Chereads / Ramuan Sang Pewaris / Chapter 21 - Punya Hak Apa Menyayanginya?

Chapter 21 - Punya Hak Apa Menyayanginya?

Su Qing menatap Zhou Tingting, dan para murid yang lainnya juga ikut melihat ke arah pandangan mereka berdua. Kemudian dengan berani Su Qing memberi semangat kepada Fu Zhi, "Fu Zhi adalah putri keluarga Lu, sangat wajar jika dia memakai barang dengan merek-merek terkenal."

Tian Nuo mulai mencibir, "Sepatu ini edisi terbatas dan harus memesannya terlebih dahulu untuk memilikinya. Setidaknya butuh waktu tiga bulan untuk bisa mendapatkannya. Baru saja kemarin dia diadopsi, bagaimana mungkin dia bisa memiliki sepatu yang asli?"

Tian Nuo berdiri di depan meja Fu Zhi sambil menunjuk ke arah Fu Zhi dan mengkritik, "Mengenakan barang palsu hanya untuk menyombongkan diri, itu namanya munafik!"

Meskipun Fu Zhi mendengarnya dengan jelas, namun ia masih tetap bersikap tenang. Kemudian ia mendongakkan kepalanya dan menatap Tian Nuo dengan tatapan yang dingin, "Singkirkan tanganmu."

Mata Fu Zhi yang seperti aprikot hitam itu menatap Tian Nuo dengan yang dingin dengan nada bicaranya terdengar sangat tenang.

Tapi... Apakah mungkin ini hanya ilusi? Batin Tian Nuo, ia mengira bahwa jika ia mengulurkan tangannya ke depan Fu Zhi, maka Fu Zhi pasti akan mematahkan tangannya.

Ketegangan yang terjadi di antara kedua orang itu, tiba-tiba ada seorang gadis kecil yang berteriak sambil menatap ke arah jendela, "Lu Yumo datang!"

Seketika banyak gadis di kelas menjulurkan leher mereka melalui jendela untuk melihat keluar.

Lu Yumo lahir dengan kulit yang bagus, dan ia juga memiliki yang mata yang indah, matanya sipit dan tatapannya terlihat begitu tajam.

Garis wajahnya begitu tampan dan tegas, bibirnya tipis dan senyumannya yang dingin namun memabukkan. Setelah Lu Yubai dan Song Fang, di sekolah Lu Yumo juga cukup populer.

Setelah Zhou Tingting keluar dari ruang kelas, Lu Yumo dengan gerakan yang santai menarik pergelangan tangan gadis itu dan mengajaknya ke depan pintu. Kemudian Lu Yumo mengusap kepala Zhou Tingting dengan telapak tangannya, tanpa ragu-ragu.

"Apa kamu sudah menerima gelang yang aku belikan untukmu?"

"Kemarin aku sudah menerimanya."

"Kenapa kamu tidak memakainya? Tidak suka?"

Ada dua orang yang berdiri di luar kelas, apa yang dibicarakan oleh Zhou Tingting dan Lu Yumo bisa terdengar jelas dari dalam kelas.

"Bukan masalah suka atau tidak suka."

Zhou Tingting mengangkat alisnya dan berkata, "Lain kali jangan berikan hadiah mahal seperti ini lagi. Aku tidak ingin orang lain berpikir aku gadis yang mata duitan."

Keluarga Zhou Tingting saat ini sedang berada dalam situasi yang buruk. Ayahnya Zhou Tingting adalah seorang pejudi, dan jika bukan karena dari dukungan keluarga Lu, ia pasti sudah tinggal di pedesaan setelah lulus sekolah dasar dan menjadi petani di sana. Tapi kesulitan dan penderitaan ini tidak membuat kesombongannya memudar.

Lu Yumo terkekeh sejenak, kemudian ia mencubit wajah Zhou Tingting sembari berkata, "Aku menyukaimu. Tentu saja, aku ingin memberikan barang yang bagus untukmu. Jika kamu merasa keberatan, aku akan memperhatikan ucapanmu lain kali."

Meskipun Lu Yumo berkata seperti itu, namun Zhou Tingting sama sekali tidak peduli padanya.

Dalam benaknya Zhou Tingting berpikir. Jika Lu Yumo suka padaku, kenapa Nyonya Lu tidak mengadopsiku saja? Tetapi malah mengadopsi Fu Zhi yang memakai sepatu merek sama denganku dan membuatku dipermalukan?

Di dalam hati Zho Tingting masih merasa kesal, kemudian ia pun menunjuk ke kelas sembari berkata, "Adikmu ada di dalam kelas, apa kamu tidak ingin menemuinya?"

Lu Yumo, yang datang menemui pacarnya masih dalam suasana hati yang baik. Namun ketika ia mendengar Zhou Tingting yang membahas tentang adiknya, ia pun langsung menolehkan kepalanya mengikuti arah tangan Zhou Tingting menunjuk. Saat Lu Yumo baru saja menoleh tatapan matanya langsung tertuju ke arah Fu Zhi, dan kebetulan saat itu Fu Zhi juga sedang menatapnya. Seketika perasaan Lu Yumo menjadi campur aduk.

Lu Yumo pun segera mengalihkan pandangannya ke arah yang lain untuk memutus kontak mata dengan Fu Zhi. Kemudian ia berkata dengan ringan, "Aku tidak akrab dengannya, tidak perlu juga menemuinya."

Meskipun Lu Yumo mengecilkan volume suaranya, namun para siswa yang ada di dalam ruang kelas masih bisa mendengarnya dengan jelas.

Kakak dan adik tidak akrab, itu berarti Fu Zhi tidak diterima dengan baik di keluarga Lu!

Tian Nuo pun mendengus kemudian berkata, "Ada orang yang masuk ke dalam keluarga Lu hanya untuk sombong saja, tapi memangnya dia bisa apa?"

Zhou Tingting melirik Fu Zhi sambil tersenyum, suasana hatinya pun membaik, kemudian ia berkata dengan suara yang lembut dan pelan, "Meski tidak akrab, aku dan dia berada dalam satu kelas yang sama. Tapi kamu malah membelikan dia sepatu dengan merek yang sama dengan yang kamu belikan untukku!"

Kalimat akhir yang diucapkan Zhou Tingting terdengar sangat rendah, bahkan Lu Yumo saja hanya mendengarnya dengan samar-samar, sehingga mau tidak mau ia pun bertanya, "Kenapa juga aku harus membelikan sepatu untuknya?"

Ketika Zhou Tingting ingin bertanya lagi, tiba-tiba ia menghentikan niatnya untuk bertanya. Dan pada akhirnya ia hanya menggelengkan kepala sembari berkata, "Sudah, lupakan saja, tidak ada apapun." Setelah berhenti sejenak, ia pun melanjutkan, "Sebenarnya Adikmu memakai sepatu tiruan."

"Awalnya itu bukan masalah besar, modelnya sama dengan milikku, tapi detailnya berbeda. Dan sepatu jenis ini harus memesannya terlebih dahulu untuk memilikinya, jadi sulit terlihat jika sepatunya itu palsu."

"Aku pikir, karena dia itu Adikmu, jadi ini adalah masalah besar... Bagaimana kalau kamu membelikannya sepasang sepatu yang asli sebagai Kakaknya?"

Zhou Tingting mengatakannya dengan nada bersalah, namun dari kata-katanya itu tersirat ada sedikit unsur penghinaan di dalamnya.

Putri angkat dari keluarga Lu, yang bahkan tidak mampu membeli sepasang sepatu asli. Batin Zhou Tingting.

Semua teman Zhou Tingting memandang Fu Zhi dengan tatapan yang jijik.

Memangnya apa istimewanya anak adopsi? Fu Zhi tidak berpakaian sebaik Zhou Tingting yang pakaiannya dibelikan oleh Lu Yumo. Tapi pada akhirnya, Fu Zhi si anak adopsi malah membeli sepatu sendiri yang palsu.

Awalnya Lu Yumo hanya mendengarkan ucapan Zhou dan diam saja.

"Siapa yang bilang sepatunya palsu?"

"Ada goresan emas di logo di samping sepatunya, tapi tidak ada di punyaku."

Zhou Tingting menjelaskan bahwa dirinya telah memakai banyak barang buatan Jinmo, dan semuanya dibuat khusus untuknya dari Lu Yumo. Jadi, ia juga sangat paham dengan gaya logo yang dikeluarkan.

"...Sepatu yang dia pakai adalah edisi terbatas yang dibelikan oleh Mamaku. Tidak hanya itu, Mama juga telah menghabiskan banyak uang untuk mencari desainer Jinmo yang mampu membuatkan sepatu itu dalam waktu semalam. Milikmu itu hasil uang biasa yang aku tabung, jadi harganya tidak sama, sudah pastinya logonya juga tidak sama!"

Senyum Zhou Tingting seketika langsung membeku setelah mendengar penjelasan Lu Yumo.

"Ibuku adalah anggota VIP Jinmo. Dia memiliki hak istimewa untuk memberi Fu Zhi satu mobil penuh pakaian tanpa perlu menunggu."

Nada suara Lu Yumo sedikit merendahkan diri dan kebingungan, "Fu Zhi memiliki semua jenis barang dari edisi terbatas, bahkan barang-barang yang dia miliki lebih banyak daripada milikku. Jadi aku punya hak apa untuk menyayanginya?"

Ketika Lu Yumo berkata seperti itu, semua teman Zhou Tingting benar-benar tercengang. Baru saja mereka masih mengejek Fu Zhi. Mereka sama sekali tidak menyangka bahwa Fu Zhi tidak hanya mengenakan sepatu asli, tetapi sepatu itu juga adalah sepatu yang jauh lebih istimewa daripada milik Zhou Tingting...