HANA diliputi kebingungan. Ketika dia sadar dan mulai bisa membuka matanya tatapannya nanar menatap orang-orang yang ada di sekelilingnya.
Mengapa dia terbaring di tempat tidur? Kenapa ada Bu Asti istri Pak RT di kompleksnya?
Tapi, keheranan itu tidak berlangsung lama. Saaat dia sadar dengan apa yang telah terjadi, pikirannya kembali diamuk luka. "Mas Haikal mana?" tanyanya lirih.
"Sabar, Mbak Hana. Kita tunggu kabar dari Mbak Diana ya. Tadi beliau sudah pergi ke rumah sakit, untuk mengecek keadaan Mas Haikal," bujuknya.
"Oh, iya. Terima kasih. Aku juga ingin ke sana. Aku ingin melihat suamiku. Aku ingin tahu bagaimana keadaannya." Suara Hana terdengar serak saat mengucapkan keinginan hatinya. Airmata mata meleleh dipipinya yang tirus.
"Aira mana?" tanyanya lagi di sela-sela tangisan.
"Di ruang tengah dengan Bu Lili. Sudah Mbak jangan terlalu dipikirkan, kita semua ada di sini ikhlas membantu Mbak Hana. Mari sama-sama berdoa supaya Mas Haikal bisa selamat dan sehat kembali."