"Sayang, kamu lapar?" tanya Mew yang hanya mendapat gelengan kepala dari Gulf. Ditawari susu juga Gulf tidak mau & memilih untuk duduk di headbed.
"Mew, kamu akan terus berada disamping Kana kan? Gak akan pergi kan dari sisiku?" tanya Kana.
"Gak sayang. Aku gak akan pernah pergi dari sisi Kana. Sekarang Kana tidur ya." ujar Mew sambil membetulkan bantal Gulf supaya dia jadi lebih nyaman.
"Tidak. Nanti mimpi itu kembali lagi. Kana gak mau tidur lagi." jawab Gulf menahan tangis.
"Hmm ... gimana kalo aku temani kamu untuk tidur? Itung-itung aku sangat mengantuk dalam beberapa hari ini" tanya Mew sambil mengusap kepala Gulf.
"Tidak. kamu kembali aja ke kamar. Kana mau tidur sendiri." tolak Gulf yang membuat Mew sedih, tapi dia berusaha untuk menutupi rasa sedihnya.
"Baiklah kalo begitu. Kalo ada apa-apa panggil aku ya." ucap Mew yang menyelimuti Gulf sampai batas dada, kemudian Mew berlalu pergi.
'Mew, maafkan Kana ya. Kana tidak bermaksud mengusirmu dari kamar. Kana hanya tidak mau menyusahkan mu jika Kana harus berteriak & mengganggu tidurmu.' batin Kana.
Keluarnya Mew dari kamar Gulf, membuat Mew sangat sedih melihat perubahan dalam diri Gulf. Maka Mew pun menuju ruang kerjanya & menelepon Podd untuk menanyakan perubahan dalam diri Gulf.
"Podd, aku tidak mengerti dengan perubahan dalam diri Kana. Sejak dia sadar sepertinya dia menghindariku & tidak mau berbicara banyak padaku. Aku tidak tahu apa yang terjadi padanya." lapor Mew pada Podd.
"Mew, seharusnya kamu bisa mengerti Gulf & jangan terlalu memaksakan kehendakmu padanya. Kamu tahu sendiri bagaimana keadaannya dulu. Dia dijual ayahnya & hampir diperkosa. Mendadak dia diculik lagi oleh pegawaimu & hampir diperkosa. Apa menurutmu dia bisa dengan mudah melupakan apa yang ingin dilupakannya sementara memory itu telah kembali gegara pegawaimu itu?" ujar Podd yang membuat Mew semakin murka dengan Nhing.
"Hmm...mungkin apa yang kamu bilang ada benarnya juga." jawab Mew sambil membalas email di laptopnya.
"Ya. Pelan-pelan saja. Saranku cobalah dari awal bagaimana kamu mendekati Kana & jangan barbar seperti tadi lagi atau kamu akan lebih susah lagi mendapatkan Gulf." saran Podd.
"Baiklah. kamu memang sahabatku yang terbaik. Aku akan mencobanya & semoga saja kesabaranku membuahkan hasil." ucap Mew yang membuat Podd tertawa, kemudian obrolan mereka terputus karena kedatangan Mild.
Sementara Gulf yang sedang tidur mendadak dikejutkan dengan ketukan pintu bi Tin. Saat bi Tin masuk, Gulf yang duduk di headbed beralih turun & duduk di pojokan dengan melipat kedua tangannya memegang kedua lututnya. Bi Tin sangat prihatin dengan apa yang terjadi pada Gulf. Lalu bi Tin dengan perlahan-lahan mendekati Gulf.
"Tuan lapar? Bi Tin sudah menyiapkan makanan untuk tuan. makanlah." ajak bi Tin sambil memegang bahu Gulf.
"Tidak. Kana tidak lapar." jawab Gulf dengan ketakutan sambil mundur ke tembok & memegang kedua lututnya.
"Kana...apa yang terjadi bi Tin?" tanya Mew yang mendadak masuk ke kamar Gulf untuk mengecek keadaan Gulf.
"Tuan Mew, tadi bi Tin bermaksud untuk menawarkan makan karena sudah 2 hari ini tidak ada asupan yang masuk ke perut tuan Kana." jawab bi Tin.
"Aku akan menyiapkan makanan kesukaan Kana. Barangkali dia mau memakannya. Ikut aku bi Tin." pinta Mew pada bi Tin yang mengikuti Mew ke dapur & membantu menyiapkan bahan yang akan dimasak oleh Mew. Tak berapa lama masakan yang dimasak Mew mulai matang & Mew menyiapkan nasi putih. Setelah dirasa masakannya sudah matang, Mew membawa makanan tersebut ke kamar Kana. Mew melihat kalo Kana sedang berdiri di balkon menikmati malam yang berbintang. Ingin sekali Mew memeluk Kana, tapi dia menahan keinginannya karena dia tahu Kana pasti akan berontak.
"Sayang, aku memasakkan makanan kesukaanmu. Beef basil. Ayo makanlah sayang." ajak Mew yang menyiapkan makanan Gulf di meja.
"Letakkan saja. Kana akan memakannya nanti." jawab Gulf yang membuat hati Mew ditusuk ribuan jarum. Karena Gulf tidak pernah bicara sedatar itu padanya.
"Baiklah kalo begitu. Aku masih ada sedikit urusan. Aku keluar dulu. Setelah makan Kana istirahat ya tidak usah menunggu ku." ucap Mew sambil berlalu pergi meninggalkan Kana yang memandang punggung Mew sampai hilang dibalik pintu. Kana yang menyadari itu hanya bisa berurai air mata.
'Maafkan Kana ya, Mew. Kana tidak bermaksud menghindari mu & membuat mu semakin sedih seperti ini. Berikan Kana sedikit waktu lagi untuk melupakan semua ini. Kana janji akan menebus semua kesalahan Kana padamu.' batin Gulf yang membuatnya memukul dadanya sendiri & menangis keras sambil memegang lututnya. Sementara Mew yang berada diluar pintu kamar mendengar Gulf yang sedang menangis keras, tapi takut untuk masuk, karena pasti dia akan menghadapi penolakan dari Gulf.
🍎🍎🍎🍎🍎🍎🍎🍎
"Kamu masih hidup Nhing" tanya Mew dingin.
"Sialan kamu Mew. Jika kamu berani bunuh aku sekalian." ujar Nhing yang sekujur tubuhnya penuh luka akibat lemparan pisau dari Nanon.
"Sssssttttt ... astaga kenapa tubuhmu penuh luka seperti ini? Perbuatan siapa ini?" tanya Mew pura-pura bego.
"Tanya saja pada ponakanmu apa yang sudah dia lakukan padaku." kesal Nhing.
"NANON .. APA YANG SUDAH KAMU LAKUKAN PADA NHING?" teriak Mew pada Nanon
"Maaf paman. Nanon sudah lama tidak latihan melempar pisau karena tidak ada yang bisa Nanon jadikan korban. Kebetulan Nhing ada disini, jadi pakai dia saja." jawab Nanon dengan senyum khas nya.
"Kamu menikmatinya?" tanya Mew
"Sangat paman." jawab Nanon.
"Kalo begitu giliran paman. Hanya ini yang bisa kulakukan padamu, karena Kana tidak suka kalo tanganku penuh dengan darah." ucap Mew dingin.
"Paman, Nhing punya anak perempuan yang manis. Boleh Nanon mengambilnya menjadi simpanan Nanon saja?" tanya Nanon dengan senyum innocent nya.
"Hmm .. ide bagus. Ngomong-ngomong sudah berapa banyak simpanan Nanon di New Zealand?" tanya Mew.
"Bukan untuk simpanan Nanon di New Zealand lung. Tapi untuk simpanan Nanon di Bangkok. Kalo sudah bosan, Nanon bakal jual ke night club. Jadinya Nanon untung tuh." senyum Nanon.
"Saya mohon jangan sentuh anak saya. Maafkan saya yang gak tahu kalo Kana adalah pasanganmu Mew." ucap Nhing yang terus menerus meminta ampun pada Mew yang kemudian membuat Mew memerintahkan agar Nhing disetrum sampai pingsan. Kemudian Mew pun melenggang pergi meninggalkan Nhing dalam keadaan pingsan & kembali ke rumah menemani Kana.