan Clarissa semenjak awal hingga saat ini meskipun ia merasa sangat malas.

Begitu mendengar Arthur yang bercerita tentang kejadian yang telah menimpa majikannya itu, tentu saja membuat Cintya sebagai bawahan Clarissa sekaligus orang yang telah menganggapnya sebagai keluarga pun merasa sangat marah. Bagaimana tidak? Cintya yang sebelumnya merasa tidak senang dengan hubungan Clarissa dan Arthur mencoba untuk tetap bersikap profesional dengan mempercayakan Clarissa sepenuhnya kepada Arthur untuk seharian ini. Namun Arthur justru tidak dapat menjaga kepercayaan yang telah ia berikan dengan susah payah tersebut. "Apa? Jadi sekarang ini Anda tidak tau di mana Nona berada? Saya tidak menyangka jika Anda seceroboh ini." Tutur Cintya yang mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap ceroboh Arthur.

Tidak seperti sebelumnya, kali ini Arthur tidak mempermasalahkan sikap kurang ajar yang di tunjukkan oleh Cintya padanya karena kejadian yang tengah menimpa Clarissa sekarang ini adalah murni akibat kecerobohannya. Jika saja tadi ia tidak menuruti permintaan Clarissa untuk ikut berkumpul dengan teman-temannya setelah sekian lama, jika saja tadi Arthur tidak meninggalkan Clarissa terlalu lama karena asik berkumpul dengan teman-temannya setelah sekian lama, Clarissa pasti tidak akan bertemu dengan Azef kemudian mendapatkan perlakuan buruk darinya dan Clarissa pasti tidak akan menghilang secara tiba-tiba seperti ini. Semuanya adalah salahnya, Arthur terus menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang telah terjadi kepada Clarissa semenjak tadi hingga saat ini.

Melihat Arthur yang terlihat sangat bersedih sekarang ini, tentu saja membuat Jackson ikut merasa sedih melihatnya. Sebagai bawahan, Jackson tidak dapat membiarkan hal seperti ini terjadi kepada majikannya. Karena itulah ia memutuskan untuk segera membereskan kekacauan yang telah terjadi ini tanpa menyalahkan siapapun atas apa yang terjadi kemudian mencari Clarissa dengan kemampuan yang ia miliki. "Ini bukan waktunya untuk saling menyalahkan seperti ini, sekarang lebih baik kita segera mencari Nona Clarissa dan menemukannya. Cintya, tolong kamu urus Tuan Azef dengan membawanya ke rumah sakit. Soal Nona Clarissa, percayakan saja pada kami, biar aku dan Tuan yang mencarinya." Melihat Arthur yang kini tidak lagi memiliki kepercayaan diri, membuat Jackson pun mau tidak mau harus mengambil alih untuk memberikan perintah dan mengatur segalanya.

Cintya merasa apa yang Jackson katakan adalah benar. Karena daripada membuang waktu hanya untuk menyalahkan satu sama lain atas apa yang sudah terlanjur terjadi, tentunya akan lebih baik jika mereka memanfaatkan waktu ini untuk segera bertindak dan mencari Clarissa.