"Jadi lo memang sudah tertarik di dunia cukur sejak remaja?" Alvan memastikan.
"Iya, karena gue ikut kerja sama tetangga sebelah. Dan setelah gue jalanin, ternyata dunia cukur rambut itu asyik. Gue bisa berekspresi di atas kepala orang."
Alvan, Megha, dan Rani tertawa mendengar penjelasan Rayi.
"Keren lo, Ray. Lo udah tahu apa passion lo sejak remaja."
"Lo juga keren, Van. Profesi lo lebih bisa diterima oleh banyak calon mertua."
"Hahahaha, bisa aja lo! Ini sih karena ada hak istimewa aja yang gue dapat sejak kecil. Kalau gue di posisi lo, belum tentu perjuangan gue setangguh elo, Ray. Belum tentu juga gue ada di posisi sekarang."
Rayi tersenyum mendengarkan. "Apa tantangan buat lo yang sudah punya kesempatan lebih besar dibanding orang biasa?" tanya Rayi semakin tertarik.