Chereads / Di Dunia Anime Dengan System / Chapter 41 - Time Skipp & Berbelanja Dango

Chapter 41 - Time Skipp & Berbelanja Dango

1 tahun sudah berlalu dan saat ini Riku sedang berada dirumahnya yang berada dikaki gunung dan dia saat ini sedang meminum teh miliknya yang ia beli di toko yang tidak jauh dari rumahnya ada sebuah desa dan dia membeli tehnya didesa itu.

Banyak sekali yang mengenal Riku ketika ia berkunjung kedesa tersebut sambil membeli beberapa bahan makanan untuk dirinya memasak ketika berada dirumah.

Tentu para warga desa mengenal Riku dengan baik, sebab beberapa tahun yang lalu iblis sempat datang kedesa ini, dan iblis itu merupakan iblis bulan bawah 4 yang merupakan misi pertama Riku saat itu.

Setelah itu banyak yang berterima kasih padanya, dan bahkan ada beberapa warga yang ingin memberikan sebagian harta mereka pada Riku.

Tentu Riku yang melihat mereka memberikan harta mereka langsung dia tolak dengan lembut sebab dia tidak ingin harta milik mereka.

Ketika mendengar tentu mereka senang dan berterima kasih lagi padanya, lalu kepala desa yang menempati desa ini langsung saja memberikan sebuah ide pada para warga.

Lalu kepala desa itu langsung saja memberikan Riku sebuah rumah yang kosong tepat dikaki gunung untuk dia tinggali, begitu juga dengan para warga yang setuju ketika mendengar ini.

Tentu Riku yang mendengar kalau kepala desa akan memberikan dirinya sebuah rumah yang berada dikaki gunung, hanya bisa menerimanya sebab ia benar benar butuh tempat tinggal saat ini.

Kepala desa yang mendengar ini tentu saja senang begitu juga dengan para warga yang mendengar ini senang, langsung saja mereka membawa Riku ketempat dimana lokasi rumah itu berada dan saat ini rumah itu terlihat reruntuhan dan mulai saat ini rumah ini akan menjadi tempat tinggal miliknya.

Ketika Riku mengingat kejadian itu dia hanya bisa tertawa masam sambil melihat kearah langit yang saat ini begitu cerah ketika siang hari.

Sejak hari itu dimana dia pergi untuk meninggalkan mereka semua demi misi miliknya yang sedang ia kerjakan saat ini, mungkin bagi Riku disana hanyalah satu jam saja.

Namun disini dia sudah tinggal selama 1 tahun beberapa bulan lagi akan tepat menjadi 2 tahun ia berada disini dan misinya masih belum ada kemajuan hanya 3 iblis bulan bawah saja yang sering dia temui dalam perjalanannya.

Ketika Riku sedang berpikir seperti itu, ia teringat dengan status yang belum dia buka selama 2 tahun ini, langsung saja dia membatin dan melihat ke statusnya yang baru.

'buka status'

____________________________

Nama : Riku

Umur : 15 tahun

Jenis kelamin : Laki Laki

Pekerjaan : Pendekar Pedang

Judul : Jenius, Kutu Buku, Gamer, Sis-Con, [ ], Pencinta Hewan, Penulis Novel, Ahli Pedang, Bodyguard, Pemburu Iblis, Pembantai Iblis

Atribut :

Kekuatan : 100 > 180

Kepintaran : 115 > 190

Kelincahan : 110 > 175

Stamina : 100 > 158

Pesona : 80 > 100

Skill : Photography Memory, Pikiran Tenang, Memasak (MAX), Emperor Eye, Menulis Kilat, Intuisi Penulis, Cold Reading, Teknik Pernafasan Bulan, Demon Slayer Mark (MAX) , Teknik Pernafasan Konsentrasi Penuh

____________________________

Setelah melihat statusnya saat ini dia hanya bisa tersenyum senang karena statusnya saat ini benar benar melebihi tubuh aslinya ketika dia berumur 15 tahun.

Namun dia tetap tidak puas dengan hasil ini sebab dia yakin kalau iblis bulan atas sangatlah kuat, dia ingin ke 4 atributnya ada diatas 200 maka dia akan percaya diri kalau dia dapat mengalahkan iblis bulan atas tanpa perlu kerepotan walau hanya sendiri.

Setelah mengecek status dia teringat sesuatu kalau hari ini bahwa bahan makanannya saat ini sedang menipis, maka dari itu dia harus segera kedesa untuk menambah pasokan bahan makanan miliknya.

Langsung saja Riku meminum tehnya dengan sedikit cepat, setelah habis langsung saja ia berdiri lalu bersiap untuk berbelanja didesa tersebut, tidak jauh hanya perlu 7 menit saja dia berjalan menuju desa.

Setelah Riku sudah bersiap siap langsung saja ia keluar dari rumah dan segera menuju kedesa untuk berbelanja bulanan miliknya.

Saat ini dia sedang berjalan dengan setelan yang biasa ia pakai ketika disini, bahkan ketika melakukan misi dia hanya menggunakan celana korps pemburu iblis saja karena dia benar benar menyukai haori yang ia pakai saat ini.

Ketika sedang berjalan terlihat ada beberapa orang yang akan kegunung untuk mencari beberapa daun herbal yang akan mereka jual kepada para dokter yang ingin membuat obat pada pasien mereka.

Riku yang melihat ini hanya tersenyum sambil melambaikan tangannya pada mereka tentu, orang orang yang melihat Riku langsung ikut menyapanya.

"hei.. nak Riku apa kau akan berbelanja didesa, jika kau ingin cobalah dango milik Kazuya disana itu benar benar enak aku merekomendasikan makanannya" ucap pria berumur 50 tahun itu.

"ya.. aku yakin kau akan menyukainya, apalagi ketika para perempuan yang melihat senyummu itu" balas pria yang satunya lagi pada Riku terlihat umurnya sekitar 60 tahun.

"hahahaha" tawa mereka pada Riku dengan bahagia ketika mengingat kejadian itu, sedangkan Riku hanya tertawa canggung ketika mendengar mereka.

"hahaha, kau benar bahan makanan ku yang kusimpan bulan ini sudah habis, makanya bulan ini aku akan kedesa dan tentu saja aku akan mengunjungi kiosnya Kazuya dan mencicipinya, terima kasih banyak atas sarannya sesepuh" balas Riku pada mereka dengan sopan sambil sedikit menundukkan badannya pada mereka.

Tentu mereka berdua yang melihat ini tersenyum padanya ketika melihat Riku sendiri begitu sopan pada mereka, yang membuat hati mereka penuh dengan kebahagiaan saat ini.

"kalau begitu aku permisi dulu sesepuh semoga saja kalian baik baik saja disana" lanjut Riku sambil tersenyum pada mereka sambil melanjutkan perjalanannya dengan melambaikan tangannya pada mereka berdua.

"tentu saja, kau pun hati hati dengan ibu ibu itu, ahaha" balas pak tua itu sambil melambaikan tangannya pada Riku, begitu juga dengan yang satunya lagi.

Setelah mereka berpisah langsung Riku melanjutkan perjalanannya menuju desa, terlihat dari kejauhan ada beberapa orang yang menjaga gerbang desa.

Ketika Riku yang melihat ini segera saja ia menuju kearah sana dan menyapa mereka, tentu mereka yang mengenal Riku membiarkannya lewat sambil melambaikan tangan mereka pada Riku.

Riku yang telah melewati gerbang saat ini melihat suasananya yang ramai, namun penduduknya yang ramah membuat Riku betah tanpa internet sama sekali.

Meskipun memerlukan waktu untuk membiasakan diri ketika berada disini, namun dia tetap membiasakan diri agar orang orang yang disekitarnya tidak terlalu curiga dengan Riku.

Ketika Riku sedang berjalan banyak dari mereka melihat kearahnya bahkan ada yang menyapa Riku sebab dorinya adalah penyelamat desa mereka dari iblis, tentu Riku yang melihat ini menyapa balik mereka dengan senyum diwajahnya.

Tentu para penduduk senang ketika melihat senyumnya dan mereka merasa aman dan tenang ketika bersama Riku saat ini, bahkan para perempuan muda dan yang tua melihat Riku meresa ingin memilikinya sebagai istri mereka atau anak mereka.

Setelah berjalan dan menyapa mereia cukup lama langsung saja dia menuju kios yang menjual sayur dan daging dan segera pergi ketempat itu, tentu kios itu merupakan tempat langganannya untuk membeli beberapa sayur dan juga daging disana.

Ketika Riku sudah sampai dikios langganannya langsumg saja sepasang suami dan istri menyapanya, dengan senyum diwajahnya.

Terlihat sang suami sedang memotong daging ayam yang akan dia jual, sedangkan sang istri sedang membereskan beberapa sayurnya dikios milik mereka berdua.

"halo paman, bibi seperti biasa aku ingin membeli beberapa sayur dan daging milik kalian" sahut Riku dengan senyum diwajahnya ketika menyapa mereka.

"ohh nak Riku kebetulan sekali, aku sudah menyiapkan pesananmu sebelum datang kemari" sahut paman yang sedang memotong daging ayam miliknya ketika mendengar suara Riku.

"yahh, sepertinya kalian benar benar sudah menyiapkan semuanya sebelum aku datang bukan ?" sahut Riku pada paman itu dengan tawa canggung sambil menggaruk kepala bagian belakangnya ketika mendengar kalau mereka sudah menyiapkan semua yang dibutuhkan olehnya.

"ahaha.. santai saja nak Riku, karena kamu adalah langganan kami dan juga orang yang membantu desa ini, mungkin ini tidaklah seberapa bagi kita" jawab bibi itu sambil tertawa padanya ketika melihat Riku benar benar merasa kerepotan pada mereka.

"yahh.. aku rasa begitu, ohh iya bibi paman apakah benar kalau Kazuya-San benar benar menjual dango hari ini ?" tanya Riku pada mereka berdua karena penasaran.

"ohh.. maksudmu Kazuya yah, memang dia sekarang menjual dango ketika pergi kekota yang tidak terlalu jauh dari sini" sahut paman itu sambil berhenti memotong ayam ayamnya ketika berbicara pada Riku.

"yahh.. kalau tidak salah sudah 1 bulan yang lalu ketika nak Riku sudah selesai berbelanja, dia langsung saja membuka kios dan berjualan dango dan juga berjualan teh disitu" lanjut bibi itu sambil melihat Riku ketika berbicara padanya.

"ahh.. pantas saja aku melihat kalau kios Kazuya-San bulan lalu sedang ditutup, jadi dia benar benar ingin menjual dango ya, kalau begitu ini bibi uangnya aku akan langsung kekiosnya sambil membeli dango miliknya dan juga menambah pasokan teh ku yang sudah menipis" sahut Riku pada bibi itu sambil memberikan uangnya dan segera pergi dari kios itu.

"yahh.. sama sama nak Riku berkunjunglah lagi kemari bulan depan ya !! " teriak bibi itu sambil menerima uang itu lalu melambaikan tangannya pada Riku dengan senyum ketika dia pergi, begitu juga dengan paman itu.

Langsung saja Riku pergi ke kios milik Kazuya yang sedang menjual dango, sebab dulu Riku selalu membeli teh disana dan sekarang dia berjualan dango dikiosnya sambip menjual teh.

Ketika Riku sudah sampai dia dapat melihat kalau kios milik Kazuya sudah berubah dan sekarang dia tidak membuka kios lagi dan membuat rumahnya menjadi toko dango, terlihat spanduknya berwarna seperti dango juga.

Tentu Riku yang melihat ini hanya menggelengkan kepalanya saja sambil tersenyum, dan langsung saja ia masuk kedalam toko miliknya.

Setelah masuk dia disuguhi dengan pemandangan dimana hampir sebagian pelanggan milik Kazuya adalah perempuan, namun dia masih melihat beberapa laki laki membeli dango miliknya.

"selamat datang, ohh bukankah ini nak Riku" sahut pria yang sedang menyambut pelanggan nya, dan pria itu adalah Kazuya yang sedang Riku bicarakan dengan sepasang suami istri sebelumnya.

"ohh, Kazuya-San sepertinya kamu benar benar mengikuti saranku untuk pergi kekota ketika kamu kekurangan pelangganmu ketika menjual teh milikmu" sahut Riku pada Kazuya dengan senyum diwajahnya sambil memegang belanjaan miliknya saat ini.

"ohohoh.. tentu saja berkat saranmu waktu itu sekarang tokoku benar benar dibanjiri oleh pelanggan, apalagi gadis berambut pink itu yang selalu membeli beberapa porsi dango yang lumayan banyak" sahut Kazuya yang tersenyum pada Riku sambil menunjuk kearah gadis berambut sedang memakan dango terlihat sudah 6 piring menumpuk dimejanya.

Tentu Riku yang melihat ini hanya menghela nafas ringan sambil tersenyum ketika melihat nafsu makan gadis itu, soalnya para gadis memang suka makanan yang manis.

"yahh.. kau betul juga Kazuya-San, kalau begitu aku akan membeli 3 porsi dango mu dibungkus ya, sekalian teh hitam dan teh olong milikmu aku sudah kehabisan pasokan teh milikku, ahh sekalian 2 porsi untuknya sepertinya dia benar benar ingin dango mu lagi" balas Riku pada Kazuya dengan senyum diwajahnya sambil melihat kearah gadis itu yang sepertinya sedang linglung ketika melihat duitnya kurang untuk membeli dango milik Kazuya.

"ahahaha, kau benar benar baik pada orang lain yah nak Riku, kalau begitu aku akan menambah 1 porsi lagi untukmu" balas Kazuya sambil pergi meninggalkan Riku yang terkejut saat ini, sebelum Riku menolaknya Kazuya sudah pergi terlebih dahulu.

"ha.. benar benar orang yang merepotkan, tapi aku tidak membencinya" gumam Riku pada dirinya sendiri sambil menghela nafas ringan ketika melihat kelakuan Kazuya padanya.

Tidak perlu menunggu waktu lama, saat ini Kazuya sudah membawa kantung yang didalamnya berisi dango dan teh yang Riku pesan saat ini.

"nahh.. nak Riku ini pesanan milikmu didalamnya juga ada teh yang kamu inginkan" sahut Kazuya yang memberikan kantung itu pada Riku dengan senyum bahagia diwajahnya.

"ahh, terima kasih Kazuya-San padahal aku hanya ingin 3 saja, tapi sepertinya kamu tetap memasukkannya disini bukan ?" tanya Riku sambil mengambil kantung pesanannya dan melihat isinya.

"ahaha.. tentu saja itu bonus dariku karena sudah memberiku saran, kalau begitu aku tinggal mengirim dango satu lagi padanya bukan" balas Kazuya pada Riku sambil melambaikan tangannya dan tertawa pada Riku.

"yahh.. begitulah, baiklah aku akan langsung pulang saja, entah kenapa aku merasa ada yang menatapku, kalau begitu sampai jumpa bulan depan lagi Kazuya-San" sahut Riku dengan terburu buru memberikan uangnya pada Kazuya lalu kabur dari tempat itu.

Sedangkan Kazuya yang melihat Riku kabur karena ditatap oleh pelanggan perempuan yang melihat ketampanan Riku itu senditi hanya tertawa saja, lalu segera menyajikan 2 dango lagi pada perempuan berambut pink itu.

Saat ini perempuan berambut pink dan ada warna hijau dirambutnya, sedang memakai hakama berwarna putih dan celana hakamanya berwarna hitam, terlihat sepertinya dia sudah selesai latihan.

Dan sekarang dia sedang bingung, sebab ia kekurangan uang untuk membeli dango lagi, namun tiba tiba saja Kazuya sedang membawa 2 porsi dango pada gadis itu.

"silahkan nona dangonya dimakan sebelum dingin" sahut Kazuya pada gadis tersebut, tentu saja gadis tersebut terkejut ketika Kazuya membawa 2 porsi dango untuknya.

"a.. anu pak saya sudah tidak memesan dango lagi, kalau s.. saya memesan lagi saya tidak punya u.. uang untuk membayarnya lagi" sahut gadis tersebut pada Kazuya dengan gugup karena takut tidak bisa membayarnya.

"ahh.. santai saja nona, dango ini adalah pemberian dari pria yang baru saja keluar, dia yang membayarkan dango nya untukmu, jadi silahkan dinikmati saja nona" ucap Kazuya pada gadis tersebut sambil membawa tumpukan piring yang sudah dimakan oleh gadis itu.

"ehh ?" tentu saja gadis tersebut sebab ia tahu kalau pria yang baru saja masuk ketoko ini dia sempat melihatnya memakai haori berpola bulan lalu melanjutkan makannya.

Ketika mengingat itu dia hanya tersenyum sambil memakan dango pemberian pria itu dengan bahagia, dan berpikir kalau dia dapat bertemu dengan dirinya dan berterima kasih padanya

---

"hachuu.. sepertinya ada yang membicarakan ku" ucap Riku yang bersin sambil membereskan belanjaannya.

Ketika dia sudah membereskan belanjaannya langsung saja dia mengeluarkan dango milik Kazuya dan memakannya dengan wajah bahagia.

"hmm.. sudah kuduga ini bakal enak pantas saja gadis berambut pink itu menikmati dango ini, mungkin lain kali aku akan membelinya lagi pada Kazuya-San bulan depan" sahut Riku yang sedang mengunyah dango dan menilai masakan milik Kazuya.

Perlu waktu 8 menit untuk menghabiskan dango miliknya sebelum membuang bungkusan dango tersebut, tiba tiba saja gagak miliknya datang dan hinggap dipundaknya.

"khaaakk.. misi, misi, misi ada iblis diarah selatan, diarah selatan, khaaakk.." ucap gagak itu pada Riku sambil memberitahukan letak iblis itu berada.

"ha.. baru saja aku mau tidur siang, baiklah kalau begitu tunggu aku bersiap siap"