Chereads / Tumbuh Dewasa Tak Wajar Itulah Aku / Chapter 5 - Bab 5. Sebuah Rasa Terindah

Chapter 5 - Bab 5. Sebuah Rasa Terindah

antara sedih dan bahagia bercampur menjadi satu, belum tujuh hari atas kematian adik iska kini ia harus meratapi nasib yang buruk, karena perusahaan yang selama ini untuk mencari rezeki harus tutup dan semua karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut harus di PHK dan terpaksa iska mencari pekerjaan lain. kabar yang beredar di lingkungan kerja perusahaan harus tutup dikarenakan pihak perusahaan memiliki pinjaman kepada bank dan tidak bisa membayar semua hutang yang mengakibatkan perusahaan harus di tutup. apa yang harus iska lakukan untuk mencukupi semua kebutuhan dirinya dan keluarga jika ia belum mendapatkan pekerjaan lain.

sampai dua bulan berikutnya iska belum mendapatkan pekerjaan yang tepat untuk dirinya. hari demi hari sudah terlewati untuk ia melamar pekerjaan di beberapa tempat perusahaan lain tetapi sampai saat ini ia belum mendapatkan pekerjaan. sampai lelah ia mencari pekerjaan bahkan ia tidak malu atau pun gengsi untuk bekerja di toko kecil bahkan warung makan. tetapi tidak ada yang mau menerimanya karena iska memiliki pendidikan yang tinggi yaitu Sarjana.

"kluntinggg kluntingg.." suara notifikasi dari email iska.

iska membuka pesan tersebut ternyata ia mendapatkan panggilan pekerjaan dan besok akan melakukan wawancara di daerah surabaya. sempat berfikir lama apakah ia harus mengikuti wawancara tersebut atau mencari pekerjaan lain.

dengan tekad yang kuat akhirnya iska memutuskan untuk datang ke surabaya. uang tabungan tersisa hanyalah dua juta karena sudah habis untuk biaya pemakaman dodo dan acara tahlilan kemarin. saat itu juga iska menemui ibunya di teras rumah tapi alangkah terkejutnya ia melihat ibunya yang sudah paruh baya banting tulang memotong kayu dengan kapak.

kedua tangan yang sudah keriput karena usia yang tak muda, keringat menetes membasahi baju kuning yang ibu kenakan berubah menjadi basah seperti terkena air hujan yang deras.

"cetakkk cetakkk"suara kapak saat ibu memotong kayu.

"ibu...kenapa ibu memotong kayu" tanya iska.

"ibu sedang mencari uang tambahan ka, karena sekarang dagangan ibu lagi sepi,jadi ibu mencari pekerjaan lain" ucap sang ibu.

"maafin iska ya bu, karena iska kena PHK jadi ibu harus banting tulang untuk biaya makan sehari-hari. padahal ibu sudah merawat dan membesarkan iska dan adik-adik, tapi iska belum bisa bahagiain ibu"sahut iska dan berlinang air mata.

"nggak nak!! kamu udah buat ibu bahagia karena kamu anak yang baik dan bahkan kamu anak sholehah mau membantu keluarga, padahal semasa kecilmu dulu ibu selalu berbuat tidak adil kepadamu" permintaan maaf ibu sambil memeluk iska.

"nggak bu semua itu tidak benar, ibu adalah ibu terbaik diseluruh dunia dan aku bangga memounyai ibu di dunia ini" ucap iska sembari mengusap air mata di pipi sang ibu.

iska memberi tahu kabar baik kepada sang ibu bahwa ia sudah mendapatkan pekerjaan di surabaya, sang ibu sangat bahagia karena putri sulungnya sudah mendapatkan pekerjaan lain.

"alhamdulillah ka, ibu senang dan berharap semoga kamu mendapatkan pekerjaan yang baik dan membuat kamu nyaman" ucap sang ibu.

"mbak sri assalammualaikum" suara seseorang memanggil ibu.

"wa'alaikumsalam iya bentar" balas sang ibu.

ternyata mbak khoiriyah tetangga sebelah rumahku, ia adalah seorang guru di madrasah desa ini. ia meminta tolong kepada ibuku untuk membantunya menjaga anaknya aris karena mbak khoiriyah tidak bisa menjaga dan suaminya merantau di jakarta sebagai manager di bank MEGA. ibu menerima tawaran untuk menjaga aris yang masih berumur 3 tahun, ibu akan bekerja merawat dan menjaga mulai pukul 07.00 sampai 10.30.

aku bertanya kepada ibu apakah ia sanggup bekerja di mbak khoriyah, karena mengurus anak kecil sangatlah susah dan membutuhkan energi yang banyak, iska tidak mau kalau ibunya sakit karena kecapekan bekerja setiap waktu.

keesokan harinya iska berangkat ke surabaya untuk wawancara kerja, pagi buta awan putih menutupi sepanjang perjalanan iska,duduk di kursi bagian belakang bus membuat iska leluasa memandang keindahan alam di balik jendela kaca bus.

"cetttt chettttt cheettt.."suara bus berhenti dengan tiba-tiba.

"ada apa ini, apa yang terjadi" teriakan sebagian penumpang yang terkejut kenapa bus tiba-tiba terhenti.

supir bus memberitahu kalau bus sedang mogok karena kehabisan air radiator dan membuat mesin bus panas sampai akhirnya bus berhenti dengan tiba-tiba. semua penumpang turun termasuk iska. sudah 20 menit lamanya bus belum menyala padahal iska sedang buru-buru untuk wawancara kerja hari ini, tetapi ada musibah yang membuat iska menunggu di tempat sepi dekat jurang.

sampai akhirnya iska bertanya kepada supir beserta kernetnya kapan bus akan menyala karena hari sudah semakin siang, ia tidak mau terlambat datang untuk mengikuti wawancara kerja. "iya mbak bentar lagi udah nyala kok, tinggal nunggu mesin sedikit dingin baru kita akan melanjutkan perjalanan ini" ucap sang kernet.

setelah menunggu lama akhirnya bus menyala kembali, sampai akhirnya iska datang tepat waktu saat akan wawancara kerja, iska langsung menemui HRD perusahaan tersebut untuk proses wawancara dan berharap ia bisa diterima diperusahasn tersebut sebagai kepala staff bagian informasi di PT. Asuransi jaya.

"permisi bu...."suara iska dengan pelan.

"iya silahkan duduk mbak" sahut sosok perempuan membelakangi iska di tempat duduk.

"bestie elo kok disini, ngapain loe disini bukannya loe kerja di PT. Meuble indakarya" ucap iska keheranan.

besti ternyata HRD ditempat iska mendapatkan panggilan wawancara kerja. betapa terkejutnya iska melihat teman dekatnya yang menjadi HRD. "gue disini baru tiga hari kemaren ka, karena gue udah nggak kerja di PT. Meuble gue resign dan sekarang gue nerusin perusahaan papa gue, nah ini salah satu perusahaan papa gue" sahut besti dengan wajah polosnya.

"gila gue nggak nyangka ternyata perusahaan besar ini punya bokap loe tie" tutur iska sembari memeluk hangat sahabat karibnya.

"iya ka, gue juga nggak nyangka kalau elo bakal kerja di tempat ini, gue seneng banget jika loe kerja disini karena loe akan bantuin gue buat urus semua perusahaan bokap gue. loe tau kan gue tuh orangnya nggak mau mikir keras apalagi buat urusin perusahaan bokap gue, berhubung bokap gue sakit mangkanya gue yang handle semua perusahaan papa" balas bestie kepada iska.

"gue seneng bisa sama loe lagi tie, gue nggak akan pernah lupain masa indah kita dulu saat kuliah" iska mengenang masa lalunya bersama bestie.

semua canda dan gurauan dua orang sahabat yang saling meluapkan rasa kangen membuat waktu menjadi cepat berlalu. saat waktu istirahat tiba bestie mengajak iska membeli makanan sekaligus mencari tempat tinggal yang dekat dengan perusahaan agar iska tidak perlu jauh-jauh berangkat kerja mengendarai kendaraan umum.