Chereads / Di Dunia Anime Dengan System / Chapter 52 - Tak Terduga & Rapat Pertama Riku

Chapter 52 - Tak Terduga & Rapat Pertama Riku

1 bulan telah berlalu dan saat ini Tanjiro dan teman temannya sudah sembuh dari luka yang mereka dapatkan sebelumnya, lalu pergi dari kediaman kupu kupu saat ini.

Sedangkan Riku saat ini sedang meminum teh dengan Shinobu yang duduk dikanannya berdua didekat taman dan ditemani dengan beberapa bunga dan kupu kupu disana.

Tentu suasana yang mereka dapatkan saat ini adalah tenang dan damai yang selalu diidamkan oleh semua manusia, begitu juga dengan mereka berdua.

Namun dengan adanya iblis didunia ini maka kedamaian tidak akan pernah terjadi sudah banyak nyawa yang hilang karena kehadiran mereka.

Baik itu Riku dan Shinobu mereka berdua saat ini sudah terlihat semakin dekat dari sebelumnya selama 1 bulan ini, mereka sering sekali bersama mulai dari berbelanja bahkan memasak selalu bersama seakan mereka berdua adalah sepasang pasutri baru.

Sedangkan orang orang dikediaman kupu kupu saat ini senang karena Riku dan Shinobu menjalin hubungan ke tingkat lanjut dari hubungan mereka sebelumnya, kecuali Zenitsu yang melihat hubungan mereka berdua didepan dirinya.

Sebelum Zenitsu ingin mengganggu hubungan mereka, berdua langsung saja dicegah oleh Kanae agar tidak mengganggu hubungan mereka saat ini, tentu Zenitsu yang mengetahui ini hanya bisa ketakutan karena senyum Kanae.

Tentu Kanae yang melihat kedekatan mereka berdua hanya bisa tersenyum lembut sebab ia dapat melihat senyum tulus adiknya lagi setelah kedua orang tuanya telah tiada saat itu.

Ketika Riku sedang meminum teh miliknya dia langsung saja teringat sesuatu, kemudian menyimpan gelas miliknya lalu merogoh bagian dalam haorinya lalu mengakses penyimpanan miliknya untuk mengambil sesuatu untuk Shinobu saat ini.

Sedangkan Shinobu saat ini dia sedang melihat Riku dengan bingung, lalu segera saja ia bertanya padanya karena penasaran.

"Riku, apa kau mencari sesuatu" tanya Shinobu pada Riku.

"ahh.. sebenarnya ada yang ingin aku berikan padamu ketika aku sedang berlatih sebelumnya" sahut Riku sambil mencari sesuatu, lalu segera menunjukkan sebuah kertas pada Shinobu.

Sedangkan Shinobu saat ini sedang kebingungan dengan kertas yang Riku berikan saat ini, langsung saja dia menyimpan tehnya lalu mengambil kertas tersebut dan membacanya.

"ini.. ini bahan bahan untuk apa ?" tanya Shinobu yang saat ini benar benar kebingungan pada Riku.

"dibagian depan kertas yang kau baca saat ini merupakan resep agar iblis tidak beregenerasi lagi, lalu yang dibelakangnya adalah resep anti racun yang aku dapatkan ketika sedang berlatih" sahut Riku sambil mengambil tehnya lalu meminumnya dengan santai.

"tunggu !! jadi kedua resep ini.." sahut Shinobu yang saat ini terkejut mengenai resep ini, namun sebelum melanjutkan perkataannya tiba tiba saja Riku mwmotong perkataannya.

"yah.. kedua resep itu sangat cocok untuk melawan iblis iblis yang lain begitu juga dengan Kibutsuji Muzan apalagi racun yang dimilik para iblis itu, maka dari itu aku ingin kau membuat obat itu dan jikalau bisa aku ingin kau mengembangkan lagi resep yang aku milik saat ini dengan kemampuanmu" sahut Riku yang tersenyum lembut sambil mengelus kepala Shinobu dengan lembut.

Sedangkan Shinobu yang mendapatkan perhatian dari Riku hanya bisa melihatnya dengan wajah memerahnya sambil tersenyum padanya.

Tentu Riku yang melihat ini tertegun dengan keimutan Shinobu walau dirinya sudah dewasa dari sebelumnya, langsung saja Riku bertanya pada Shinobu dengan wajah seriusnya.

"Shinobu, bolehkah aku menciummu" tanya Riku yang menyimpan gelasnya lalu memegang kedua pundaknya dengan serius pada Shinobu.

Sedangkan Shinobu terkejut dan hanya bisa memasang wajah memerah ketika mendengar ini, lalu menjawabnya dengan gugup dan suara pelan.

"eh.. i.. itu.. e.. ehmm.." sahut Shinobu dengan wajah memerahnya yang sedang menunduk namun ia tetap menjawabnya dengan anggukan kepalanya.

Tentu Riku yang melihat ini langsung saja menariknya dengan lembut lalu mengangkat dagunya lalu mencium Shinobu dengan lembut.

Shinobu sendiri yang mendapatkan perlakuan ini hanya bisa menerimanya ciuman Riku yang lembut sambil menutup matanya.

Dan ciuman mereka hanya bertahan selama 4 menit saja karena Shinobu yang kehabisan nafasnya karena ini ciuman keduanya dengan Riku yang membuat dirinya gugup dan lupa untuk bernafas.

Setelah melepas ciuman mereka berdua, langsung saja Shinobu menyenderkan kepalanya pada pundaknya Riku dengan senyum bahagia diwajahnya.

Riku yang melihat ini hanya membiarkan apa yang dilakukan Shinobu, lalu segera melanjutkan minumnya dengan pemandangan yang mereka dapatkan saat ini.

Namun yang mereka berdua tidak sadari adalah Kanae dan beberapa orang dikediaman kupu kupu lagi melihat mereka berdua berciuman.

Saat ini Kanae sedang menutupi mata Sumi dan Naho dengan rona merah diwajahnya, sedangkan Aoi menutup matanya Kiyo dengan mukanya yang memerah karena malu, lalu Kanao hanya menatap mereka berdua dengan sedikit keringat tidak ingin mengganggu mereka berdua.

Sedangkan Riku yang merasakan ada yang menatap mereka berdua saat ini, lalu segera menoleh kearah Kanae dan yang lainnya tanpa mengganggu Shinobu yang saat ini sedang menyenderkan kepalanya.

Tentu Kanae dan yang lainnya terkejut namun sebelum mereka mengeluarkan suara mereka, tiba tiba saja Riku memberi tanda pada mereka agar tidak berisik tanpa mengganggu Shinobu yang saat ini sepertinya tertidur dengan bahagia.

Baik itu Kanae dan yang lainnya hanya menganggukan kepala meraka lalu pergi dengan perlahan agar tidak mengganggu mereka.

"ha.. ada ada saja" gumam Riku pada mereka lalu melihat kearah Shinobu dengan senyum sedih karena dia tidak bisa membawa Shinobu pergi karena dia bukan berada didunia ini saat ini.

'ha.. seandainya reinkarnasi itu nyata didunia ini maka aku akan bahagia dengan mereka bertiga' batin Riku yang masih mengingat Shiro dan juga Saki yang saat ini masih berbelanja disana, namun hatinya sudah rindu berat ingin bertemu mereka berdua.

---

Waktu telah berlalu dan sekarang Riku ada di hutan yang cukup lebat sambil mengejar iblis yang melarikan diri dengan cepat namun masih bisa Riku kejar dengan kecepatannya.

Namun yang jadi masalahnya adalah teknik darah iblisnya yang membuat Riku terhambat dalam membunuh iblis tersebut , sampai sampai butuh waktu 2 jam untuk membunuh iblis licik ini hingga membuatnya kesal ingin mencincang iblis itu.

Ketika iblis itu sudah terpojok dan ingin melakukan negosiasi pada Riku, langsung saja Riku memotong iblis itu beserta beberapa pohon dibelakangnya dengan kesal.

Setelah selesai dengan iblis itu langsung saja dia merasakan getaran cukup kuat didekatnya, langsung saja Riku mengikuti arah getaran itu dengan berlari.

Setelah sampai dia dapat melihat ada kereta api uap terjatuh dari jalurnya sedangkan ia dapat melihat Tanjiro dan Inosuke sedang menonton Rengoku yang sedang terluka dikepalanya saat ini sedang melawan iblis berambut merah muda dan menggunakan tangannya untuk menyerang Rengoku.

Sedangkan Rengoku saat ini sedang menyiapkan kuda kudanya untuk menyerang iblis itu sambil meneriaki teknik pernafasan miliknya.

"Teknik Pernafasan Fokus Penuh : Nafas Api Esoterica : Bentuk Kesembilan : Api Penyucian" teriak Rengoku sambil menyerang iblis itu dengan cepat.

Namun Riku yang menyadari kalau lawannya adalah iblis bulan atas langsung saja bergerak setelah Rengoku menyerang.

---

"Rengoku-San !!" teriak Tanjiro dengan khawatir akan keadaannya, begitu juga dengan Inosuke ketika melihat debu menutupi pandangan mereka saat ini.

Ketika debu itu sudah menghilang siluet Rengoku dan Akaza mulai terlihat namun yang mengejutkan Tanjiro dan Inosuke saat ini adalah tangan Akaza yang buntung yang disebabkan oleh tebasan.

Tentu Akaza yang merasakan tangan kanannya ada yang menebas langsung saja mencari keberadaan orang tersebut, namun suaranya dari orang yang menebas tangannya Akaza terdengar oleh mereka semua yang hadir disini.

"mencari sesuatu tuan iblis bulan atas-san" sahut Riku sambil menunjukkan tangan Akaza padanya sambil tersenyum menyeringai.

Tentu Akaza yang tidak merasakan kehadiran Riku langsung mundur dari tempat Rengoku dan segera kabur setelah melihat senyum Riku dan matahari yang akan terbit sebentar lagi.

Namun sebelum Akaza pergi langsung saja Riku berada dihadapannya lalu mengeluarkan teknik pernafasan miliknya.

"Teknik Pernafasan Bulan Bentuk Ketiga : Rantai Keputusasaan Bulan Kematian" sahut Riku sambil mengeluarkan tebasan tunggal berbentuk bulan yang terlihat seperti rantai pada Akaza sambil mengeluarkan beberapa bilah bulan padanya.

Tentu baik itu Rengoku, Tanjiro dan Inosuke yang melihat teknik pernafasan milik Riku terkejut bukan main, begitu juga dengan Akaza, namun sebelum tebasan Riku mencapainya langsung saja Akaza mengeluarkan teknik darahnya pada tebasan Riku.

"Serangan Penghancur Maut : Dua Lapis Sumbu Iblis" sahut Akaza terlihat meregenerasi tangannya lalu menyerang serangan Riku dengan pukulan cepatnya yang menyerangnya serangan Riku dengan bertubi tubi.

Tentu Riku yang melihat serangan kuatnya ditahan oleh iblis itu membuat Riku sedikit termundur dan hampir kehilangan keseimbangannya karena dampak serangan Akaza pada pedangnya.

Namun setelah serangan Akaza muncul tiba tiba saja pintu geser ada dibelakang Akaza lalu segera Akaza memasuki pintu tersebut, Riku yang melihat ini ingin menyerangnya namun sebuah pedang terlempar menuju kearahnya dan menusuk Akaza di bagian dadanya.

Tentu Riku yang melihat ini langsung saja menoleh kearah belakang terlihat kalau yang melempar pedang itu sebelumnya adalah Tanjiro itu sendiri.

Langsung saja Tanjiro meneriaki Akaza agar dirinya tidak melarikan diri, tentu Akaza yang mendengar ini marah namun tetap memasuki pintu di belakangnya dan segera pintu itu menghilang.

Setelah pintu itu menghilang langsung saja suasana menjadi sedikit ringan karena kehadiran Akaza sudah menghilang karena melarikan diri.

"ha.. jadi apa kalian baik baik saja" sahut Riku sambil memasukkan pedangnya lalu menoleh kearah Rengoku dan yang lainnya dengan senyum setelah matahari mulai menunjukkan dirinya secara perlahan.

---

3 bulan Setelah insiden Kyojurou melawan iblis bulan atas 3 sendirian, saat ini dia mengalami luka berat di bagian mata kirinya dan sedang melakukan perawatan.

Sedangkan Riku mengirimkan sempel iblis bulan atas 3 dan juga sempel iblis bulan bawah 1 yang Tanjiro sempat ambil juga pada Tamayo untuk diteliti.

Kyojurou memilih untuk mengundurkan diri dari korp pemburu iblis dan melatih Tanjiro sebab keinginan dirinya untuk membantu Tanjiro mempelajari teknik pernafasan mataharinya yang ada dikeluarga Rengoku saat ini dengan bantuan ayahnya.

Tentu Ayahnya Kyojurou atau Rengoku Shinjuro berterima kasih pada Riku secara langsung setelah mengetahui kalau putranya diselamatkan oleh Riku.

Sedangkan Riku langsung saja menerima permintaan maaf ayahnya Kyojurou dengan terburu buru sebab dia tidak ingin melihat orang yang lebih tua darinya membungkukkan badan didepannya.

Dan saat ini Riku dan teman teman yang lainnya tetap menjalankan tugas mereka sebagai pemburu dan tetap memburu iblis iblis itu masing masing, walau 12 iblis bulan jarang menampakkan diri mereka.

Tentu Riku tetap mengunjungi Kediaman Rengoku dan melihat latihan Tanjiro mengenai teknik pernafasan matahari miliknya.

Sedangkan Riku dia langsung saja datang kekediaman Rengoku dan disambut oleh suara Rengoku yang sedang berteriak semangat pada Tanjiro yang saat ini sedang melakukan latih tanding dengannya.

Riku langsung saja menonton mereka berdua dari kejauhan dan melihat kalau Tanjiro sudah berkembang selama 3 bulan ini namun semua itu tertunda karena adiknya Kyojurou atau Rengoku Senjuro datang membawa beberapa surat padanya.

Tentu Riku yang melihat ini langsung saja bertanya padanya dengan santai sambil melihat Rengoku dan Tanjiro sedang latih tanding.

"ahh.. Senjuro-San apa kau ada perlu dengan mereka berdua ?" tanya Riku yang penasaran dengan Senjuro lalu kembali melihat latih tanding mereka.

"ahh.. ya Riku-San aku sedang membawakan surat Tanjiro-San dari Haganezuka-San" sahut Senjuro sambil membawakan surat surat untuk Tanjiro.

"ahahah... aku yakin itu tentang pedangnya" sahut Riku sambil tertawa canggung padanya ketika melihat pedang milik Tanjiro yang dia lempar sebelumnya pada iblis bulan atas 3.

Ketika Riku tertawa canggung, tiba tiba saja Rengoku dan Tanjiro menghentikan latih tanding mereka dan segera beristirahat.

"ahh.. Riku-San apa kau datang untuk menjenguk Rengoku-San ?" tanya Tanjiro yang saat ini sedang tersenyum cerah dan berkeringat pada Riku yang sedang mengobrol dengan Senjuro.

"yahh.. sebenarnya aku ingin melihat bagaimana perkembangan mu termasuk menjenguk Kyojurou, jadi bagaimana keadaanmu Kyojurou ?" sahut Riku pada Tanjiro lalu menoleh dan bertanya pada Kyojurou.

"humu.. aku sehat sehat saja !! walau mataku hilang satu hahaha !!" tawa Rengoku dengan semangat pada Riku sambil menyilangkan kedua tangannya.

"hahaha.. seperti biasanya kau terlalu bersemangat, ohh dan ini oleh oleh yang aku bawakan untukmu walau sederhana tapi terimalah" sahut Riku sambil mengeluarkan teh hitam dari balik haorinya.

Tentu Kyojurou yang melihat ini menerimanya dan berterima kasih padanya, sedangkan Tanjiro saat ini sedang memasang wajah bermasalah ketika melihat isi surat Haganezuka-San.

---

Dan waktu telah berlalu selama seminggu ini ada insiden di desa penempa, terdapat iblis bulan atas 4 dan 5 yang menyerang tempat itu.

Namun kedua iblis itu sudah dikalahkan oleh Tanjiro, Genya, Tokitou dan juga Mitsuri, sedangkan Nezuko sudah mengalami perubahan yaitu dapat berjalan dibawah sinar matahari ketika bertarung dengan iblis bulan atas 4 waktu itu.

Nezuko menaklukkan matahari, tentu Shinobu yang mendengar ini langsung menuju lokasi lalu melakukan pengecekkan dan tes pada Nezuko yang berhasil menaklukkan matahari.

Tentu berita ini akan membawa perang besar karena kehadiran Nezuko sangat berbahaya bila Kibutsuji Muzan mendengar ini lalu memakan Nezuko.

Hari ini adalah hari diadakannya pertemuan darurat para pilar, dan saat ini banyak dari beberapa pilar yang hadir termasuk Muichirou dan Mitsuri yang saat ini sedang terluka karena pertempuran mereka sebelumnya.

Namun yang berbeda dari sebelumnya adalah bahwa yang datang bukanlah Rengoku namun Riku yang saat ini sedang hadir dirapat kali ini dengan serius dan duduk seiza disebelah kanan Gyoumei.

Sedangkan para pilar yang lainnya duduk disebelah Gyoumei dan juga Riku lalu saling menghadap satu sama lain dan berbicara sebelum Kagaya datang pada rapat ini.

"argh.. aku iri dengan kalian berdua sialan, kenapa aku tidak pernah bertemu dengan iblis bulan atas itu ?" sahut Sanemi pada Muichirou dan Mitsuri.

"tidak semua orang bisa bertemu dengan mereka, tapi bagaimana dengan keadaan kalian berdua Kanroji, Tokitou ?" tanya Obanai pada mereka berdua.

"oh.. ya.. aku merasa jauh lebih baik.." sahut Mitsuri dengan semangat dan senang karena mereka saat ini sedang mengkhawatirkan dirinya.

"aku.. masih belum pulih sepenuhnya" sahut Muichirou dengan pelan namun terdengar oleh mereka.

"ahh.. syukurlah kita tidak kehilangan pilar lagi jika tidak mungkin pemburu iblis yang lain akan kesulitan saat ini juga" sahut Gyoumei sambil menggerakkan manik doanya.

"mengejutkan sekali kalian berdua bisa pulih secepat itu, apakah ada sesuatu yang terjadi sebelumnya ?" tanya Kanae pada Muichirou dan Mitsuri sedangkan Shinobu hanya menganggukan kepalanya menyetujui tentang pendapat kakaknya.

"yahh.. syukurlah kalau begitu, walau Rengoku-San keluar dari korps pemburu iblis sebab luka dimatanya, namun dia masih bisa membantu kita bila diperlukan" sahut Sabito pada yang lainnya.

"yahh.. aku yakin kalau Oyakata-Sama mungkin ingin membicarakan semua hal termasuk hal itu juga pada kita" sahut Giyuu pada yang lainnya sedangkan Makomo langsung saja berbicara pada Riku yang mengejutkan mereka.

"hmm.. apalagi kita kedatangan Pilar Bulan Riku setelah beberapa tahun dia tidak hadir dalam pertemuan para pilar dan hari ini adalah pertemuan yang keduanya" sahut Makomo dengan tenang pada Riku yang saat ini sedang duduk disebelah Gyoumei.

Sedangkan yang lainnya langsung menatap Riku dengan penasaran namun beberapa dari mereka tidak ada yang berbicara karena aura yang Riku keluarkan saat ini membuat beberapa pilar menegang karena kehadirannya.

"yahh.. kau benar dan entah kenapa aku ingin sekali hadir di rapat kali ini, sebab aku merasa bahwa rapat kali ini sangat lah penting dari sebelumnya" sahut Riku dengan santainya menjawab pertanyaan Makomo.

"benar dan sekarang Pilar Bulan kita Riku sudah datang dipertemuan pilar ini dengan penampilan yang elok aku yakin kehadiranmu akan menjadi sebuah kebahagiaan bagi Oyakata-Sama" sahut Uzui pada Riku.

Sedangkan mereka semua hanya bisa mengangguk kepala mereka sebagai tanda setuju akan perkataan Uzui, bahkan Sanemi yang notabanenya orang gila pun akan lebih tenang sebab kehadiran Riku yang hampir sama seperti Himejima Gyoumei dan Ubuyashiki Kagaya.

"terima kasih Uzui-San" sahut Riku sambil berterima kasih pada Uzui.

Sebelum melanjutkan pembicaraan mereka tiba tiba saja seorang perempuan dewasa yang sepertinya istri dari Kagaya hadir dalam rapat kali ini.

"maaf telah membuat kalian semua menunggu termasuk anda Riku-Dono, aku Ubuyashiki Amane yang akan mewakili Ubuyashiki Kagaya dalam rapat kali ini"