Di lain tempat ada seorang lelaki yang memaksa pergi perempuan tersebut yang selalu menolaknya.
Tapi bukan Ellard namanya kalau apa yang di inginkan tidak terwujud apalagi mendengar penolakan.
Dua orang manusia yang berbeda jenis akhirnya berada di rumah sakit.
Ellard dan Ines sedang memeriksa kakinya tapi kata dokter tidak ada yang serius tapi mendengar keluhan pasien katanya tidak sakit dan tidak bisa berjalan membuat dokter itu tertawa.
"Mungkin karna masih shock atas kejadian, pasien menjadi berhalusinasi takut menggerakan kaki yang mungkin akan sakit."
Jelas dokter tersebut sambil terkekeh membuat Ellard kesal lantaran di bohongi dan lagi membuat dia dan Qia menjauh.
"Tapi dia masih waras dok tidak mungkin sampai berhalusinasi yang berlebihan seperti ini!"
Kesal Ellard langsung menatap Ines dengan sangat tajam dan Ines takut dibuatnya.
"Banyak juga kasus seperti. Malah Seorang pacar kadang lebih parah lagi, mengarang cerita tentang penyakitnya untuk mendapatkan perhatian sang pacar. Sama seperti kalian." Jelas Dokter tersebut.
Ellard yang mendengarkan penjelasan dokter tersebut membuat menahan amarah. Tangannya dikepal kuat seperti ingin memukul.
"Oke mungkin itu saja yang bisa saya bantu. Ada hal lain?"
"Tidak ada dok. Terima kasih Dok atas bantuan nya."
Lalu Ellard pun keluar dari ruangan meninggalkan Ines yang masih didalam.
Ellard berlari menuju parkiran rumah sakit dan langsung menaiki mobilnya.
Mobil itupun melaju begitu kencang dengan si pengemudi yang dilanda emosi.
"Arghhh! Bajingan! mati aja lo!"
Ellard mengumpat saat dia menghentikan mobil nya di pinggir jalan dan ia juga memukul setir mobil nya untuk meluapkan emosi nya.
"Wanita sialan!! Bisa-bisa dia nipu gue. Gara-gara ide gilanya mereka menjauh bahkan membenci gue."
Ya orang terdekat Ellard. Mereka adalah sahabat-sahabatnya dan kekasihnya, mereka menjauh bahkan membenci dia sekarang. Ellard bingung dia mau bagaimana nanti.
Ellard pun langsung melajukan mobil nya kembali. Mobil itu berhenti di pinggir jalan dan Ellard langsung menuju pagar rumah ia ingin bertanya dahulu ke satpam rumah itu.
Karna satpam itu melihat ada orang yang ingin datang ia pun langsung membuka pintu pagar.
"Eh den Ellard. Kenapa den?"
"Hmm mau nanya. Qia ada?"
"Hah? Eh maksudnya non Qia? anu non Qia lagi keluar sama nyonya Diana."
Satpam tersebut bingung lantaran tiba-tiba Ellard menanyai keberadaan Qia. Toh biasa nya mereka selalu mengabari tapi sekarang seperti nya mereka sedang tidak baik-baik saja entah kenapa.
Ellard langsung memasuki mobil nya dan langsung melaju seperti nya pulang lebih baik.
Dua orang wanita sedang berada di restauran. Ya tentu saja restauran mahal pastinya tidak mungkin Diana mengizinkan Qia memakan makanan di sembarang tempat. Memakan jajan saja jarang bahkan bisa dihitung setiap bulan nya apalagi makanan yang belum tau kehigenisan nya. Ini juga salah satu usaha Diana jadi dia tau seberapa berkualitas bahan - bahan nya disini.
"Bun.." panggil Qia saat Diana sedang memainkan ponsel nya.
"Ya kenapa sayang?" Jawab Diana tanpa menoleh.
"Tadi waktu Qia pulang sekolah ada yang cari bunda."
Ucapan Qia sukses membuat Diana meletakan ponsel nya dan menatap anak nya.
"Siapa?teman bunda?"
"Bukan bun. Dia anak lelaki bukan teman bunda."
Diana bingung siapa yang dimaksud Qia. Anak lelaki? Apakah anak teman nya? Tapi Diana tidak ambil pusing.
"Udah jangan dipikirin, bunda ngajak keluar buat kita nyegerin pikiran karna aktifitas kita masing-masing.
****
Di lain tempat seorang anak lelaki sampai dirumahnya. Rumah yang sederhana tidak seperti teman-temannya.
Saat ia masuk kerumahnya ia dikagetkan oleh seorang lelaki dewasa.
"Dari mana aja kamu? keluyuran aja gak berguna banget jadi orang!"
Sarkas lelaki dewasa itu tak senang melihat kehadiran anal lelaki itu.
"Pah, aku tadi rumah teman kok."
"Rumah teman rumah teman! Pindah aja sana kerumah teman kamu. Kamu itu ya udah gak berguna nyusahin mulu dasar anak HARAM!"
Lelaki itu berucap dengan penekanan di akhirannya.
Ucapan itu selalu dilontarkan bahkan jika tidak mendengar kata-kata kotor untuk menghinanya akan jadi tanda tanya anak lelaki itu.
"Pah kenapa papa selalu marah terus sama aku? aku salah apa?" Ucapannya yang begitu pilu dan ia juga menahan air matanya karna ia pernah menangis malah makin memperburuk keadaan.
"Denger ya. Kamu itu gak diharapkan di dunia ini! Tapi setidak nya kamu bisa bermanfaat walau hanya sedikit."
Lelaki dewasa itu melangkah pergi tapi sebelum nya ia mendorong kuat anak lelaki itu sampai membuat nya meringis kesakitan dan membuat lelaki dewasa itu tersenyum melihatnya.
Saat lelaki yang disebutnya papa pergi, anak lelaki itu ingin menangis menjerit karna sangat sakit dibokongnya akibat terdorong tapi tidak sebanding dengan sakit hati ia selama ini.
"Hei kamu ngapain dilantai? Oh masih ingat pulang??kirain gak bakal pulang lagi."
"Mah...aku cuma dari rumah temen mah. Aku juga gak bakal lupa sama rumah sendiri."
Wanita tersebut hanya memutar bola matanya malas.
"Cahh menyebalkan! Kamu mau pulang juga tidak masalah aku tidak peduli."
Anak lelaki itu sedih, mungkin ia berharap mamanya merindukan dirinya karna sudah berapa hari tidak pulang. nyatanya tidak berubah sama saja bahkan ia mati pun mereka tidak mungkin akan sedih.
"Mah, aku pikir mama akan menungguku dengan perasaan rindu tapi nyatanya tidak, aku salah. Padahal aku rindu sama mama."
Ucap lirih anak lelaki itu yang ingin memeluk mamanya tapi dicegah dan.
PLAKKK
"Jangan sentuh saya! Dasar anak sialan!!!"
Wanita tersebut langsung melangkah pergi dari hadapannya.
Anak lelaki itu berlari langsung masuk ke kamarnya dan membanting pintu. Badannya merosot ke bawah dan menumpahkan tangisannya.
"Arghhh..hhiks..hiks..kenapa semua membenci diriku...aku salah apa?...dunia..ini..gak..adil.. hisk..hiiks."
Seakan semua nya tidak pernah adil untuk diri nya. Kenapa saat semua orang bahagia dirinya tidak bahkan ia tidak pernah bahagia, dirinya selalu merasakan kesedihan. Bahkan untuk mendapatkan kasih sayang dari orang tua saja tidak pernah hanya ada cacian, hinaan, dan kesakitan. Bahkan dirinya sedari kecil selalu sakit dan tersiksa. Tersiksa batin dan fisik entah tak tau sampai kapan akan berakhir atau mungkin sampai akhir nyawanya.
***
Wanita yang sudah kembali dari Rumah sakit segera pulang kerumahnya. Ingin rasanya ia memukul semua orang disekitarnya.
Lalu ia segera masuk ke kamarnya dan mengunci.
"ARGHHHHH!!"
Wanita tersebut membanting semua barang-barangnya bahkan semua barang dimeja riasnya sudah berserakan dilantai semua.
Kamar yang awalnya sangat rapi tapi sekarang sangat berantakan semua barang berserakan dibawah lantai. Bahkan semua beling berhamburan karna wadah make-up dan skincarenya terbuat dari kaca pecah terbanting.
Gadis itu melihat cermin. Terlihat dirinya yang sangat berantakan dan acak-acakan tapi ia malah bersmirk menatap dirinya.
"Qiana. Lo inti dari masalah ini! Gara-gara lo gadis kecil! Awas lo Qiana, tidak akan gue biarkan lo merebut Ellard dari gue!"
Ines langsung mengambil hpnya menelpon seseorang.
.
ayok siapa anak lelaki itu? bisa gak yah dia bahagia??
.
jangan lupa komen DAN saran sebagai apresiasi ya^_^