Setelah Sora berpindah saat ini ia sedang terbaring dekat pohon disiang hari, tentu Sora yang merasakan teriknya matahari langsung membuka matanya sembari menutup sebagian sinar mataharinya dengan tangannya.
Sadar akan apa yang dia lakukan dia langsung saja melihat tangan yang baru saja ia gunakan untuk menutupi sinar matahari barusan.
Ketika melihat tangannya dia langsung saja duduk dan segera melihat pakaian yang melekat pada tubuhnya, saat ini dia menggunakan haori bergradasi biru langit dengan pola bulan disetiap ujung lengan haorinya, maupun bagian bawah haorinya dan menggunakan syal berwarna merah tepat dilehernya.
Sedangkan celananya ia menggunakan hakama berwarna hitam dan menggunakan kaos kaki dan sandal dari rotan, tentu Sora melihat ini terkejut karena sebelumnya ia hanya menggunakan pakaian sekolah yang belum dia ganti sama sekali.
Tentu saja Sora terkejut, ketika mendengar suara aliran sungai yang berada sekitar sini langsung saja Sora berlari menuju sungai tersebut.
Ketika ia sudah sampai menuju sungai dan langsung saja ia melihat kearah sungai tersebut, terlihat wajahnya yang lumayan tampan berambut putih dan memiliki mata lavender.
Tentu Sora yang melihat ini langsung terduduk lalu dia meraba wajahnya begitu juga dengan tubuhnya, dia yang dapat merasakan tubuhnya pun langsung menghela nafas lega karena dia masihlah berjenis kelamin laki laki.
Setelah memeriksa tubuhnya langsung saja ia mengecek status barunya yang dikatakan oleh Schwi sebelumnya.
'buka Status'
____________________________
Nama : Riku
Umur : 14 tahun
Jenis kelamin : Laki Laki
Pekerjaan : Pendekar Pedang
Judul : Jenius, Kutu Buku, Gamer, Sis-Con, [ ], Pencinta Hewan, Penulis Novel, Ahli Pedang, Bodyguard
Atribut :
Kekuatan : 80
Kepintaran : 100
Kelincahan : 70
Stamina : 50
Pesona : 79
Skill : Photography Memory, Pikiran Tenang, Memasak (MAX), Emperor Eye, Menulis Kilat, Intuisi Penulis, Cold Reading, Teknik Pernafasan Bulan (New), Demon Slayer Mark (MAX), Teknik Pernafasan Konsentrasi Penuh
____________________________
Tentu Sora yang melihat status pada tubuh ini hanya bisa tersenyum kecut sambil menghela nafas sepertinya Schwi benar benar membuat dirinya dibuat sedikit lemah walau disegi Stamina nya saja yang lemah.
"ha.. sepertinya aku akan berlatih dulu sebelum memulai pemburuan pada iblis iblis tersebut" ucapnya sambil berdiri dan membersihkan tubuhnya yang terdapat bagian debu ketika ia terduduk di pinggir sungai.
[selamat siang... kak Riku] balas Schwi yang mengejutkan Sora ketika mendengarnya apa lagi dia memanggil nama Riku daripada namanya yang dulu.
'ahh... Schwi aku kira kau akan dinonaktifkan ketika aku sudah sampai disini, lalu kenapa kau masih bisa menghubungiku' batin Sora pada Schwi yang secara mengejutkan berkomunikasi pada Sora itu sendiri, bahkan ia tidak mempermasalahkan namanya ketika Schwi memanggilnya.
[Schwi, akan membantumu sampai 6 bulan saja kak Riku] balas Schwi pada So- bukan Riku, saat ini dia menggunakan tubuh ini jadi mulai sekarang dia akan dipanggil sebagai Riku saat ini, bukan Sora.
'yah.. syukurlah kalau begitu kau tahu aku pasti akan kebingungan karena aku tidak tahu dimana saat ini aku berada, kalau begitu mohon bantuannya Schwi' batin Riku pada Schwi sambil tersenyum.
[hmm.. ] sedangkan Schwi hanya membalas Riku dengan singkat saja.
Dan pelatihan Riku selama 6 bulan ini akan dimulai.
---
5 bulan 27 hari sudah terlewati malam ini dihutan yang di tempati Riku banyak sekali beberapa tebasan disetiap sisi pohon itu bahkan ada beberapa darah disetiap tanahnya.
Terlihat Riku saat ini sedang melawan iblis ketika hari ini adalah hari terakhirnya berlatih dan hari ini dia sedang memburu iblis yang berada didepannya saat ini.
Kelihatan iblis itu memiliki tanduk dan gigi yang runcing memiliki tubuh yang tinggi sambil membawa kapaknya yang sedikit bersinar dimalam hari dan dimatanya terdapat tulisan 'bulan bawah lima' yang menatap Riku dengan pandangan mengejek.
"khe.. khe.. sepertinya manusia sepertimu akan menjadi makan malamku saat ini" balas iblis itu sambil memainkan kapak miliknya terlihat beberapa aliran darah mengitari kapaknya, sedangkan Riku hanya menatapnya dengan datar sambil bersiap mengeluarkan Pedang Nichirin miliknya.
Tentu iblis yang melihat Riku saat ini dia sangat jengkel dan segera meneriaki Riku dengan penuh amarah.
"SIAALAAN !! JANGAN HIRAUKAN AK-" sebelum iblis itu menyelesaikan perkataannya langsung saja Riku menebas iblis tersebut dengan sangat cepat kearahnya.
"Teknik Pernafasan Bulan Bentuk Ketiga : Rantai Keputusasaan Bulan Kematian"
Ucap Riku sambil mengeluarkan tekniknya pada iblis tersebut, terlihat tebasan tunggal berbentuk bulan baik itu yang kecil dan yang besar pada iblis tersebut, terlihat kalau tebasan Riku sendiri sudah seperti rantai yang akan memotong kepala dan tubuh iblis itu sampai menjadi dadu.
Iblis yang menerima tebasan Riku hanya terdiam sebab dia tidak melihat Riku mengeluarkan pedangnya dan hanya melihat lintasan pedangnya saja dan bilah bilah kecil dan besar yang memotong dirinya, mulai dari tangan, kaki, kepala bahkan tubuhnya pun ditebas oleh Riku tanpa ampun sama sekali.
Setelah menebas iblis tersebut dengan pedang milik Riku langsung saja ia memasukkan pedangnya sembari menghela nafas lalu melihat kearah iblis yang baru saja ia potong dadu tersebut dengan wajah datarnya.
Terlihat iblis itu masih menatap Riku dengan penuh ketakutan setelah dirinya terpotong oleh pedangnya dan langsung saja beberapa tubuh dan dirinya berubah menjadi abu yang terbawa oleh angin dimalam hari.
Tentu Riku yang melihat ini benar benar senang dengan hasilnya ketika ia membunuh iblis itu dengan mudah, dan ia yakin ketika membunuh iblis bulan bawah akan sedikit mudah, meskipun Riku sendiri tidak sadar kalau iblis itu merupakan bulan bawah.
Namun Riku tetap berpikir kalau iblis itu kuat agar ia tidak terlalu sombong dengan teknik berpedang miliknya, sebab iblis memiliki umur yang panjang dari Riku, yang berarti iblis itu sudah memiliki pengalaman yang dia miliki ketika semasa hidup yang dimiliki oleh mereka yang hidup begitu lama.
"ha... benar benar misi yang merepotkan, mau bagaimana lagi itu sudah menjadi tugasku jadi aku hanya bisa mengerjakannya saja walau memerlukan waktu yang lama, ha..." kata Riku pada dirinya sendiri sambil mencari beberapa ranting dan daun kering yang akan dipakai olehnya untuk membuat api unggun.
Setelah mencari beberapa ranting langsung saja dia menumpuk beberapa ranting dan daun kering tersebut lalu mencari beberapa batu untuk mematik api tersebut pada ranting dan daun yang baru saja dia susun.
Hanya perlu sekali percobaan saja dan percikan api dari batu tersebut langsung membakar ranting dan juga daun itu dengan cepat.
Riku yang melihat ini tersenyum lalu menarik batang pohon tersebut agar dia dapat gunakan sebagai tempat duduk didekat api unggun miliknya.
Ketika Riku sudah membawanya langsung saja ia menduduki batang pohon itu sambil menatap kearah api unggun miliknya.
'buka Status' batin Riku sambil melihat statusnya.
____________________________
Nama : Riku
Umur : 15 tahun
Jenis kelamin : Laki Laki
Pekerjaan : Pendekar Pedang
Judul : Jenius, Kutu Buku, Gamer, Sis-Con, [ ], Pencinta Hewan, Penulis Novel, Ahli Pedang, Bodyguard
Atribut :
Kekuatan : 80 > 100
Kepintaran : 100 > 115
Kelincahan : 70 > 110
Stamina : 50 > 100
Pesona : 79 > 80
Skill : Photography Memory, Pikiran Tenang, Memasak (MAX), Emperor Eye, Menulis Kilat, Intuisi Penulis, Cold Reading, Teknik Pernafasan Bulan (New), Demon Slayer Mark (MAX), Teknik Pernafasan Konsentrasi Penuh
____________________________
Tentu Riku yang melihat ini tersenyum sebab statusnya hampir mendekati status miliknya ketika menempati tubuhnya yang dia tinggalkan saat ini.
[kak Riku, seleksi akhir akan diadakan 3 hari lagi di gunung Fujikasane , sebaiknya kamu segera berangkat kesana]
Tiba tiba saja suara Schwi terdengar oleh Riku yang saat ini sedang menatap layar didepannya, tentu saja ia terkejut lalu membalas perkataan Schwi dengan senang atas informasinya.
'tentu saja Schwi terima kasih atas infonya' batin Riku pada Schwi sambil menambah beberapa daun kering pada api unggun miliknya.
[hmm.. dan satu lagi, Demon Slayer Mark milikmu masih memiliki fungsi yang sama seperti sebelumnya, yang berarti jika kak Riku mengaktifkan Mark tersebut maka kutukan tersebut tidak akan aktif sama sekali, begitu juga dengan orang yang berada disekitarmu ketika memakai Mark milik mereka maka kutukan tersebut akan benar benar hilang] lanjut Schwi pada Riku yang mengejutkan dirinya tentang info ini.
'hahaha... jadi begitu pantas saja hukuman dalam Quest ku seperti itu, dan sekali lagi terima kasih untuk infonya dan sampai jumpa 10 tahun kedepan, Schwi' batin Sora pada sambil menunjukan senyum sedihnya pada Schwi.
[hmm.. sama sama dan sampai jumpa, kak Riku]
[MISI AKAN DIMULAI TUTORIAL AKAN DIHENTIKAN...
SILAHKAN HOST UNTUK MELAKUKAN QUEST DENGAN MANDIRI...
DAN HOST HANYA AKAN BISA MENAMPILKAN STATUS DAN MENGGUNAKAN PENYIMPANAN MILIK HOST SENDIRI...
SISTEM AKAN DINONAKTIFKAN SEKARANG]
Setelah melihat notifikasi yang ada didepannya layar tersebut menghilang, Riku yang melihat ini hanya menghela nafas ringan sembari melihat keatas langit.
Terlihat kalau bulan diatas sana sedang menyinari malam hari ini dan ditemani oleh Riku yang sedang menatap bulan tersebut.
'bulan malam ini terlihat indah bukan, Schwi' batin Riku pada Schwi sambil tersenyum, semoga saja ia dapat mendengar perkataan Riku.
Namun hasilnya nihil tidak ada respon apapun, Riku yang sedang menunggu responnya pada Schwi tidak ia jawab, tentu ini membuatnya hanya menghela nafas lalu kembali lagi menatap api unggun miliknya dengan wajah datar miliknya.
"yah.. berarti misi kali ini dimulai saat ini juga"