Terdengar deru mesin motor dari depan rumah kost. Kebetulan, Lia sedang bersantai di ruang depan sore itu. Kemudian beranjak ke luar demi melihat siapa yang datang.
Betapa bahagianya gadis itu ketika mendapati Dirga di sana. Cowok itu melempar senyum, membuat Lia langsung berdebar-debar saat membalas senyuman Dirga.
"Li, lagi ngapain?" tanya cowok itu seraya melangkah menghampiri.
"Lagi nyantai aja. Lo … kok udah pulang?" Lia duduk di kursi depan teras. "Duduk gih," suruhnya pada Dirga.
Dirga akhirnya ikut duduk. "Abel mana?."
"Ada, tuh di dalam. Melamun terus kerjaannya," ungkap Lia.
"Panggilin coba," perintah cowok itu.
Lia mengangguk kecil, lalu masuk, dan sebentar saja sudah kembali ke luar bersama Abel.
"Lo udah pulang?" tanya Abel.
Wajahnya benar-benar kusam, serta rambut yang berantakan. Kantung mata gadis itu juga terlihat menghitam. Apalagi bibirnya, terlihat pucat tanpa pewarna bibir yang biasa digunakan.