Iblis, makhluk seperti mereka sudah ada semenjak seribu tahun lalu, dan tercatat kalau iblis sudah ada selama seribu tahun yang lalu, dan iblis tersebutlah yang dapat membuat orang lain seperti dirinya.
Iblis ini sudah memiliki banyak nama dan banyak bentuk tubuh yang dia gunakan untuk bersembunyi, namun semua pemburu iblis tahu namanya dan dia bernama Kibutsuji Muzan.
Beberapa korps pemburu iblis percaya dengan membunuhnya akan membuat mimpi buruk bagi umat manusia akan hilang, anak muda dan para wanita dibunuh oleh para iblis.
Bahkan diantara mereka yang hidup hingga saat ini tidak ada yang menyadari akan perjuangan para pemburu iblis yang mengorbankan nyawa mereka demi kedamaian dunia yang mereka tinggali saat ini
Pemerintah bahkan tidak mengakui keberadaan pemburu iblis itu sendiri, dan bagaimana mereka menahan para iblis dengan darah dan kematian mereka itu sendiri.
Ini sudah menjadi tradisi untuk memilih pemburu iblis yang baru dari beberapa orang yang akan diseleksi, tentu mereka akan diberikan posisi sebagai korps pemburu iblis resmi ketika mereka sudah menyelesaikannya seleksi akhir mereka.
"hmm.. kalau tidak salah seleksi akhir harusnya ada di sekitar sini.... ahh, itu dia" ucap seorang anak laki laki berumur 15 tahun memiliki rambut berwarna putih, matanya yang berwarna lavender, tinggi 170 cm, menggunakan haori bergradasi biru langit dengan pola bulan disetiap ujung lengan haorinya dan bagian bawah haorinya, dan hakama berwarna hitam.
Sedangkan dipinggangnya ia membawa pedang nichirin yang panjangnya 130 cm yang ia simpan dipinggang kirinya bahkan hampir menyentuh tanah, terlihat banyak sekali bunga wisteria di sekitar pegunungan ini.
Sebab bunga wisteria merupakan bunga yang sangat dibenci oleh iblis dan akan sangat berbahaya bagi mereka dikarenakan racun yang ada dibunga wisteria tersebut.
"woahh.. belum pernah aku melihat bunga wisteria sebanyak ini dalam hidupku, mungkin ini akan menjadi spot pemandangan bagi para fotografer"
Tentu Riku yang melihat ini sangat takjub dan ingin mengajak beberapa temannya kemari, namun itu tidak mungkin untuk saat ini.
Langsung saja Riku segera ketempat dimana seleksi akhir akan diadakan, ketika dia sudah sampai ditempatnya banyak sekali orang orang bukan laki laki saja bahkan para perempuan pun ikut berpartisipasi mengikuti seleksi ini.
Ketika Sora sudah sampai ia hanya memasang wajah datarnya saja sambil melihat sekelilingnya, tentu ia yakin hanya ada beberapa orang yang terlihat kuat yang ingin mengikuti seleksi ini.
Terutama laki laki yang memakai topeng rubah dan haori berpola kotak sambil membawa pedangnya terlihat dia cukup kuat untuk mengikuti seleksi ini, ketika Riku menatap dirinya tentu orang yang merasakan tatapannya melihat kearah Riku dan segera kearahnya.
Tentu Riku yang melihat ini sedikit terkejut karena laki laki itu dapat merasakan tatapan dari dirinya, terlihat laki laki itu membawa temannya yang memakai haori berwarna merah dan membawa pedang miliknya menuju kearah Riku.
"halo senang bertemu dengan mu perkenalkan namaku Sabito, dan yang satu ini adalah temanku Tomioka Giyuu" ucapnya sambil memperkenalkan dirinya dan temannya pada Riku.
"ahh.. perkenalkan namaku Riku, dan maaf soal aku yang memandang mu secara berlebihan, karena ketika aku melihatmu kalau kau kuat, tidak seperti yang lainnya" sahut Riku pada Sabito sambil meminta maaf padanya yang tidak sopan menatapnya terlalu lama, lalu melihat sekelilingnya yang terlihat ada beberapa orang yang menatap Riku dengan penuh amarah.
"ahaha, santai saja lagi pula kau tidak terlihat akan berbuat sesuatu pada kami, Giyuu katakan sesuatu padanya" ucap Sabito sambil menyenggol Giyuu, terlihat dia mempunyai rambut berwarna merah muda seperti buah pir, lalu terlihat ada sebuah luka dipipi kanannya.
Sedangkan Giyuu terlihat dia memasang senyum malunya pada Riku sambil membungkukan badannya dengan gugup, terlihat ia memiliki rambut berwarna hitam dan rambut yang diikat dibelakangnya terlihat dia juga memakai topeng rubah yang sama dengan Sabito.
Riku yang melihat ini hanya menganggukan kepalanya pada mereka berdua sebelum dia sempar bertanya soal topeng itu.
Tiba tiba saja datang seorang wanita berambut putih yang memakai kimono sedang membawa lentera menuju didepan masuk ujian tersebut sedangkan dibelakangnya ada dua pria yang memakai baju hitam dan terlihat kalau wajah mereka ditutupi dengan cadar.
"semuanya... terima kasih sudah datang malam ini, dan akan melaksanakan seleksi akhir ditempat ini, dan untuk para iblis sekarang mereka terjebak di gunung Fujikasane ini dan tidak akan bisa kabur, sebab mereka dibawa oleh beberapa pemburu iblis untuk melaksanakan seleksi akhir ditempat ini" sahut gadis tersebut pada mereka semua yang mendengar suaranya saat ini.
"setelah itu, jika kalian melewati bunga wisteria ini maka disana sudah tidak ada lagi bunga wisterianya, yang berarti kalian diharuskan untuk bertahan hidup selama 7 hari untuk menyelesaikan seleksi akhir ini" lanjut gadis tersebut pada mereka semua dengan jelas.
"kalau begitu selamat berjuang semuanya" ucapnya yang menundukkan kepalanya sambil membiarkan para peserta yang mengikuti seleksi ini dibiarkan lewat olehnya.
---
Sudah 2 hari terlewati dan Riku yang saat ini melihat suasana yang terjadi 2 hari yang lalu terdapat banyak sekali bunga wisteria, sekarang menjadi sebuah pohon yang suasannya cukup menakutkan bagi orang normal.
Sekarang Riku saat ini sudah memburu beberapa iblis disana dengan cepat bahkan dia sempat menolong beberapa orang yang hampir mati ditangan para iblis.
Terlihat beberapa peserta yang melihat kehadiran Riku terkejut lalu segera pergi dari tempat mereka ketika Riku meminta para peserta yang Riku tolong saat ini untuk kembali ketempat awal.
Bahkan ada beberapa yang menangis berterima kasih pada Riku yang sudah menolong mereka, sedangkan dia sendiri hanya menghiraukan mereka saja dan segera membunuh para iblis itu dengan kejam.
Tentu para peserta yang melihat teknik berpedang miliknya ada yang kagum bahkan adapun yang ketakutan ketika melihat tebasan yang dikeluarkan oleh Riku terlihat sangat kejam.
Setelah menyelamat mereka tentu dia melanjutkan seleksinya dan memburu beberapa iblis tersebut, namun ada yang berbeda saat ini.
Terlihat ada beberapa orang yang sedang melawan iblis yang terlihat besar dan menjijikan terlihat beberapa tangan melilit diseluruh tubuhnya apalagi lehernya.
Ketika Riku melihat kearah sana terlihat kalau ada Sabito yang akan menghadapi iblis itu, sedangkan Giyuu terlihat ada luka dijidatnya bahkan terlihat kalau darah itu terus mengalir keluar dari jidatnya.
Sedangkan ada dua peserta lain yang sedang dibelakang Sabito dan ingin segera lari dari sini.
"kalian berdua segera bawa Giyuu dan mundur" teriak Riku dengan lantan pada kedua peserta tersebut sambil memyeret Giyuu, sedangkan dirinya sempat memberontak namun tetap terseret oleh mereka berdua.
Saat ini Sabito sedang menatap iblis itu yang memegang pedangnya sambil memasang ancang ancang miliknya, agar iblis tersebut tidak menyerang orang yang berada dibelakangnya saat ini.
Sedangkan iblis itu hanya menghiraukan beberapa orang yang baru saja pergi dan fokus pada Sabito yang saat ini tidak terluka saat ini.
Tentu iblis itu tertawa pada Sabito sambil melihat kearah nya dengan penuh dendam ketika melihat topeng yang dikenakan Sabito saat ini.
"hahahaha... topeng itu, berarti kau adalah murid dari Urokodaki, orang itu selalu memberikan topeng rubah miliknya pada muridnya, dan orang itu lah yang membuat ku terjebak didalam sini, sebagai gantinya aku akan memangsa setiap muridnya dan juga dirimu yang ketiga belas" sahut iblis itu pada Sabito sambil menunjuk kearahnya dengan beberapa tangannya pada Sabito,
Terlihat seperti tentakel ketika melihat jumlah tangan miliknya yang sangat banyak itu, tentu Sabito yang mendengar ini tidak bisa untuk tidak marah ketika mendengar perkataanya ketika mendengar kalau murid dari gurunya pada tewas ditangannya.
Iblis yang melihat Sabito yang saat ini marah langsung saja menyerangnya dengan beberapa tangannya menuju kearahnya dengan cepat.
Tentu Sabito yang melihat ini langsung menghindari tangan miliknya dan menebas beberapa tangan milik iblis itu ketika menyerang kearah dirinya.
Sedangkan Riku berada sedikit jauh dibelakang tempat mereka bertarung, saat ini dia sangat kagum dengan Sabito yang menurutnya pergerakan yang ia lihat saat ini akan sangat cepat ketika orang lain melihat.
Namun bagi Riku yang melihat pergerakan milik Sabito saat ini, ia terlihat cukup cepat namun tidak juga lamban bisa dibilang sedang bagi Riku.
Ketika melihat pertarungan mereka tentu Riku yang melihat kalau Sabito yang akan menebas leher iblis itu merasakan ada kejanggalan.
Lansung saja ia melompat dari pohon ke pohon dan segera membantu Sabito, sedangkan Sabito yang saat ini berada didepan iblis saat ini dia langsung saja menebas lehernya.
TING !!
Tiba tiba saja pedangnya patah ketika menebas leher iblis tersebut yang samgat keras menurutnya, tentu saja Sabito terkejut.
Sedangkan iblis itu tersenyum lalu langsung saja memberikan serangan pada Sabito dengan kuat menuju wajahnya.
Seolah olah waktu berjalan lambat bagi Sabito, pedang yang ia miliki saat ini benar benar patah, dan sebuah serangan menuju kearahnya yang akan segera membunuhnya.
Namun sebelum serangan itu membunuh Sabito, tiba tiba saja Riku mendorong Sabito dari samping dan Sabito ikut terbawa bersama dengan Riku yang sedang mendorongnya.
Terlihat serangan milik iblis itu hampir saja mengenai punggung Riku walau hanya beberapa centi saja, langsung saja mereka berdua mendarat ditanah yang sedikit jauh dari iblis tersebut.
Sedangkan iblis yang sedikit lagi membunuh Sabito terkejut lalu mencari keberadaan mereka berdua yang sedikit jauh darinya.
Riku sendiri langsung saja menurunkan Sabito, terlihat dia benar benar sangat kesal sebab haori kesukaannya hampir rusak oleh iblis itu.
Untuk Sabito sendiri ia hanya terduduk disana sambil mengeluarkan nafasnya dengan terburu buru ketika mengingat kalau dirinya akan mati barusan.
Langsung saja dia menoleh kearah Riku yang baru saja menurunkan dirinya ketika hampir mati ditangan iblis itu.
"Ri..Riku !" teriak Sabito pada Riku dengan gugup, sedangkan Sora hanya meliriknya secara sekilas lalu menatap iblis itu.
"kau harusnya menenangkan dirimu terlebih dahulu sebelum bertindak, dan mempertimbangkan apakah pedangmu akan patah atau tidak, kau harusnya tahu bukan mengenai hal ini ?" sahut Riku pada Sabito yang sedang menegurnya mengenai pedang miliknya.
Sedangkan Sabito sendiri yang mendengar ini langsung menenangkan nafas, lalu segera berdiri walau dia agak kesulitan ketika berdiri karena dia berada di tengah tengah hidup dan matinya.
"y.. yah soal itu aku minta maaf dan te.. terima kasih sudah menolongku" ucap Sabito pada Riku sambil berterima kasih dan meminta maaf padanya.
"yah.. dari pada itu bagaimana kalau kau diam disini dan biarkan aku membunuh iblis itu, lagi pula dia hampir saja merusak haori berharga milikku" sahut Riku dengan santainya pada Sabito, namun bagi Sabito yang mendengar perkataan Riku membuat dia terkejut, sebab dia mendengar kalau iblis tersebut hampir merusak haori miliknya.
"ha ?"
Ucap Sabito pada Riku lalu melihat kearahnya yang sedang terkejut ketika mendengar ucapannya soal haori miliknya yang hampir saja rusak oleh iblis itu.
"SIAALAAN DASARR SEMUUTT AKAN KUBUNUH KAU !!!" teriak iblis itu dengan penuh amarah sambil mengirim serangan pada mereka berdua.
Sabito yang melihat ini langsung menghindar kebelakang sedangkan Riku langsung saja memegang pedangnya yang masih ada disarung nya, tentu Sabito yang melihat ini terkejut sebab Riku tidak menghindar namun menyerang kearahnya.
Sedangkan Riku sendiri ia sedang menarik nafasnya sambil memegang pedangnya untuk mengeksekusi teknik miliknya pada iblis tersebut.
"Teknik Pernafasan Bulan Bentuk Ketujuh : Kibasan Ekor Naga Bulan"
Ucap Riku yang mengeksekusi teknik miliknya pada iblis itu.
Terlihat tebasan sabit raksasa beserta beberapa bilah bulan mengikuti tebasan raksasa itu lalu menebas kearah serangan tentakel milik iblis tersebut beserta dengan kepalanya yang ikut tertebas dengan cepat.
Tentu daerah serang Riku hampir membuat bagian hutan ini habis gundul oleh dirinya, sedangkan iblis itu langsung terpenggal dan ada beberapa gores ditubuhnya ketika menerima bilah bilah sabit tersebut.
Ketika Sabito melihat serangan milik Sora tentu dia hanya bisa melebarkan mulutnya dan terdiam ketika melihat tebasan milik Riku yang memotong semua yang ada didepannya saat ini.
Sedangkan Riku langsung saja memasukkan pedangnya dan menghela nafas karena beban yang ada dipikirannya telah hilang ketika membunuh iblis tsrsebut.
Langsung saja Riku menoleh kearah Sabito, terlihat dia sedang membuka lebar mulutnya yang saat ini terkejut ketika melihat teknik milik Riku yang mengerikan ini.
"kau tahu jika kau terus membuka mulutmu lebih lebar lagi aku yakin dapat memasukkan sebuah apel pada mulutmu itu" sahut Riku pada Sabito yang memberikan sebuah lelucon dengan wajah datarnya pada Sabito.
Tentu Sabito yang mendengar lelucon miliknya segera menutup mulutnya lalu melihat kearah Riku yang sedang menatapnya dengan datar.
Langsung saja Sabito memegang kedua pundak milik Riku dengan penuh kekuatan disetiap genggaman tangannya pada pundak Riku.
"ha ?" sedangkan Riku sendiri yang melihat ini terkejut dengan aksinya dan hanya bisa mengeluarkan sepatah kata saja.
"APA APAAN TEKNIK BARUSAN ITU HAA !!?" teriak Sabito pada Riku sambil menggoyangkan dirinya dengan cepat.
Sedangkan Riku sendiri hanya bisa menerima perlakuan Sabito padanya sambil berusaha menghentikannya.
"be..berhenti, akan kujelaskan, AKAN AKU JELASKAN !!?" sahut Riku pada Sabito sambil menepuk kearah tangannya, terlihat Sabito masih menggoyang badannya menggunakan tangan yang berada dipundaknya saat ini.
"baiklah, kalau begitu jelaskan" ketika mendengar perkataan milik Riku langsung saja ia melepaskannya dengan santai.
Sedangkan Riku langsung menghela nafas lega ketika Sabito sudah selesai menggoyangkan badannya.
"ha.. itu merupakan salah satu teknik pernafasan bulan milikku yang aku buat" sahut Riku yang menghela nafas pada Sabito yang sedang melihat kearah pepohonan yang baru saja dirobohkan oleh teknik miliknya.
"lalu akan kau apakan dengan pohon pohon ini" ucapnya sambil menunjuk kearah tumpukan pohon yang telah Riku tebas hingga roboh.
"ahh"