Untuk mengerjakan soal simulasi ujian nasional seperti ini, seorang guru fisika pasti akan mengerjakannya terlebih dahulu, dan sebelumnya ia pasti akan menghafal jawabannya terlebih dahulu.
Setelah memeriksa soal fisika yang terakhir, ekspresi Qian Wenrui terlihat sedikit kaku. Kemudian ia melirik ke arah Guru Liu, setelah itu ia mengeluarkan kunci jawaban untuk soal ujian sains.
Setelah beberapa saat kemudian, Qian Wenrui pun menyerahkan kertas ujian dan kunci jawaban itu kepada Guru Liu, "Dalam waktu kurang dari sepuluh menit, soal ujian simulasi nasional ini dijawab dengan detail dan semua jawabannya benar."
Raut wajah Guru Liu tampak sangat serius. Kemudian ia pun mengambil kertas ujian tersebut. Sebelum ia melihatnya, tiba-tiba ia mendengar Guru Qian melanjutkan, "Bahkan Lu Chuwan tidak bisa melakukan itu, dia hanya seorang siswa kalangan bawah dari kota kecil. Bagaimana bisa dia menyontek di tempat terbuka seperti ini? Apa dia menganggapku guru yang idiot?"
"Guru Qian, apakah ada kesalahpahaman di sini?" Itu berarti, setelah Guru Liu melihat jawaban di kertas ujian Fu Zhi, ia pasti akan merasa kurang percaya diri.
Selain beberapa soal terakhir dengan tingkatan yang cukup sulit, Fu Zhi hanya menuliskan jawaban tetapi tidak menuliskan bagaimana cara pengerjaannya secara detailnya. Jawaban lain yang ia tuliskan di atas kertas ujian itu sangat standar, sehingga orang yang melihatnya merasa tidak percaya bahwa ia benar-benar bisa mengerjakannya sendiri dengan baik.
Melihat hal itu, Guru Liu hanya bisa terdiam. Jawaban yang tuliskan Fu Zhi pada lembar soal itu sangat jarang ia temui bahkan lebih jarang daripada rambut botaknya.
Ketika Qian Wenrui membaca data dan informasi tentang Fu Zhi. Ia sangat sangat paham bahwa Fu Zhi pasti tidak akan mampu mengerjakan soal tersebut. Kemudian Qian Wenrui pun bersedekap sambil mencibir, "Guru Liu, jika kamu ingin memasukkan Fu Zhi ke kelas 3-1, aku pun tidak bisa menolaknya. Kamu adalah ketua komite sekolah ini, sedangkan aku hanyalah seorang guru kecil yang berusaha untuk memberikan pengajaran yang terbaik. Tapi di kelas kami, seperti yang kamu tahu, mulai dari Lu Chuwan hingga Lu Yubai, murid mana yang tidak bisa masuk ujian Qingda?"
"Perhatikan lagi Fu Zhi dengan lebih jelas, sebelumnya dia tidak mendapatkan fasilitas belajar yang baik. Jadi bagaimana mungkin dia bisa mengerjakan ini dengan sangat baik? Pasti sebelumnya dia sudah mendapat jawaban dan hanya menyalinnya. Bagaimana mungkin seorang murid yang bermasalah dalam belajar masuk ke dalam kelasku? Dia hanya akan menghabiskan tenagaku untuk mengantarkan para murid mengikuti ujian masuk perguruan tinggi!"
Qian Wenrui bisa mendapatkan prestasi yang berhasil ia raih hingga hari ini, itu semua tidak terlepas dari sebagian keberuntungan di dalamnya. Sekarang ia bisa memiliki kesempatan untuk mengajar di kelas yang bagus seperti ini, kemampuannya tidak perlu diragukan lagi karena karirnya sebagai guru sudah berada di tingkat yang lebih tinggi.
Qian Wenrui tidak mungkin mempertaruhkan pada masa depan para siswanya yang jumlah saat ini lebih dari 40 siswa di kelasnya.
Wajah Guru Liu memerah saat mendengar Guru Qian berkata seperti itu kepadanya. Tatapan matanya tertuju pada kertas ujian milik Fu Zhi. Dalam benaknya, ia berpikir bahwa Lu Jingqing telah mendapatkan jawaban untuk Fu Zhi di pagi hari.
Bagaimana cara menjelaskan ini semua? Bahkan apa yang dikatakan Guru Qian ini juga tidak keterlaluan. Bagaimana pun juga murid yang menyontek itu benar-benar tidak memiliki bakat.
Anak-anak orang lain yang menyalin tugas rumah juga tahu akan mengubah dua atau lebih jawaban, tapi Fu Zhi malah menyalin semuanya dan tidak ada satu soal pun yang sengaja dia ubah untuk memberikan jawaban yang salah?
Tidak hanya itu, bahkan Fu Zhi mengumpulkan kertas ujiannya hanya beberapa menit mengerjakannya, dan semua jawabannya benar. Apa hebatnya seorang penyontek yang langsung mengumpulkan soal ujian dengan jawaban yang benar semua!
Meski dalam hati Guru Liu mengejek Fu Zhi, namun ia ekspresi wajahnya harus tetap terlihat tenang. Dengan raut wajahnya yang tenang dan penuh belas kasih itu menatap Fu Zhi, "Guru tahu kamu sedang berada di bawah tekanan besar, karena itu kamu membuat keputusan yang buruk, tapi…"
Guru Liu menatap Fu Zhi yang terlihat sangat jujur, tetapi murid yang ada di depannya ini telah melakukan kesalahan. Dalam hati Guru Liu merasa takut jika berkata terlalu keras kedepannya bangunan eksperimen yang akan disumbangkan oleh ayahnya Fu Zhi itu tidak jadi dikerjakan. Namun Guru Liu juga takut jika mengatakannya terlalu ringan akan membuat Guru Qian merasa tidak senang.
Karena hal itulah, saat ini Guru Liu berada dalam posisi yang membuatnya sulit untuk mengambil keputusan.
Fu Zhishi menatapnya Guru Liu dan berkata, "Saya tidak merasa tertekan."
Mendengar Fu Zhi berkata seperti itu, Guru Liu hanya terdiam dan tidak memberikan respon apapun.
Tidak, kamu pasti merasa tertekan! Batin Guru Liu.
"Aku juga tidak berbuat curang." Kata Fu Zhi menambahkan.
Ekspresi wajah Qian Wenrui saat ini semakin terlihat dengan jelas bahwa ia tidak suka dengan Fu Zhi. "Jangankan satu set soal sains ini, bahkan untuk mengerjakan bagian soal fisika saja aku membutuhkan waktu lebih dari 30 menit untuk mengerjakannya. Kamu bilang kamu tidak menyontek, apa kamu pikir kamu lebih hebat dari pada aku yang menjadi guru di sini?"
"Jika memang kamu sangat hebat, lalu kenapa masih sekolah?"
"Karena kamu tidak bisa mampu mengerjakan soal ini seperti yang aku lakukan, lalu kamu pikir aku telah berbuat curang?"