Saat ini Riku sedang berlari menuju kearah dimana gagak milik Kanae tunjukan, bahkan Riku harus berlari diatas atap agar perjalanannya lebih cepat.
Sedangkan Shinobu saat ini sedang kembali ke kediaman kupu kupu untuk mengambil beberapa obat dan perban untuk pertolongan pertama pada Kanae.
Ketika Riku sedang berlari diatap terdengar suara besi saling beradu langsung saja Riku mempercepat langkah larinya menuju suara itu.
Setelah sampai ia dapat melihat Kanae saat ini sedang menahan iblis yang saat ini sedang menggunakan kipas emasnya sebagai senjata miliknya ketika bertarung.
"Teknik Darah Iblis : Lotus Anggur" sahut iblis berkipas emas itu sambil mengeluarkan beberapa akar dari lotus es miliknya pada Kanae yang saat ini sedang kelelahan
Langsung saja Riku pergi dan segera menebas beberapa serangan milik iblis itu dengan cepat, tentu Kanae dan juga iblis itu terkejut dengan kehadiran Riku yang tidak mereka rasakan sebelumnya.
"kau tidak apa apa Kanae-San ?" tanya Riku yang saat ini telah selesai menebas beberapa akar es milik iblis itu, langsung saja dia melihat kearah matanya, kalau dirinya adalah iblis bulan atas 2.
"y..ya aku baik baik saja" jawab Kanae yang saat ini mengeluarkan darah di bibirnya pada Riku.
"oya.. oya.. sepertinya aku kedatangan pemburu iblis lain saat ini" sahut iblis itu sambil menutupi mulutnya dengan kipas.
Sedangkan Riku hanya menghiraukan dirinya lalu berbicara pada Kanae.
"Kanae-San, sebaiknya kau beristirahatlah terlebih dahulu dan biarkan aku saja menahannya, sisanya serahkan saja padaku" sahut Riku pada Kanae yang saat ini sedang mengambil ancang ancang sambil menghirup nafas panjangnya.
Sedangkan Kanae hanya menganggukan kepala sambil menjauhkan diri dari pertempuran nya kali ini, walaupun dia terlihat enggan, namun dia tetap menuruti perkataan Riku.
"kau tahu seharusnya pria sepertimu tidak menghiraukan ku ketika aku sedang berbicara dengan mu" sahut iblis itu yang saat ini masih menatap kearah Riku dengan tajam.
"yahh.. aku tidah peduli soal itu" sahut Riku yang saat ini sudah didepan iblis itu dan langsung menebasnya.
"Teknik Pernafasan Bulan Bentuk Pertama : Bulan Gelap : Kuil Malam Hari" sahut Riku yang menebas iblis itu dengan tebasan horizontal nya sembari mengeluarkan beberapa bilah bulan pada iblis itu.
Ketika iblis itu melihat Riku sudah berada didepannya dan mulai mengeluarkan tekniknya langsung saja dia menghindar namun pundaknya terkena oleh bilah bulan milik Riku.
Sedangkan Riku yang melihat ini langsung berdecih, lalu segera kembali menyerang iblis itu dengan cepat.
Untuk iblis itu sendiri saat ini dia benar benar cukup kerepotan dengan teknik pedang milik Riku yang selalu mengeluarkan beberapa bilah bulan disetiap tebasannya.
Tentu kejadian itu tidak berlangsung lama, lalu iblis itu mengeluarkan teknik darahnya yang lain, begitu juga dengan Riku.
"Teknik Darah Iblis : Tebaran Lotus" sahut iblis itu yang mengeluarkan beberapa daun lotus untuk menyerang Riku.
"Teknik Pernafasan Bulan Bentuk Keempat : Kutukan Pusaran Bulan Hantu" sedangkan Riku menebas beberapa serangan daun lotus yang iblis itu keluarkan dengan 3 tebasan raksasa yang berpusar pada Riku sebagai pusatnya sembari mengeluarkan beberapa bilah bulan padanya.
Tentu lagi lagi iblis itu menghindari serangan Riku dengan susah payah namun masih tetap menyerangnya walau luka yang disebabkan Riku masih bisa dia atasi dengan kemampuan regenerasi nya.
---
Sedangkan Kanae saat ini sedang menjauh sembari mengikat lukanya yang terbuka agar tidak mengeluarkan banyak darah dari lukanya.
Ketika sedang dalam perjalanan menuju kekediamannya sembari memcoba meminta pertolongan pada para pilar yang saat ini kosong.
Tiba tiba saja datang Shinobu sambil membawa peralatan obatnya untuk Kanae dan Riku bila mereka berdua terluka sembari membawa pedang dipinggangnya, dan dia saat ini bersama dengan pilar suara Uzui Tengen yang membawa pedang kembar dibelakangnya.
Ketika mereka melihat ini langsung saja Shinobu datang dan segera mengobati kakaknya sedangkan Uzui langsung saja menanyakan letak pertempuran Riku berada.
"KAKAK !?" teriak Shinobu ketika melihat kondisi Kanae yang terlihat sangat kelelahan, sedangkan luka Kanae sepertinya tidak terlalu parah dan langsung Shinobu mengobati kakaknya dengan cepat.
"S.. Shinobu" gumam Kanae dengan pelan sebab dirinya sudah kelelahan dikarenakan teknik milik iblis itu sungguh menguras habis staminanya dan juga nafasnya ketika dirinya bertarung dengan iblis itu.
"Kanae, dimana iblis bulan atas itu berada ? akan kupenggal kepalanya dengan elok" tanya Uzui yang saat ini melihat Kanae sedang diobati oleh Shinobu.
"Riku berada didepan sana" gumam Kanae pada Uzui dengan pelan namun dapat didengar olehnya.
"Riku ? pilar baru itu ? sepertinya dia kali ini sedang menebas iblis itu dengan elok, kalau begitu aku akan langsung pergi saja kesana dan mengikuti pesta mereka dengan meriah" sahut Uzui yang terkejut ketika dirinya mendengar penjelasan Kanae tentang Riku dan langsung saja dia menuju lokasi dia berada.
"kakak, bertahanlah aku sedang mengobati lukamu" sahut Shinobu pada kakaknya sambil mengobati lukanya dengan cepat namun pasti.
Tentu Kanae yang melihat adiknya mengobati dirinya dia hanya bisa tersenyum sambil beristirahat karena kelelahan sebab pertarungan sebelumnya.
---
Saat ini Riku dan iblis itu masih bertukar serangan hingga jalan dan tembok terdapat beberapa tebasan dan beberapa tempat yang membeku sebab teknik iblis itu.
Ketika Riku sedang sibuk dengan teknik iblis itu, tiba tiba saja dia berbicara pada Riku yang membuatnya terkejut.
"karena main mainnya sudah selesai, aku akan pergi dulu semoga kita dapat bertemu lagi pendekar-Chan, Nakime" sahut iblis itu pada Riku dan tiba tiba saja pintu geser muncul dibelakang iblis itu.
Tentu Riku yang melihat ini terkejut dan langsung saja menebasnya namun tiba tiba saja dia mundur sebab iblis itu mengeluarkan tekniknya lagi untuk melarikan diri.
"Teknik Darah Iblis : Awan Beku" sahut iblis itu pada Riku sambil mengeluarkan awan yang dapat membekukan dirinya.
Ketika Riku sudah menjauh dan menebas awan itu iblis tersebut sudah menghilang dari hadapannya, dan saat ini dia benar benar marah karena iblis itu kabur darinya.
"SIAALAAN !!?" teriak Riku sambil menebas apa yang didepannya hingga hancur dengan satu tebasan, baik itu tanah dan dinding ada beberapa tebasan dari bilah bulan yang Riku keluarkan ketika marah.
Ketika dia masih marah tiba tiba saja dia mendengar suara langkah seseorang dibelakangnya, namun Riku hanya menoleh saja dengan matanya yang saat ini sedang marah.
---
Uzui saat ini sedang berlari namun ketika dia akan sampai dia mendengar suara teriakan Riku dan juga beberapa suara bendungan runtuh.
"SIAALAAN !!?"
Ketika mendengar suara itu langsung saja dia bergegas menuju tempat dimana Riku berada, namun pemandangam yang dia lihat saat ini ada beberapa tebasan dan beberapa area yang beku pada sepanjang jalan dia berada saat ini.
Tentu Uzui yang mendengar ini terkejut dan segera berjalan menuju kearah Riku sekarang sembari melihat sekelilingnya saat ini.
Ketika Uzui sudah sampai dia langsung saja ingin bertanya pada Riku, namun yang dia lihat saat ini adalah tatapan Riku yang membuat dirinya sedikit menggigil.
Setelah melihat ini dia tidak ambil pusing dan segera menenangkan dirinya lalu bertanya pada Riku setelah menenangkan dirinya.
"Riku bukan ? dimana iblis itu berada saat ini ?" tanya Uzui pada Riku yang saat ini masih menatapnya, namun itu tidak bertahan lama setelah dia kembali melihat kearah depannya dan menghela nafasnya untuk menenangkan dirinya.
"dia sudah kabur, segera laporkan ini kepada atasan Oyakata-Sama, kalau iblis bulan atas 2 menyerang sang pilar bunga Kocho Kanae, namun dia kabur dengan teknik darah iblis ruang dan melakukan teleportasi ketika aku sedang menahannya" sahut Riku yang saat ini sedang menyarungkan pedangnya sambil menjelaskan pada Uzui dengan rinci masalah yang dia hadapi saat ini.
Tentu Uzui yang mendengar ini hanya menganggukan kepalanya saja, lalu bertanya pada Riku mengenai kekuatan iblis itu.
"baiklah, lalu apa teknik milik iblis itu adalah es ?" tanya Uzui pada Riku ketika dirinya melihat ada beberapa area yang dia lewati membeku karena es.
"ya, teknik darah iblisnya adalah es, lalu siapa kau ?" sahut Riku lalu segera membalikkan badannya pada Uzui dengan wajah bingung yang terlihat menyebalkan pada Uzui.
Sedangkan Uzui yang melihat perubahan pada sikap dan wajahnya ketika Riku bertanya tentang siapa dirinya, tentu membuat bibirnya sedikit berkedut ketika dirinya mendengar pertanyaan ini.
---
Saat ini baik itu Uzui maupun Riku sedang berada dikediaman Ubuyashiki sembari duduk seiza menghadap kearah Kagayae dan menjelaskan semua yang terjadi pada Kanae dan juga Riku yang saat itu sedang bertarung dengan iblis bulan atas 2.
"jadi begitu lalu apakah Kanae baik baik saja saat ini ?" tanya Kagaya pada mereka berdua, sedangkan Riku hanya menatap kearah Uzui saat ini.
"Kanae saat ini baik baik saja Oyakata-Sama, dia sedang dirawat oleh adiknya dikediamannya saat ini, dan hanya mengalami kelelahan dan luka ringan saja ketika bertarung dengan iblis itu" sahut Uzui yang menjelaskan keadaan Kanae pada Oyakata-Sama, sedangkan Riku hanya menganggukan kepalanya saja.
"hmm.. lalu bagaimana dengan kondisimu Riku" tanya Kagaya dengan senyum lembutnya tertuju pada Riku.
Sedangkan Riku yang melihat senyumnya dia mengerti apa yang Kagaya maksud padanya, dan langsung saja dia menjawabnya dengan senyum lembut diwajahnya.
"tentu saya baik baik saja Oyakata-Sama, hanya kelelahan mental saja" sahut Riku dengan santai namun sopan pada Kagaya dengan senyum diwajahnya.
Tentu Oyakata-Sama yang melihat ini hanya tersenyum padanya, sedangkan Uzui sedang bingung dengan perubahan sikap Riku sebelumnya.
"kalau begitu, Riku aku akan izinkan kamu untuk kembali lagi melanjutkan aktivitas memburu iblis lagi, dan satu lagi usaha kan untuk datang dirapat yang akan datang ya" sahut Kagaya pada Riku sambil menaikkan jari telunjuknya.
Sedangkan Riku yang mendengar ini hanya bisa tertawa canggung, ketika dirinya sedang menghadapi kesulitan ini.
"ahaha, akan saya usaha kan namun saya tidak bisa berjanji pada anda Oyakata-Sama, sebab kali ini saya ingin melakukan pelatihan tertutup sembari memburu iblis, jadi apa anda bisa menerimanya ?" sahut Riku dengan wajah serius namun suaranya masih terdengar lembut.
Tentu Kagaya terkejut apalagi Uzui yang mendengar kalau Riku akan melakukan latihan tertutup, setelah mendengar permintaan dari Riku dia hanya bisa tersenyum dan menyetujuinya.
"tentu akan saya izinkan karena sudah menyelamatkan Kanae dan memberikan informasi penting ini, namun Riku jangan lupa untuk membalas surat saya, ketika sudah saya kirim padamu ya ?" sahut Kagaya pada Riku sambil tersenyum lembut padanya.
Tentu baik itu Riku dan Uzui terkejut, Riku yang mendengar ini tersenyum cerah karena permintaannya diterima oleh Kagaya.
Sedangkan Uzui sendiri ia terkejut ketika mendengar penjelasan Kagaya mengenai Riku yang meminta izin padanya.
"benarkah, kalau begitu saya benar benar berterima kasih pada anda, dan tentu saja akan saya jawab surat yang anda kirim setiap saat" sahut Riku sambil membungkukan badannya pada Kagaya dan tersenyum lembut padanya.
"hahaha.. kalau begitu kalian boleh kembali, dan jangan lupa untuk beristirahat" sahut Kagaya yang tertawa melihat tingkah laku Riku sambil berdiri dari duduknya dan segera kembali ketempat nya.
"tentu, dan semoga anda sehat selalu Oyakata-Sama" sahut Riku dan Uzui secara bersamaan sambil membungkukkan badan mereka sebelum Kagaya pergi.
Ketika Kagaya sudah pergi dan suara langkah kakinya sudah tidak terdengar lagi, tiba tiba saja Uzui berbicara pada Riku sambil mengembalikan postur tubuhnya, bwgitu juga dengan Riku.
"jadi kau tidak akan datang dipertemuan selanjutnya setelah selesai dengan latihanmu bukan ? sedangkan dirimu sudah sekuat itu bukankah begitu Riku ?" tanya Uzui yang saat ini sedang menatap Riku dengan penasaran.
"yahh.. sebenarnya aku tidak menyukai keramaian dan aku tidaklah sekuat itu untuk menghadapi iblis bulan atas 2, sebenarnya iblis itu sedang menahan diri sembari menganalisis teknik milikku yang akan dijadikan informasi bagi iblis yang lainnya, makanya aku terlihat seimbang dimata orang, sedangkan diriku ini masihlah lemah untuk mengalahlan iblis itu sendirian" sahut Riku sambil menjelaskan semua yang dia tahu pada Uzui.
Sedangkan Uzui yang mendengar ini terkejut sebab iblis itu hanya menahan diri ketika melawan Riku, tentu ia pun mengingat sesuatu tentang beberapa tebasan itu ketika sedang berjalan kearahnya.
"aku akan memberitahukan informasi ini padamu dan para pilar yang akan datang nanti Uzui-San, mungkin kau sudah mengetahui ini dari Oyakata-Sama namun aku yang sudah pernah menghadapi 2 iblis bulan atas akan tetap kerepotan ketika melawan mereka" sahut Riku sambil menatap Uzui dengan lembut, untuk Uzui sendiri dia langsung saja melihat kearah Riku dan mendengarkan penjelasannya.
"iblis bulan atas 6 yang aku, Sabito, Giyuu dan juga Makomo lawan waktu itu benar benar merepotkan, meskipun dia berada diperingkat bawah dari iblis bulan atas, namun dia tetaplah kuat dari iblis bulan bawah yang biasa kalian lawan saat ini" lanjut Riku pada Uzui sedangkan dirinya hanya menganggukan kepala saja.
"lalu iblis bulan atas 2 yang aku lawan saat itu saja masih menahan diri ketika aku bertarung dengannya, namun apa yang terjadi jika aku melawan iblis bulan atas 1 sendirian, sudah dipastikan nyawaku sudah tiada ketika melawannya" lanjut Riku yang sempat berhenti ketika menjelaskan ini pada Uzui.
"jadi selagi kita memiliki waktu bagaimana kalau kau memberitahukan informasi ini pada pilar yang lainnya, jika kamu masih tidak percaya padaku kau bisa bertanya pada ketiga orang yang aku sebutkan padamu Uzui-San" sahut Riku yang saat ini sedang berdiri dan segera mengeluarkan beberapa kertas, pena, dan tinta untuk menuliskan surat pada Shinobu dan yang lainnya.
Langsung saja Riku kembali duduk dan menuliskan surat untuk Shinobu dan yang lainnya mengenai dirinya yang akan berlatih tertutup.
Sedangkan Uzui saat ini masih menyerap beberapa informasi yang dia dapatkan dari Riku mengenai pengalamannya melawan iblis bulan atas bersama dengan yang lainnya.
Ketika Riku sudah selesai menuliskan surat itu langsung saja dia memberikan surat itu pada Uzui dan meminta sesuatu padanya.
"kalau begitu, Uzui-San bisakah kamu memberikan surat ini pada Shinobu setelah aku pergi untuk latihan, dan satu lagi tetap lah berlatih" sahut Riku sambil memberikan surat yang dia titipkan untuk Shinobu pada Uzui yang saat ini masih memikirkan perkataan Riku.
Tentu Uzui yang mendengar ini langsung melihat kearahnya lalu mengambil suratnya.
"baiklah kalau begitu, dan terima kasih untuk infonya Riku, mungkin itu akan sangat berguna dan sangat elok bagi yang lainnya" sahut Uzui sambil berterima kasih pada Riku.
Riku yang mendengar ucapan Uzui hanya tertawa padanya sambil tersenyum lembut kearahnya.
"tentu, kalau begitu aku pergi dulu sampai jumpa" sahut Riku sambil melambaikan tangannya pada Uzui lalu pergi meninggalkan siluet angin ketika dia pergi dengan cepat.
---
Sedangkan Kanae saat ini mereka dia sedang dikediaman miliknya dan sedang dirawat oleh adiknya, lalu saat ini yang sedang menjenguk dirinya adalah Sabito, Giyuu, dan Makomo.
"Riku sedang melawan iblis bulan atas 2, lalu bagaimana keadaannya sekarang ?" tanya Giyuu yang saat ini sedang mengkhawatirkan Riku, begitu juga dengan yang lainnya.
Sebelum Kanae memberitahukan kondisi Riku tiba tiba saja pintu kamar yang ditempati mereka saat ini terdengar oleh suara ketukan pintu dari luar kamar.
Tiba tiba saja Uzui masuk kedalam kamar setelah mengetuk pintu.
Tentu mereka yang saat ini didalam kamar terkejut apa lagi Kanae yang melihat kondisi Uzui yang saat ini baik baik saja.
"Uzui-San, bagaimana keadaan Riku sekarang ?" yang bertanya bukanlah Kanae tetapi Shinobu yang bertanya padanya dengan khawatir yang saat ini sedang duduk dikursi sebelah dengan kakaknya.
Sedangkan yang lainnya menatap kearah Shinobu dengan bingung, sebab gadis sepertinya saat ini mengkhawatirkan Riku yang selalu menjahilinya.
"ahh.. dia baik baik saja, sekarang aku kemari hanya ingin memberikan surat yang dititipkan Riku padamu" sahut Uzui yang langsung memberikan surat itu pada Shinobu.
Sedangkan dirinya langsung saja membaca surat milik Riku yang dibawakan oleh Uzui padanya, ketika Shinobu sedang membaca langsung saja Kanae bertanya pada Uzui.
"lalu bagaimana dengan iblis yang ku lawan saat itu, apakah dia mati ?" tanya Kanae dengan penasaran pada Uzui.
"kalau soal itu, sepertinya iblis itu sudah kabur ketika aku sampai dilokasi, lalu aku melihat sepertinya d.. dia marah waktu itu" sahut Uzui ketika mengingat tatapan penuh amarahnya pada Kanae.
Tentu Sabito terkejut mengenai ini lalu memastikan kebenarannya pada Uzui.
"ka.. kau yakin kalau Ri.. Riku marah saat itu" tanya Sabito dengan gugup pada Uzui.
Sedangkan yang lainnya hanya bingung, namun sebelum Uzui menjawab pertanyaannya tiba tiba saja Shinobu berdiri dari kursi dengan muka tidak percayanya.
Tentu yang lainnya melihat kearah Shinobu yang tiba tiba saja berdiri, namun sebelum Kanae bertanya padanya langsung saja dia menjatuhkan suratnya lalu keluar dari kamar pasien tersebut.
"Shinobu !!" teriak Kanae dengan penuh khawatir dengan kelakuan Shinobu begitu juga dengan yang lain, sedangkan Makomo saat ini dia melihat surat yang dibaca Shinobu saat ini terjatuh, lalu mengambilnya dan mulai membacanya.
Sedangkan Uzui langsung saja menjawab pertanyaan Sabito, lalu segera pamit dari situ.
"yahh.. itu hal yang tak terduga, ohh.. ya soal Riku yang marah saat itu dia memang benar benar marah, bahkan ketika aku mendengar teriakannya aku langsung saja melihat kearah depan Riku didepan situ banyak sekali beberapa tebasan miliknya tapi aku tahu apakah itu tekniknya atau bekas pertempurannya" sahut Uzui pada Sabito ketika menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya pada Riku.
Sedangkan Sabito hanya menegukkan ludahnya dan menganggukan kepalanya saja, sedangkan Giyuu dan Kanae yang melihat ini hanya bisa bingung kepadanya.
"karena urusanku disini sudah selesai, jadi pamit undur diri dulu, sampai jumpa" sahut Uzui pada mereka semua lalu pergi begitu saja.
Sedangkan Sabito, Giyuu dan Kanae yang melihat dia pergi begitu saja hanya tertawa canggung saja, untuk Makomo sendiri dia masih membaca surat dari Riku sambil merenung.
Langsung saja Makomo memberitahukan mereka semua tentang isi surat yang dituliskan oleh Riku pada mereka setelah Shinobu tiba tiba saja keluar dari sini.
"hei.. semuanya sebaiknya kalian melihat ini ?" sahut Makomo pada yang lainnya sambil menunjukan surat itu pada yang lainnya.
Tentu Sabito, Giyuu dan Kanae melihat isi surat yang Riku tulis sebelumnya pada Shinobu.
'hai Shinobu-San, mungkin saat ini kau sedang membaca surat yang aku tulis saat ini begitu juga dengan yang lainnya.
tapi sebelum itu aku akan memberitahukanmu tentang aku yang akan pergi selama beberapa tahun untuk melakukan pelatihan tertutup karena kegagalan ku membunuh iblis bulan atas 2.
rencana awal aku akan pergi hari ini setelah surat ini sampai ditanganmu atau yang lainnya yang saat ini sedang membaca surat ini.
jadi sebelumnya aku minta maaf soal janji yang baru saja kita buat dijembatan sebelumnya.
dan satu lagi aku ingin kau dan yang lainnya tetap berlatih untuk menjadi kuat sebab iblis bulan atas 2 yang aku lawan sebelumnya masih menahan diri.
sebelum aku menebasnya dia sudah kabur dari tempat itu, jadi aku ingin kalian tetap berlatih agar kejadian yang tidak serupa sepertiku tidak terulang lagi
salam Riku
catatan : mungkin setelah pulang aku akan menempati janjiku padamu tetap semangat '
Setelah membaca surat ini tentu mereka terkejut mengenai isi surat tersebut dan mereka semua saat ini sedang mengkhawatirkan orang yang sama yaitu Riku dan Shinobu.
---
Sedangkan Shinobu saat ini dia sedang dikamar, dia sedang duduk dikursi sambil memeluk bantalnya dan menangis didalam pelukan bantalnya saat ini.
Kejadian dimana dia berjanji dengan Riku dijembatan kalau dirinya akan minum teh bersama dengannya diwaktu senggang.
Namun setelah Riku menyelesaikan urusannya dengan iblis itu langsung saja dia menerima surat dari Riku kalau dirinya akan pergi berlatih selama beberapa tahun tanpa mengabarinya sama sekali.
Sedangkan dirinya masih menangis sambil memeluk bantalnya dengan erat sambil bergumam sesuatu pada Riku.
"bodoh"