Di kantor Mahawira. Alvan sedang menghadap ke ruangan ayahnya untuk membahas masalah perusahaan. Papi Darma sudah memberi tahu Alvan, bahwa minggu depan ia akan memutuskan siapa yang akan dia angkat menjadi direktur utama di Mahawira Group.
Alvan menyimak dalam ucapan Papi Darma. Ia juga mengingat-ingat pesan orangtua tunggalnya bahwa ia harus bersiap hati kalau-kalau pilihan itu ternyata tidak jatuh ke tangannya. Papi Darma tidak ingin, akibat sebuah jabatan hubungan anak-anaknya sampai rusak. Cukup sudah, persoalan Megha menjadi masalah pelik kemarin. Papi Darma tidak ingin persoalan siapa yang terpilih nantinya menjadi masalah baru.
"Alvan mengerti, Pi. Bahkan, jika Papi berkenan menerima masukan Alvan. Biarkan Rako yang menjadi pilihan Papi."
"Kenapa kamu memilihnya, Alvan?" selidik Papi Darma.