"Enggak ah! Gue nggak mau ganggu pengantin baru," ujar Rindu. "Ntar ada yang malu lagi mau mesra-mesraan."
Megha dan Alvan saling melirik canggung.
"Nggak mau nggak mau aja! Nggak usah ngeledek," ketus Megha.
Rindu terkekeh. "Ya udah sana jalan, keburu abis entar jam makan siang. Gw nggak mau lu balik telat. Jangan lu contohin ke karyawan yang jelek-jelek."
"Iya-iya!"
Megha dan Alvan pun berlalu meninggalkan Rindu. Melihat kepergian dua teman baiknya semakin menjauh, ada harapan yang terlintas di hati Rindu. "Semoga elo dan Alvan langgeng terus ya, Gha. Gue yakin, cinta lo sama Alvan bisa tumbuh lagi. Maaf ya, gue udah gagalin pertemuan lo sama Rako."
'TING' pintu lift entah untuk ke berapa kalinya kembali terbuka. Melihat lift itu kosong, Rindu pun buru-buru masuk untuk kembali ke ruangannya. Baru saja Rindu menekan tombol lantai tujuannya, ponselnya berbunyi singkat.