6 tahun sudah terlewati dan sekarang Riku sedang berada dirumah miliknya yang saat ini sedang dibereskannya.
Tentu sudah beberapa tahun rumah miliknya tidak pernah dibersihkan sebab pelatihan tertutupnya, walau begitu ia tetap memburu iblis iblis itu sebab itu sudah menjadi tugasnya.
Beberapa tahun yang lalu Kagaya sempat mengirim beberapa surat untuk Riku mengenai pelatihannya, kondisinya, dan juga misinya itulah yang sering Kagaya tulis pada suratnya untuk Riku.
Begitu juga dengan Riku, bahkan dia juga mengirim surat pada Kagaya mengenai beberapa iblis yang dia temui dalam misinya walau hanya beberapa iblis bulan bawah saja ia tetap membunuhnya dan melaporkan ini pada Kagaya.
Sekarang Riku saat ini sedang diluar sedang menghirup udara segar dikaki pegunungan sebab debu debu itu selalu memasuki hidungnya dan membuat dirinya sesak ketika membersihkan rumahnya.
Terlihat dia sudah tumbuh besar sekarang dia sudah berumur 21 tahun terlihat rambut putih miliknya sengaja ia buat panjang agar bisa diikat dan panjangnya hampir sampai lututnya.
Lalu pakaiannya masih sama seperti yang sebelumnya haori bergradasi biru langit dengan pola bulan disetiap tepi haori miliknya, celana korps pemburu iblis berwarna hitam panjang.
Sedangkan tinggi Riku bertambah menjadi 179 cm bahkan pedangnya pun sudah tidak hampir mengenai tanah lagi.
Saat ini Riku sudah selesai membereskan rumahnya yang ia tinggal hingga berdebu, lalu setelah menyelesaikan beres beres rumahnya dia langsung saja duduk di tepi rumahnya dengan senyum diwajahnya.
Setelah 6 tahun ia tidak membuka statusnya langsung saja ia membuka status yang sudah lama ia tidak buka ketika melakukan pelatihan tertutup.
'buka status' batin Riku lalu layar transparan muncul dihadapannya saat ini menampilkan beberapa atributnya yang sudah berubah selama 6 tahun ini.
____________________________
Nama : Riku
Umur : 21 tahun
Jenis kelamin : Laki Laki
Pekerjaan : Pendekar Pedang
Judul : Jenius, Kutu Buku, Gamer, Sis-Con, [ ], Pencinta Hewan, Penulis Novel, Ahli Pedang, Bodyguard, Pemburu Iblis, Pembantai Iblis, Penggila Latihan
Atribut :
Kekuatan : 180 > 260
Kepintaran : 190 > 298
Kelincahan : 175 > 251
Stamina : 158 > 247
Pesona : 100
Skill : Photography Memory, Pikiran Tenang, Memasak (MAX), Emperor Eye, Menulis Kilat, Intuisi Penulis, Cold Reading, Teknik Pernafasan Bulan, Demon Slayer Mark (MAX) , Teknik Pernafasan Konsentrasi Penuh, Meditasi (NEW)
____________________________
Tentu Riku yang melihat ini hanya bisa tersenyum saja sebab semua latihan yang ia lakukan tidaklah sia sia walau seluruh atributnya mengalami sedikit kemajuan selama 6 tahun ini, namun target yang ia incar sebelumnya benar benar memuaskan dirinya.
Ketika Riku sedang melihat status barunya ia menyadari ada 1 skill yang baru juga 1 judulnya ketika melihat judulnya ia hanya bisa tertawa canggung ketika melihat itu.
Lalu skill barunya meditasi sepertinya ia mendapatkan skill itu ketika sedang bermeditasi diatas air terjun untuk menenangkan dirinya beberapa tahun lalu.
"yahh.. dari pada itu bagaimana kalau aku sebaiknya berbelanja teh lagi, kebetulan semua pasokan tehku habis" sahut Riku yang menghilangkan layarnya yang berada didepan lalu segera menyimpan peralatan bebersihnya.
---
Saat ini Riku sedang berada didesa tempat ia biasanya mengisi pasokan makanannya disini, sekarang dia sedang berjalan menuju kios sayuran dan daging yang biasa dia beli.
"permisi aku ingin membeli sayuran dan dagingnya" sahut Riku pada paman yang saat ini sedang menjaga kiosnya.
Ketika paman itu sedang menjaga kiosnya tiba tiba saja dia mendengar suara yang dikenalnya sudah cukup lama kembali lagi, dan langsung saja ia melihat kearah Riku yang saat ini sudah berubah 360°dari sebelumnya.
"wahh.. nak Riku sepertinya kau sudah berubah yah, kau tahu aku dan istriku menunggu setiap bulan namun kau tidak pernah datang datang, aku kira kau sudah pergi kemana" sahut paman itu yang sedang terkejut saat ini ketika melihat perubahan Riku.
"ahahaha... maaf kalau saol itu paman, aku hanya pergi berlatih saja, lalu dimana istri paman saat ini ? aku tidak melihatnya disini" tanya Riku sambil mencari keberadaan istrinya.
"ahh soal itu dia sedang merawat kedua anak kami setelah kamu pergi dia melahirkan anak kembar" jawab paman itu dengan senyum bahagia nya pada Riku.
"ehh !!? benarkah !!? kalau begitu selamat yah paman sepertinya kau sudah menjadi ayah yang hebat kali ini" sahut Riku terkejut lalu segera mengucapkan selamat padanya.
"hahaha.. terima kasih kalau begitu, aku benar benar senang ketika melihat anak anak ku lahir didunia ini, dan ini belanjaanmu seperti biasa lalu aku menambahkan daging lagi padamu sebagai bonus" sahut paman itu sambil mengedipkan matanya pada Riku setelah berterima kasih padanya.
"ahaha paman seharusnya kau tidak usah memberiku bonus segala, tapi sepertinya berapa kali aku memberitahukan ini kau dan istrimu tetap akan memberikan ini bukan" sahut Riku yang menerima belanjaannya sambil melihat kedalamnya dengan tawa canggung pada paman tersebut.
"hahah.. sepertinya kau sudah tahu dengan kebiasaan para penduduk disini" tawa paman itu pada Riku yan sudah tahu kebiasaan para penduduk desa ini.
"yahh mau bagaimana lagi, ya sudah aku akan pergi ke tempatmya Kazuya saja paman sudah lama sekali aku tidak kesana, kalau begitu terima kasih bonusnya ya paman" sahut sahut Riku sambil melambaikan tangannya pergi dari kios paman itu.
"yahh.. sampaikan salam ku padanya !!" teriak paman itu sambil melambaikan tangannya pada Riku, sedangkan dirinya hanya menganggukan kepala saja lalu pergi menuju kios milik Kazuya.
---
Setelah sampai dikios milik Kazuya langsung saja dia masuk kedalam dan melihat kalau tempat ini benar benar berubah dan semakin besar dari sebelumnya.
Ketika sedang melihat lihat semua meja dan kursinya yang berbeda dari sebelumnya, tiba tiba saja suara Kazuya terdengar oleh Riku.
"selamat datang, wahh.. wahh.. lihat siapa ini ? anak tampan dan ahli dalam berpedang sedang mengunjungi tokoku lagi setelah beberapa tahun tidak kemari bukankah begitu nak Riku ?" sahut Kazuya dengan senyum jahilnya ketika melihat Riku yang sudah lama tidak dia lihat.
"ahaha seperti biasa anda selalu berlebihan menilai saya, Kazuya-San" sahut Riku sambil menggaruk kepalanya pada Kazuya.
"ahaha.. kau benar benar tidak berubah walau kau bertambah tinggi kau tetap tidak pernah berubah, bahkan rambutmu sudah sepanjang itu apa kau tidak ingin memotongnya ?" sahut Kazuya yang saat ini sedang melihat perubahan Riku apalagi di bagian rambutnya yang sudah begitu panjang.
"ahahah... tentu tidak aku sudah susah payah untuk memanjangkan rambut ini, ohh ya Kazuya-San aku ingin membeli tehmu dan juga dangonya 2 saja, saat ini aku sudah kehabisan pasokan tehku" ucap Riku sambil memesan pesanannya pada Kazuya.
"baiklah tunggu sebentar, sembari menunggu bagaimana kalau kau duduk terlebih dahulu" sahut Kazuya pada Riku.
"ahaha tidak usah, lagi pula aku hanya membeli beberapa saja setelah itu aku akan pergi" sahut Riku sambil melambaikan tangan menolak ajakan Kazuya.
"baiklah, tunggu yah" sahut Kazuya lalu mengambil pesanan Riku.
Sedangkan Riku saat ini sedang menghindari berbagai tatapan para pelanggannya Kazuya, apalagi para wanita yang saat ini masih menatap kearah Riku dengan kagum akan penampilannya.
Namun berbeda dengan para laki laki yang saat ini sedang melihat Riku dengan penuh iri dan cemburu sebab penampilannya membuat para wanita terus menatapnya, apalagi lelaki yang saat ini sedang berkencan dengan kekasihnya.
Saat Riku sedang ditatap oleh para pelanggannya Kazuya, tiba tiba saja orangnya datang membawa pesanannya Riku sembari mengejeknya.
"silahkan pesananmu, dan sepertinya kau membuat masalah baru lagi bukan ?" sahut Kazuya pada Riku.
"ahaha.. sepertinya, kalau begitu sebaiknya aku langsung pergi saja, terima kasih untuk dangonya Kazuya-San" sahut Riku sembari memberikan uangnya pada Kazuya lalu pergi dari tokonya dengan terburu buru.
"ahahah datang lagi" tawa Kazuya yang melihat Riku kabur dari tokonya dengan terburu buru.
---
Setelah selesai berbelanja saat ini Riku sedang berada dirumah miliknya sedang memakan dango miliknya dengan wajah bahagia ditemani dengan teh hitam kesukaannya di sore hari.
Namun ketika dia ingin menghabiskan dango terakhirnya tiba tiba saja gagak milik Riku datang memberitahukan soal misinya sebelum memakan dango terakhirnya.
"khaaak.. khaaak.. misi.. misi.. pergi ke asakusa dan bunuh iblis disana khaaak.."
Sedangkan Riku saat ini masih belum menggigit dangonya dan masih mendengar apa yang gagak itu katakan padanya, Riku yang mendengar ini langsung saja menghabiskan dango dan teh miliknya lalu pergi.
---
Sekarang Riku sedang berlari diatas atap atap rumah yang saat ini sedang mencari keberadaan iblis itu sekarang.
Tiba tiba saja dia mendengar suara bangunan runtuh disebelah barat lalu mendekatinya, ketika dia mendekati lokasinya, saat ini dia sedang melihat pemburu iblis yang memakai haori berpola kotak hijau dan hitam dengan anting hanafudanya yang saat ini sedang mencoba untuk memotong leher iblis yang menggunakan manik manik doa dilehernya.
Lalu melihat kalau ada 4 iblis dekat rumah baru saja runtuh karena serangan namun Riku saat ini sedang melihat kalau iblis bertangan itu sedang menendang bola temari, lalu dibalas oleh gadis iblis yang sepertinya menutup mulutnya dengan bambu.
Sedangkan kedua iblis itu hanya menonton saja, Riku yang melihat ini hanya menatap mereka dengan datar dan bingung.
'apa mereka sedang bermain jika salah satunya masih sibuk membunuh iblis itu sendirian, namun aku merasakan kalau ketiga iblis itu tidak akan menyerang pemburu iblis itu sepertinya' batin Riku sambil menilai ketiga iblis itu lalu melihat kalau iblis itu adalah musuhnya saat ini.
Riku yang melihat ini hanya menghela nafas lalu segera datang kebelakang iblis itu tanpa mengeluarkan hawa membunuh pada iblis itu lalu memotongnya hingga menjadi dadu.
---
Saat ini kedua iblis yang tadinya menonton terkejut sebab iblis yang ada dihadapan mereka dipotong hingga menjadi dadu.
Tentu mereka saat ini merasa merinding ketika melihat mayat iblis itu mulai berubah menjadi abu lalu menghilang, tanpa sengaja gadis iblis berhaori merah muda dengan pola bunga tersebut menendang bola yang dia tahan pada Riku.
Ketika bola temari itu melesat kearah Riku langsung saja dia membelah bola itu menjadi 2 dan bola yang sudah dibelah itu melesat dengan cepat dipinggirnya lalu menabrak tembok dibelakangnya saat ini.
Tentu mereka terkejut melihat ini lalu menatap Riku dengan hati hati dan penuh rasa takut didiri mereka saat ini, sedangkan bocah yang memakai haori kotak kotak itu menatap Riku dengan wajah tidak percaya padanya.
Namun dia langsung saja sadar kalau Riku adalah seorang pemburu lalu segera berbicara padanya sambil menggerakkan badannya pada ketiga iblis itu lalu melindungi mereka.
"tu.. tunggu jangan sakiti mereka bertiga, mereka tidak melakukan apapun aku mohon jangan bunuh mereka !?" sahut bocah itu pada Riku, sedangkan dia hanya menatapnya dengan bingung lalu bertanya padanya yang sepertinya tidak berbohong sama sekali.
"lalu bisakah kau menjelaskan apa yang terjadi disini, lalu bagaimana dengan ketiga iblis itu" sahut Riku sambil menunjukkan kearah 3 iblis itu dengan wajah penasaran, sedangkan bocah itu hanya menganggukan kepala saja.
---
Sekarang mereka berlima ada didalam dan menjelaskan semua apa yang terjadi pada Riku, tentang pertemuan bocah yang namanya Kamado Tanjiro yang bertemu dengan leluhur iblis Kibutsuji Muzan yang membunuh keluarganya, lalu adiknya Kamado Nezuko yang berubah menjadi iblis namun belum pernah memakan manusia selama ini.
Lalu pertemuan Tanjiro dengan Yushiro dan Tamayo ketika salah satu penduduk diubah menjadi iblis oleh Kibutsuji Muzan dan mengirim iblis kedua iblis itu kemari.
"hmm.. jadi begitu, namun Tanjiro kau harus berhati hati mengenai adikmu yang menjadi iblis ini, jika dia diketahui oleh para pemburu iblis yang lain mungkin nyawanya sudah tiada saat itu juga" sahut Riku dengan serius pada Tanjiro.
Sedangkan dirinya hanya menganggukan kepalanya sambil mengusap kepala Nezuko yang saat ini sedang tiduran disampingnya.
"jadi Tamayo-San apa kau bisa membuat iblis kembali lagi menjadi manusia ?" tanya Riku dengan serius pada Tamayo.
Sedangkan dirinya hanya menganggukan kepala saja lalu berbicara pada Riku dengan gugup ketika melihat ada pemburu iblis kemari.
"y.. ya aku akan berusaha mungkin untuk mengembalikan Nezuko menjadi manusia, namun aku masih membutuhkan sempel darah dari kedua belas iblis bulan atas untuk mencari penawaran nya" sahut Tamayo yang menjelaskan semuanya pada Riku.
Sedangkan dirinya hanya menghela nafas pada Tamayo lalu menjelaskan semua yang sudah dia pikirkan padanya.
"ha.. Tamayo-San seandainya kita bertemu beberapa tahun yang lalu mungkin saat ini kau sudah membuat penawarnya untuk Nezuko" sahut Riku sambil menghela nafas berat ketika mendengar penjelasan Tamayo.
Sedangkan Tamayo, Yushiro, dan Tanjiro terkejut ketika mendengarkan penjelasan Riku, langsung saja Tamayo bertanya pada Riku dengan gugup.
" tu.. tunggu jadi maksudmu kau sudah bertarung dengan iblis bulan atas beberapa tahun yang lalu" tanya Tamayo dengan gugup pada Riku, sedangkan dirinya hanya menganggukan kepala saja.
Tentu baik itu Tamayo dan Yushiro terkejut kalau didepam mereka adalah pilar saat ini, sedangkan Tanjiro saat ini bingung dengan kelakuan Tamayo dan Yushiro pada Riku.
"yahh.. waktu tidak bisa diundur ya mau bagaimana lagi, jadi bagaimana cara kita untuk mengambil darah mereka ?" tanya Riku yang melihat Tamayo dan Yushiro sedang melihat dirinya dengan pandangan tidak percaya.
Tentu Tamayo yang mendengar ini langsung saja menyadarkan diri lalu, memberikan alat nya pada Riku dan Tanjiro.
"itu adalah alat untuk mengambil sempel darahnya, setelah mengambil sempel darah itu kau bisa memberikannya pada kucing ini setelah mengambil sempel darahnya"sahut Tamayo pada Riku dan Tanjiro sambil mengusap kucing yang berada didekatnya saat ini.
Sedangkan mereka berdua hanya menganggukan kepalanya saja lalu menyimpan alatnya sedangkan Nezuko langsung bangun dan memeluk kakaknya.
Tentu Tanjiro yang melihat ini langsung memeluknya, sedangkan Riku yang melihat ini hanya bisa tersenyum sedih ketika melihat ini, lalu segera pamit dari sini.
"baiklah kalau begitu, sepertinya aku tidak memiliki urusan lagi disini jadi aku permisi terlebih dahulu" sahut Riku yang membungkukkan badannya pada Tamayo lalu segera keluar dari tempat ini.
"ahh.. k.. kalau begitu hati hati lah" sahut Tamayo yang masih gugup pada Riku jikalau dia akan memberitahukan tempat ini pada yang lainnya, begitu juga dengan Yushiro.
Riku yang melihat Tamayo dan Yushiro yang saat ini sedang gugup hanya bisa tertawa pada mereka lalu menjelaskan sesuatu pada mereka agar tidak perlu khawatir padanya.
"hahaha.. Tamayo-San, Yushiro-San kalian santai saja aku tidak akan memberitahukan tempat ini pada pemburu iblis yang lain, aku hanya ingin beristirahat saja dirumah" tawa Riku pada Tamayo dan juga Yushiro.
Sedangkan mereka berdua yang mendengar ini hanya menghela nafas lega saja kalau hidup mereka aman saat ini.
"dan satu lagi Tanjiro hati hati dengan pemburu iblis yang lain dan terus berlatihlah jika kau ingin membunuh Kibutsuji Muzan sebab dia adalah leluhur iblis itu sendiri, kalau begitu sampai jumpa" sahut Riku pada Tanjiro lalu melambaikan tangannya dengan senyum lalu menghilang dari tempat itu meninggalkan siluet dibelakangnya.
Tanjiro yang melihat ini hanya terkagum pada Riku yang saat ini sudah menghilang, begitu juga dengan Tamayo dan Yushiro yang melihat kecepatan Riku.
Langsung saja mereka berdua menghela nafas lega sebab sudah pergi dari tempat ini dan tidak membunuh mereka, sedangkan Tanjiro bingung ketika melihat Tamayo dan Yushiro menghela nafas lega.