Sudah 3 minggu sejak kejadian dimana Shinobu menyemburkan tehnya pada Riku, dan sesaat setelah itu baik itu Sabito dan Giyuu mereka berdua benar benar menyesal sudah menertawakan dirinya.
Sesaat setelah Riku menerima perlakuan ini dia tidak pernah datang untuk menjenguk temannya selama 3 minggu ini sebab dia benar benar kesal ketika mengingat kejadian itu.
Begitu juga dengan Shinobu yang saat ini benar benar merasa bersalah karena tiba tiba menyemburkan tehnya pada Riku yang sudah memberikan tehnya padanya.
Dan saat ini dipikirannya adalah meminta maaf pada Riku, lalu mengajaknya minum teh lagi dengannya lalu mengobrol bersama Riku dengan tenang.
Sedangkan Kanae dan Makomo langsung memarahi mereka bertiga bahkan mereka berdua pun sampai sampai menceramahi mereka sebab kelakuan yang mereka bertiga berikan pada Riku hingga membuat dirinya marah dan kesal.
Bahkan setelah semua perlakuan baik yang Riku berikan pada temannya, hanya dibalas dengan tawaan begitu saja tentu saja dirinya benar benar marah dan kesal.
Dan malam ini Riku sedang dalam perjalanan menuju kamar Sabito dan yang lainnya setelah menenangkan dirinya selama 3 minggu.
Saat ini Riku membawa beberapa teh dan kue buatannya untuk Sabito dan yang lainnya setelah ia tidak menjenguk mereka selama 3 minggu, namun saat ini ia benar benar tersesat sebab ia lupa dimana letak kamar mereka.
Setelah berjalan cukup lama akhirnya dia menemukan sebuah kamar langsung saja dia menerobos masuk kedalam tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
"oi Sabito, Giyuu, Makomo aku membawakan oleh oleh untuk ka-" tiba tiba saja dia berhenti dan melihat kalau didalam kamar yang baru saja dia terobos saat ini adalah kamarnya Shinobu.
Saat ini dia melihat Shinobu sedang melepas pakaian dan juga ikat rambutnya, terlihat kalau tubuhnya sudah lebih berisi dari sebelumnya Riku lihat.
Tentu Riku yang melihat ini membelakkan matanya dan wajahnya saat ini sedikit memerah, namun langsung saja dia berbicara pada Shinobu agar kecanggungannya tidak terjadi lebih lama.
"aku tarik ucapanku kau bukan anak kecil, dan maaf sudah menerobos kamarmu" Sahut Riku yang saat ini mukanya sedikit memerah, lalu menundukkan kepalanya pada Shinobu dan segera menutup pintu kamar Shinobu dengan pelan.
Tentu Shinobu yang melihat Riku yang tiba tiba. saja menerobos kamar miliknya terkejut, ketika melihat dirinya langsung saja dia meminta maaf dan segera menutup pintunya.
Setelah mendengar suara pintu tertutup langsung saja dia berteriak pada Riku dan segera mengenakan pakaiannya dan mengejarnya.
"RIKUU !! AKAN KU BUNUUH KAUU !!?" teriak Shinobu pada Riku.
Tentu Riku yang mendengar suara teriakan miliknya langsung saja dia segera berlari di koridor, sebelum dia berbelok dia sempat melihat kebelakang dan melihat Shinobu keluar dengan pedang dan beberapa anak panah ditangannya.
Ketika melihat ini langsung saja Riku lari darinya dengan panik, sedangkan Shinobu yang saat ini sedang mengejar Riku dengan wajah galak sambil melemparkan beberapa anak panah yang ia bawa pada Riku.
Saat ini Riku sedang berlari dikoridor tiba tiba saja sebelum dia berbelok ada sebuah anak panah melewati dirinya dari kiri dan terlihat anak panah itu menancap pada tembok dan meleleh.
"HII !! apa apaan dengan mu anak kecil, maksudku gadis itu hanya sebuah kecelakaan !!" teriak Riku yang melanjutkan larinya sambil menghindari beberapa anak panah yang beracun pada Shinobu.
"DIAMM !! DAN MATII SAJA SANAA !!" teriak Shinobu yang saat ini masih melempar beberapa anak panahnya pada Riku.
Tentu Riku yang mendengar teriakan Shinobu tidak bisa untuk membujuknya dan hanya bisa mencari tempat berlindung saja.
Ketika Riku sedang dikejar dia melihat kalau Sabito dan yang lainnya hanya melihat Riku yang saat ini sedang dikejar saja dan membuat taruhan baru lagi.
"4 menit dia akan tertangkap"
"aku 7 menit dia akan tertangkap dan terbunuh"
"14 menit dia akan tertangkap"
"mau bertaruh ?"
"aku bertaruh 2 nasi kepal milikku"
"baiklah"
Ucap mereka bertiga ketika melihat beberapa anak panah hampir mengenai mereka bertiga, namun mereka hanya menghindar sambil membuat taruhan baru pada Riku.
Riku yang melihat kelakuan mereka saat ini, dia benar benar ingin sekali memukuli mereka bertiga dan hanya bisa mengutuk mereka saja sembari menghindar.
Ketika Riku masih dikejar tiba tiba saja dia melihat malaikat pelindungnya datang untuk menyelamatkannya dari neraka miliknya saat ini.
"apa yang terjadi disini ?" tanya Kanae yang saat ini melihat Riku dan juga Shinobu sedang saling kejar.
Tanpa menunggu lagi langsung saja Riku berlari kencang dan bersembunyi dibelakang Kanae lalu berlindung dibelakangnya, Shinobu yang melihat Riku bersembunyi dibelakang kakaknya ingin sekali menariknya keluar lalu menghajar nya namun dihentikan oleh Kanae.
"woah.. woah Shinobu ada apa ini kenapa kau terlihat seperti orang gila kau tahu itu bukan ?" tanya Kanae yang saat ini sedang menghentikan Shinobu mengejar Riku.
"dia !! dia memasuki kamarku !!" teriak Shinobu sambil menunjuk kearah Riku yang saat ini sedang bersembunyi dibelakang Kanae.
"hanya itu ? kau memberontak dan mengeluarkan beberapa anak panah itu hanya karena itu ?" tanya Kanae yang saat ini sedang bingung dengan kelakuan Shinobu.
"yahh bahkan aku sudah meminta maaf padanya" ucap Riku dengan nada seperti orang yang dirugikan.
"kau sebaiknya diam sampah masyarakat !!" teriak Shinobu yang saat ini sedang menatap tajam Riku.
"Shinobu !! apakah itu cara seorang gadis berbicara ? apa kau lupa tatakrama ?" bentak Kanae ketika mendengar ucapannya Shinobu.
Tentu Shinobu yang mendengar kakaknya membentak dirinya langsung saja terdiam, badannya pun bergetar karena marah ketika melihat Riku yang merasa dirinya lah yang bersalah disini.
"di.. dia melihatku" gumam Shinobu sambil menundukkan kepalanya pada Kanae.
"maaf aku tidak bisa mendengar suaramu, apa ada yang salah Shinobu, kau tidak biasanya memberontak seperti itu sebelumnya, ada apa ?" tanya Kanae yang melihat tingkah laku adiknya saat ini dengan suara lembut padanya.
Langsung saja Shinobu melihat kearah kakaknya dengan matanya yang saat ini sudah mengeluarkan air matanya pada kakaknya lalu berbicara padanya.
"dia melihatku"
Awalnya Kanae yang mendengar ini bingung, namun beberapa saat baru dia mengerti dengan apa yang dimaksud dengan adiknya, langsung saja dia membelakkan matanya lalu melihat kearah belakang.
Ketika Kanae melihat kebelakang dia tidak dapat melihat Riku yang saat ini sedang bersembunyi dibelakangnya.
Langsung saja Kanae menenangkan adiknya lalu meminta penjelasan dari adiknya mengenai insiden kali ini dengan rinci, dan sekarang Kanae mengerti tentang semuanya.
Bahkan dirinya tidak bisa untuk tidak tersenyum canggung ketika mendengar ini, sebab dia tahu itu adalah sebuah kecelakaan, dan dia mendengar pembicaraan dari Sabito, Giyuu, Makomo serta Oyakata-Sama padanya.
Kalau Riku sebenarnya orang yang baik pada siapapun yang ia temui bahkan Aoi pun pernah bercerita betapa baik dan sopannya Riku pada Aoi sebelumnya dan juga bagaimana perlakuannya pada Kanao ketika mendengar ceritanya pada Riku.
Tentu Kanae yang mengingat percakapan mereka hanya bisa tersenyum canggung, lalu melihat kearah Shinobu yang saat ini sedang memerah namun dirinya sedang tersenyum aneh.
"mah mah, karena itu adalah sebuah kecelakaan, bagaimana kalau kau lupakan saja, dan aku yakin Riku bukan bermaksud seperti itu, dia hanya ingin menjenguk temannya setelah 3 minggu menenangkan dirinya" jelas Kanae yang mengingatkan Shinobu insiden 3 minggu yang lalu.
"ta.. tapi dia sungguh tidak malu" sahut Shinobu yang mukanya masih memerah ketika mengingat Riku yang menerobos kamarnya.
"fufu, adik kecilku yang imut ini kau terlihat gelagapan ketika Riku melihat tubuh telanjang mu, apakah kamu menyukainya" sahut Kanae pada Shinobu.
Tentu Shinobu yang mendengar ini terdiam, dan mengingat beberapa minggu lalu ketika Sabito dan yang lainnya bercerita mengenai kebaikan Riku, dari mulut mereka.
Lalu adik angkatnya Aoi, bahkan Oyakata-Sama yang sedang mengunjungi kediaman mereka pun menceritakan tentang kebaikan Riku dalam memperlakukan orang asing padanya.
Setelah itu dia mengingat lagi dimana Riku melihat dirinya dengan wajah memerah dan tidak memanggilnya anak kecil lagi,
Tiba tiba saja wajahnya memerah malu dan sekarang dia mengerti apa maksud Riku yang sebenarnya, tiba tiba saja ada sensasi aneh dijantungnya ketika mengingat wajah Riku.
"kau tahu Shinobu, Riku adalah orang yang baik pada siapapun bahkan Oyakata-Sama pun sudah pernah menceritakannya padamu bukan tentang pertemuan pertama mereka, kenapa kau tidak mencoba untuk mendekatinya saja" tanya Kanae pada Shinobu yang saat ini wajahnya sedang memerah malu.
Sedangkan Shinobu saat ini dia sama sekali tidak mendengar perkataan kakaknya, sebab dia masih memikirkan momen dimana Riku melihat dirinya dengan wajah memerah malu.
'dia melihatku' batin Shinobu yang saat ini sedang menyembunyikan wajah memerahnya dengan tangan miliknya.
---
Saat ini Riku sedang menatap tajam kearah mereka bertiga yang saat ini sedang tertawa canggung pada Riku sebab mereka menjadikan Riku sebagai bahan taruhan mereka, lagi.
"sialan kalian hanya menontonku saja, bahkan sempat sempatnya kalian bertaruh pada ku" sahut Riku yang sedang memakan kue kering miliknya.
"ahaha.. maaf maaf kalau soal itu, soalnya kamu tiba tiba saja pergi selama 3 minggu, lalu ketika kau kemari kau tiba tiba dikejar oleh Shinobu itu membuatku aneh" sahut Sabito pada Riku yang mengingat kejadian Shinobu yang tiba tiba saja mengejar Riku.
"yahh.. kau benar beberapa minggu lalu dia terlihat menyesal, namun bukannya meminta maaf justru kau yang diserang, bukankah ini aneh ?" begitu juga dengan Giyuu ketika mengingat kejadian beberapa saat yang lalu.
"dan anehnya lagi sepertinya kamu yang membuat masalah kali ini, apa yang terjadi di antara kalian berdua saat ini ?" sahut Makomo yang saat ini sedang memandang Riku dengan penasaran.
Sedangkan Riku yang mengingat kejadian dia langsung saja menggelengkan kepala nya lalu berbicara padanya.
"tidak ada apa apa, hanya saja aku dan dia berdebat lagi dan sepertinya dia benar benar kesal ketika aku sedang mengejeknya yang tidak pernah tumbuh sama sekali, begitu" sahut Riku yang saat ini sedang berbohong pada Makomo, tidak mungkin ia memberitahukan semua yang terjadi barusan pada mereka.
Tentu mereka yang mendengar ini hanya menyetujui ucapan Riku saja, tiba tiba saja Riku berbicara pada mereka.
"kalau begitu, aku akan segera pergi dari sini sepertinya kalian akan sembuh lusa, jadi aku bisa segera pergi dari sini dan kembali berburu" sahut Riku lalu berjalan kearah pintu keluar dan meninggalkan mereka yang saat ini sedang memakan kue milik Riku.
"yahh.. kalau begitu hati hati dijalan, dan terima kasih untuk kuenya" sahut Makomo pada Riku sambil berterima kasih padanya, begitu juga dengan Sabito dan Giyuu.
"baiklah kalau begitu aku pergi" sahut Riku yang keluar dari kamar mereka.
Langsung saja Riku segera keluar dari tempat ini, namun sebelum Riku berangkat ia dapat melihat kalau Kanae datang kearahnya dengan senyum lembut.
Namun bagi Riku yang sudah kenal dengan teman teman Rito, dia tahu kalau senyumnya akan membuat dirinya tidak bisa kemana mana.
"mah mah, ada apa dengan pandangan mu itu Riku, sepertinya kau tidak menikmatinya ketika melihat itu bukan ?" sahut Kanae pada Riku yang saat ini terlihat kalau Kanae masih tersenyum padanya.
Sedangkan Riku yang melihat ini langsung saja memucat dan segera membungkukkan badannya 90°pada Kanae lalu meminta maaf padanya.
"aku benar benar minta maaf !! itu sebuah kecelakaan aku tidak bermaksud melihatnya !!" sahut Riku yang saat ini masih membungkukan badannya dan meminta maaf pada Kanae.
"mah mah, lagi pula itu hanyalah kecelakaan, kau tidak perlu meminta maaf sampai segitunya" sahut Kanae yang masih melihat Riku membungkukan badan padanya.
Kanae yang melihat ini dia hanya menghela nafas ringan saja sembari tersenyum kearahnya yang saat ini masih membungkukan badan padanya.
"bagaimana kalau begini, aku ingin kau memperlakukan Shinobu dengan lembut dan aku tidak ingin kalau kau dan Shinobu saling bertengkar, apa kau paham" sahut Kanae pada Riku sambil memberikan idenya pada Riku yang masih membungkukan badannya.
Sedangkan Riku yang mendengar ini langsung saja ia mengembalikan postur tubuhnya kesedia kala lalu menganggukan kepalanya pada Kanae.
"kalau begitu masalah ini sudah beres, omong omong bagaimana menurutmu mengenai itu" sahut Kanae yang saat ini sudah menyelesaikan masalahnya, lalu segera Kanae bertanya pada Riku mengenai itu.
"inda- emm.. mengenai apa ?" sahut Riku pada Kanae dengan serius, namun sebelum Riku dapat menyelesaikan perkataannya langsung saja dia bertanya pada Kanae sebab tidak mengerti mengenai pertanyaannya.
"fufufu" sedangkan Kanae hanya memasang senyum malu malu lalu pergi dari Riku.
Ketika Kanae sudah pergi langsung saja dia mengelap keringat miliknya ketika berbicara dengan Kanae sembari menghela nafas lega.
"hu.. untung saja sudah selesai, kalau begitu sebaiknya aku ke jembatan itu lagi saja, sepertinya bulan akan terlihat bagus disana"
---
Sekarang Shinobu sedang berjalan menuju kearah jembatan yang kakaknya rekomendasikan ketika dirinya sedang bimbang dan ingin menenangkan pikirannya.
Ketika sedang dijalan dia masih saja memikirkan tentang Riku yang saat ini masih dipikirannya dan berbicara kalau dia bukan anak kecil lagi masih terbayang bayang hingga saat ini.
'uhh.. apakah aku benar benar berpikir seperti itu' batin Shinobu yang masih membayangkan wajah Riku.
Ketika Shinobu sedang bimbang dengan perasaannya secara tidak sadar dia sudah berada dilokasi yang saat ini menjadi tempat untuk menenangkan dirinya.
Namun sebelum dia pergi kearah jembatan seketika dia berhenti dan bersembunyi dibalik pohon, dan kini ia sedang mengintip kearah jembatan yang saat ini sedang ada orang yang melihat kearah bulan.
Tentu saja orang itu adalah Riku yang saat ini sedang menatap bulan dengan wajah yang sedih dan juga rindu, tentu Shinobu yang melihat ini entah kenapa merasa kalau hatinya terasa sakit ketika melihat dirinya sedang bersedih.
Langsung saja Shinobu pergi kearah jembatan itu dan mencoba untuk berbicara dengan Riku, namun sebelum dia bergerak dia sempat mendengar suara Riku yang sedang berbicara padanya namun masih menatap bulan saat ini.
"jadi Shinobu-San ada perlu apa kamu kemari ?"
Tentu Shinobu yang mendengar kalau Riku memanggil namanya dia sedikit membelakkan matanya terkejut tetapi dia langsung saja berjalan kearahnya.
"hmph.. aku hanya ingin menenangkan diri saja disini" sahut Shinobu dengan wajah memerah lalu mendekatinya, sedangkan Riku yang mendengar Shinobu hanya bisa tertawa canggung saja padanya.
Saat ini baik Riku dan juga Shinobu saat ini mereka sedang berdiri dan menatap kearah bulan dengan tenang, namun dihati mereka ada sedikit kecanggungan ketika mengingat kejadian sebelumnya.
"hei.. S.. Shinobu-San apa kau masih marah padaku ?" sahut Riku yang saat ini masih menatap bulan bertanya pada Shinobu.
Sedangkan Shinobu yang mendengar ini langsung saja mukanya bertambah merah sampai kebagian leher lehernya.
"ti.. tidak, hanya saja aku sedang merasa kesal saja" sahut Shinobu yang saat ini sedang menunduk kebawah sembari memainkan jarinya dengan wajahnya yang masih memerah ketika mendengar itu dari Riku.
"haa.. sudah kuduga kalau masih marah, apa kau bisa memaafkanku ? akan ku lakukan apapun agar kau bisa memaafkanku" sahut Riku sambil membungkukkan badannya pada Shinobu.
Tentu Shinobu yang melihat ini terkejut, namun senyum lembut terukir diwajahnya bahkan ada sedikit rona merah disenyumannya ketika melihat kelakuan Riku.
"anu.. S.. Shinobu-San apa kau masih disana ?" tanya Riku dengan gugup ketika tidak mendengar jawaban dari Shinobu.
Tentu Shinobu yang mendengar suara Riku langsung saja menyadarkan dirinya, dan segera berbicara pada Riku dengan gugup.
"ehm.. ka.. kalau begitu, bagaimana k.. kalau kita minum teh be.. bersama lagi sebagai pe.. permintaan maaf ku" sahut Shinobu dengan gugupnya pada Riku dengan rona merah terpampang diwajahnya.
"ehh.. minum teh ?" tanya Riku sambil menengok kepalanya pada Shinobu ketika badannya masih membungkuk.
"ya.. teh dan juga aku ingin minta maaf soal aku yang menyemburkan teh ku pada mu" sahut Shinobu yang juga dirinya membungkukkan badannya pada Riku.
"ahh.. kalau soal itu tidak apa apa, kalau begitu mungkin kita bisa minum teh bersama kapan kapan ketika aku sedang senggang dari urusan iblis iblis ini bagaimana ?" sahut Riku yang bangkit dari bungkukan badannya sambil melambaikan tangannya dengan pelan pada Shinobu.
Tentu Shinobu yang mendengar jawaban dari Riku langsung saja bangkit dan melihat Riku yang saat ini sedang melambaikan tangan padanya.
"apa kau janji ?" tanya Shinobu yang menatap Riku dengan penasaran.
"aku berjanji" jawab Riku pada Shinobu dengan senyum lembut diwajahnya.
Tentu Shinobu yang melihat senyumnya itu membuat mukanya memerah, lalu segera dia tersenyum kearahnya namun tiba tiba saja gagak milik Kanae datang kearah Riku dan juga Shinobu yang saat ini sedang mengobrol.
"khaaakk.. khaaakk.. pilar bunga Kocho Kanae sedang melawan iblis bulan atas, segera tolong dia dan pergi kearah barat untuk membantunya khaaakk.."
"APA !!?"