Chereads / Kawin Kontrak: Dokter Menyebalkan vs Desainer Baperan / Chapter 18 - Tidak Akan Merepotkanmu

Chapter 18 - Tidak Akan Merepotkanmu

Gu Xiang menatap Jiang Chi dan membuka pintu untuk segera turun dari mobil.

Toko sedang sibuk sekali dan semua pegawai toko tampak sedang sibuk. Kemudian, salah seorang pegawai melihat kedatangan Gu Xiang dan berkata, "Direktur Gu, kamu sudah pulang. Bukankah kamu sedang sakit? Cepat pulang dan istirahat saja! Kak Wei juga sudah pulang kerja."

"Tidak masalah, aku datang untuk mengambil barang. Kalian tidak perlu memperdulikanku." Jawab Gu Xiang.

Gu Xiang pun membuka pintu ruangannya dan berpura-pura mengambil barang. Tidak lama setelah itu, ia berjalan keluar.

Gu Xiang mengira Jiang Chi sekarang seharusnya sudah pulang dan baru ingin tinggal di hotel terdekat. Sayangnya, ia masih melihat mobil Jiang Chi berhenti di pinggir jalan dan tampaknya juga belum bersiap untuk pergi dari sana.

Gu Xiang hanya bisa melangkah mendekati mobil itu dan bertanya, "Kenapa masih belum pergi?"

Jiang Chi melihat ke sebuah tas yang Gu Xiang bawa dan bertanya, "Ke mana?"

Gu Xiang berkata, "Aku mau bersiap untuk pulang, mobilku ada di sana…. Aku akan mengendarai mobilku dan pulang sendiri. Kamu silahkan pulang saja."

Jiang Chi yang mendengar perkataan Gu Xiang itu hanya bisa menatapnya dalam-dalam seakan merasa ada yang aneh dari ucapannya.

Gu Xiang bertanya, "Mengapa kamu melihatku seperti itu?"

"Dengan kondisimu yang seperti itu, apa kamu sungguh bisa menyetir?" Jawab Jiang Chi.

Mendengar pertanyaan Gu Xiang tadi, sejujurnya Jiang Chi merasa kesal. Dalam hati ia berkata, 'Apakah perempuan ini ingin mencari masalah? Atau sudah merasa hidup terlalu lama?'

Gu Xiang pun menjawab, "Aku hanya demam saja." 

Setelah itu terbatuk dua kali.

Kemudian Jiang Chi membalas, "Naik ke mobil!"

"Benar-benar tidak perlu…." Bantah Gu Xiang.

"Naik ke mobil! Aku tidak ingin mengatakannya lagi." Walaupun suara Jiang Chi sangat merdu, perkataannya membuat orang tidak bisa menolak.

Gu Xiang menatapnya agak lama dan ekspresinya berubah tidak terlalu senang, "Kamu, ya! Bukankah kamu membenci orang yang merepotkan? Lalu, mengapa malah ikut campur dengan masalahku?"

Jiang Chi memang mengatakan bahwa dirinya takut direpotkan oleh gadis ini. Namun sebenarnya, Gu Xiang lebih takut bila merepotkan pria ini.

Gu Xiang bahkan tidak ingin berhubungan dengan Jiang Chi!

Jiang Chi menatapnya sejenak dan dirinya merasa bingung. Sekarang, ia memang terlalu khawatir dengan perempuan ini.

Melihat perempuan ini sakit, Jiang Chi sangat takut kalau perempuan ini malah terlibat masalah yang tidak diinginkan.

Bisa-bisa nanti…. Jiang Chi akan dituding telah membuat menghilangkan nyawa perempuan lagi!

Walaupun keluarga di rumahnya selalu menghiburnya dan meyakinkannya bahwa hal ini bukan kesalahannya. Namun kalau benar-benar berhubungan dengan masalah ini, bagaimana mungkin Jiang Chi tidak memperdulikannya?

Ini juga alasan Jiang Chi menolak sikap keluarganya yang ingin membantunya mencari pasangan hidup.

Akan tetapi di sisi lain, Gu Xiang hanya melihat pria itu terdiam. Menyadari bahwa Jiang Chi juga memperhatikannya, ia pun jadi merasa agak bersalah.

Dengan suara yang lembut, Gu Xiang menjelaskan, "Kakekmu dan ibuku menginginkan kita tinggal bersama. Aku sebenarnya juga sudah diminta pindah dari rumah Keluarga Meng. Jadi, kamu tidak perlu mengantarku pulang…," 

"Selain itu, aku mau keluar untuk mencari makan sebentar. Nanti, aku akan kembali ke toko untuk beristirahat. Silahkan kamu pulang saja." Tambah Gu Xiang.

Kemungkinan karena sakitnya atau ada alasan lain. Namun ketika Gu Xiang mengatakannya, ada perasaan yang membuat orang merasa sangat kasihan pada dirinya.

Ya, kehidupannya memang sangat menyedihkan!

Setiap hari harus berhubungan dengan banyak orang, di dunia ini tidak akan ada orang yang bisa berada di situasinya dan merasakan hal yang dirasakannya. Selain itu hal buruk yang dipikirkan orang lain, mungkin saja sudah dialami oleh Gu Xiang.

Jiang Chi menatapnya dan dengan waktu yang sangat singkat melihat ketidaksenangan dari hatinya. Rasa bersalah serta perasaan yang disembunyikan dari perempuan itu tampak jelas dari wajahnya.

Jiang Chi kemudian bertanya, "Apa yang ingin kamu makan? Aku juga masih belum makan, makan bersama saja."

Gu Xiang mendengar perkataan pria itu dan menatapnya dengan ragu. Meski demikian, ia juga tidak bisa menolak kebaikan darinya.

Gu Xiang terbatuk dan membuka pintu mobil. Ia pun masuk dan berkata, "Makan apapun boleh, kamu pilih saja."

Jiang Chi pun menjalankan mobilnya ke sebuah restoran terdekat dan mengajak Gu Xiang makan bersama di sana.

Walaupun sakit, tetapi nafsu makan Gu Xiang masih bagus. Gadis ini menikmati bubur seafood sambil memperhatikan Jiang Chi yang sedang makan di depannya. Jiang Chi juga tampak makan dengan sangat tenang. Ekspresinya pun kali ini membuat orang sangat senang menatapnya.

Makanan yang hangat, tentu terasa nyaman untuk lambung. Hal itu membuat suasana hati Gu Xiang sudah membaik dan berani memulai permbicaraan dengan Jiang Chi. 

"Dalam dua hari ini, aku akan tinggal di toko sebentar. Setelah itu, aku akan mencari tempat untuk ditinggali. Nanti, aku akan membantumu menyembunyikan hal ini dari kakek. Lagi pula, aku sadar bahwa kamu bersedia menikah denganku juga karena merasa terpaksa. Jadi, aku pun juga tidak mau terlalu merepotkanmu."