Di dalam kantor kelas tiga SMA 1.
Tampak ada beberapa makalah sains komprehensif yang tertata rapi di atas meja.
Ada seorang pria paruh baya yang duduk di sebuah kursi dengan kertas ujian yang diletakkan di atas mejanya. Pria itu mengenakan kacamata bingkai hitam, ia mengenakan setelan jas dan sepatu. Saat ini pria itu mengambil secangkir teh hijau panas, kemudian perlahan mulai menyeruputnya.
Tidak jauh dari pria itu tampak ada seorang wanita yang sedang berdiri, wanita itu usianya sekitar tiga puluhan, ia juga mengenakan jas yang rapi. Penampilannya itu terlihat seperti orang yang cerdas. Wanita itu bernama Qian Wenrui, ia adalah guru fisika sekaligus wali kelas 3-1.
"Guru Liu, Anda memanggil saya?" Setelah Qian Wenrui masuk ke dalam kantor, tanpa basa-basi ia langsung membahas tentang topik utama.
Guru Liu meletakkan cangkir tehnya, kemudian ia bangkit dari kursinya, dan menunjuk Fu Zhi yang ada di sisinya sembari berkata kepada Qian Wenrui, "Guru Tian tiba-tiba ada urusan dan tidak sempat menghubungimu. Dia adalah murid kita yang baru pindah. Namanya Fu Zhi, aku ingin memasukkan dia di kelasmu, aku menyuruhmu datang ke sini untuk membantuku membawanya pergi terlebih dahulu."
Qian Wenrui menatap gadis yang ditunjuk Guru Liu. Sekilas, ia memiliki penilaian awal tentang Fu Zhi.
Gadis yang memiliki pupil indah dengan tindik di telinganya, serta mengenakan rok pendek. Di dalam pikiran Qian Wenrui, murid yang ada di depannya ini sepertinya tidak suka belajar.
Kemudian Qian Wenrui sedikit mengangkat alisnya dan berkata, "Di mana kertas ujian masuk untuk siswa ini?"
"Fu Zhi masuk ke sekolah ini dengan melanggar aturan sekolah, dia tidak perlu mengikuti ujian masuk, tapi dia anak yang baik. Yang namanya manfaat harus selalu disimpan untuk orang sendiri..."
Guru Liu dengan merasa bersalah menyentuh kepalanya yang botak. Kemudian ia mengedipkan mata pada Fu Zhi dan berkata, "Guru Qian adalah guru fisika terbaik di seluruh kelas, cepat sapa dia."
Fu Zhi yang berdiri di belakang Guru Liu pun tidak bisa melihat Guru Qian, karena terhalang dengan badan Guru Liu yang gemuk, berat badannya kira-kira 80 kg.
"Tidak peduli seberapa baik reputasi seorang guru, tidak boleh berbuat tidak adil di sini. Jika tidak ada kertas ujian masuk, aku tidak dapat mengevaluasi apakah dia layak untuk masuk ke kelasku." Tanpa menunggu Fu Zhi berbicara, Qian Wenrui dengan ekspresi wajahnya yang dingin, ia langsung mengeluarkan kertas ujian sains dari meja Guru Liu.
"Karena Guru Liu sudah bicara, aku juga tidak boleh mencoreng namamu. Tapi sebagai seorang wali kelas, aku sangat mengedepankan murid-murid di kelasku."
Qian Wenrui adalah pembicara yang baik, dan permintaannya juga tidak terlalu banyak, "Kamu selesaikan soal fisika ini, dan aku akan mengawasimu selama mengerjakan, kamu tidak masalah, kan?"
Saat melihat Guru Qian tidak merasa keberatan Fu Zhi masuk ke kelasnya, Guru Liu pun merasa lega dan ia pun berkata, "Sama sekali tidak masalah! Fu Zhi, duduklah di kursiku dan jawab pertanyaan dengan cermat."
Ini adalah kumpulan soal ujian simulasi nasional terbaru, dan juga soal-soal yang digunakan sebagai ujian masuk ke SMA 1.
Berdasarkan tingkat kesulitan soal, Qian Wenrui memberi Fu Zhi waktu 40 menit untuk mengerjakan soal fisika.
Saat itu Qian Wenrui duduk di kursi sambil menutupi perutnya yang terasa tidak nyaman. Meskipun ia sedang berbicara dengan Guru Liu, namun pandangannya terus tertuju pada Fu Zhi yang sedang mengerjakan soal fisika.
Meskipun Qian Wenrui memiliki kesan yang tidak baik saat pertama kali melihat Fu Zhi, namun sebagai seorang guru yang baik ia pun harus bisa mengendalikan dirinya tidak terlalu berpikir terlalu jauh dan berspekulasi tentang kehidupan pribadi para siswanya.
Saat mengerjakan soal fisika itu, tangan Fu Zhi membolak-balik soal ujian dengan tenang...
Qian Wenrui mengerutkan keningnya dan hendak mengatakan sesuatu ketika ia melihat Fu Zhi menutup penanya dan berdiri dari tempat duduknya untuk menyerahkan kertas ujian, "Sudah selesai."
Qian Wenrui dan Guru Liu hanya bisa bertanya-tanya dalam benaknya.
Apa? Hanya ini?
Hanya begini saja?
Teh hijau yang ada di tangan Guru Liu tidak lagi terasa segar. Ia tahu bahwa nilai Fu Zhi tidak bagus, namun mentalitas anak itu tampaknya lebih buruk, "Sudah? Bukankah kamu seharusnya masih bisa berjuang untuk mengerjakannya?" Meskipun Kakakmu selalu menyontek dalam ujian, tapi setidaknya dia masih berusaha, tapi kamu? Apa kamu tidak menganggap sekolah itu serius?"
Hubungan Fu Zhi ini tidak terlalu dekat dengan Kakak tertuanya. Kemudian Fu Zhi menganggukkan kepalanya dan berkata, "Semuanya sudah selesai."
Baiklah, bisa dimengerti. Fu Zhi ternyata bukanlah apa-apa. Batin Qian Wenrui, kemudian ia pun terkekeh. Lalu ia pun langsung mengambil kertas ujian itu dan mulai memeriksanya, hal pertama yang dilihatnya adalah soal biologi.
Mulai dari soal biologi hingga kimia, semua jawaban ditulis dengan pena hitam di bawah pertanyaannya.
Qian Wenrui masih belum yakin dengan hasil pekerjaan Fu Zhi sehingga ia pun ingin melihat hasil pengerjaan dari soal-soal yang lain, bagaimana dengan soal yang lain?
Awalnya Qian Wenrui sedikit mengerutkan bibirnya dan hendak melemparkan kertas ujian itu ke arah Fu Zhi, namun ternyata setelah memeriksa hasil pekerjaan Fu Zhi, ia sama sekali tidak menyangka bahwa soal fisika yang dikerjakan oleh Fu Zhi itu semuanya sudah dijawab dengan benar...