Chereads / Kehangatan dari Senja / Chapter 27 - Berjuang

Chapter 27 - Berjuang

Langit segera meninggalkan markas mereka tersebut tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Mars tersenyum kearah Reyno, ternyata Reyno punya keberanian juga menghadapi Langit. Sungguh Mars tak percaya apa yang Reyno kata kan barusan. Ia begitu salut

"Biar gue anter lo kerumah sakit" Reyno membopong tubuh Mars yang tak berdaya itu "Kalian semua bisa balik, nanti bayaran kalian gue TF" Ucapnya pada wanita wanita penghibur itu.

Reyno membawa Mars kerumah sakit terdekat. Dan Langit kini ia merasa kacau, apa yang sudah ia lakukan pada Mars, mengapa demi Senja ia rela menghabisi siapa saja.

Langit meng gas Motornya tanpa ampun. Ia kembali ugal ugalan. Pikirannya begitu kacau, benar kata Reyno. Kini perkataaan Reyno bagai berkeliling keliling memenuhi isi kepalanya.

***

Langit memarkirkan Motor nya di parkiran rumah sakit. Ia memasuki ruangan Senja. Ia melihat Senja Ara dan Deyana sedang tertidur.

Senja yang merasa terusik akan kehadiran Langit. Membuka matanya

"Dari mana lo?" Tanya nya masih kesal dengan Langit karena sudah mengambil ponsel miliknya, dan meninggalkannya begitu saja.

Langit tak menjawab Langit memilih melihat Ara yang masih tertidur dengan pulas sambil memeluk Senja. Ia beralih kearah Deyana yang tertidur diatas sofa dan berniat membangunkan gadis itu.

"Dey"

"Huaaaaam da pagi ya?" Ucap Deyana yang seakan akan sedang mengigau.

"Uda siang Dey" Jawab Senja

"Gue telat dong" Deyana segera duduk dengan kaget.

"Mana handuk gue?" Tanya nya pada Senja. Lalu ia tersadar akan suatu hal "Oh iya gue di Rumah sakit. Lo kok ngerjain gue si?!" Kesal Deyana pada Senja yang saat ini Sedang tertawa.

Ara yang mendengar teriakan Deyana. Membuatnya harus terbangun dari tidurnya. Lalu melihat sekeliling mencari keberadaan bundanya.

"Dimana Bunda?" Tanya nya pada Senja.

"Bunda tadi pergi ke toko kue sayang. Katanya ada pekerjaan"

"Ara kita ke toko kue Bunda yuk. Ara mau ikut Abang kan?"

"Maaaaaau" Jawab Ara antusias dan Segara turun dari temapt tidur.

"Dey. Lo nginap disini kan? Besok kan Minggu" Tanya Langit pada Deyana.

"Iya rencananya gitu. Gue takut juga lo ngapa ngapain Senja"

"Ga minat" Jawab Langit singkat. Lalu membereskan segala perlengkapannya yang ia bawa semalam.

"Kenapa si lo? Buluk amat tuh muka" Tanya Deyana. Deyana menyadari ada hal yang aneh dari Langit.

Langit tak menjawab. Ia tetap dengan pekerjaannya merapikan seluruh perlengkapannya dan perlengkapan Deyana.

"Lo ga tidur disini lagi?" Tanya Senja

Langit tetap tak menjawab pertanyaan Senja. Entah apa yang sudah merasuki pikirannya bahkan, melihat Senja saja ia enggan.

"Ra, udah Abang udah siap ayo kita nemuin Bunda" Ucap Langit begitu lembut pada adik sematawayangnya itu.

"Ayo Abang. Tapi Ara harus cium tangan Kak Deyana dan kak Sunset dulu"

Langit mengangguk memberikan Ara izin untuk berpamitan pada Deyana dan Senja.

"Kakak Sunset cepet sembuh ya. Habis itu cepetan main kerumah nya Ara. Ara punya mainan tikus tikusan dan masak masakan baru. Ara suka banget, pasti kakak Sunset juga suka" Ara tersenyum manis kearah Senja. Lalu melambaikan tangannya pada Senja, dan kembali ke Langit.

Senja tersenyum mendengar perkataan gadis kecil itu. Ada rasa sedih di hatinya ketika gadis kecil itu harus pergi sekarang. Ara bagaikan penghibur dan obat sakit untuknya sekarang.

Langit segera menggendong Ara meninggalkan ruang rawat Senja. Tanpa melihat kearah Senja sekali pun. Ia menutup pintu dan hilang seketika.

"Lo kenapa? Lo sedih Langit pulang?" Tanya Deyana yang menyadari raut wajah Senja langsung berubah setelah Ara dan Langit hilang di balik pintu

"Gak kok. Gue gak apa apa" Jawab Senja sambil menggeleng kecil.

"Lo gak bakal bisa bohongi gue" Ucap Deyana

"Hmm" Senja berdehem se akan akan mengiyakan pertanyaan Deyana.

"Lo beneran cinta sama Langit? Secepat itu?"

"Gue juga gak tau. Cinta itu gak perlu alasan bukan?"

"Lo Senja yang gue kenal, emang pecinta cogan tapi gue belum tau lo pernah sayang sama satu orang"

"Itulah cinta. Kita gak bakal tau dimana, sama siapa, dan kapan kita akan jatuh cinta. Bahkan, pada orang yang baru pertama kali lo liat. Lo bisa jatuh cinta

"Tapi cinta lo sama Langit cuma hanya bisa nyakitin diri lo sendiri"

"Bukan kah siap jatuh cinta harus siap terluka?"

"Kita memang gak bisa milih sama siapa kita jatuh cinta. Tapi kita bisa milih siapa yang pantas dan siapa yang gak pantas" Ucap Deyana.

"Terus, menurut lo. Langit gak pantas gitu?"

"Lo bisa liat sendiri dari perlakuannya dia ke elo. Dia juga udah bilang langsung dia gak suka sama lo"

"Dia emang gak ngaku dia cinta sama gue. Tapi, dari perlakuannya gue bisa nilai. Kalau di hati dia itu ada gue"

"Apa perlakuan dia yg buat lo yakin?"

"Gue tau Langit itu keras. Dan gak perduli sama orang lain kecuali keluarganya, tapi u can see? Dia perduli banget sama gue. Dia ngajarin gue, dia ngebantu gue ngerjain semua tugas tugas gue. Ketika nyokap gue gak ada, gue terpuruk seminggu gue dirumah gue down. Dan gue gak tau harus buat apa. Dia ngebantu gue, dia slalu ada di sisi gue saat itu"

Deyana terdiam kali ini ia mulai yakin Langit memiliki perasaan yang sama pada Senja. Sebab sebelumnya Langit tidak pernah perduli pada siapa pun kecuali keluarganya, Deyana mengakui hal tersebut.

"Dan lo tau, Waktu gue drop sampai dirawat? Dia Dey. Dia yang bantu gue, dia bawa gue dari rumah sampai kesini" Senja menitihkan air matanya.

Deyana berjalan mendekati Senja. Ia memeluk sahabatnya itu. Bagaimana juga Deyana dan Senja sudah berteman sangat lama. Tak jarang mereka saling merasakan apa yang satu sama lain rasakan.

"Gue gak tau. Kalau perjuangan Langit segitu nya sama lo. Jadi waktu nyokap lo meninggal Langit selalu disisi lo satu Minggu full?"

Senja mengangguk "Bahkan dia rela ga datang sekolah demi Nemani gue"

"Langit gak datang sekolah? Sumpah gue. Gue baru tau Langit gak datang ke sekolah, krna setau gue. Biarpun tu anak bapaknya pemilik galaxy, dia bakal tetap sekolah demi dapat nilai tinggi"

"Iya dia gak dateng ke sekolah dia Nemani gue. Bahkan dia sempat nginap beberapa hari dirumah gue"

"Dia beneran cinta sama lo ja. Beneran! gak mungkin enggak" Kini Deyana mengakui bahwa Langit mempunya perasaan yang sama dengan Senja.

"Makanya Dey. Izinin gue buat berjuang untuk dia. Gue sayang banget sama dia Dey. Dia yang bisa bangkitin gue dari segala keterpurukan gue."

"Gue gak bisa bantu apa apa ja. Selain dukung lo. Gue dukung lo dapetin cinta lo itu"