Sore hari satu jam sebelum pulang dari kantor. Alvan menjemput Megha, mereka berangkat bersama menuju rumah Opa Willy dan Oma Tami.
"Kamu hadiahin mereka apa?" tanya Megha saat dalam perjalanan.
"Aku bingung mau beli apa. Aku suruh aja staf aku beliin emas batangan 5 gram."
"Hah?! Bingung aja kadoin emas? Gimana kalo lo nggak bingung, ya. Ck ck ck, orang kaya emang beda."
Alvan melirik ke arah Megha. "Ngeledek aja lo!"
Megha tertawa keras. "Eh, kapan pertama kali lo ketemu mereka?"
"Pas gue nikah ngelamar Metha."
"O iya ya. Gimana kesan lo tentang mereka?"
"Mereka baik, ramah, dan sangat menyambut pas gue datang."
"Iya sangat disambut, Alvan Mahawira gitu loh! Hahaha."
"Pa'an sih. Ngeledek gue aja lo!"
"Emang iya. Mereka itu akan sangat ramah sama mereka yang punya sampul oke. Lupa kalau seseorang nggak bisa dilihat dari sampulnya aja."
"Masa sih?"
"Lihat aja ntar kalau gak percaya."
