Kedua tangannya tenggelam ke dalam jaket denim berwarna hitamnya, lengkap dengan masker yang menutupi setengah wajahnya. Langkahnya terus menyusuri lorong koridor yang mulai ramai karena bel masuk akan berbunyi sepuluh menit lagi. Dua tas menenteng di bahunya, satu tas terisi penuh oleh benda yang begitu wajib ia bawa dan satunya lagi terisi oleh buku pelajaran dan alat-alatnya yang lain.
la masuk ke kelas, berbarengan dengan langkahnya menuju bangkunya, puluhan
pasang mata dari teman-temannya terfokuskan padanya. Alga berhasil menarik perhatian teman-temannya. Tapi ia berusaha untuk tetap mengabaikan tatapan-tatapan itu dan lebih memilih untuk mengarahkan pandangannya pada seorang gadis yang menutup tubuhnya menggunakan hoodie lengkap dengan maskernya.
Siapapun dapat menerka rasa pilu yang dirasakan oleh gadis itu.
Alga duduk di bangkunya, tak lama kemudian Dimas dan Arya datang menghampirinya.