Chereads / Wuv You Sugar Daddy / Chapter 12 - Sugar Baby

Chapter 12 - Sugar Baby

Mew meninggalkan Gulf yang melanjutkan tidurnya setelah sebelumnya mematikan alarm yang ada di nakas. Mew tahu setelah hole baby nya dihajar, pasti Gulf sudah tidak bisa berjalan. Setelah Gulf melanjutkan tidurnya, dia bangun di jam 11 siang. Gulf yang kaget pun buru-buru masuk ke kamar mandi & terpeleset karena hole nya merasa perih. Mew yang setelah selesai mengurus urusannya pulang kembali ke mansion nya untuk menemani Gulf & menemukan bayi besarnya sudah berada di lantai.

"Kana ... sayang gak pa-pa?" tanya Mew

"Gak pa-pa p'. Kana tadi buru-buru mau ke kamar mandi, jadi terjatuh." jawab Gulf sambil memegang bokongnya.

"Astaga sayang. Kenapa harus buru-buru? pelan-pelan saja." ucap Mew sambil menggendong Gulf ala bride ke tempat tidur.

"P',Kana sudah terlambat kerja. Tadi keanya alarm nya mati, jadi Kana tidak bisa bangun." rajuk Kana yang membuat Mew menahan tawanya.

"Sayang, tadi alarm nya p' sengaja matikan, karena p' mau Kana beristirahat di rumah saja. P' juga sudah mengatakan pada Krist kalo Kana tidak akan kerja disana lagi." ujar Mew yang membuat Gulf membulatkan matanya.

"P' Mew mengatakan pada p' Krist kalo Kana tidak bekerja disana lagi? Tapi kenapa p' melakukan itu tanpa bicara dulu padaku?" rajuk Kana.

"Dengar dulu sayang. P' sudah membeli saham hotel 20% atas namamu & Kana bisa setiap saat kesana kalo lagi suntuk. Oh ya, p' juga ada rencana untuk membeli toko di sebelah restoran untuk kamu membuka toko kue. Bagaimana menurutmu? Karena yang kudengar dari Krist kalo kamu bercita-cita untuk membuka toko kue sendiri." ujar Mew sambil mengelus punggung Gulf yang tengah bersandar di dada bidang Mew.

"Kana memang bercita-cita untuk membuka toko kue sendiri, tapi sekarang Kana sedang mempersiapkan diri untuk wisuda. Kana juga mendapat tawaran dari Bright, teman 1 universitas untuk bersama-sama membuka klinik psikiater. Kana jadi bingung, harus mana dulu yang Kana utamakan." jawab Gulf yang bibirnya yang sudah bengkak itu dilumat lagi oleh Mew.

"Yang paling penting p' selalu ada di hati Kana. Itu sudah cukup bagi p'." ujar Mew

"Itu sudah pasti p'. P' Mew adalah segalanya bagi Kana." jawab Kana yang membalas ciuman Mew menjadi ciuman panas & penyatuan mereka kembali terjadi untuk yang kedua kalinya. Gulf harus menahan rasa sakit lagi pada hole nya akibat hentakan keras dari batang Mew yang sedari tadi sudah mengeras sejak ciuman panas itu terjadi.

"P' Mew...Kana capek." ujar Kana yang benar-benar lelah setelah seharian bermain dengan Mew.

"Hmm ... istirahatlah sayang. P'....." ujar Mew sambil mencium kening Gulf

Tok .. tok .. tok

"Ada apa Mild?" tanya Mew pada Mild setelah memakai piyamanya

"Khun, istri & anak Nhing mencari khun. Khun mau bertemu dengan mereka?" tanya Mild

"Hmm ... baiklah. Sebentar lagi aku kebawah. Aku juga mau tahu apa maunya datang kesini." ujar Mew dengan wajah datar.

"Baik khun." jawab Mild sambil berlalu pergi & Mew masuk kembali ke kamar, menemukan Gulf yang sedang duduk di headbed. Mew pun mengganti bajunya dengan baju training berlogo Nike.

"Ada apa p'? P' mau keluar lagi?" tanya Gulf

"P' hanya mau kebawah sebentar sayang. Istri & anak Nhing datang mencari p'." jawab Mew sambil becermin & membenahi rambutnya yang berantakan.

"Apa p' membunuh Nhing?" tanya Gulf dengan wajah marah.

"Hahahaha ... tentu saja tidak sayang. Nhing hanya dijadikan sebagai sasaran lempar pisau Nanon & dia sangat menikmatinya." jawab Mew.

"Dasar anak itu. Paman & ponakan sama saja. P' sebagai pamannya harusnya menasehati dia kalo dia tidak boleh seperti itu. Itukan menyangkut nyawa p'." nasehat Gulf

"Tenang saja sayang. Nhing tidak akan mati dengan begitu mudah. Apalagi Nanon sudah terlatih kecepatannya dalam melempar pisau." ujar Mew.

"Tapi pisau tidak ada mata p'. Kana tidak mau tangan Nanon kotor & masuk penjara gegara 1 orang Nhing. Masa depan Nanon masih panjang p' Mew." jelas Gulf

"Baiklah sayang. P' akan bicara pada Nanon supaya tidak melakukan itu lagi. Sekarang p' kebawah dulu na. Kana istirahat ya." ujar Mew sambil mencium kening Gulf sebelum berlalu ke areal kolam renang untuk menemui istri & anak Nhing.

"Nyonya Nirut ... ada yang bisa kubantu?" tanya Mew dengan suara bariton nya.

"Khun Mew, saya mohon maafkanlah suamiku Nhing. Jangan bunuh suamiku khun. Saya rela melakukan apa saja asalkan Nhing dibebaskan." mohon Jade, istri Nhing yang berlutut memegang kaki Mew meminta belas kasihan, tapi Mew tidak mau memandangnya.

"Benar khun. Saya juga rela melakukan apa saja yang terpenting papa bisa selamat & khun bisa kembalikan kekayaan papa." ujar Vey, anak Nhing satu-satunya.

"Apapun itu?" tanya Nanon.

"Iya. Apapun itu termasuk tubuhku akan kuberikan pada khun Mew." jawab Vey yang dengan kurang ajarnya menggoda Mew.

"Hmm ... gimana kalo kamu buka bajumu & berendamlah di kolam itu." saran Nanon yang ternyata dilakukan Vey. Kemudian Gulf menyuruh bi Tin melemparkan handuk pada Vey untuk menutupi tubuhnya.

"Dasar jalang. Murahan. Berani sekali kamu menggoda p' Mew dengan tubuhmu itu. Cepat tutupi dengan handuk itu." maki Gulf yang malu melihat Vey hampir telanjang.

"Apa urusanmu? Berani sekali kamu melarangku melakukan hal itu. Memangnya siapa kamu? Ibuku saja tidak melarangku melakukan hal seperti itu." ujar Vey yang kemudian ditampar oleh Gulf.

"Dasar jalang. Aku menggantikan ibumu untuk mengajarimu agar nantinya kamu tidak menjadi orang yang suka merebut suami orang." ujar Kana yang terus menghajar Vey.

"Lung, p' Kana ternyata sangat ganas. Kalo Nanon jadi lung, pasti akan mikir 2 kali untuk bersamanya lagi." ucap Nanon yang kepalanya digeplak Mew.

"Khun, atas nama Vey saya minta maaf. Ini semua salah mae yang tidak mengajari Vey dengan benar." sesal Jade yang berlutut pada Kana untuk meminta belas kasihan pada Vey.

"Mae, aku tidak menyalahkan mae yang sudah melahirkan & membesarkan Vey. Tapi anak itu seharusnya tahu diri agar jangan sampai nantinya dia menjadi seorang perempuan perebut suami orang nantinya. Menyangkut Nhing, walaupun Kana hampir diperkosa, Kana tidak akan memperpanjang hal ini lagi." ujar Gulf yang kemudian masuk ke kamarnya.

"Sayang ... Mild, bereskan ini semua." pinta Mew yang mendapat anggukan dari Mild, kemudian Mew masuk ke kamar melihat Gulf.

"P' Mew, kana mohon jangan siksa Nhing lagi. Jebloskan saja dia ke penjara. Kumpulkan bukti-bukti yang ada. Kekayaan Nhing bisa p' sita seperlunya saja." rayu Gulf pada Mew yang tidak tega melihat istri & anak Nhing seperti itu.

"Baiklah. Sebenarnya harta kekayaan yang digunakan istrinya Nhing tidak sebanding dengan uang yang dikorup oleh Nhing. Tapi demi Kana, p' rela." ujar Mew yang mengelus punggung Gulf.

"1 hal lagi p'. Jangan biarkan Jade & Vey menderita. Gimana kalo bukakan usaha kecil-kecilan untuk Jade & Vey....Kana mau dia bantu usaha bakery Kana. Bagaimana menurut p'?" tanya Gulf yang sebenarnya membuat Mew ragu karena Gulf sudah memelihara macan yang siap menerkam kesayangannya kapan saja.

"Hmm ... terserah Kana saja." jawab Mew yang sudah punya rencana untuk mengawasi Vey kedepannya.