Sudah hampir 6 bulan ini Gulf tinggal di rumah Mew & mereka semakin akrab. Gulf juga sudah mulai terbiasa dengan sikap Mew yang moody an. Ada kalanya Mew lemah lembut & terkadang dingin. Sementara Mew juga sudah mulai terbiasa dengan sikap Gulf yang terkadang suka merajuk & tidak mengatakan permasalahannya, sehingga membuat Mew kelimpungan sendiri menghadapi Gulf. Sekilas Mild melihat kalo Mew & Gulf itu seperti seorang pasangan yang sedang dimabuk cinta. Dimulai dari cara mereka bersikap sampai pada akhirnya Mew tunduk pada Gulf. Sementara dilihat juga cara Mew yang melindungi Gulf. Sangat posesif sekali.
"Mild, strawberry smoothies & buahnya tolong taruh di kulkas ya. Kalo tuan Mew mau makan baru dikeluarkan." ucap Gulf.
"Baik tuan" jawab Mild
"Mew, tadi Kana bangun kesiangan. Kana numpang mobilmu ya" ucap Gulf sambil pout kan bibirnya & itu membuat Mew ingin menciumnya. Sementara Mild hanya senyam senyum sendiri melihat dari spion.
"Kana jam berapa pulang?" Tanya Mew sambil menarik Gulf ke pelukannya.
"Gak tahu. Hari ini aku cukup sibuk, karena Krist masuk rumah sakit & aku yang menghandle semua kerjaan Krist." terang Gulf.
"Hmm ... kalo Kana udah mau pulang bisa langsung telepon aku untuk menjemput kamu pulang. Bagaimana? Soalnyaaku juga akan telat pulang malam ini." ucap Mew.
"Ok. Tapi kamu mau kemana?" tanya Gulf.
"Aku mau menjemput ponakan ku yang pernah ku katakan sebelumnya padamu." jawab Mew yang tak berapa lama mobil yang ditumpangi Gulf sampai di hotel & tak lupa Gulf mencium kilat bibir Mew sebelum turun dari mobil.
Gulf disambut ramah oleh para pegawai hotel & setelah bersiap-siap, Gulf mengadakan briefing untuk membagi pekerjaan yang dilakukan Krist. Walaupun tugas Gulf membuat kue, tapi Gulf juga merangkap sebagai koki untuk memasak. Awalnya Gulf ragu menerima tugas ini, tapi kemudian Win bersedia membantunya, karena sedikit banyak Win tahu apa saja yang menjadi racikan andalan Krist. Malam sekitar jam 7 Gulf sampai di rumah & menemukan Mew belum sampai di rumah.
"Bi Tin, Mew belum pulang?" tanya Gulf.
"Belum tuan. Kata tun Mew dia langsung ke New Zealand untuk menjemput tuan Nanon. Sepertinya besok pagi khun Mew baru sampai Bangkok." jawab bi Tin.
"Oh ... ya sudah. Kalo begitu Kana langsung ke kamar saja." ucap Gulf
"Tuan, mau bi Tin siapkan makanan?" tanya bi Tin
"Tidak usah bi Tin. Makasih." ucap Gulf yang berlalu untuk masuk ke kamarnya. Gulf sempat mengirim pesan pada Mew, tapi belum dibaca. Karena kelelahan menunggu balasan Mew, Gulf akhirnya tertidur & di jam 3 pagi Gulf terbangun karena tenggorokannya kering. Gulf pun bangun menuju ke dapur mengambil air dari kulkas, sampai netranya menangkap seorang pemuda menyapanya.
"Hai manis..." sapa Nanon dengan senyum andalannya
"Kamu siapa?" Tanya Gulf
"Bilang kamu siapa dulu? Manis banget sih." tanya Nanon kembali yang mencubit pipi tembem Gulf, lalu Gulf pun langsung memberikan bogem mentah ke wajah Nanon, sehingga Nanon merintih kesakitan & berteriak memanggil Mew yang sedang menelepon di depan rumah. Mew pun menghentikan aktifitasnya & mendapati wajah Nanon yang sudah lebam, sekaligus mengundang tanda tanya bagi Mew.
"Paman, Nanon dihajar sama dia. Siapa sih dia?" tanya Nanon menunjuk Gulf
"Hahahaha ... Nanon .. Nanon, akhirnya kena batunya juga kamu. Pasti Nanon duluan kan yang godain dia?" tanya Mew.
"Iya paman. Habisnya dia manis sih." jawab Nanon dengan senyum sumringah.
"Kana tampan, bukan manis." ujar Gulf
"Oh ... jadi namamu Kana ya." tanya Nanon yang kepalanya langsung digeplak Mew yang mengatakan kalo dia tidak sopan memanggil Gulf dengan sebutan nama.
"Dasar gak sopan. Dia tuh calon suami paman." tukas Mew yang mengundang kaget dari Nanon.
"Paman pintar ya nyari pasangan yang manis & bibirnya kissable lagi. Nanon jadi pengen nyium nih." ujar Nanon yang kali ini mendapat geplakan keras dari Mew.
"Dasar ponakan laknat. Kalo Nanon masih mau selamat, jauhi Kana." ucap Mew dingin
"Dasar posesif!!" ujar Nanon sambil berlalu masuk ke kamarnya yang sudah disiapkan bi Tin
"Kana, ini masih jam 3 pagi. Kana lapar?" tanya Mew
"Iya. Kana mau buat sandwich. Kamu mau? Siang tadi Kana gak makan karena hotel sangat rame." jawab Gulf.
"Iya. Tadi ku dengar dari bi Tin kalo Kana pulang jam 7 malam langsung masuk kamar. Ya udah sekarang Kana buat sandwich nya. Aku ke ruang kerja mau telepon dulu. Ada yang mau diurus." ucap Mew
"Iya. Nanon ... mau dibuatkan sandwich juga?" tanya Gulf saat melihat Nanon keluar dari kamarnya
"I-Iya paman. Kalo boleh. Hehe. Soalnya Nanon belum makan sejak tadi." melas Nanon.
"Ya sudah. Nanon duduk saja." pinta Gulf yang langsung membuatkan sandwich untuk mereka & mereka memakan sandwich tersebut sambil mengobrol.
"Nanon udah berapa lama di New Zealand?" tanya Gulf.
"Nanon di New Zealand udah 7 tahun. Sekarang Nanon dipanggil pulang ama paman untuk menyelidiki kasus penggelapan uang di perusahaan. Dengar-dengar ya, uangĀ paman digelapkan miliaran." jawab Nanon sambil memakan sandwich yang dibuat Gulf dengan sangat nikmat.
"Miliaran? Wow..." ucap Gulf dengan mata membulat.
"Paman, sandwich nya enak lo. Gak salah kalo paman Mew bilang paman Kana tuh chef. Kalo aja sandwich ini bisa dimakan paman Mew pasti mood nya langsung baik." ucap Nanon.
"Memangnya Mew belum makan?" tanya Gulf dengan nada kuatir yang langsung menghentikan makannya.
"Yang kudengar dari Mild sih kalo paman hanya memakan food supplemen aja." jawab Nanon.
"Hmm .. baiklah. Aku akan berikan sandwich ini pada Mew." ucap Gulf yang mengambil sandwich nya berjalan kearah ruang kerja Mew.
Tok .. tok .. tok
"Miu...." panggil Kana yang hanya dilihat Mew sekilas saja.
"Kana ... masuklah." jawab Mew yang matanya belum lepas dari dokumen yang dipegangnya.
"Makanlah dulu. Ini sandwich sudah Kana buatkan." ajak Gulf yang meletakkan sandwich yang dia pegang ke meja Mew.
"Tunggu sebentar Kana. Aku masih sibuk" jawab Mew.
"Ya sudah." rajuk Kana yang membuat Mew menghentikan aktifitasnya kemudian memandang Kana & berdiri memeluk Kana dari belakang.
"Marah padaku ya sayang? Hmm ..." tanya Mew.
"Apa kamu gak capek memandang dokumen itu terus menerus? Tadi Kana dengar dari Nanon kalo kamu belum makan apapun. Hanya memakan food supplement aja." ujar Gulf yang kuatir dengan Mew.
"Hmm ... mulut Nanon seperti tempayan bocor saja. Ya sudah aku makan sandwich yang Kana buat untukku ya." ujar Mew yang membuat Kana kembali tersenyum.
"Setelah makan kamu harus istirahat ya. Kana temenin." ujar Gulf
"Iya manisku, sayangku, cintaku." jawab Mew sambil mencubit pelan pipi gembul Gulf.
Mew pun memakan sandwich yang dibuatkan Gulf untuknya sambil bercanda. Sementara diluar Nanon & Mild tengah melihat kemesraan mereka. Selesai makan, Kana duduk di sofa menemani Mew yang kembali melanjutkan aktifitasnya & tanpa disadari kalo Kana telah tertidur.
"Sweet dream sayangku." ucap Mew sambil mencium kening Kana & menggendong Kana ala bride ke kamar.