Rumah keluarga Lu merupakan bangunan tua dengan desain seperti bangunan rumah di negara barat. Memiliki gaya retro yang khas seperti rumah-rumah Eropa, bangunannya terletak di tenggara kota Yucheng.
Saat ini Nyonya Lu berusia enam puluhan. Ia adalah orang paling kaya diantara para wanita tua kaya lainnya. Wajahnya masih awet muda dan sama sekali tidak terlihat ada kerutan di antara kedua alisnya. Matanya di bawah bingkai hitam kacamata itu selalu secara tidak sengaja menatap Fu Zhi dengan tatapan yang sedikit tajam, dan seolah dalam hati ia merasa tidak senang dengan kehadiran Fu Zhi di dalam keluarganya.
Kemudian Nyonya Lu menggosok gelang giok yang ada di pergelangan tangannya. Setelah beberapa saat kemudian ia pun berkata, "Sekarang prosedur adopsi telah selesai, kamu sudah resmi menjadi seorang anak dari keluarga Lu. Keluarga Lu berbeda dari keluarga Zhao. Kami memiliki kehidupan yang disiplin dan kami juga memiliki aturan kami sendiri, jadi jangan sampai kamu mempermalukan keluarga Lu."
Suara Nyonya Lu terdengar tenang dan tidak mendesak. Namun dari nada suaranya terdengar ada sedikit peringatan dan rasa enggan. Saat pertama kali Nyonya Lu melihat putranya marah, ia pun menahan diri dan hanya bisa menerima kenyataan.
Xu Wei yang melihat keadaan menjadi mencekam ini pun dengan terkejut menatap putrinya, lalu ia menyuruh putrinya supaya tidak menatap pada wanita tua itu.
Fu Zhi terdiam sejenak dan menjawab, "Baik."
Begitu terdengar ucapan Fu Zhi, pintu di lantai dua tiba-tiba terbuka. Seketika terlihat Bai Yao turun bersama Lu Chuwan, setelah itu suasana di meja makan menjadi sedikit santai.
Ketika Nyonya Lu melihat cucu perempuannya yang cerdas dan bijaksana itu turun, ia pun menunjukkan senyuman ramah di wajahnya.
"Aku sudah menyuruh Bibi Liu memanggilmu kemari untuk makan, kenapa sekarang baru turun?"
Lu Chuwan salah satu anak paling menonjol di keluarga Lu. Bukan hanya prestasinya yang baik, tapi ia juga memiliki karakter yang baik. Nyonya Lu menyukai anak yang bisa menjaga reputasi keluarganya tetap baik.
"Wali kelas Wanwan baru saja menelepon ke rumah dan mengatakan bahwa Profesor He dari Beijing akan datang ke kota Yucheng bulan ini untuk memilih dan menemui seorang siswa di SMA nomor satu. Ini kesempatan bagus sekali seumur hidup, gurunya Wanwan sangat optimis dan memanfaatkan dua hari ini datang ke rumah untuk mengajarinya mata pelajaran fisika. Kami mengobrol sedikit lama, karena itu kami baru bisa turun untuk makan." Tanpa menunggu Lu Chuwan berbicara, Bai Yao telah berbicara lebih dulu. Senyum di sudut mulutnya terlihat dengan jelas bahwa saat ini ia sedang dalam suasana hati tampak hati yang baik.
Nyonya Lu tidak mengerti hal ini, ia pun mengerutkan keningnya dan bertanya, "Profesor He?"
Bai Yao mengambil cangkir teh dari Bibi Liu dan berkata kepada Nyonya Lu sambil tersenyum, "Profesor tua yang mengerjakan soal fisika untuk ujian masuk perguruan tinggi nasional. Dia dulunya wakil rektor Qingda. Dilihat dari pencapaian Wanwan saat ini, tidak sulit untuk mengikuti ujian di Qingda dengan rekomendasi dari Profesor He."
Pada saat Bai Yao membicarakan sampai di sini, ia terlihat begitu semangat dan puas. Meski Lu Jingqing selalu menekan suamiku di perusahaan, memangnya apa istimewanya dia? Walaupun pria itu memiliki tiga orang anak, tapi semuanya tidak berguna dan tidak bisa menjadi penerus yang baik. Apa mungkin kedepannya keluarga mereka akan bisa menjalani kehidupan dengan baik? Batin Bsi Yao.
Fu Zhi melihat ke arah Bai Yao.
Bai Yao memperhatikan penglihatan Fu Zhi dan bertanya padanya, "Apakah Zhizhi pernah mendengar tentang Profesor He?"
Setelah diam selama beberapa saat, tiba-tiba Bai Yao berkata dengan sangat bangga, "Dia biasanya hanya mengajar orang-orang hebat."
Fu Zhi akhirnya menjawab pertanyaan Bai Yao, "Tidak."
Fu Zhi biasanya menjadi anak yang disiplin, selain itu bukan urusannya mengurusi siapa yang menjadi siswa terbaik.
Bai Yao menatap Fu Zhi dari atas ke bawah, kemudian ia berkata dengan senyuman penuh arti, "Oh, maafkan Bibi yang sudah banyak bertanya padamu."
Tidak peduli seberapa kaya keluarga Lu, tapi tidak ada anak mereka yang mampu masuk ke Universitas Qingda. Di usia Nyonya Lu yang sudah tua ini, ia hanya bisa menggantungkan mimpinya kepada para cucunya, senyuman di wajahnya pun kini terlihat lebih dalam, "Sudah sudah! Wanwan persiapkan diri dengan baik, jika ada yang kamu perlukan, katakan saja pada Nenek. Nenek pasti akan membantumu!"
Lu Chuwan tersenyum malu-malu sambil menganggukkan kepalanya.
Suasana hati Nyonya Lu benar-benar membaik. Dan akhirnya kini ia bisa sedikit mentolerir keberadaan Fu Zhi, "Karena kamu sudah masuk ke dalam keluarga Lu, belajarlah dari sepupumu. Ubah semua kebiasaan buruk yang telah kamu kembangkan di panti asuhan, kamu memiliki sepersepuluh dari keunggulan sepupumu saja sudah bisa memberikan kebanggaan kepada keluarga."
Lu Chuwan pun menatap ke arah pandangan Nyonya Lu dengan ekspresi yang datar. Kemudian ia pun beralih melihat ke arah Xu Wei, lalu ia memanggilnya dengan manis, "Bibi Kedua."
Bagaimanapun juga, sebelumnya Xu Wei tidak pernah memiliki anak perempuan. Dan Lu Chuwan adalah satu-satunya anak perempuan di keluarga Lu, jadi Xu Wei sangat menyayanginya. Namun Nyonya Lu selalu saja membandingkan kedua anak itu...
Xu Wei mencintai Fu Zhi, tapi ia tidak memiliki hubungan darah dengannya. Kemudian Xu Wei pun tersenyum pada keponakan kecilnya itu. Tangannya di bawah meja memegang erat tangan Fu Zhi untuk menenangkannya.
Fu Zhi berpikir bahwa Xu Wei ingin dekat dengannya lagi, sehingga ia memiringkan kepalanya dan tersenyum pada Xu Wei.
Saat itu Xu Wei hanya diam. Meskipun dalam hati Xu Wei merasa sedih, namun putrinya itu benar-benar anak yang baik dan kuat.