Hampir dua minggu kini aku dan anak anak anggota teater kelas sebelas latihan seni peran untuk pementasan pertama kami diaula sekolah.
Begitupun dengan satya dia selalu menemani hari hariku disekolah ini bahkan dia rela menungguiku hingga sore disekolah disaat aku berlatih teater atau saat aku eskul paskib bersama alil dan dera.
Aku tak pernah meminta ataupun menyuruh satya untuk selalu menungguiku setiap eskul, namun itu keinginan satya sendiri.
Akupun tak bisa menolaknya, pernah sekali aku melarangnya untuk menungguiku namun yang ada dia curiga,,
Berpikir aku tak mau ada dialah, aku lagi dekat dengan teman lelakilah dan dugaan lainnya yang hanya ia takutkan dalam pikiranya sendiri. ya begitulah satyaku.
Rasa cemburunya terlalu besar, awalnya aku sedikit risih namun aku mencoba memahami dan belajar mengerti untuknya dibalik sifatnya yang seperti itu dia menyimpan rasa sayang yang tulus padaku.
Beberapa kali akupun menyuruhnya untuk mengikuti eskul saja, namun satya menolaknya. Dia belum ada niatan untuk mengikuti eskul. Bahkan pak rasidpun ayahnya satya pernah memintaku untuk menyuruhnya mengikuti eskul apapun disekolah.
Setidaknya satyapun memiliki kesibukan selain latihan dengan bandnya saja, akupun pernah menyarankan untuk masuk eskul basket mengingat satya jago main basket. Dan dia hanya berkata nanti deh aku pikir pikir dulu dan hingga saat ini satyapun tetap tak mengikuti satu eskulpun disekolah.
Sekolahku memang tidak mewajibkan siswa siswinya untuk mengikuti eskul namun dengan catatan nilai pelajarannya harus selalu diatas rata rata setiap semesternya. Padahal jika kita mengikuti eskul itu bisa menjadi tambahan nilai plus dalam membantu penilaian raport.
Sudahlah akupun tak ingin memaksakan satya untuk eskul, yang penting satya bisa menjaga nilainya.
Pernah suatu hari satya berkata padaku bila aku ikut eskul juga terus yang nungguin kamu siapa tha ?
Aku tak ingin waktuku terbagi sibuk dengan eskul sehingga waktuku menemanimu berkurang.
Akupun menimpalinya gini ya satyaku, aku jugakan ikut eskul buktinya masih bisa ketemu kamu yang penting niatnya, kita bisa membagi waktu.
Eh satya malah menimpali kembali, keita sayang justru aku tak mau waktuku terbagi dengan eskul, aku hanya mau membagi waktuku untuk kamu saja.
Satya satya alasan yang bagus, bisa banget ngeles nya.. akupun tersenyum mengingat ucapannya kala itu.
Hubungan derapun meningkat dengan kak arda.
Terakhir dari kabar yang aku dengar langsung dari dera, hari kemarin dera dan kak arda resmi jadian.
Akupun ikut bahagia untuk dera, akhirnya dia pacaran juga dengan kak arda.
Namun disisi lain aku merasa kasihan pada heri.
Biar bagaimanapun kita tidak bisa membahagiakan semua orang bukan ? untuk siapapun pasti akan ada hati yang tersakiti dalam hidup ini, itulah pilihan.
Bukan atas dasar rasa kasihan semata namun atas apa yang dirasa oleh hati.
Karena hati yang memilih. Kita tidak bisa memilih pada siapa kita harus jatuh cinta ? namun hati yang menuntun kita untuk menemukan hati yang lain, hati yang pantas kita pilih untuk jatuh cinta.
Namun terkadang pilihan hatipun sering kali keliru.
Bukan hati yang salah mungkin saja harapan kita yang terlalu besar untuk seseorang.
Dan kebanyakan orangpun menyebutnya bertepuk sebelah tangan, cinta sendiri, cinta yang salah, cinta yang tak terbalas dan macam macam sebutan lainnya tercipta untuk sebentuk hati yang diberi nama perasaan.
•~•~•~•~•~•~•~•~•~
🌹
Pementasan pertama akupun tiba..
Besok adalah pementasan pertama anak anak kelas sepuluh anggota teater.
Hari ini adalah gladi resik latihan diaula.
Dan akupun melihatnya seseorang itu sedang duduk santai dibangku penonton menggenggam sebuah kamera dsrl ditangannya.
Tak lama kak firman bersama kak azam menghampirinya dan mereka bertigapun asik mengobrol santai dibangku penonton.
Aku bersama teman teman lain sedang mempersiapkan latihan dari atas panggung, sekilas aku melihatnya sesekali orang itupun mengarahkan kameranya keatas panggung dan memotret kami yang sedang gladi resik. Akupun sangat menyadari seseorang itu beberapa kali mengarahkan kameranya padaku kemudian memotretku secara terang terangan.
Mungkin saja tanpa aku sadari diam diam diapun memotretku berkali kali.
Dan memang benar dia terus memotret keita diam diam.
Selesai sudah gladi resiknya, kamipun berkumpul diatas panggung duduk melingkar. Kak azam dan kak dido memberi koreksian dan arahan untuk pementasan esok. Kemudian kak azampun mengenalkan seseorang itu kepada kami semua.
Kalian pasti penasarankan kenapa dari tadi ada yang potoin terus, ada yang udah kenal belum sama dia ? anak anak kelas sepuluhpun kompak menggelengkan kepala tak ada yang mengenalnya.
Kak azampun berkata sudah kakak duga kalian enggak ada yang kenal.
Yasudah langsung aja kenalin nih semuanya..
kak akbar namanya sekelas sama kak firman sebelas dkv dua.
Kak akbar ini anggota teater juga cuma lagi jarang aktif. Dulu saat kelas sepuluh seperti kalian kak akbar aktif banget sama teater loh. Semenjak kelas sebelas udah jarang ikut kumpul bareng kita mungkin ini baru pertama kali ikut kumpul lagi ya bar ? akbarpun mengangguk.
Bukan tanpa alasan ya kak akbar itu memang lagi sibuk sibuknya ikut lomba fotografer dari jurusan dkv sering pergi pergian keluar sekolah, kebetulan kak akbar juga baru pulang dari jogja minggu kemarin diikut sertakan sekolah fotografer perwakilan sekolah kita kak akbar sama kak dani anak kelas dua belas.
Terdengar guma anak anak wah keren banget ya.. kak azampun lanjut bercerita sekolah kita selalu ada kontes fotografer tiap tahun, kalau kalian yang hobby poto atau punya bakat potoin objek coba aja ikut kontes nanti biasanya disemester dua kelas sepuluh kontesnya diadain antar jurusan.
Pas kalian naik kelas sebelas nanti disaring lagi fotografer yang benar benar bagus akan diikut sertakan lomba perwakilan sekolah kita dan dilatih disekolah fotografer dijogja.
Widih keren banget ya ucap anak anak lain terdengar ditelingaku.
Kak akbarpun memperkenalkan diri dan sedikit bercerita pada anak anak teater kelas sepuluh, kami semuapun sharing dan ngobrol santai.
Tanpa terasa waktupun cepat berlalu namun ternyata diluar hujan.
Jadi semua anggota teater tak bisa buru buru pulang meninggalkan aula ini.
Kamipun memutuskan menunggu hujan reda, aku meraih tasku duduk berselonjor dibangku penonton kemudian mengecek ponselku. Sementara puput sudah asik disebelahku sedang bertelepon ria dengan kak ramadhan. Sebelas kali panggilan tak terjawab dari satya memenuhi layar ponselku. Dan tujuh pesan masuk darinya..
Akupun segera membalas pesan satya. Meminta maaf baru sempat membalas pesannya, meminta maaf tak sempat mengangkat teleponnya karena aku masih latihan tadi dan memberi tahu baru selesai latihan namun belum bisa keluar dari aula karena hujan deras.
Sejurus kemudian satyapun meneleponku dan berkata kamu tunggu dulu aja diaula ya tha, sampai hujannya reda. Aku juga lagi neduh diuks nih sambil ngobrol sama ari anak pmr. Tunggu sampai hujan reda ya nanti aku jemput keaula.
Kebetulan uks dan aula terpisah jauh dan tak terhubung dengan koridor kelas sehingga tak ada atap yang melindungi dari hujan.
Enggak usah keaula sat, kita ketemu diparkiran aja biar adil ketemu ditengah tengah ucapku. Oke satyaku?!
Yasudah kalau gitu nanti aku telepon lagi saat hujannya udah reda aku langsung keparkiran sekolah kamu juga ya tha. Iya satya, aku matiin teleponnya ya sat..
Aku dipanggil kak azam bahas catatan buat besok soalnya. Iya iya keitaku, dadah. Klik teleponpun terputus.
Bahas catatan sudah beres, namun hujan masih saja deras diluar sana. Aku melirik jam dipergelangan tanganku hampir pukul empat sore.
Puput masih saja asik bertelepon dibangkunya..
Aku mengintari pandanganku kesekeliling ruang aula ini nampak anak anak yang lainpun asik masing masing dengan kesibukannya sendiri. ada yang sedang ngobrol, bercanda, fokus pada ponsel, ngemil cemilannya, baca buku, nulis puisi terinspirasi hujan dan lain lain.
Pandangankupun terhenti pada seseorang disudut bangku belakang yang sedang fokus sendiri melihat lihat gambar pada kameranya.
Kak akbar gumaku dalam hati.
Biar gimanapun aku belum berterima kasih padanya, dan aku harus berterima kasih. Akupun melangkahkan kaki menghampirinya. Kak akbar sapaku walau sedikit agak terasa canggung, sesaat kak akbarpun menoleh. Dan berkata iya, kenapa de ? akupun meraih sesuatu dalam tasku membuka dompet pensilku. Dan memperlihatkan nya pada kak akbar. Btw kak makasih ya buat ini.
Agak telat sih bilang makasihnya tapi baru sekarang aku ketemu langsung sama kakaknya. Aku ganti uangnya ya kak.
Kak akbarpun tersenyum menanggapinya, walah kamu ada ada aja ya, Cuma pulpen doang kok selow aja de.
Udah buat kamu aja keita. Jadi gak enak kak. Kalau gak enak kasih kucing aja ? kak akbarpun mencairkan suasana, akupun tertawa sesaat kemudian menjelaskan kejadian saat itu pada kak akbar, blablabla..
Aku bercerita kak akbarpun tersenyum mendengar ceritaku.
Oh iya kita juga pernah tabrakan kak waktu aku pertama masuk disekolah ini.
Kakak ingat enggak ? hmm.. kapan ya ? ucap kak akbar padaku. ( Padahal dalam hatinya akbar terekam jelas dingatannya saat papasan itu dan hati akbar berdegup kencang karenanya, akbar sebenarnya sudah tahu keita dari awal mos " masa orentasi siswa " karena akbar ditugaskan menjadi sesi dokumentasi dari sekolah untuk mos dan ketika itu akbar melihat keita untuk pertama kalinya saat sedang berbaris dilapangan upacara..
Akbar sedang memotret untuk mendokumentasikan siswa siswi baru ) Sejenak akbar terdiam mengingat itu.
Apa mungkin aku salah orang ucap keita.
Tapi kayanya itu kakak deh,,
Akbarpun tersadar dan berkata Kamu tuh lucu ya tha. Lucu kenapa kak ? kak akbar hanya tesenyum menanggapinya.
Keita dan kak akbarpun ngobrol sejenak tanpa terasa hujanpun akhirnya mereda, satu persatu anak anak teaterpun meninggalkan aula.
Puputpun mengajakku pulang..
Pesan masuk dari ponselku, segera ku membacanya satya telah menunggu diparkiran sekolah.
Kak aku duluan ya pamit pada kak akbar dan beberapa anggota teater lainnya yang masih ada diaula. Semuanya duluan ya..
Kak akbarpun mengangguk padaku.
Namun tanpa keita sadari sepasang mata cokelat akbar terus memperhatikannya hingga keita menghilang dibalik pintu aula bersama puput.
•~•~•~•~•~•~•~•~
🌷🌷🌷