Alga memilih untuk tidak memedulikan Eiryl yang semakin menjadi-jadi untuk meledeknya. Bahkan gadis itu tengah
menjulurkan lidahnya lagi tepat di depan
matanya.
Dengan cepat Alga meraih dagu Eiryl dengan satu tangannya. Kemudian menekan kedua pipinya hingga bibirnya
mengerucut. la menatap Eiryl yang kini
menjadi terdiam.
"Kalo mau dicium bilang dong," ujar Alga
menyeringai jahil.
"Inwi akwu bwilwang." Eiryl mengembangkan senyumannya.
"Ya udah. Aku cium, ya? Biar kamu sehat
sedikit."
Kedua bola mata Eiryl terbuka lebar. la tidak terima dengan kalimat yang baru saja Alga ucapkan.
"Kenapa?" tanya Alga.
Dengan kuat Eiryl mendorong Alga untuk menciptakan jarak.
"Enak aja kamu ngatain aku begitu. Keterlaluan." sungut Eiryl.
"Terus apa dong yang cocok buat kamu?"