Chereads / Nikah Kontrak / Chapter 23 - Melakukan Hal yang Sia-Sia

Chapter 23 - Melakukan Hal yang Sia-Sia

Melihat Clarissa yang kini benar-benar sedih seolah hampir menangis, membuat John pun semakin merasa kebingungan dengan apa yang harus ia lakukan sekarang ini untuk menebus kesalahannya. Sejujurnya, ia sendiri juga tidak mengetahui dari mana sebenarnya berita tersebut di mulai akibat tidak adanya sumber yang jelas. "Saya juga tidak mengetahuinya, tapi yang jelas orang tersebut pasti melakukan ini semua hanya untuk menjatuhkan Anda. Saya mohon jangan terlalu di pikirkan, karena rumor tak berdasar seperti ini pasti akan segera menghilang seiring berjalannya waktu." Pada akhirnya yang bisa keluar dari mulut John hanyalah perkataan yang mungkin saja bisa membuat Clarissa merasa sedikit tenang setelah mendengarnya.

Merasakan ekspresi John yang sangat natural saat berbicara, membuat Clarissa pun merasa yakin bahwa tampaknya John benar-benar mengatakan hal yang jujur kepada dirinya, bahwa John sendiri juga tidak mengetahui awal mula terciptanya skandal percintaan di antara dirinya dengan Azef. Maka dari itu, Clarissa pun memutuskan untuk segera mengakhiri obrolan di antara mereka karena telah lelah bersandiwara dan menganggap semuanya tidak ada gunanya lagi jika di teruskan. "Terimakasih atas perhatian Anda. Arthur, bagaimana jika kita menyapa tamu yang lainnya?" Ucap Clarissa mencoba untuk mengalihkan topik pembicaraan.

Mendengar Clarissa yang secara tiba-tiba mengajaknya pergi untuk menyapa tamu lainnya, membuat Arthur yang memiliki rasa peka yang cukup tinggi pun langsung menyadari bahwa rupanya Clarissa ingin segera mengakhiri obrolannya dengan John karena tidak mendapatkan apa yang ia inginkan. "Baiklah kalau begitu. John, aku dan Clarissa permisi." Kata Arthur yang mengikuti permintaan Clarissa untuk segera pergi menghindari John dengan dalih pergi untuk menyapa rekan-rekannya yang lain.

Karena Clarissa dan Arthur sudah sampai berkata seperti itu, tidak ada alasan lagi bagi John untuk menahan mereka berdua agar tidak pergi meskipun sejujurnya di dalam hati ia sangat menyayangkan pertemuannya untuk yang pertama kali dengan Clarissa jika hanya berakhir dengan singkat seperti ini. John yang datang seorang diri ke acara tersebut pun hanya bisa mengangguk, ia pun memutuskan untuk pergi menyapa teman-temannya yang lain, yang juga datang ke acara tersebut bersama dengan patner mereka masing-masing.

Setelah cukup jauh dari John dan berbaur dengan kerumunan tamu lainnya, Arthur yang tangannya sampai sekarang masih di gandeng oleh Clarissa pun mencoba untuk bertanya kepadanya. "Apa kamu tidak mendapatkan sesuatu dari obrolan tadi?" Tanya Arthur berbisik kepada Clarissa.

Dengan raut wajahnya yang terlihat murung, Clarissa pun menghela nafas panjang dan menjawab pertanyaan dari Arthur. "Jangankan mendapatkan sesuatu darinya, aku bahkan merasa bahwa pilihanku untuk mencoba menggali informasi darinya adalah sebuah kesalahan yang seharusnya tidak terjadi." Ujar Clarissa yang mengungkapkan kekesalannya.

Arthur pun tersenyum, anehnya meskipun ia tau suasana hati Clarissa yang sekarang ini pastinya tengah memburuk, ia justru merasa senang melihat Clarissa yang merengut sepanjang mereka berjalan di tengah aula. "Kalau begitu, demi melupakan sejenak masalah kali ini, bagaimana jika kita bersenang-senang terlebih dahulu sambil berdansa?" Tepat sekali sekarang ini musik dansa hampir di mulai dan mereka yang tengah berada di tengah aula acara, sekalian saja Arthur hendak mengajak Clarissa menghabiskan satu lagu yang hampir di mulai itu untuk berdansa bersamanya.

Meskipun sejujurnya Clarissa merasa tidak percaya diri dengan kemampuannya dalam berdansa akibat dirinya yang sudah lama tidak melatih tubuhnya itu, namun karena Clarissa merasa bahwa apa yang di katakan Arthur barusan ada benarnya, Clarissa pun memutuskan untuk mengiyakan ajakan Arthur sambil terus berharap di dalam hatinya agar ia tidak melakukan kesalahan pada saat berdansa untuk yang pertama kalinya setelah sekian lama. "Baiklah kalau begitu, tapi jangan salahkan aku jika kakimu akan terasa sakit setelah ini." Jawab Clarissa sambil menaruh telapak tangan kanannya di atas uluran tangan Arthur.

Tentu saja Arthur mengerti maksud dari ucapan yang keluar dari mulut Clarissa barusan, yaitu Clarissa memperingatkan kepada dirinya untuk tidak menyesal telah mengajaknya berdansa karena kemampuan dansanya yang buruk bisa saja membuat Clarissa menginjak kaki Arthur saat mereka berdua berdansa. Namun tentunya Arthur tidak mempedulikan hal itu, karena menurutnya saat-saat yang ia habiskan dengan Clarissa jauh lebih penting dari pada kesehatan kakinya sendiri. "Tenang saja karena aku pasti tidak akan melakukan hal itu." Jawab Arthur dengan sangat percaya diri.

Melihat ekspresi wajah Arthur yang terlihat sangat percaya diri saat menjawab ucapannya tadi, membuat Clarissa pun semakin memberanikan dirinya untuk berdansa. Pas sekali, kini musik dansa pertama yang di putar adalah musik kesukaan mereka berdua, Arthur dan Clarissa pun ikut ke dalam barisan para pasangan lainnya untuk berdansa. Mereka berdua memulai dansa dengan sangat romantis, tubuh Clarissa terlihat sangat indah sekali saat sedang berdansa dengan Arthur, begitu juga sebaliknya.

Keduanya sangat menikmati waktu ini, sesuai dengan apa yang Arthur katakan sebelumnya, masalah yang semula terus melintas di kepala Clarissa pun seolah menghilang hanya dengan satu kali tarian yang ia lakukan bersama dengan Arthur. Semakin lama berada di dekat Arthur dan menatapnya dari dekat, anehnya jantung Clarissa terus berdetak dengan kencang, tidak seperti biasanya. Clarissa tidak mengetahui apa yang sebenarnya tengah ia rasakan sekarang ini tapi yang jelas, perasaan seperti ini sangat mengganggunya, karena ini adalah perasaan aneh yang baru pertama kali ia rasakan dalam hidupnya.

Namun tentunya Clarissa tidak ingin waktunya bersama dengan Arthur saat ini terganggu hanya karena perasaan aneh yang muncul dalam dirinya. Ia pun mencoba untuk tetap bersikap tenang agar Arthur tidak merasakan adanya keanehan dalam dirinya, Clarissa terus bersikap normal dengan berhasil menyelesaikan dansa pertamanya setelah sekian lama bersama Arthur. Setelah musik berhenti pun, Arthur dan Clarissa saling sedikit menundukkan kepala mereka untuk memberikan selamat satu sama lain karena telah berhasil menyelesaikan satu putaran lagu dengan baik sesuai dengan kebiasaan yang ada.

Karena semenjak tadi mereka hanya terus berdiam diri tanpa mengobrol, Arthur pun berfikir agar dirinya dapat membawakan minuman untuk Clarissa. "Apakah kamu haus? Mau ku ambilkan minum?" Tanya Arthur mengkhawatirkan Clarissa yang kini tampak kelelahan setelah mereka berdua selesai berdansa.

Mungkin karena ini adalah dansanya untuk pertama kali setelah sekian lama, Clarissa benar-benar merasa pegal di sekujur tubuhnya meksipun hanya melakukan dansa untuk satu kali putaran lagu saja. "Iya, tolong, ya." Maka dari itu meskipun merasa tidak enak, Clarissa mengiyakan tawaran dari Arthur dan memutuskan untuk menunggu Arthur di sudut aula. Setelah itu pun, Arthur segera pergi ke tempat minuman berada untuk mengambilkan segelas minuman untuk Clarissa, sementara itu Clarissa menunggu Arthur dengan tenang sambil beristirahat sebentar untuk memulihkan kembali tenaganya yang telah habis di gunakan untuk berdansa tadi.