"Iya, Mas Alvan. Saya paham. Akan saya sampaikan juga ke Sumi."
"Yaudah kalau gitu. Sekarang kamu bawaain koper Megha ke kamar utama. Terus kamu bawain koper saya ke kamar tamu."
Setepen memasang muka bingung. "Dipisah Mas?"
"Iya dipisah. Kenapa?! Mau nanya-nanya?! Barusan udah dibilang kan, jangan banyak tanya! Lakuin aja!"
"Oh – iya Mas. Baik Mas, baik." Setephen langsung meraih koper Megha dan membawa benda itu langsung ke utama. Megha yang melihat kepanikan Setepen cuma bisa senyum-senyum sambil geleng-geleng kepala.
"Gue istirahat dulu ya," ucap Megha sesaat kemudian. Alvan pun langsung mengangguk sepakat. Setelahnya Megha langsung berjalan menyusul Setephen.
"Kalau ada apa-apa bisa panggil saya atau Sumi ya, Mbak," ucap Setepen setelah memasukkan koper Megha ke kamarnya.
Megha mengangguk lembut di ambang pintu. "Iya, Pen. Makasih ya."
"Iya, Mbak. Selamat istirahat ya Mbak."