Chereads / Ramuan Sang Pewaris / Chapter 7 - Dia Itu Perusak Keluarga

Chapter 7 - Dia Itu Perusak Keluarga

Fu Zhi yang tidak bisa tidur sepanjang malam, ponselnya terus berdering banyak sekali pesan singkat yang masuk.

Ding Dong, Ding Dong… Pesan itu seolah sangat mengganggu ketenangan hidup Fu Zhi.

Karena sudah mulai kesal akhirnya Fu Zhi menendangkan kakinya dan bangkit dengan penuh marah. Saat itu Lu Jingqing, pergi bekerja ketika hari masih sangat pagi. Sedangkan Xu Wei dan Lu Yushen sedang duduk di ruang tamu sambil menundukkan kepalanya ia menelepon seseorang.

Kateka Fu Zhi turun ke lantai bawah, ia melihat kedua orang itu sedang berada di ruang tamu. Perasaan Xu Wei mulai tidak tenang, ia merasa sangat cemas dan panik.

"Sudah jam tujuh. Kenapa Kakakmu tidak mengangkat telepon dariku? Bukankah kita sudah sepakat akan pergi bersama ke rumah lama keluarga Lu hari ini?"

Lu Yushen melihat Fu Zhi sekilas. Dari tatapannya itu seolah mengatakan bahwa yang, 'Mengapa tidak bisa dihubungi? Apa kamu tidak ingin tahu apa yang terjadi padaku?'

Awalnya Xu Wei berpikir bahwa Fu Zhi hanyalah anak kecil yang tidak tahu apa-apa. Namun ketika ia melihat putrinya turun, ia pun langsung membuang pikirannya itu jauh-jauh dan langsung dengan gembira melambaikan tangannya ke arah Fu Zhi, "Zhizhi, apakah semalam kamu tidur nyenyak?"

Sebenarnya tidur Fu Zhi tidak baik. Ia lupa mengatur mode diam ponselnya, ditambah saat ini ia berada di lingkungan yang baru, sehingga ia juga butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan lingkunganya. Namun saat mata Xu Wei yang cerah seperti aprikot itu sedang menatapnya, akhirnya Fu Zhi terpaksa tidak mengatakan yang sebenarnya dan berbohong pada dirinya sendiri, "Sangat nyenyak."

Ketika mendengar jawaban dari Fu Zhi, saat itu juga Xu Wei merasa sedikit lega, "Kalau begitu ayo cepat ke sini, kita sarapan bareng."

Fu Zhi pun berjalan mendekat ke arah Xu Wei. Setelah ia selesai makan, sambungan telepon Xu Wei masih saja belum terhubung kepada Lu Yumo.

Saat memikirkan pertanyaan putrinya tentang putra sulungnya tadi malam, akhirnya Xu Wei pun menjelaskan, "Kakakmu masih sibuk, mungkin dia sudah di kelas sekarang. Untuk sementara ini Mama tidak bisa menghubunginya. Tunggu sampai dia pulang, kalian akan dekat lagi seperti dulu, ya?"

Xu Wei sudah melakukan yang terbaik demi putra sulungnya. Ia menganggap Lu Yumo sebagai anak yang baik dan mengabdikan diri hanya untuk belajar.

Setelah Fu Zhi minum air, ia pun menjawab, "Semuanya boleh."

Saat ini Xu Wei hanya bisa diam dan tidak berkata apa-apa. Sepertinya sang putri tidak terlalu antusias kepada putranya sulungnya.

Xu Wei berharap keluarga ini akan harmonis dan indah, sehingga ia pun mencoba melakukan yang terbaik untuk menjelaskan kepada putra sulungnya, "Zhizhi, gaya keluarga kami sangat biasa. Kakakmu tidak pernah tidak kembali ke vila dan begadang di luar pada malam hari. Dia pasti ingin belajar keras dan memberi contoh untukmu. Dia merasa keberatan atas kedatanganmu ke sini..."

Kemudian Fu Zhi meletakkan ponselnya dengan asal di sampingnya. Meskipun ponselnya baru saja ia atur ke dalam mode diam, namun pesan singkat itu tetap saja terkirim satu per satu, dan layar ponsel terus menyala dari waktu ke waktu. 

"Rekening Anda xxx1010 pada pukul 23.00 tanggal 8 September membayar 8 Yuan mie untuk S'cat chicken."

"Rekening Anda xxx1010 pada pukul 23.20 tanggal 8 September membayar 30 Yuan ke Wisma Jieyuan."

"...Pukul 5.10 tanggal 9 September membayar 8 Yuan ke Warnet Feiyu."

"…..."

Sampai sekarang, Fu Zhi sendiri hanya menghabiskan 5 Yuan untuk membeli jepit rambut di toko aksesoris. Jadi semua uangnya terpakai itu karena kakak tertuanya.

Kemudian Xu Wei pun berkata, "Mama bersumpah Kakakmu sedang belajar di luar. Jangan terlalu dipikirkan, ya?"

Lagi-lagi Fu Zhi hanya bisa terdiam dan tidak menjawab apa-apa. Ia yang telah melihat semua kebohongan tersebut diam-diam memandang Xu Wei dan berkata dengan serius, "Aku tidak akan terlalu memikirkannya." 

Lagi pula, itu memang kenyataannya.

Tapi… Batin Fu Zhi.

"Apakah Kakak suka menabung?" Fu Zhi melirik pesan singkat yang ada di ponselnya, dan tampak ada sedikit keraguan dalam nada suaranya.

Wanita yang setengah bersandar di sofa dengan senyuman cerah itu pun akhirnya berhenti tersenyum setelah mendengar pertanyaan dari putrinya. Meskipun ia tidak mengerti mengapa putrinya tiba-tiba menanyakan hal ini, namun dengan cepat ia langsung mengubah raut wajahnya dalam waktu yang sangat cepat, bahkan lebih cepat daripada membalik sebuah buku, "Saat liburan harus tinggal di hotel terbaik, harus membeli barang mewah dengan harga yang paling mahal. Singkatnya dia lebih dari Mamanya dalam memahami kehidupan."

Fu Zhi hanya bisa bertanya-tanya dalam hatinya. Sebenarnya ia juga tercengang mendengar itu semua.

-

Namun faktanya, keluarga Lu memang sangat kaya. Nenek moyang mereka memiliki kekayaan dari usaha real estat. 

Rumah lama keluarga Lu itu tidak jauh dari vila keluarga Lu. Pada pukul sepuluh pagi, mobil Land Rover warna hitam berhenti di depan rumah lama.

Ketika keluar dari mobil, Xu Wei langsung meraih tangan Fu Zhi dan berkata, "Keluarga Pamanmu semuanya tinggal di rumah lama bersama Nenekmu. Keluarga Paman Ketiga masih di luar negeri, jadi untuk sementara ini kamu tidak bisa bertemu dengannya. Saat masuk ke rumah lama keluarga Lu, lihat mata Mama saja saat memanggil mereka, ya? Jangan sampai merepotkan Bibimu dengan Nenekmu, mengerti?"

Kedengarannya memang sangat serius. Jika bukan karena wajah Bibinya Fu Zhi perubahannya terlalu cepat, kemungkinan Bibinya akan menganggap bahwa Fu Zhi adalah anak berusia tiga tahun yang membuat banyak orang merasa khawatir padaya.

Untungnya, Fu Zhi pun mengerti dan ia langsung menganggukkan kepalanya, "Jangan khawatir."

Lu Jingqing tiba-tiba tersedak saat berkata seperti itu, saat itu juga ia tiba-tiba teringat ada seseorang yang pernah berkata bahwa, 'Zhizhi hanya buruk dalam belajar, tapi bukan berarti otaknya tidak pintar'. Kini Lu Jingqing merasa bahwa kalimat tersebut juga salah.