Chereads / Second Life, True Love / Chapter 7 - Chapter 7

Chapter 7 - Chapter 7

"Tentu, cuma lebih tua dan dewasa" balas Adelia sambil mengedipkan sebelah matanya ke Natasha, membuat sahabatnya tergelak karena merasa geli.

"Oke, baiklah Adelia yang lebih tua dan dewasa. Apa elu udah buat PR bahasa Inggris?" tanya Natasha. Gadis ini tahu sekali kalau Adelia tidak suka pelajaran bahasa Inggris karena memang dia tidak bisa. Tidak seperti di masa depan, Adelia remaja tidak fasih berbahasa Inggris. Di masa depan, Adelia belajar dengan keras untuk bisa fasih berbahasa Inggris dengan baik, karena dia membutuhkan kemampuan itu untuk karirnya sebagai designer.

"PR?" tanya Adelia.

"He-eh. Hari ini ada PR bahasa Inggris dari Pak Toni, jangan bilang elu lupa, mengarang dengan tema "where do you see yourself in 10 years", sudah lu kerjakan belum??" tanya Natasha dengan wajah kesal. Sungguh sahabatnya ini sukses membuat dia sakit kepala.

"Mana gue tahu kalau hari ini ada PR" balas Adelia. Dia segera mencari buku bahasa Inggris nya dan mencari pekerjaan rumahnya. Tapi Adelia memang tidak beruntung, dia belum mengerjakan pekerjaan rumah nya itu.

"Oh sial, kenapa kamu dulu pemalas banget sih Adel!" umpat Adelia, memarahi dirinya yang berusia 15 tahun ini.

"Belum dibuat?" tanya Natasha. Adelia menggelengkan kepalanya dengan wajah bingung.

Bagaimana ini, Pak Toni paling tidak suka bila ada yang lupa mengerjakan pekerjaan rumah, bisa-bisa Adelia menjadi bulan-bulanan selama 1 tahun ke depan, batin Adelia dalam hati. Dia melirik jam tangannya, hanya tinggal beberapa menit lagi kelas Pak Toni akan dimulai. Percuma saja kalau dia mulai membuatnya sekarang, lebih baik mengaku dengan jujur, pikir Adelia lagi.

Pak Toni masuk ke dalam kelas sekitar 5 menit setelahnya. Lelaki muda itu selalu tersenyum, tapi akan berubah 180 derajat bila ada siswa yang tidak mengerjakan tugas yang dia berikan.

"Good afternoon, class! (Selamat siang semuanya)" sapa Pak Toni.

"Good afternoon, Sir! (Selamat siang, Pak)" balas semua orang.

"Well, I know it's the last class of the day. I hope everyone is still excited (Saya tahu ini kelas terakhir hari ini. Saya harap semua masih bersemangat) " sambung Pak Toni lagi sambil masih tersenyum.

"Anyway, have you guys done your home work?" tanya Pak Toni.

Adelia dengan cepat mengangkat tangan kanannya segera setelah Toni bertanya.

"Yes Adelia?" tanya Pak Toni saat melihat Adelia mengacungkan tangannya. Di samping Natasha melotot terkejut, entah apa lagi yang akan dilakukan sahabat anehnya ini, jantung Natasha nyaris berhenti berdetak saking takutnya melihat kelakuan Adelia hari ini.

"I want to apologize, Sir! (Saya ingin meminta maaf Pak)" ucap Adelia.

"Apologize?" ulang Pak Toni. Adelia bukan murid yang aktif di kelas ini, hal ini cukup mengejutkan Toni.

"Yes, Sir!" jawab Adelia, tanpa ragu. Dia tahu kalau otaknya mungkin sedikit terganggu karena banyak kejadian ajaib yang terjadi dalam beberapa jam terakhir, atau mungkin akibat kecelakaan itu, tapi Adelia tidak punya pilihan saat ini.

"Do you mind to explain why you have to apologize to me?" tanya Toni lagi.

"I haven't done my home work Sir, that's the reason why (Saya belum mengerjakan pekerjaan rumah saya, Pak, itu alasannya)" jawab Adelia dengan jujur. Kalimat Adelia ini disambut dengan helaan napas tertahan dari semua rekan-rekannya. Natasha merasakan jantungnya nyaris keluar dari tempatnya.

"Wow," Toni terpana dengan kejujuran siswanya. Rasanya minggu lalu Adelia adalah gadis yang pendiam dan sulit berkomunikasi, tapi sekarang gadis ini secara jujur mengakui kesalahannya, dengan bahasa Inggris yang pengucapannya sangat baik menurut Toni.

"So, what are you going to do? (jadi, kamu mau bagaimana?"" tanya Toni lagi.

"I think, I have to get punished (saya rasa saya harus diberikan hukuman)" jawab Adelia.

"Gadis gila ini!" pekik Natasha, dalam hati tentunya, dia bahkan tidak bisa bernapas dengan baik saat ini karena Adelia.

"Alright. Since I do really appreciate your honesty, then I will let you choose your own punishment, Adelia (karena saya sangat menghargai kejujuran kamu, maka saya akan membiarkan kamu memilih hukuman kamu sendiri)" balas Pak Toni.

Kali ini gantian Adelia yang terkejut mendengar balasan dari guru bahasa Inggrisnya itu. Dia berpikir sebentar, lalu mendapatkan ide cemerlang mendadak.

"Do you mind if I tell my home work right now in front of the class, Sir?" tanya Adelia sedikit ragu.

"Okay." Toni setuju, mempersilakan Adelia untuk maju ke depan.

Natasha menepuk kepalanya beberapa kali, menatap sahabatnya dengan wajah gugup.

"Del?" panggil Natasha. Walaupun hari ini Adelia mengejutkan Natasha dengan kemampuan bahasa Inggrisnya yang meningkat drastis hari ini. Tapi mengarang bebas dalam waktu hanya beberapa detik saja, Natasha tidak terlalu yakin.

"Tenang.." jawab Adelia, dia maju ke depan dengan perlahan.

"The time is yours, Adelia" Toni kembali mempersilakan muridnya itu untuk memulai.

"Thank you, Sir" jawab Adelia. Dia berdehem sebentar untuk menenangkan dirinya.

"Good afternoon everyone. Today I will tell about my home work. Where do you see yourself in 10 years? Well, since I was a little girl, I always wanted to be a designer. Becoming a famous designer is my ideal. I want to design beautiful dress to complete the appearance of girls in this world, not only girls who have beautiful appearance, but all girls, no matter how they look like, because I believe that the right dress can increase one's confidence and make them happy. So, 10 years from now, I will be sitting in one of my boutiques and I already have a fashion brand that I design.

(Selamat siang semuanya, Hari ini saya akan menceritakan mengenai pekerjaan rumah saya. Bagaimana kamu dalam 10 tahun mendatang. Sejak kecil saya ingin menjadi seorang perancang busana. Menjadi seorang perancang busana adalah cita-cita saya. Saya ingin merancang pakaian yang indah untuk melengkapi penampilan pada gadis di dunia ini, tidak hanya gadis yang mempunyai tubuh indah, tapi semua gadis, tidak perduli bagaimana rupa dan bentuk mereka, karena saya yakin pakaian yang sesuai bisa menambah kepercayaan diri seseorang dan membuat mereka bahagia. Jadi, 10 tahun dari sekarang, saya sedang duduk di salah satu butik busana rancangan saya dan saya sudah punya brand untuk rancangan saya)" Adelia menyelesaikan kalimatnya sambil tersenyum.

"Hmmm, thank you Adelia. That's not bad at all (Terimakasih Adelia. Tadi sama sekali tidak buruk)" balas Toni.

"Thank you so much, Sir" balas Adelia, menunduk dengan hormat.

"But, today is the last time, Adelia, because next time, I will definitely send you to the detention room. (Tapi, hari ini yang terakhir kali, karena lain kali, aku akan mengirimkan kamu ke kelas hukuman" balas Toni dengan tegas.