Bel pulang sekolah berbunyi begitu nyaring. Bersamaan dengan itu murid-murid yang hampir mati kebosanan mulai beranjak dari tempat duduknya dan keluar dari kelas.
"Bro, gue duluan, ya? Mau nganter Anye ke
toko buku," pamit Dimas mendahului.
"Ah, yoi, man," sahut Arya.
"Ga." Dimas menepuk pundak Alga yang sedang sibuk memasukkan peralatan sekolahnya ke dalam tas.
"Yo. Hati-hati," ujar Alga menanggapi.
"Gue juga, Ga, mau nyamperin Putri dulu
sebelum kabur dia," pamit Arya segera berlalu.
"Yoi, Bro. Semoga sukses."
"Thanks, man."
Alga bangkit, mulai menenteng tasnya.
Beberapa sisa siswa yang berada di dalam kelas pun mulai beranjak pergi.
"Apa kabar, sob? Udah lama gue nggak liat lo." Renaldi datang menghampirinya.
"Baik, Kak. Gimana kabar? Masih jomblo?"
balas Alga.
"Wah, ngeledek lo," ujar Renaldi tidak terima.
"Kayak yang laku aja lo ngomong gitu," timpal Renaldo.
"Ikut kita, yuk?" ajak Renaldi.
"Ke mana?"