Chereads / Asmara / Chapter 14 - Bab 13

Chapter 14 - Bab 13

Pagi itu udara terasa begitu dingin menusuk sampai ke ulu hati kurasakan,

Rutinitas tetap seperti biasanya kami bertiga pergi kesekolah..

Aku, alil dan dera melangkahkan kaki menuju gerbang sekolah, sesampainya disekolah kamipun berpisah menuju kelas masing masing.

Hei cantik sapa seseorang yang tiba tiba ada dibelakangku saat aku berjalan menyusuri sebuah lorong kelas, ternyata satya.

Ih kapan kamu ada dibelakangku sat ? tanyaku, kok aku enggak dengar langkah kakimu sih ?

Satyapun tersenyum dan berkata akukan ajaib bisa datang tiba tiba.. hah ? ucapku, diapun tertawa.. polosnya ya pacar aku ini.

Dari tadi pas kamu lewat parkiran aku udah lihat kamu tha, aku perhatiin kamu, terus aku susul kamu deh.. kamu sih asik mainan hp. Oh, heh.. maaf sat, aku habis balas pesan puput nih.

Kita berduapun berjalan beriringan menelusuri lorong sekolah dan akhirnya berpisah diujung lorong yang menghubungkan kelasnya satya dan akupun berbelok menaiki anak tangga menuju kelasku dilantai dua.

Selesai jam istirahat, aku dan teman teman sekelasku bergegas menuju ruang praktek komputer.

Hari ini jadwalnya pelajaran komputer.

Ruang praktek komputer ini dekat dengan bengkel praktek dkv.

Kebetulan hari ini kelas sebelas dkv entah sebelas dkv berapa yang sedang praktek dibengkelnya ?

Aku melepas sepatuku dan menaruhnya pada rak sepatu yang telah tersedia,sebelum memasuki Ruang praktek komputer.

Karena memang ruang praktek komputer disekolahku alas kaki ( sepatu ) sebelum memasuki ruangan harus dilepas.

Murid murid hanya diperbolehkan memakai alas kaus kaki saja.

Selesai sudah pelajaran komputer hari ini, aku dan puput keluar terakhir dari ruangan ini, karena menanyakan detailnya tugas pada pak ridwan guru komputerku.

Saat aku dan puput sedang memakai sepatu dibangku luar kelas ini beserta beberapa teman lainnya yang masih merapihkan sepatu mereka.

Terdengar suara seseorang berteriak memanggil namaku keitaaaaa.. dari lantai atas bengkel praktek dkv.

Akupun menoleh terlihat seseorang melambaikan tangannya padaku,

Kak firman ucapku. Anggota senior teater. Akupun balas melambaikan tangan dan tersenyum pada kak firman.

Tiba tiba kak firmanpun bergegas turun kebawah sudah menghampiri aku dan puput. Oh jadi keita aja nih kak yang disapanya ucap puput. Hei puput, kak firmanpun menyapa puput.

Kami bertigapun berbincang sebentar membahas tugas teater..

Akupun mengarahkan pandanganku sekilas kearah tangga bengkel dkv.

Dan aku melihat seseorang.,

Seseorang yang tak asing rasanya seperti aku pernah melihatnya,

Seseorang itu sedang menuruni tangga sesaat tatapan mata kamipun bertemu, seseorang itupun melangkah pergi.

Kak firman, kakak kenal orang itu nggak ? teman sekelas kakak bukan ? aku menunjuk kearah seseorang tadi disebrang sana..

Siapa keita ? itu tunjukku namun orang itupun telah menghilang.

Mana enggak ada siapa siapa juga keita. Cepat banget jalannya lirihku dalam hati. Yaudah deh kak, aku sama puput kekelas dulu ya. Oke sip ucap kak firman santai.

Tanpa keita sadari sepasang mata dari seseorang tadi tak lepas pandangannya memperhatikan keita dibalik tangga bersama rasa yang membuatnya berdebar.

Pulang sekolah aku dan puput berkumpul dibascame teater, anggota teater mengadakan rapat membahas tugas teater bersama untuk anggota teater anak anak kelas sepuluh.

Alil dan derapun pulang kekosan duluan. Sementara satya dan beberapa teman sekelasnya sedang mengerjakan tugas produk sample untuk iklan dibengkel dkv. Kebetulan yang tidak sengaja, aku bersyukur untuk satya.

Jadi satya tidak merasa bosan bila harus menungguku sendirian sampai rapat teater ini selesai.

Karena satyapun punya kesibukan mengerjakan tugas dibengkelnya.

Walau aku tahu didunia ini tidak ada yang namanya kebetulan.

Semua memang sudah beralasan..

Rapat teater ini ditemani beberapa anggota teater kakak kelas baik kelas sebelas maupun kelas dua belas termasuk kak firman dan kak azam sang ketua teater.

Kamipun membahas tugas bersama untuk persiapan pementasan pertama anggota teater kelas sepuluh diaula sekolah.

Diwaktu santai akupun berbincang bincang dengan kak firman.

Oiya kak firman kelas sebelas dkv berapa sih ? aku lupa mau nanya ini dari kemarin.

Kak firmanpun mengambil absen nama anggota teater khusus kelas sebelas.

Dan aku membacanya..

Oh jadi kak firman sebelas dkv dua ya,

Yups bener banget keita.

Waktupun berlalu tanpa terasa, akupun melirik jam dipergelangan tanganku. Sudah pukul 15.40 menit ternyata dan rapat teaterpun berakhir.

Aku dan puputpun melangkahkan kaki menuju mushola sekolah untuk menunaikan ibadah sholat ashar.

Selesai dari mushola, aku dan puput berpisah dikoridor kelas.

Puput berbelok menuju ruangan osis karena kak ramadhan menunggunya disana. Sementara aku lurus menyusuri koridor kelas menuju bengkel praktek dkv.

Dan melewati ruang guru, tiba tiba terdengar suara menyapaku didepan pintu ruang guru, keita ? iya, saya pak..

Kamu mau kebengkel dkv ya ? kamu teman dekatnya satya ya ? sedikit kaget akupun mengangguk iya pak.

Bisa tolong titip ini buat satya?

Sekilas akupun teringat bukannya guru ini yang waktu itu aku lihat bersama satya dilapangan basket.

Aku membaca nikname dibaju guru itu tertulis " Rasid agus spd " guru itupun memberikan sebuah bungkusan plastik berisi kotak dan sebotol air pada keita.

Bilangin satya jangan sampai telat makan gitu ya.

Satya itu harus diingatkan terus kalau sudah fokus sama tugas sampai lupa makan. Oh,, akupun sedikit mengernyitkan dahi. Iya pak, saya permisi dulu ya pak.

Akupun berlalu, dari kejauhan guru itupun tersenyum memperhatikanku.

🌹

Aku tiba dibengkel dkv dan mencari sesosok satyaku disana.

Terlihat satya sedang fokus dimejanya membuat konsep gambar. Akupun menghampirinya, dan tiba tiba aku sudah duduk disebelahnya dan berkata " risatya wisnu pratama " begitu aku memanggil nama lengkap kekasih disampingku ini.

Satyapun terkaget, hei sayang..

Kamu kapan kesininya ? tahu tahu udah disebelah aku aja ucapnya. Hmm.. dasar ya kamu sat, kamunya fokus banget sih sampai sampai enggak sadarkan aku kesini. Satyapun tersenyum padaku dan mengusap rambutku, maaf deh keitaku. Iya engga apa apa sat.

Btw tugas kamu udah sampai mana nih sat ? ini bentar lagi juga kelar nih, oiya hampir lupa sat, nih. akupun menyodorkan bungkusan yang tadi dititipkan pak rasid untuk satya. Apa ini keita ? aku juga enggak tahu apa ini sat ? tadi pas aku lagi jalan mau kesini ketemu guru didekat ruang guru, namanya pak rasid beliau nitip bungkusan ini buat kamu katanya. Satyapun tersenyum melirikku. Katanya kamu jangan sampai telat makan.

Oh pak rasid, tiba tiba heri yang sudah kembali dari galeri poto bergabung.

Udah lo ri gimana hasilnya tanya satya pada heri, nih lo lihat sendiri aja sat,

Heripun menyodorkan beberapa buah poto yang dia cetak diruang galeri.

Akupun melihatnya poto poto sample produk. Wah keren ya jurusan dkv.

Jurusan tekstile juga keren keitaku, ucap satya padaku. Akupun tersenyum ( btw buka dong sat bungkusannya dari pak rasid, pasti roti cokelat keju buatan nyokap lo, roti kesukaan lo deh begitu ucap heri.

Satyapun membuka bungkusannya dan benar sekali. Sekotak roti cokelat keju dan sebotol susu cokelat dingin. Tanpa banyak babibu heri sudah mencomot sepotong roti cokelat keju dari kotak itu dan memakannya.

Kamu mau keita ? satya menawarkannya. Tunggu tunggu ini bekal makan siang sat dari ibu kamu ? kok bisa dititipin ke pak rasid ? heripun tertawa, jadi kamu belum tahu tha ? belum tahu maksudnya ri ? ah gimana sih lo sat, jadi lo enggak bilang sama keita soal pak rasid sat ?

Satya hanya menggeleng. Biar keita tahu sendiri aja ri. Apaan sih maksudnya ?

Kasih tahu enggak.. keitapun merajuk pada satya.

Satya hanya tersenyum dan mengelus rambut keita, kamu mau tahu banget apa mau tahu aja ? goda satya pada keita, penasaran ya keitaku.. dengan diiringi senyuman satya yang manis, senyuman yang sudah biasa aku lihat.

Biar gua aja yang kasih tahu sat,

Jadi gini keita pak rasid itu ayahnya satyamu ini.

Keita yang sedang mengunyak sepotong roti tiba tiba terbatuk kaget, uhuk..uhuk.. apa ayah kamu sat? Ya ampun pelan pelan dong makan rotinya keitaku, satya menyodorkan sebotol minuman susu cokelat miliknya pada keita. Minum dulu nih tha, akupun langsung meminum susu cokelat ditanganku.

Satyapun mengangguk untuk heri, aduhhh kenapa kamu enggak bilang sih..

Sengaja biar kamu tahu sendiri,

Ahhhh satya dasar... btw ayah kamu ngajar apa disini sat ? dan heripun yang menimpali pertanyaanku kembali, pak rasid itu guru kesenian keita tapi ngajarnya dikelas sebelas. Akupun mengangguk tanda mengerti. Ngomong ngomong gimana pak camer menurut kamu keita ? hati hati loh tha pak rasid kan galak goda heri padaku.

Hah..galak? ucapku dengan ekspresi kaget. Dan heripun tertawa haha.. bohong deh tha, pak rasid itu orangnya baik bangetloh dan humoris.

Selow pak rasid gak bakalan gigit iya gak sat? Udah deh ri godain pacar guanya..

Selesai menyantap roti bersama. satya dan heripun kembali mengerjakan tugas, keitapun ikut membantu sebisanya sesekali tawa candapun menyelingi mereka.

Tanpa terasa tugas satya dan heripun selesai. Senjapun sudah mulai nampak pukul 16.47 kini merekapun meninggalkan sekolah.

Satya mengantar keita pulang kekosan, kemudian satyapun pulang kerumahnya.

🌷🌷🌷