Chapter 15 - Dia Sendiri

Setelah Jiang Chi menyelesaikan pekerjaannya, ia turun ke bawah dan melihat Gu Xiang sedang diinfus di sana. Gadis itu tampak terbaring di atas sofa dan kelihatannya sangat lelah.

Semua pasien yang datang untuk diinfus pun ditemani oleh keluarganya. Setidaknya kalau bukan pasangannya, maka akan ditemani oleh keluarga ataupun teman. Akan tetapi, Gu Xiang sendiri tampak sendirian di sana.

Jiang Chi berdiri di samping. Melihat wajah kecil Gu xiang yang pucat, ia jadi bertanya-tanya. Lagi pula, gadis itu tampak baik-baik saja kemarin, namun mengapa hari ini bisa sakit!

Mengingat dirinya memiliki rumor 'membawa kekuatan mematikan' bagi istrinya, Jiang Chi pun jadi menghubungkan hal ini dengan takdir semua calon tunangan sebelumnya yang mengalami kesialan,bahkan kecelakaan!

Dengan dihantui pemikiran yang demikian, Jiang Chi pun tanpa sadar mengerutkan kening.

Walaupun Tuan Du sudah mengatakan bahwa peramal nasib sudah mengatakan Gu Xiang tidak akan mendapat masalah. Namun hal yang dikatakan peramal nasib itu, apakah ada jaminannya?

Akan tetapi satu hal yang dapat dipastikan dari pikiran Jiang Chi. Ya, semua perempuan yang memiliki berhubungan dengannya, mereka selalu mendapat nasib yang buruk. Jiang Chi sendiri juga takut akan hal itu.

*****

Tidak lama setelah itu, Jiang Chi melihat bahwa tabung air yang diinfuskan kepada Gu Xiang sudah habis. Gu Xiang juga tidak merasakannya, Kemudian pria ini pun berjalan ke sana.

Seorang perawat melihatnya dan berkata, "Dokter Kepala Jiang?"

Sejujurnya, Jiang Chi sangat jarang berada di bagian gedung ini. Selama setahun belakangan ini, pria ini juga hanya bisa beberapa kali ditemui. Sekarang, dengan keberadaannya yang tiba-tiba ada sini, tentu membuat perawat itu mengira dirinya salah melihat.

Tatapan Jiang Chi melirik dengan sangat tenang, pandangannya pun tampak tenang dan dingin. Aura yang dimilikinya pun memancar seolah memberi larangan agar orang tidak mendekatinya. Hawa keberadaannya itu sungguh membuat orang yang melihatnya merasa tidak berani menatapnya. Ya, perawat itu seakan dibuat takut bila dirinya melakukan sesuatu yang salah di depannya.

Kemudian Jiang Chi menunjuk ke tabung infus yang kosong itu dan berkata, "Air infusnya sudah habis."

Perawat itu melihatnya dan langsung menggantikan tabung infus itu.

Gu Xiang tertidur sebentar, sebenarnya juga tidak berani tidur terlalu nyenyak karena sedang infus. Namun saat mendengar ada suara dan matanya perlahan terbuka sambil mendongakkan kepalanya, ia melihat Jiang Chi sudah ada di depannya.

'Eh, kenapa dia bisa ada disini?'

'Apakah aku sudah demam sampai ada halusinasi!'

Gu Xiang tentu terheran-heran dalam kepalanya.

Meski demikian, Gu Xiang dengan cepat tersadar dan mengingat bahwa Jiang Chi juga salah satu dokter yang bekerja di sini. Melihat pria itu sedang mengenakan seragam dokternya, maka bertemu dengan pria ini pada saat seperti ini pun juga bukanlah hal yang aneh.

Gu Xiang berkata, "Kebetulan sekali!"

Jiang Chi mengerut kening dan membalas, "Kenapa sendirian? Di mana Keluargamu?"

Setelah menanyakan pertanyaan itu, Jiang Chi sendiri juga tampak bingung. Ia baru merasa bahwa dirinya juga termasuk dari keluarga Gu Xiang.

Gu Xiang pun tampaknya juga tidak keberatan dengan ucapannya itu dan menjawab, "Keluargaku sedang sibuk, aku hanya demam dan datang untuk diinfus."

Gu Xiang pun menoleh ke arah tabung infusnya dan lanjut berkata, "Ah, sudah diganti ya!"

Jiang Chi tidak mengatakan apapun.

Kemudian Gu Xiang bertanya lagi, "Kamu, kenapa bisa ada di sini? Tidak sibuk, ya?"

Gu Xiang tidak mungkin berpikiran bahwa Jiang Chi akan datang ke sini hanya untuk menjenguknya, kan!

Namun lebih dari yang dipikirkannya, sebenarnya Jiang Chi memang turun ke sini untuk melihat Gu Xiang.

Mendengar pertanyaan Gu Xiang, Jiang Chi hanya menjawab dengan dingin, "Ada urusan."

Setelah mengatakan itu, Jiang Chi langsung meninggalkan tempat itu dengan ekspresi wajah yang sangat angkuh dan dingin. Pria ini bersikap demikian seolah tidak ingin banyak berbicara dengan Gu Xiang.

Gu Xiang yang melihat Jiang Chi pergi pun langsung kembali bersandar di sofa dan memperhatikan infus yang terhubung ke tangannya.

Tidak lama kemudian, seorang perawat datang menyapa, "Gu Xiang."

Gu Xiang membuka matanya lalu berkata, "Eh, perawat. Ada apa?"

Perawat itu mengulurkan tangan dan mengambil tabung infus itu dari atas dan menunduk sambil berkata, "Kamu ikut saya sebentar."

Gu Xiang mengikuti perawat itu dari belakang. Sempat merasa sangat aneh, tetapi ia juga tidak berpikiran untuk bertanya.

Ah ini adalah kamar perawatan pasien yang megah. Selain ruang tamu, ada juga tempat khusus untuk beristirahat. Perawat itu langsung membawa Gu Xiang masuk ke kamar tersebut dan mengistirahatkannya di ranjang pasien. Perawat itu kemudian berkata, "Kamu bisa berbaring sebentar di sini."

"Wah…, bagus sekali kamar ini!" Gu Xiang merasa sangat terkejut, ternyata perawat itu mencarikan tempat khusus untuknya beristirahat.

Gu Xiang berbaring di atas ranjang pasien itu, tentu di sini jauh lebih nyaman dari pada di sofa luar itu.

Perawat itu dengan berhati-hati menutup selimutnya. Seakan memancing untuk bergosip, ia berkata, "Ternyata kamu adalah saudara dari Dokter Kepala Jiang! Hari ini aku baru terpikirkan penyebab Dokter Kepala Jiang bisa turun ke sini! Dia biasanya tidak datang ke gedung bagian ini."

Gu Xiang merasa agak terkejut, "Oh iya?"

Jadi, semua ini dilakukan Jiang Chi untuknya?

Perawat itu kemudian berkata, "Iya! Dia sibuk. Selain itu, bagian sini juga bukan tanggung jawabnya. Dokter Kepala Jiang adalah orang yang sangat terkenal di rumah sakit kita, dia sangat hebat, dan juga sangat tampan. Aku penasaran perempuan mana yang beruntung dan menjadi pasangannya!"