Setelah membuat janji temu dengan Rindu. Esok malamnya Alvan memenuhi janji itu. Ia ingat, celana jeans berwarna kayu dan kemeja putih menjadi busana yang ia pakai untuk pertama kalinya lagi bertemu Megha. Entah mengapa ia ingin Megha terkesan dengan penampilan sederhananya. Tidak lupa ia menggunakan parfum favoritnya.
Saat itu Alvan sangat antusias ingin berjumpa dengan Megha. Namun di satu sisi ia juga merasa ketegangan di hatinya. Ia berusaha mempersiapkan diri. Kalau-kalau Megha menolaknya, menamparnya, dan mengusirnya ia harus bisa menerima dengan pasrah tanpa perlu berbalik marah pada Megha.
Tepat di pesat ulang tahun itu. Alvan melihat cukup banyak undangan yang datang. Ia yakin itu teman-teman Megha dan Metha semua. Akan tetapi ia tidak melihat satu pun wajah teman-teman SMU nya sama sekali di sana.