Sudah seminggu sejak pertemuan Riku dengan Tanjiro dan yang lainnya, saat ini Riku sedang dalam perjalanan menuju kediaman kupu kupu.
Ketika sedang menuju kediaman kupu kupu, dia langsung saja memasuki gerbang kediaman kupu kupu dan melihat Aoi saat ini sedang membawa cucian baju bersama tiga anak kecil bersamanya.
Riku yang melihat ini langsung saja menyapa Aoi dan juga ketiga anak kecil bersamanya saat ini.
"Aoi-Chan" sahut Riku sambil melambaikan tangannya lalu mendekatinya Aoi, ketika namanya dipanggil tentu ia terkejut ketika melihat Riku yang saat ini memiliki rambut yang panjang dan bertambah tinggi mendatangi nya.
"ka.. kak Riku" kaget Aoi ketika melihat Riku sedangkan ketiga anak kecil itu hanya menatap Riku dengan wajah penasaran saja.
"ahaha sepertinya kau tidak pernah berubah yahh masih saja serius dengan pekerjaanmu" sahut Riku sambil mengusap kepalanya dengan lembut dengan senyum cerah diwajahnya ketika bertemu dengan Aoi.
"bi.. bisakah ka.. kak Riku tidak mengusap kepalaku, ak.. aku sudah besar" sahut Aoi sambil menahan malunya ketika dirinya masih diperlakukan seperti anak kecil didepan anak anak saat ini.
"ahaha.. baiklah, lalu bagaimana dengan Kanao-Chan apakah ada perubahan, dan satu lagi dimana Kanae-San dan Shinobu-San saat ini aku ingin menyapa mereka dan mengajak mereka minum teh saat ini" tanya Riku sambil melepaskan tangannya dikepala Aoi saat ini.
"ehm.. Kanao saat ini sudah ada sedikit perubahan dan mau berbicara walau harus menggunakan koin untuk berbicara dengan orang lain, lalu kak Kanae dan Kak Shinobu saat ini sedang ada pertemuan dengan pemburu iblis yang sedang membawa iblis dikotak kata mereka" sahut Aoi yang menjelaskan semuanya pada Riku.
Sedangkan Riku yang mendengar kalau pertemuan kali ini membahas pemburu iblis yang membawa iblis dalam kotak, tentu Riku tahu siapa mereka langsung saja ia bertanya pada Aoi soal rinciannya.
"Aoi-Chan, sejak kapan Kanae-San dan Shinobu-San pergi ?" tanya Riku pada Aoi yang saat ini memegang kedua pundaknya dengan panik.
"a.. ahh itu k.. kalau tidak salah beberapa menit yang lalu kalau tidak salah" jawab Aoi yang terkejut ketika Riku tiba tiba saja memegang pundaknya.
"hm.. terima kasih Aoi-Chan, kalau begitu aku pergi dulu" sahut Riku pada Aoi berterima kasih lalu segera pergi meninggalkan siluet dibelakangnya.
Sedangkan ketiga anak kecil yang saat ini sedang mendengar pembicaraan Aoi tiba tiba saja menghilang, mereka yang melihat ini terkejut dan kagum.
Sementara Aoi saat ini sedang bingung dengan kelakuan Riku yang tiba tiba saja bertanya padanya dengan panik, lalu ikut terkejut ketika melihat dirinya sudah hilang dipandangannya saat ini.
---
Sedangkan ditempat lain saat ini Kamado Tanjiro sedang terbaring ditanah lalu kedua tangannya saat ini sedang diikat, sekarang dia sedang dilihat oleh beberapa orang didepannya.
Terlihat kalau jumlah para pilar saat ini bertambah lebih banyak dari sebelumnya dan berbagai macam orang ditempat itu saat ini.
"tidak ada perlu pengadilan disini, melindungi iblis jelas melanggar kode etik, kita bisa mengatasinya sendiri" sahut Pilar Api Rengoku Kyojurou, pria yang memiliki rambut kuning dan disetiap ujungnya berwarna jingga dengan semangat untuk langsung membunuh Nezuko.
"kalau begitu biar aku memenggal kepalnya dengan elok, akan aku tunjukan bahwa aku bisa menumpahkan darah lebih indah dari siapapun" sahut Pilar Suara Uzui Tengen.
'ehh.. kita membunuh gadis cantik itu, entah kenapa dadaku merasa sakit' batin Pilar Cinta Kanroji Mitsuri, memiliki rambut merah muda campur hijau yang saat ini sedang memikirkan nasib Nezuko saat ini.
"ahh.. betapa hinanya gadis itu, sungguh menyedihkan ini sungguh menyedihkan sebab dia lahir didunia ini" sahut Pilar Batu Himejima Gyoumei.
"tapi bukankah ini berlebihan untuk mengikatnya, bukankah dia saat ini sedang terluka ketika melawan iblis bulan bawah waktu itu" sahut Pilar Bunga Kocho Kanae.
'apa nama awan itu ? namanya apa ya ?' batin Pilar Kabut Tokitou Muichirou yang sedang menatap awan saat ini.
"yang lebih penting lagi apa yang akan kita lakukan terhadap Tomioka, menurut Kocho saat itu dia juga melanggar kode etik pemburu iblis" sahut Pilar Ular Iguro Obanai yang saat ini sedang berbaring diatas pohon seperti ular sembari menunjuk Giyuu.
Sedangkan Giyuu sendiri ia hanya diam saja lalu tidak berbicara sama sekali dan saat ini ia sedang berdiri disebelah Sabito dan Makomo.
"yahh.. lagi pula dia tidak melawan saat ini, bukan ?" sahut Pilar Air Sabito pada Obanai sambil melindungi Giyu begitu juga dengan Makomo.
"kalian berdua kan memang temannya, yah sudah pasti kalian melindunginya, bukan ?" sahut Obanai yang saat ini menatap para pilar air itu dengan tajam, sedangkan mereka bertiga tidaklah bergeming sedikitpun.
"sudahlah Iguro-San, lagi pula Tomioka mengikuti ku tanpa memberontak, jadi kita bisa memikirkan hukumnya nanti saja dan seharusnya kita saat ini mendengar penjelasan dari bocah ini bukan" sahut Pilar Serangga Kocho Shinobu yang berbicara pada Iguro, lalu melihat kearah Tanjiro yang saat ini sedang diikat.
Saat ini Shinobu sedang memakai haori yang sama persis seperti milik kakaknya, Kocho Kanae terlihat dia sudah dewasa dan tampil cantik saat ini
Tentu Tanjiro yang mendengar ini mulai menjelaskan semua tentang dirinya menjadi pemburu iblis untuk menyembuhkan adiknya Nezuko, lalu tentang Nezuko yang sudah menjadi iblis selama 2 tahun dan tidak pernah memakan manusia sama sekali.
Namun semua yang dia bicarakan hanya dihiraukan oleh beberapa pilar saat ini ketika Tanjiro menjelaskan lagi tujuannya pada para pilar tiba tiba saja datang pria berambut putih yang memiliki luka disekujur tubuhnya sambil membawa kotak yang didalamnya ada iblis Nezuko.
"oi.. oi.. bukankah ini akan menarik" sahut Pilar Angin Shinazugawa Sanemi yang mendengar penjelasan Tanjiro saat ini sambil menyeringai.
Tentu baik itu Tanjiro yang melihat ini terkejut ketika melihat orang yang ada didepannya saat ini membawa kotak yang didalamnya ada adiknya, begitu juga dengan beberapa pilar yang melihat ini.
"jadi kau anggota bodoh yang membawa iblis ini, lalu apa yang akan kau rencanakan ?" sahut Sanemi pada Tanjiro dengan tajam.
Sedangkan beberapa Kakushi yang saat ini sedang menjaga iblis itu datang bersama dengannya dan mencoba menahannya namun gagal.
"tolong jangan bertindak seenaknya sendiri kau tahu itu bukan Shinazugawa-San ?" sahut Shinobu yang saat ini sedang menatap tajam Sanemi.
'ehh.. ehh.. ehh..' batin Mitsuri yang melihat pertikaian didepannya saat ini.
"mah.. mah.. Shinobu sebaiknya kau menenangkan diri terlebih dahulu" sahut Kanae pada Shinobu dengan senyum canggung nya ketika melihat ini.
"bocah.. bagi mu iblis itu apa ? kau bertarung bersamanya untuk melindungi orang orang sebagai pemburu iblis ? kau tahu mengenai itu bukan ?" sahut Sanemi pada Tanjiro sambil memegang gagang pedangnya saat ini.
"itu mustahil.. dasar bodoh !!" sahut Sanemi langsung mengeluarkan pedangnya menggunakan tangan kanannya dan mencoba menusuk Nezuko yang berada didalam kotaknya saat ini.
Namun sebelum pedang itu sampai pada kotaknya, tiba tiba saja kotak itu menghilang dan lepas dari genggaman Sanemi, sedangkan dirinya hanya menusuk angin saat ini.
Tentu semua orang yang melihat ini terkejut, namun tiba tiba saja mereka mendengar suara asing dan akrab ditelinga mereka masing masing dan segera menoleh kebelakang Giyuu yang saat ini ada seorang pria membawa kotak bersama dengan Tanjiro dipundaknya saat ini.
"woah.. woah.. bukankah para pilar saat ini sangat bersemangat ?" sahut Pilar Bulan Riku yang saat ini sedang membawa kotak ditangan kirinya, lalu Tanjiro dipundak kanannya.
"RIKU !! / RIKU-SAN !?" sahut Sabito, Giyuu, Makomo, Kanae, Shinobu dan Uzui yang terkejut melihat kecepatan Riku berada dibelakang Giyuu saat ini.
"siapa kau sialan tiba tiba saja masuk kesini ?" sahut Sanemi yang saat ini sedang menatap Riku dengan tajam, begitu juga dengan beberapa dari mereka yang belum mengenalnya, bahkan mereka pun terkejut mengenai kecepatannya diatas manusia normal.
Sedangkan Mitsuri yang saat ini sedang melihat Riku terkejut dengan pola haori yang dia temui beberapa tahun yang lalu, sebab dia sudah membelikan dango pada Mitsuri sebelumnya.
Sedangkan Riku yang mendengar ini hanya menjawabnya dengan santai dan muka datarnya pada Sanemi.
"hmm.. entahlah aku juga tidak tahu, yang pasti aku adalah salah satu dari kalian, yahh dari pada itu biarkan aku menurunkan mereka berdua terlebih dahulu, mereka benar benar berat" sahut Riku sambil menurunkan Kotak Nezuko dan Tanjiro sebab mereka berat.
Sedangkan para pilar yang baru terkejut kalau Riku adalah seorang pilar seperti mereka, namun untuk mereka yang sudah lama mengetahui Riku adalah pilar hanya biasa biasa saja.
Tentu Sanemi yang melihat ini tidak terima sebab dia tidak pernah melihat dirinya disetiap pertemuan, sebelum dia memprotes tiba tiba saja suara teriakan gadis pada mereka semua.
"Oyakata-Sama sudah datang !!" teriak gadis itu sambil membukakan pintu lalu membantu orang itu, dan orang itu adalah Ubuyashiki Kagaya terlihat penyakitnya saat ini semakin bertambah dan hampir menutupi seluruh wajahnya.
Ketika melihat Kagaya datang langsung saja para pilar bersujud didepannya tanpa terkecuali Riku itu sendiri yang saat ini sedang disamping Giyuu.
Tentu Tanjiro yang melihat ini terkejut sebab Kagaya yang dilihat Tanjiro saat ini sedang memiliki penyakit, tiba tiba saja Kagaya berbicara pada para pilar yang lainnya.
"selamat pagi semuanya, sepertinya kali ini pertemuan pilar yang diadakan 6 bulan sekali ini mendatangkan orang yang sudah lama dinantikan saat ini bukankah begitu, Pilar Bulan Riku" sahut Kagaya lalu melihat kearah Riku yang saat ini sedang bersujud didepannya.
Tentu para pilar baru yang mendengar kalau Riku adalah salah satu dari mereka yang sesuai dengan ucapan Kagaya benar benar terkejut, apalagi Tanjiro yang mengenal Riku adalah salah satu dari mereka, sedangkan yang sudah kenal dengan Riku mereka berbeda dengan yang lainnya.
"Riku, datang untuk melapor Oyakata-Sama, setelah menyelesaikan pelatihan tertutup" sahut Riku pada Kagaya yang masih menundukkan kepalanya dengan wajah datar seriusnya namun suaranya sangat lembut ketika berbicara pada Kagaya.
Tentu beberapa pilar yang melihat perubahan ini terkejut kecuali Sabito, Giyuu dan Makomo yang melihat sikap Riku saat ini karena mereka sudah mengenalnya cukup lama.
"sepertinya kamu sudah mengalami perubahan yang drastis bukankah begitu Riku, lalu apakah kamu akan mengikuti pertemuan kali ini ?" tanya Kagaya pada Riku dengan senyum lembut diwajahnya.
Sedangkan para pilar masih bingung dengan pertanyaan Kagaya mengenai Riku yang tidak pernah mengikuti pertemuan pilar ini.
Riku yang mendengar ini langsung saja menatap kearah Kagaya dengan wajah bersalah sambil tertawa canggung padanya.
"ahaha.. sepertinya saya masih tidak bisa untuk menghadiri pertemuan kali ini Oyakata-Sama, namun saya masih bisa datang dan memberikan laporan setelah pertemuan ini selesai" sahut Riku sembari menggarukkan kepalanya yang tidak gatal dan tertawa canggung pada Kagaya.
"ahahaha.. sepertinya sifatmu yang satu itu tidak pernah berubah, ketika berhadapan dengan orang banyak" jawab Kagaya yang saat ini sedang tertawa lembut pada Riku.
Tentu para pilar yang melihat Kagaya tertawa pada Riku terkejut, sebab mereka belum pernah mendengar Kagaya tertawa sama sekali, sedangkan saat ini Riku sedang melihat kebawah dengan malu ketika mendengar ucapan Kagaya.
"baiklah kalau begitu biar aku langsung keintinya, aku sudah memberikan persetujuan untuk masalah Tanjiro dan Nezuko, jadi aku ingin kalian semua menerimanya" sahut Kagaya yang menjelaskan masalah Tanjiro dan Nezuko pada semua orang yang saat ini sedang hadir.
Tentu sebagian para pilar yang mendengar ini ada yang setuju termasuk Riku, sedangkan yang lainnya tidak bahkan mereka melebih lebihkan tentang kebencian mereka pada iblis termasuk Nezuko itu sendiri.
Sedangkan Kagaya yang mendengar ini langsung meminta putrinya untuk membaca surat yang sudah Kagaya terima dari Urokodaki.
Tentu anaknya Kagaya membuka surat itu lalu membaca surat yang tersirat dikertas itu pada para pilar saat ini, termasuk Riku sendiri ketika mendengar surat yang ditulis oleh Urokodaki.
Yang paling mengejutkan adalah isi dari surat tersebut, jikalau Nezuko menyerang seseorang maka Kamado Tanjiro, Sabito, Tomioka Giyuu, Makomo akan membelah perut mereka sebagai permintaan maaf mereka.
Tentu semua pilar yang mendengar ini terdiam ketika mendengar isi surat tersebut, namun sebelum Sanemi mengeluarkan pendapatnya langsung saja Riku memotongnya.
"Oyakata-Sama, dalam surat itu akan saya tambahkan diri saya Pilar Bulan Riku untuk merobek perut dihadapan seluruh pemburu iblis, bahkan bila perlu seluruh pilar boleh memutilasi tubuh saya sebagai gantinya" sahut Riku dengan serius pada Kagaya begitu juga dengan pandangannya saat ini.
Tentu baik itu Kagaya dan beberapa pilar yang mengenal Riku terkejut dengan penuturan Riku yang membiarkan tubuhnya dimutilasi tanpa rasa takut sama sekali.
Sedangkan yang lainnya hanya bisa terdiam tanpa berbicara sama sekali ketika mendengar Riku menambahkan dirinya pada surat yang Urokodaki tulis untuk Kagaya.
Untuk Tanjiro sendiri yang mendengar kalau Urokodaki, Sabito, Giyuu, Makomo dan Riku akan melakukan seppuku demi dirinya dan adiknya hanya bisa menangis ketika mendengar ini.
"apa kau yakin, Riku ?" tanya Kagaya dengan lembut namun sebenarnya dia sangat khawatir pada Riku, sebab Riku merupakan orang penting untuk mengalahkan Kibutsuji Muzan.
"ya.." sahut Riku dengan wajah serius termasuk nada suaranya yang sudah tidak lembut lagi dan serius pada Kagaya.
Kagaya yang melihat ini hanya bisa terdiam namun tetap memasang senyum pada Riku, sedangkan Sabito, Giyuu dan Makomo hanya memasang wajah khawatir pada Riku namun lebih memilih diam ketika melihat Riku sedang serius kali ini.
Sedangkan yang lainnya hanya terdiam mengenai ini, langsung saja Riku berbicara pada Kagaya mengenai Nezuko.
"kalau begitu Oyakata-Sama, bagaimana kalau saya akan membuktikan bahwa Nezuko tidak akan menyerang siapapun, dihadapan para pilar saat ini" sahut Riku pada Kagaya lalu mengeluarkan pedang miliknya dan menggores telapak tangan kirinya dengan cukup dalam agar darah terus mengalir keluar.
Tentu Kagaya yang melihat ini terkejut begitu juga dengan pilar yang lainnya, apalagi Shinobu dan Mitsuri yang saat ini sedang khawatir dengan luka yang digores oleh Riku cukup dalam.
"kalau begitu permisi, Oyakata-Sama" sahut Riku sambil menghilang dari tempatnya, lalu pergi kebelakang Kagaya dengan cepat.
Lalu menempatkan kotak yang dibawa oleh Riku ditempat yang gelap agar Nezuko dapat keluar kotak miliknya, dan melakukan tes pada Nezuko kalau dirinya tidak akan membahayakan orang lain.
Tentu Tanjiro yang melihat Riku menggores telapak tangannya lalu membawa Nezuko pergi membuatnya sangatlah khawatir pada adiknya.
Sedangkan para pilar saat ini hanya bisa terdiam dengan aksi Riku saat ini dan tetap menonton aksi yang dilakukan Riku pada iblis itu.
Namun sebelum dia bergerak tiba tiba saja Obanai menahan Tanjiro dengan menggunakan sikutnya tepat dibagian belakang punggung Tanjiro dan menekan bagian paru parunya dengam cukup kuat.
Sedangkan Riku saat ini sedang membuka kotak milik Tanjiro dan menyuruh Nezuko untuk keluar, tentu Nezuko yang keluar dari kotak itu dan merasakan bau dari darah Riku yang saat ini sedang mengalir.
Tentu Riku yang melihat Nezuko keluar dari kotaknya, langsung saja Riku mengarahkan tangan kirinya pada Nezuko dengan wajah datar.
Namun berbeda dengan Tanjiro yang saat ini sedang berusaha untuk melepas siku Obanai dan juga ikatan ditangannya saat ini.
Tentu Shinobu yang saat ini sedang melihat Tanjiro hampir meledakkan paru parunya langsung memperingati Obanai namun dihiraukan olehnya.
Giyuu yang melihat ini sudah tidak tahan dan langsung saja menarik tangan Obanai setelah Tanjiro melepas ikatannya dengan paksa.
Setelah melepas ikatannya dan tekanan siku dari Obanai langsung saja ia berteriak pada Nezuko sambil memulihkan kondisi paru parunya.
Nezuko yang mendengar teriakan Tanjiro langsung saja menoleh kearah lain agar dirinya tidak tergoda oleh darah Riku walau ada air liur keluar dari mulutnya yang saat ini ditahan oleh bambu.
Tentu Tanjiro yang melihat ini merasa lega, begitu juga dengan Riku, untuk para pilar yang lainnya mereka saat ini hanya bisa terdiam dan terkejut ketika melihat pemandangan didepan mereka saat ini.
"dan itulah bukti, kalau Nezuko tidak akan menyerang manusia" sahut Kagaya pada para pilar saat ini setelah melihat aksi Nezuko.
Sedangkan para pilar saat ini masih terdiam ketika mendengar penjelasan dari Kagaya begitu pun dengan Sanemi, untuk Obanai langsung saja menarik tangannya yang sempat ditahan oleh Giyuu.
Riku sendiri yang mendengar ini langsung menjauhkan tangannya yang terluka saat ini dan mengelus kepala Nezuko dengan tangan kanannya dan tersenyum lembut pada Nezuko.
Langsung saja Kagaya menjelaskan pada Tanjiro kalau dirinya dan Nezuko memerlukan bukti bahwa mereka berdua bisa cukup berguna untuk bertarung bersama pemburu iblis.
Tanjiro yang mendengar suara Kagaya langsung saja berkata padanya kalau dirinya dan juga Nezuko akan mengalahkan Kibutsuji Muzan dan mengakhiri penderitaan ini.
Kagaya yang mendengar ini hanya bisa menjelaskan pada Tanjiro kalau dirinya harus bisa mengalahkan 12 iblis bulan terlebih dahulu sebelum mengalahkan Kibutsuji Muzan.
Tentu Tanjiro yang mendengar ini hanya bisa menahan malu sembari menerima kenyataan yang diucapkan oleh Kagaya padanya.
Bahkan beberapa pilar yang mendengar ini hanya bisa menahan tawa mereka saja ketika mendengar pernyataan Tanjiro akan mengalahkan Kibutsuji Muzan.
"jadi mari kita akhiri pembicaraan tentang Tanjiro, sekarang adalah waktunya untuk pertemuan para pilar kali ini" sahut Kagaya pada para pilar yang lainnya.
"namun sebelum itu, Riku apakah kau tetap tidak akan mencoba untuk menghadiri pertemuan kali ini walau sudah bertemu dengan para pilar yang lain ?" tanya Kagaya pada Riku yang saat ini sedang memasukkan Nezuko kembali lalu mengangkat kotaknya dipundak kirinya.
"sekali lagi mohon maaf atas tidak kesopanan saya Oyakata-Sama, namun sepertinya kehadiran saya kali ini akan menghambat bagi para pilar yang lain, jadi saya akan membawa Tanjiro dan Nezuko untuk pergi kekediaman kupu kupu saja untuk mengobati Tanjiro" jawab Riku yang saat ini sedang membungkukkan badannya sampai 90°.
Sedangkan Kagaya sendiri yang mendengar ini hanya bisa tersenyum pada Riku dan segera berbicara padanya.
"baiklah kalau begitu, kau bisa membawa Tanjiro dan Nezuko untuk melakukan perawatan, lalu Tanjiro dan Riku sampaikan salamku pada Tamayo jika kalian bertemu dengannya" sahut Kagaya dengan senyum pada Riku.
Untuk Riku dan Tanjiro yang mendengar ini sedikit terkejut namun Riku segera menganggukan kepalanya dan segera pergi dari sini.
"kalau begitu saya permisi terlebih dahulu, dan akan saya sampaikan salam anda pada Tamayo-San, Oyakata-Sama" sahut Riku yang membungkukkan badannya pada Kagaya, lalu segera mengangkat Tanjiro lalu pergi dari sini dengan cepat sembari meninggalkan siluet dibelakangnya.
Sedangkan Tanjiro yang mengalami kejadian ini hanya bisa terkejut saja dan membiarkan dirinya dibawa oleh Riku dengan kecepatan tinggi.
Ketika Riku sudah pergi suasana masih sama seperti sebelumnya diam dan tidak ada yang berbicara satu pun sebab kehadiran Riku yang membuat beberapa pilar harus waspada sebab kecepatan dan auranya hampir tidak bisa dilihat ataupun dirasankan oleh mereka.
"sudah kuduga kalau kau tidak pernah berubah, Riku" sahut Kagaya sambil melihat tempat dimana Tanjiro saat ini menghilang dari hadapannya.