Chereads / Ramuan Sang Pewaris / Chapter 5 - Menambahkan Wechat

Chapter 5 - Menambahkan Wechat

Fu Zhi yang kembali ke kamar untuk beristirahat, tidak lama kemudian tiba-tiba ia mendengar seseorang mengetuk pintu kamarnya dengan sangat ringan. Fu Zhi pun langsung meletakkan komputernya di samping, setelah itu ia menyuruh orang yang mengetuk pintu itu untuk masuk. Kemudian ia mendengar suara pintu yang mulai terbuka.

Perlahan Xu Wei menjulurkan kepalanya dari celah pintu, ia menatap Fu Zhi yang ada di dalam ruangan dengan tatapan menggemaskan. Tatapan matanya itu tertuju pada Fu Zhi.

Kemudian Fu Zhi pun bertanya, "Apa yang Anda lakukan?"

"Tidak ada, tidak ada!"

Setelah ketahuan bahwa ia diam-diam memperhatikan Fu Zhi, Xu Wei pun sama sekali tidak merasa canggung. Ia mendorong pintu itu dan perlahan pun pun mulai terbuka sepenuhnya. Xu Wei dengan penuhi dengan cinta seorang ibu, membawa segelas susu untuk Fu Zhi.

Setelah melihat ponsel Fu Zhi yang ada di atas selimut, ia saling menempelkan kedua tangannya dan berkata, "Zhizhi, apakah kamu bermain Wechat? Mama ingin menambahkan teman Wechatmu."

Kemudian Fu Zhi pun membuka menyalakan layar ponselnya yang terkunci, lalu ia membuka aplikasi Wechat dan menyerahkan ponselnya itu kepada Xu Wei.

Fu Zhi sudah lama memiliki akun wechat, dan dari dulu foto profilnya tidak pernah ganti dan selalu sama. Ia memakai foto profil SpongeBob yang sedang membawa balon. Foto itu terlihat menggemaskan dan lembut, tapi nama akun wechatnya sangat personal.

[kecanduan]

Xu Wei dengan bersemangat mengklik tambahkan wechat milik Fu Zhi. Sebelum pergi, ia bertanya dengan cara khusus, "Ngomong-ngomong, Papamu menyuruhku bertanya padamu. Biasanya, kegiatan apa yang kamu suka?"

Bagaimanapun juga, Fu Zhi adalah anak angkat yang baru diadopsi dari panti asuhan. Kecuali Xu Wei, Lu Jingqing adalah satu-satunya di keluarga yang peduli dengan Fu Zhi. Kepedulian mereka ini sebagai bentuk tanggung jawab di hati mereka.

Fu Zhi mengambil susu, berpikir sejenak, kemudian berkata, "Bermain game dan coding."

Dalam hati, Xu Wei diam-diam memahami maksud ucapan Fu Zhi. Setelah ia paham dengan ucapan Fu Zhi, ia pun berkata, "Baiklah, Mama mengingatnya. Setelah minum susu, cepat tidur. Jangan begadang, itu tidak bagus untuk tubuhmu."

Fu Zhi yang mendengarkan perintahnya dan menganggukkan kepalanya dengan patuh.

Setelah kembali ke kamar, Lu Jingqing menatap istrinya yang sedang menatap ponsel, "Apakah Zhizhi sudah mengatakan apa yang dia suka?"

Xu Wei baru saja membuat grup keluarga yang diberi nama 'keluarga yang saling mencintai'. Saat mendengar pertanyaan dari suaminya, ia tanpa mengangkat kepala berkata, "Putri kita bilang, dia suka bermain game dan bercanda."

"..." Lu Jingqing tidak memberikan respon apa-apa, namun dalam benaknya ia berpikir bahwa karakter Fu Zhi sepertinya tidak suka bercanda. Tapi karena saat ini istrinya sedang sibuk mengirim pesan, sehingga ia pun tidak bertanya lagi.

-

Tidak lama setelah Xu Wei pergi, Fu Zhi baru melihat grup tambahan di wechatnya.

Setelah masuk ke dalam grup Wechat itu, Fu Zhi melihat akun Wechatnya belum berteman dengan 'memotong matahari', 'Atopos' dan 'Lu Jingqing' di dalam grup.

Fu Zhi melirik dengan santai, berdasarkan yang ia lihat dari foto profil grup, ia bisa mengetahui siapa yang membuat grup itu.

Xu Wei telah mengirimkan semua jenis ekspresi wajah di grup. Foto profil di grup adalah lotus setengah terbuka, dan alias di wechatnya yang awalnya bernama 'setiap hari mengurung diri' menjadi 'aku punya anak perempuan'.

Setelah melihat Fu Zhi ada di dalam grup, Xu Wei pun mengirim ekspresi mawar dengan kata 'kuberikan kepada gadis cantik'.

Fu Zhi hanya diam saat melihat pesan Wechat yang dikirim Xu Wei kepadanya.

Dalam waktu singkat, pemberitahuan pesan di grup segera mencapai 99+ dan semua pesan itu Xu Wei lah yang memulainya, bahkan ia memiliki ide untuk mengubah keadaan yang menjadi 999+.

Fu Zhi hanya membaca pesan dari Xu Wei secara acak. Ia tidak tahu di mana Xu Wei mencetak ulang beberapa pesan ekspresi dan kepalsuan sosial. Kemudian, semua anggota keluarga mulai bicara.

Aku punya anak perempuan: [Bermimpi kembali di tengah malam, membaca artikel yang rumit ini, lebih sulit untuk tidur, setelah menjadi tenang. Kehilangan ketenangan, semua yang terjadi ini berbarengan dengan takdir. Semua itu terjadi karena sikap yang paling berpikiran terbuka dan bijaksana terhadap kehidupan. Bagiku ini kalimat yang sangat bagus.]

Aku punya anak perempuan: [Setelah membaca dengan seksama, aku menyadari artikel semacam ini adalah esai. Apakah esai ini benar-benar karya profesor? Atau mereka yang menipu dunia untuk mencuri ketenaran saja? Sebenarnya, mereka telah mengumpulkan beberapa artikel yang disempurnakan dan pernah membacanya entah di mana.]

Lagi-lagi Fu Zhi hanya terdiam saat membaca pesan Xue Wei di grup keluarga. Fu Zhi sepertinya mampu memperkirakan seberapa besar IQ ibunya.

Xu Wei mengirim pesan sendiri sampai pukul sepuluh malam. Hingga pada akhirnya Lu Jingqing mengingatkannya bahwa sudah waktunya untuk tidur, kemudian ia pun baru mengucapkan selamat malam kepada semua anggota grup keluarga.

Lu Yushen yang sejak tadi tidak muncul di grup itu, tiba-tiba langsung menekan tombol diam supaya notifikasi dari wechat keluarga berhenti mengganggunya.

Dalam hati Fu Zhi berpikir sejenak, ia seperti sedang memahami sesuatu.

Xue Wei? Tampaknya anak-anak tidak mau mentolerir kelembutan dan topik pembicaraan khusus dari Xu Wei.