Sesuai dengan perkataan Jackson sebelumnya, Cintya pun segera bertindak untuk mengurus masalah Azef sementara itu ia mencoba untuk mempercayakan tentang pencarian Clarissa kepada Jackson dan juga Arthur yang ia percaya memiliki kemampuan untuk hal itu. Dengan cepat, Cintya pun memanggil seseorang yang bisa ia percaya untuk datang dan membawa Azef pergi ke rumah sakit, tak lupa ia juga meminta bantuan seseorang untuk mengurus masalah pintu dan juga beberapa kekacauan lainnya. Sementara itu, Jackson pun pergi ke bawah untuk mencoba mendapatkan informasi dari para tamu lainnya. Karena ia dan Cintya yang semenjak tadi menghindar dari aula, Jackson berfikir bahwa mungkin saja mereka tertinggal info mengenai apa yang baru saja terjadi beberapa menit yang lalu.
Karena sebagian masalah sudah di urus oleh Cintya dan juga Jackson, kini Arthur pun memutuskan untuk mencoba menelfon ponsel Clarissa kemudian berniat untuk melacak keberadaannya. Namun sayangnya, ponsel Clarissa rupanya tertinggal di dalam tas Cintya dan membuat Arthur tidak bisa melacak keberadaan Clarissa akibat hal itu. Tapi untungnya, tak lama kemudian Jackson pun datang dengan membawa kabar baik untuknya. "Tuan, saya mendapatkan kabar dari salah satu tamu di bawah, bahwa rupanya Nona Clarissa di bawa ke rumah sakit oleh seorang pria." Ujar Jackson dengan terburu-buru begitu sampai, menyampaikan kabar baik kepada Arthur agar dapat mengurangi rasa khawatirnya sekarang ini.
Tentu saja begitu mengetahui fakta bahwa sekarang ini Clarissa tengah di bawa ke rumah sakit, membuat Arthur cukup merasa tenang karena setidaknya Clarissa tidak menghilang ke suatu tempat yang sulit untuk di jangkau olehnya. Namun sayangnya rasa khawatir Arthur belum menghilang sepenuhnya, karena Ia sendiri tidak mengetahui sebenarnya siapa pria yang telah membawa Clarissa pergi tanpa sepengetahuannya itu. Karena itu tanpa pikir panjang, Arthur pun mencoba untuk segera pergi menyusul Clarissa ke rumah sakit terdekat. "Cepat siapkan mobil, kita pergi ke rumah sakit terdekat untuk mencari Clarissa." Meskipun tidak ada yang mengetahui dengan pasti di rumah sakit mana Clarissa berada sekarang, namun anehnya Arthur memiliki firasat yang kuat bahwa Clarissa tengah berada di rumah sakit yang paling dekat dengan gedung ini.
Sesuai dengan perintah yang di berikan Arthur barusan, Jackson pun dengan sigap segera meminta supir yang mereka bawa untuk menyiapkan mobil kemudian menuju ke rumah sakit terdekat untuk memeriksa apakah Clarissa berada di sana atau tidak. Arthur memutuskan untuk pergi tanpa mempedulikan media massa yang terus bertanya berbagai macam hal kepadanya. Karena sekarang ini yang menjadi prioritas utamanya adalah untuk menemukan Clarissa dan bukannya menjawab pertanyaan dari para reporter.
****
Begitu mobil mereka berhenti pun, Arthur segera turun dari dalam mobil kemudian berlari untuk masuk ke dalam rumah sakit tersebut. Setelah cukup lama berlari, pada akhirnya Arthur pun sampai di tempat resepsionis. Ia pun segera menanyakan pasien dengan nama Clarissa Sharlon Ellanor untuk memastikan apakah Clarissa benar-benar berada di rumah sakit tersebut sesuai dengan firasatnya ataukah tidak. "Permisi, apakah ada pasien yang baru saja masuk dengan nama Clarissa?" Tanya Arthur dengan terburu-buru, sambil terus berharap agar resepsionis tersebut memberikan jawaban sesuai dengan harapannya.
Resepsionis tersebut pun meminta Arthur untuk menunggu sebentar dengan sabar sementara ia mengecek kembali daftar pasien yang baru saja masuk beberapa saat yang lalu hingga sekarang ini. Dan setelah di lihat secara teliti, apa yang Arthur prediksi sebelumnya adalah benar, bahwa Clarissa memang datang ke rumah sakit ini beberapa saat yang lalu dengan di gendong oleh seorang pria. "Benar, ada pasien wanita yang masuk beberapa saat yang lalu dengan nama Clarissa. Kini beliau berada di ruangan kamar nomor F-04 bagian timur." Jawab resepsionis tersebut.
Begitu mendengar jawaban yang keluar dari mulut resepsionis tersebut yang menyatakan bahwa Clarissa memang benar berada di rumah sakit ini, tentunya membuat Arthur merasa sangat senang karena pada akhirnya ia dapat bertemu kembali dengan Clarissa dan mengecek dengan kedua matanya sendiri mengenai keadaan Clarissa sekarang ini. Arthur pun segera berlari dengan sangat kencang, menuju ke sebelah timur rumah sakit tersebut untuk mencari ruangan F-04 sesuai dengan apa yang di sebutkan oleh resepsionis tadi. Sementara itu, Cintya dan Jackson pun mengikuti Arthur yang berlari dengan sangat cepat dari belakang.
Setelah sekian lama berlari, pada akhirnya Arthur menemukan kamar F-04, tempat di mana Clarissa berada. Arthur pun segera membuka pintu tersebut dengan perlahan, untuk tidak membuat Clarissa terkejut nantinya. Namun begitu membuka pintu tersebut, Arthur tersentak begitu mengetahui bahwa rupanya ada seorang pria asing yang tengah duduk di samping Clarissa yang tertidur di atas ranjang rumah sakit dengan sangat lemah. Dengan emosinya yang kembali meluap-luap, Arthur pun masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu karena berfikir bahwa pria asing itulah yang telah membawa Clarissa kemari tanpa meminta ijin terlebih dahulu darinya.
Mendengar adanya suara pintu yang terbuka serta langkah kaki yang semakin lama semakin terdengar keras di telinganya, membuat Zasco pun segera memasang sikap waspada kemudian menengok ke arah pintu. Begitu melihat bahwa pria yang tadi ia lihat tengah masuk ke dalam ruangan kamar Clarissa dengan langkah kakinya yang sangatlah keras terdengar, tentunya membuat Zasco pun memutuskan untuk segera berdiri kemudian menghalangi pria tersebut masuk agar tidak membuat Clarissa jadi terbangun karenanya. "Saya tidak tau siapa Anda, tapi saya harap Anda bisa segera keluar dari sini demi kebaikan Clarissa. Seperti yang Anda lihat sendiri, Clarissa masih tertidur sekarang ini, jadi Anda bisa kembali lagi nanti jika ingin berbicara dengannya." Kata Zasco dengan nada bicaranya yang sedikit ia pelankan dengan sengaja.
Begitu mendengar pria asing tersebut yang langsung mengusirnya bahkan sebelum ia berkata apapun, membuat Arthur yang saat ini berstatus sebagai kekasih dari Clarissa meskipun itu hanyalah pura-pura menjadi kesal mendengarnya. "Seharusnya aku yang berbicara seperti itu padamu. Aku berterimakasih padamu karena telah membawa Clarissa kemari dan menjaganya. Tapi karena sekarang ini kekasih Clarissa sudah tiba, kau tidak perlu lagi melakukan hal ini karena aku yang akan menjaganya." Ujar Arthur yang mencoba untuk meredakan emosinya, mengingat kembali akan tempatnya berada sekarang ini adalah di dalam rumah sakit.
Saat mendengar pria asing di depannya yang mengaku sebagai kekasih dari Clarissa, tentunya membuat Zasco yang telah mengenal Clarissa cukup lama di paris pun tidak percaya mendengarnya. Karena Clarissa yang selama ini ia kenal tidaklah pernah menjalin hubungan yang spesial dengan seorang pria, maka dari itu Zasco tetap tidak percaya jika rupanya Clarissa memiliki seorang kekasih di tanah kelahiran yang sangat Clarissa benci ini. "Apa yang barusan kau katakan? Clarissa adalah kekasihmu? Jangan mengarang cerita. Aku telah mengenal Clarissa dengan dekat dalam waktu yang cukup lama, aku tidak percaya jika ia memiliki seorang kekasih di negara ini." Jawab Zasco yang memutuskan untuk menggunakan bahasa santai kepada Arthur yang terlebih dahulu berbicara dengan tidak sopan padanya.