Chereads / Asmara / Chapter 22 - Bab 21

Chapter 22 - Bab 21

Malam hari..

Saatku sedang santai sejenak merebahkan tubuhku ditempat tidur.

Aku mengecek ponselku, kudapati beberapa pesan masuk.

Pesan dari puput, vina, kak akbar, widya, kak azam, dan nomer baru.

Empat pesan dengan nomer yang sama. " Menanyakan aku sedang apa ? lagi sibuk enggak ? udah tidur belum ? maaf ya jika pesan ini mengganggu "

begitulah kira kira sms dari nomer baru itu.

Entah nomer siapa itu ? Jelas aku tak membalas smsnya karena ya aku anggap itu sms iseng.

Aku memang jarang membalas pesan atau mengangkat telepon dari nomer baru yang tidak kukenal.

Aku hanya membalas semua pesan dari nomer yang kukenal saja.

Nomer baru itupun mengirimi ku pesan kembali

" dia bilang ini guntur, kirain mau langsung dibalas ucapnya walaupun nomer baru, ternyata enggak dibalas begitu pesannya " dan baru aku sadari ternyata itu nomer guntur. Segera akupun membalas smsnya.

Gunturpun bercerita dia tahu nomerku dari vina.

Akupun smsan dengan guntur, seru juga anaknya pikirku.

Keesokan harinya disekolah vina banyak cerita panjang lebar soal guntur padaku.

Dari guntur yang maksa maksa vina minta nomer ponselku, nanyain aku anaknya gimana ? udah punya pacar apa belum dan lain lain.

Begitupun sebaliknya kini vina bercerita panjang lebar pada guntur tentangku.

Tahu enggak keita, biasanya kalau ada teman teman gua main kerumah gua siapapun itu ?, guntur itu paling males buat nyamperin.

Gabung kaya kemarin, mana mau tuh anak.. Apalagi bantuin tugas.. pasti enggak bakal mau.

Tapi kemarin tumben banget dia mau bantuin tugas kelompok kita.

Yang bikin gua kaget banget dia nawarin diri buat nganterin lo balik.

Duh enggak biasanya deh..

Makanya kemaren gua enggak berani minta tolong dia buat anterin lo balik tha, meski ada dia dirumah gua.

karena gua tahu dia pasti nolak dengan jawaban juteknya.

Apa lagi semenjak sisari lihat guntur.

Guntur pasti ngehindari sari.

Guntur itu tipekal anak yang cuek sama cewek sebenarnya.

Banyak lo teman gua yang suka sama dia, yang minta nomernya banyak tapi dia enggak mau ngasih sama sekali. bahkan terkesan masa bodoh,

Baru pertama kalinya gua lihat ramah gitu cuma sama elo tha,

Kemarin sore habis guntur nganterin lo, dia kerumah gua lagi dan maksa maksa minta nomer lo tha.

Tadinya enggak gua kasih soalnya gua belum ijin sama lo.

Takutnya enggak boleh sama lo, eh tuh anak ngambil hape gua dan cari nomer lo dari kontak gua, yaudah akhirnya gua kasih nomer lo. Enggak apa apakan tha ? iya vina selow aja.

Vina terus saja menceritakan sodaranya itu padaku seperti sedang mempromosikannya. Guntur baiklah, pintarlah, rajinlah, dia selalu juara umum disekolahnyalah, dia jago nyanyi, dia jago main music juga, dia ? dan blablabla segala hal lainnya tentang guntur vina jelasin yang dia tahu tentang semua sifat sodaranya itu padaku.

Entah apa maksudnya ? vina, vina lucu banget temanku yang satu ini.

Seolah dia ingin mendekatkanku dengan guntur.

Ya walau bagaimanapun secara tidak langsung vinapun berjasa untuk kedekatanku dan guntur.

Beberapa bulanpun berlalu begitu saja, seolah terasa begitu cepat waktuku berjalan ketika guntur hadir dihidupku..

Kini hariku menjadi lebih berwarna lagi karenanya, tak tahu bagaimana awalnya ? sejak pertemuan pertama itu dirumah vina. Saat dia menawariku mengantarkan pulang, saat pertama kali sapaannya padaku,

Semua berjalan terasa begitu saja mengalir dengan sendirinya..

Dengan mudahnya aku dan gunturpun menjadi dekat.

Seolah ada magnet yang menarikku dengan kuat, diapun membawaku masuk dengan mudahnya kedalam dunianya begitupun denganku dia masuk dengan mudahnya kedalam duniaku.

Pertemuan demi pertemuanpun terjadi begitu saja dengan sendirinya..

Seperti sebuah rencana tuhan yang kebanyakan orang menyebutnya suatu kebetulan, lebih tepatnya takdir.

Komunikasi demi komunikasi berjalan dengan sendirinya diantara kita secara begitu saja.. Seolah terjalin dengan mudahnya seperti ada benang merah yang selalu menghubungkan kita berdua.

Setiap hari entah berapa kali pesan masuk darinya menghiasi layar hapeku begitu juga panggilan telepon darinya selalu mewarnai hariku.

Meski terkadang kita sibuk dengan rutinitas masing masing namun komunikasi kita tetap terjaga dan disela sela kesibukannya dia selalu menyempatkan waktu temu untukku.

Begitu mudahnya dia masuk dalam hari hariku, tanpa permisi dia berhasil menjadi bagian terpenting dalam hidupku.

Cerita remajaku, kisah cinta putih abuku kembali bersemi..

Dia ciptakan warna baru kini dalam kisah masa remajaku.

Dia lukiskan senyuman, canda dan tawa selalu dalam hari hariku.

Bersamanya semua terasa lebih indah bagaikan bunga yang sedang bermekaran membuat hatiku selalu berbunga bunga 🌼

Guntur bumiawan itulah namanya, laki laki yang dengan mudahnya masuk dalam hidupku.

Hadirnya memberi warna tersendiri dihatiku.

Ada saja ulah lucunya yang selalu berhasil membuatku tertawa karenanya.

kelakuannya selalu membuatku ingin tersenyum, terkadang iapun penuh kejutan dan tak terduga.

Anak tunggal dari orang tuanya, guntur tak punya kakak ataupun adik.

Namun ia begitu mandiri dan sikapnya pun begitu dewasa.

Penyuka sepak bola, ia amat menggilai bola. Hobbynya bermain bola, klub bola favoritenya adalah chelsea.

Tsubasa adalah kartun bola kesukaannya, ia juga menyukai tazmania. Band favoritenya peterpan.

Warna kesukaannya adalah hitam dan putih, dia suka banget anime jepang dan hal yang berhubungan dengan jepang, ia juga menguasai bahasa jepang, bahkan cita citanya ingin sekali bisa bekerja dijepang. Diapun suka segala hal tentang otomotif, makanya dia masuk stm dan mengambil jurusan otomotif.

Dia anaknya pintar sejak sd selalu mendapat peringkat kesatu, smp dan stm selalu menjadi juara umum disekolahnya.

Pelajaran kesukaannya matematika dan bahasa inggris.

Dia juga bisa menyanyi suaranya bagus, selain menyanyi dia pandai main music. Keyboard,piano,organ,drum dan gitar.

Diapun punya band bersama teman teman stmnya dan dia adalah vokalisnya.

Suka banget sama telor rebus. Dia juga sangat menyukai ps ( play stasion ) banyak hal lainnya yang sudah dia bagi denganku, begitupun aku sebaliknya.

Tentangnya tak akan pernah ada habisnya jika kumembahasnya.

Dia adalah laki laki biasa nan sederhana yang pernahku kenal, dia juga tak pernah marah padaku.

Selamaku mengenalnya dia selalu menempati janjinya jika ia berjanji padaku, dia selalu ingin memastikan keadaanku agar selalu baik baik saja, dia selalu berusaha membuatku tersenyum.

Bahkan disaat aku marah padanya dia selalu punya cara untuk merubahnya menjadi tawa bagiku walau hal konyol sekalipun dia lakukan untukku.

Dia mampu membuat hal biasa menjadi terlihat istimewa dimataku, laki laki yang apa adanya dengan sejuta pesonanya mampu merobohkan dinding pertahannanku.

Ia selalu punya cara untuk membuatku merasa berarti.

Semakin ku mengenalnya semakin ingin aku mengetahui lebih banyak lagi hal tentangnya. Karena bersamanya aku menjadi lebih bermakna kini.

Dengannya semua terasa menjadi mudah dan indah bagiku.

Begitu saja dia masuk kedalam ruang dihatiku dan dia bangun ruang itu dengan sendirinya tanpa pernah ku memintanya.

•~•~•~•~•~•~•~•~•~

Pagi hari,,

Seperti hari ini saatku bangun dari tidurku, diawali dengan sapaan manis darinya. Sebuah pesan masuk memberi energi semangat dipagi ini.

Dan senyumanpun mengembang dibibirku.

Akupun segera bergegas dan bersiap siap untuk kesekolah.

Namun cuaca dipagi ini tidak secerah biasanya.

Hujan rintik rintik menyambut pagi ini.

Disaat aku dan sahabat sahabat kosanku akan berangkat kesekolah dengan payung ditangan masing masing.

Tiba tiba didepan gerbang kosan aku melihat sesosok yang sangat aku kenal.

Dia adalah guntur.

Lengkap dengan setelan jas hujannya dan sedang duduk diatas motornya.

Dia menyapaku juga sahabat sahabatku, akupun bertanya kok kamu ada disini ? sengaja aku mau nganterin kamu kesekolah begitu jawabnya.

Ayo ajaknya..

Sahabat sahabatku berkata pagi pagi udah sweet banget sih.

Yaudah sana tha tunggu apa lagi buruan naik motornya ucap dera.

Hati hati dijalannya ya gun, awas ya keitanya jangan diculik, beneran dianterin kesekolah sambung alil. Terus kalian gimana seruku ? risye pun berkata udah selow aja teh jangan pikirin kita, oke!. Benaran nih ? merekapun serentak mengangguk padaku.

Yasudah kalau gitu aku duluan ya guys. akupun akhirnya berangkat kesekolah dengan diantar guntur mengenakan setelan jas hujan yang dia berikan padaku, lucu sekali dia jauh jauh kekosanku hanya karena ingin mengantarku kesekolah padahal sekolah kita berbeda arah dan jalannya pun berlawanan. Tidak sampai lima menit aku sudah sampai didepan sekolahku, cepat banget ya nyampenya ucap guntur..

Tahu gitu aku ajak kamu muter aja lewat jalan yang lebih jauh.

Akupun tertawa dasar kamu ya :D

btw makasih ya gun udah mau nganterin aku kesekolah.

Akupun melepas setelan jas hujan miliknya karena gerimispun sudah mereda dan memberikannya kembali pada guntur.

Guntur berkata simpan saja dikamu tha, aku sengaja beli itu buat kamu.

Bawa itu kemanapun ya karena kita enggak pernah tahu kapan hujan turun ? seringnya datang dengan tiba tiba begitu ucapnya.

Iya gun siap jawabku, udah sana gih masuk kesekolah ucapnya padaku.

Kamu pergi duluan sana gun , aku mau lihat kamu berangkat dulu seruku baru aku kedalam sekolah.

Aku enggak bakalan pergi kalau kamu enggak masuk kesekolah duluan..

Udah sana cepat masuk tha, kamu enggak mau lihat aku telat masuk kesekolahku kan ?begitu katanya.

Yaudah deh iya aku kedalam nih jawabku. Kamu hati hati dijalannya ya, jangan ngebut ngebut ya gun ? jalanannya licin..

Iya keita diapun memberikan senyumnya padaku. bye gun, akupun melangkahkan kaki memasuki gerbang sekolahku.

Gunturpun terus melihatku dari balik gerbang diluar sekolahku sampai aku tak terlihat olehnya, dan diapun menstarter motornya lalu pergi meninggalkan sekolahku menuju kesekolahnya.

Tanpa aku sadari ternyata sepasang mata sedari tadi memperhatikan aku dan guntur dari arah parkiran sekolah.

Ketika seseorang itu sedang memarkirkan motornya, tidak lain dia adalah satya.

🌷🌷🌷