Happy Reading All <3
.
Malam telah tiba semenjak kejadian di sekolah tadi, Ellard sangat gelisah karna belum menemukan pelaku yang membuat Qia seperti itu.
Pikiran nya kemana-mana tapi terhenti saat ada notifikasi di hp nya dan membuat dia mengerutkan alis nya saat melihat nya. Ellard menaruh kembali hp nya ke meja.
"Lo emang gak pernah kapok ya, padahal gue udah berapa kali tolak dan peringati depan umum. Seperti nya ancaman gue ke lo cuma angin lewat."
Ellard yang bergumam, lalu ia meminum coffe nya. Ia sedari jam 7 tadi sudah ada di resto ini. Lalu ia memainkan kembali hp tersebut sepertinya ingin menelpon seseorang.
Tut tut tut
"Halo?"
...
"Lo bisa diam gak? Gue mau ngomong dengarin! Gue suruh lo temui gue sekarang karna ada yang ingin gue omongi."
...
"Gue sharelock jangan lama!"
...
Tut tut tut
Ellard tersenyum miring setelah mematikan sambungan telpon nya. Ia tidak ingin berlama-lama mendengar ocehan tidak jelas orang yang diseberang sana. Rasanya menganggu dan tidak penting.
.
"UWAHHH GUE SENENG BANGET!!!"
Girang gadis tersebut setelah ditelpon karna tidak biasanya ia ditelpon dan diajak pergi atau mungkin ya diajak dinner.
"Ahh gue mimpi apa semalam? Bisa-bisanya Ellard ngajak gue dinner! Seperti nya Ellard udah sadar bahwa gue emang sempurna buatnya ketimbang wanita bodoh itu!"
Ia langsung mengambil gaun dan ia pun menggunakan gaun merah yang sangat ketat dan sangat terbuka sangat indah untuk dinnernya tak lupa make-up nya.
"Gue cantik banget! Masih kalah jauh dong wanita bodoh itu! Ellard bakal nembak gue pasti malam ini ahh romantis banget." Ucapnya sambil bercermin.
Wanita itu langsung melangkah pergi ke mobil, tak lupa ia menyuruh pak supir mengantarnya, karna ia yakin pasti Ellard akan mengantar nya pulang dengan dia dirinya menyandang status baru menjadi kekasih Ellard.
Tak lama datanglah wanita tersebut dengan senyuman yang tak luntur di wajahnya yang penuh bold make-up dan jangan lupakan lipstick merahnya yang membuat bibir itu sangat seksi pikirnya tapi malah membuat Ellard bergidik ngeri melihatnya.
"Menyeramkan!" Gumam Ellard mengumpat melihat Ines berjalan ke arahnya.
"Hai sayang! Kamu udah lama banget ya? Duh maaf ya aku tuh bingung pake baju apa? Aku udah cantik belum?"
Jelas Ines dengan dengan berlaga sok seksi di depan Ellard dengan mengelus pipi sampai ke perut nya.
Ellard yang melihat itu ingin sekali rasa nya memukul habis wanita di depan nya tapi Ellard jawab dengan menggerakan alis nya saja.
"Cepet lo makan sana! Gue mau ngajak lo ke suatu tempat."
Mendengar itu Ines menutup mulutnya karna berpikir tempat yang ia maksud adalah tempat yang sangat romantis untuk Ellard mengucapkan kata CINTA. Ines malah salah tingkah dengan ucapan Ellard.
.
Dilain tempat ada empat gadis remaja yang adu cek-cok.
"Qia lo harus minum obat!" Paksa Clara tapi Qia hanya geleng-geleng dan menutup mulutnya.
"Udah lah ra, lo gituin seribu kali Qia gak bakal mau," ucap Bella.
Bella pun menyuruh sahabat mendekatinya dan membisikan sesuatu, mereka tersenyum mengangguk setuju dengan ide Bella.
Qia yang heran melihat sahabatnya berbisik apalagi tanpa dirinya. Itu membuatnya makin kesal pada mereka dan membuatnya berdiri ingin meninggalkan mereka tapi telat karna teriakan Bella membuatnya kaget dengan kebingungan menjadi satu.
"OKE GUYS MULAI!"
"AHHH KALIAN MAU NGAPAIN!!!"
Kaget Qia karna mereka memegangi tangan dan kaki Qia agar tidak bisa bergerak.
"Darla cepetan keburu kaki nih anak meronta-ronta," kesal Bella yang memegangi bagian kaki Qia tapi Darla malah tidak memasukan obat itu ke mulut Qia.
"Iya cepetan Dar nanti tangan nya gue cubitin karna gerak terus," ucap Clara tak kala kesal melihat Darla yang lambat.
"Sabar dong mulut nya nutup terus nih. Tapi gak ada cara lain nih."
"AHHH!" Teriak Qia kesakitan.
karna melihat kesempatan Darla langsung memasukan campuran obat dengan sesendok air putih ke mulut Qia dan akhir nya tertelan. Bella dan Clara langsung melepaskan tangan dan kaki Qia karna takut kesakitan juga.
"Duh jadi merah nih pipi. Tapi salah kamu Qia siapa suruh gak buka mulut aku gigit jadinya sekalian aku gemes aja lihat kamu," Darla tanpa beban berkata seperti itu.
Darla langsung memeluk dan mengelus lembut rambut Qia takut malah membuat Qia menangis karna digigit pipinya tapi dijawab anggukan dari Qia.
Mereka bertiga menginap dirumah Qia malam ini, karna ayah dan bunda Qia sedang di luar kota. Diana menemani suaminya mungkin persoalan pekerjaan.
.
Malam sangat gelap dengan ditambah ruangan yang amat gelap juga menjadi kesan menakutkan, apalagi ada seorang didalamnya.
Ada seorang wanita yang sudah berapa menit tak sadarkan diri. tapi karena pengaruh obat bius sudah habis, akhirnya ia membuka matanya dan menggelengkan kepalanya.
Ia menatap dimana dirinya sekarang. Ruangan gelap dengan keadaan tangan dan kaki terikat.
"Aduh pusing, ini dimana kenapa gelap sekali?"
Saat ia mulai berpikir kenapa bisa disini, iapun langsung dikagetkan dengan suara langkah kaki dan membuatnya takut.
"Siapa itu? L-loo....jangan macam- macam!" Ucap nya yang ketakutan tapi ia malah mendengar suara tawa laki-laki yang sangat menyeramkan seperti ingin membunuh.
Langkah kaki itu semakin mendekatinya membuat wanita itu makin ketakutan dan menggoyang-goyangkan kursi agar bisa terlepas tapi sayang sekali lelaki itu sudah di depan dirinya.
Krek
Suara korek api yang dinyalakan membuat wanita itu bisa melihat jelas siapa lelaki itu.
"E-ellard?"
"Iya kenapa!?"
"Kenapa aku bisa begini Ellard? Padahal aku gak pernah jahat sama kamu atau ke siapapun," Ucapnya lirih dengan membuat muka sesedih mungkin.
"Cah banyak drama!" Malas Ellard mendengar ucapan penuh dusta wanita di depan nya ini.
"Hiks...hiks Ellard plis jangan sakitin aku. Salah aku hiks..apa?" Tanyanya yang menangis.
"Dasar wanita iblis! Lo masih nanya salah lo apa?"
Ines hanya mengangguk karna ia belum mengerti atau mungkin tidak pernah mengakui kesalahan nya.
Ellard langsung menatap tajam Ines. "Lo sering ngusik hidup gue apalagi ngusik orang-orang terdekat gue! Dan yang lebih parahnya lagi. Lo ngurung Qiana dalam gudang!!!"
Ines yang mendengar itu pun langsung membulatkan mata lebar.
Ellard pun mencengkram pipi Ines. Membuatnya mendongak melihat Ellard yang sedang sedikit menunduk.
"Untung gue nemuin Qia dan ia gak sampai pingsan, kalo sampe pingsan waktu itu. GUE HABISIN LO!!!"
Ines sangat ketakutan melihat Ellard seperti itu membuat dia berpikir bagaimana bisa melabuhi Ellard.
"E-ellard...b-bukan gue yang lakuin itu." Ines berucap berusaha meyakinkan Ellard.
"Gue udah peringati ke lo kan! Tapi lo tetap ngeyel. Sebenarnya gue gak bisa nyakiti seorang wanita. Tapi kalo wanitanya udah kelewat batas dan bentukannya jahat seperti lo! gak bisa dibaikin sama sekali!!!"
Ellard mengeluarkan benda berbentuk persegi empat dan membuka lipatan nya sehingga benda tersebut langsung berubah menjadi pisau. Ya itu pisau lipat yang pernah Ellard gunakan untuk menyayat kulit nya saat itu untuk ia kirim fotonya ke Qia agar ia bisa tau reaksi Qia bagaimana.
Ellard menunjuk kan pisau tersebut dan mengarahkan pisau itu tepat di depan wajah Ines.
"Gue udah lama banget gak main-main sama nih benda sama orang. Tapi kalo gue bunuh lo itu gak akan seru."
Ellard langsung mendekat kan pisau tersebut ke pipi Ines.
SRETT
Ellard menggoreskan pisau tersebut ke pipi Ines dan darah pun langsung keluar deras.
"Ahh sakit" lirih Ines kesakitan.
"Ini balasan karna lo pernah buat pipi Qia merah!"
SERETT
Ellard menggoreskan pisau itu ke telapak tangan Ines.
"Dan ini juga balasan buat tangan kotor lo yang pernah nampar pipi Qia."
"Ahh-ampun...Ellard cukup hiks sakit..." lirih nya kesakitan karna goresan pisau Ellard membuat pipi dan telapak tangan nya menjadi berlumuran tangan.
Ellard berdiri mengambil tisu dalam kantong jaket nya untuk mengelap pisau tersebut.
"Ini belum seberapa Ines," ucap Ellard lalu melangkah pergi dari ruangan tersebut.
"ARGHHH AWAS LO QIANA! GUE BAKAL BUNUH LO NANTI!!!"
.
Dilain tempat sepasang suami isteri sedang di sebuah rumah.
"Jadi bagaimana? apakah anda sudah menemukan nya?" Tanya seorang lelaki yang sedang bersama isterinya
"Maaf tuan saya hanya mendengar kalau mereka tinggal di daerah ini kurang lebih 5 tahunan."
.
jangan lupa tinggalkan jejak sebagai bentuk apresiasi kalian ya^_^