Chereads / Ramuan Sang Pewaris / Chapter 8 - Kelas Bawah

Chapter 8 - Kelas Bawah

Di salah satu sudut ruangan di bangunan rumah tua.

Saat itu Bai Yao sedang menata bunga di kamarnya. Tiba-tiba ia mendengar suara di luar vila. Saat mendengar suara tersebut, ia pun langsung merasa tidak bisa duduk dengan tenang. Bahkan tangkai bunga yang ia pegang itu seolah langsung lemas dan berubah bentuk. Kemudian ia menyerahkan bunga itu ke arah putrinya yang ada di sampingnya.

"Menurutmu, apa yang sedang dipikirkan Bibi Keduamu? Anggota keluarganya yang bodoh saja belum dia jaga dengan baik, tapi dia malah memungut anak liar. Sepertinya dia benar-benar ingin menjadikan rumahnya sebagai kebun binatang, ia mengadopsi anak layaknya memelihara kucing dan anjing yang dibawa pulang ke rumahnya!"

Kemarin Lu Chuwan baru saja tahu bahwa Bibinya mengadopsi seorang anak dari panti asuhan. Perlahan ia ikut melihat ke arah pandangan Bai Yao dan melirik ke bawah.

Bai Yao merasa iri dan tidak suka saat melihat wajah Fu Zhi yang terlalu cantik. Kemudian ia berkata dengan tidak senang, "Masih muda wajahnya seperti rubah penggoda. Saat baru pertama kali melihatnya saja aku sudah merasa gelisah. Memangnya apa bagusnya anak dari panti asuhan itu? Pasti dia hanya akan menimbulkan banyak masalah!"

"Bu!" Lu Chuwan sedikit mengerutkan alisnya dan menatap Bai Yao tanpa daya.

Saat ini Lu Chuwan sedang memakai kaos lengan pendek berwarna putih dan rok pendek berwarna merah muda, dan ada jahitan tipis yang melingkar di pinggangnya. Ia memiliki wajah yang sempurna, cantik dan suaranya terdengar ringan. Namun ucapan anak gadisnya itu membuat Bai Yao merasa tidak senang.

"Kenapa panggil-panggil?! Seolah-olah apa yang aku katakan ini salah!" Bai Yao melemparkan buket bunga yang ada di tangannya karena emosi, "Bibi Keduamu sudah memiliki keponakan sepertimu, apa dia masih tidak puas? Kenapa juga dia harus mengadopsi seorang Putri dari panti asuhan! Memangnya kamu pikir berapa biaya yang diperlukan untuk mengadopsi seorang anak dan mencukupi biaya hidupnya?"

Hak atas saham perusahaan Lu masih di tangan Nyonya Lu. Putra Lu Jingqing juga tidak berusaha merebutnya, dan anak ketiganya malah memilih tinggal bersama pihak istri dan tidak memikirkan hal ini lagi. Jika suatu hari nanti Nyonya Lu meninggal, maka beberapa uang itu akan diserahkan kepada anak-anaknya.

Tapi sekarang uang itu malah digunakan untuk membesarkan Fu Zhi, kenapa hal itu bisa terjadi? Batin Bai Yao.

Lu Chuwan tidak terlalu peduli dengan hal itu. Namun kini Bai Yao menjadi semakin gelisah, "Apa yang akan kamu lakukan?"

"Aku akan memberikan beberapa pakaian untuk Fu Zhi."

"Untuk apa!? Mana ada pakaianmu yang murah di dalam lemari itu? Orang seperti Fu Zhi ingin sejajar denganmu. Kenapa kamu tidak khawatir sama sekali?"

Bai Yao adalah orang yang pemarah, dan ia suka mengambil keuntungan. Bahkan meskipun pakaian dengan merek-merek terkenal yang ada di lemari milik putrinya adalah hasil pemberian Xu Wei, dan menggunakan uang Xue Wei untuk membelinya. Namun Bai YAo tetap merasa tidak rela jika barang-barang yang ada di dalam lemari itu diberikan kepada orang lain.

Dan sebaliknya, Lu Chuwan justru sangat murah hati, "Bibi Kedua sudah memesankan pakaian baru untukku. Lagi pula aku juga tidak kekurangan baju, dan yang aku bereskan ini adalah pakaian musiman yang tidak aku sukai. Fu Zhi baru saja diadopsi keluarga Lu dari desa, dan kebetulan membutuhkan baju. Jika dia tidak memakai pakaian yang layak, bukankah yang akan merasa malu nanti adalah keluarga Lu sendiri?"

Memang benar yang dikatakan putrinya, namun Bai Yao masih merasa tidak rela jika pakaian milik putrinya itu diberikan kepada orang lain. Ia masih merajuk sebelum turun ke lantai bawah, "Dia hanyalah anak dari orang kampung yang yatim piatu. Jika bukan karena kebaikan hatimu, dia tidak akan pernah bisa memakai pakaian bagus seperti ini seumur hidupnya!"

-

Di lantai bawah, setelah bertemu Fu Zhi, Nyonya Lu memanggil putra keduanya untuk berbicara dengannya. Bagaimanapun juga, Lu Jingqing mengadopsi seorang putri dari luar. Tidak peduli apapun alasannya, namun ia sudah memberitahu Nyonya Lu kemarin.

"Aku dengar anak-anak dari panti asuhan tidak memiliki tujuan yang baik. Banyak benda berharga dan mahal di keluarga Lu, kamu harus hati-hati. Bagaimana jika dia mencuri?" Nyonya Lu tahu bahwa Fu Zhi berasal dari kota kecil, dan ia mengerutkan keningnya dengan cemas ketika ia mengetahui bahwa ada penjahat yang ingin keluar dari kemiskinan.

Nyonya Lu berpikir bahwa ia sudah memiliki Lu Chuwan di keluarganya. Keluarga kedua menyayangi keponakannya, dan ia senang melihat bahwa para anggota keluarga hidup rukun dengan keluarga tertua.

Semua itu bagus untuk saat ini. Keluarga Lu adalah keluarga yang terkenal, tidak pernah memiliki anak yang bodoh dalam belajar dan tidak pernah memiliki anak yang tidak bermoral.

Selain itu, semua anggota keluarga Lu pasti memiliki paras di atas rata-rata, bisa dikatakan bahwa mereka memiliki kecantikan dan ketampanan yang berbeda dengan yang lainnya.

Sikap Lu Jingqing sangat serius, "Bu, Zhizhi adalah Putriku, dia anak yang baik dan jangan berkata seperti itu lagi ke depannya! Selain itu, semua barang-barang yang aku miliki saat ini berarti juga miliknya, dia memiliki hak yang sama dengan kedua Kakaknya!"

Seketika wajah Nyonya Lu langsung membeku. Hal ini sangat jelas menunjukkan bahwa putranya sudah bisa menerima Fu Zhi sebagai putrinya.

Awalnya, putra keduanya ini memang sengaja menjauh darinya dan keluarga Lu dalam dua tahun terakhir. Jika bertengkar lagi karena Fu Zhi, maka itu bukanlah hal yang penting.

Setelah berpikir sejenak, perlahan Nyonya Lu pun mulai berkata, "Ayo kita makan. Panggil semua orang dan bersiap-siap untuk makan bersama."