Chereads / In Pursuit of love / Chapter 37 - Bab 37

Chapter 37 - Bab 37

Di lain tempat, Sam yang sebelumnya di cafe pulang ke rumah dengan bersiul-siul senang. Tak lama, Sam membuka laptop dan melihat buku yang akan dia edit.

Lalu, Sam mandi sekitar 25 menit lamanya. Usai mandi, Sam mendapat pesan dari bosnya kalau jangan lama-lama mandi. Karena bosnya akan ke rumah untuk. membahas sesuatu hal. Sam bingung tapi, tak pedulikan. Lalu Sam teringat akan Salma dan berpikiran untuk membelikan makanan untuk salma dan di kirim ke rumah Salma.

Di lain tempat, di rumah Ibnu. Ibu Ibnu tak berhenti bersedih dengan kepergian anak kesayangannya. Hingga Ibu Ibnu lupa jika Salma melahirkan. Sesaat teringat dan cepat-cepat ke rumah sakit bersalin.

"Permisi ! , pasien dengan Nama Salma Soeraja. ada suster?"

"Sebentar ya bu," jawab suster bagian Administrasi

"Ada bu, di ruangan VIP Bunga Tulip. dari sini, belok ke kanan. Ada ruangan dokter lurus sampai di pojok mentok itu ruangannya, bu." Jawab suster pada Ibu mertua Salma

Mertua Salma pun berjalan sesuai arahan suster tadi, selama perjalanan Ibu mertua Salma penasaran dengan Cucu pertamanya seperti apa. Hingga sampai di ruangan VIP, Ibu mertua Salma merasa senang Salma baik-baik saja dan segera masuk ke ruangan Salma.

Mertua Salma langsung memeluk dan menangis, Salma pun kaget lalu segera bangun dari tempat tidurnya. Ibu mertua Salma pun segera bangun lalu Ibu mertua bertanya soal Saiyara.

"Alhamdulilah kamu selamat sayang, anak Ibnu di mana? sehat kan? laki-laki atau perempuan?" pertanyaan tubi-tubi mertua Salma

"Di ruangan bayi yang baru lahir bu, alhamdulilah sehat, Perempuan bu, namanya Saiyara Putri Ibnu."

"Bagus namanya, panggilannya siapa? kamu sudah makan? kapan boleh pulang? Ibu kamu mana?"

"Ibu sedang kurang enak badan."

"Panggilannya Ara, besok sudah boleh pulang, ini teman bawakan saya makanan,"timpal Salma yang menjawab bertubi -tubi pertanyaan Ibu mertuanya

"Sam? siapa dia?"

"Oh, teman."

"Baik -baik ya, jaga Ara. Kalau butuh apa-apa ke ibu, ya?"

"Tinggal sama Ibu, mau?"

"Teman-teman kamu kemana?"

"Baru saja pulang bu, Safa hamil muda dan Jessica hamil 4 bulan jd istirahat selesai menjenguk saya."

30 menit kemudian, Ibu mertua Salma pulang. Salma pun segera merapikan barang-barang yang di perlukan untuk besok pulang ke rumah. Salma pun istirahat usai merapikan barang untuk besok pulang, Tak lama bayi ara di kamar dan hanya berdua dengan salma.

Di lain tempat, Bos Sam datang ke rumah dan langsung merokok lalu membahas Salma. Sam kaget Bosnya membahas Salma, Sam langsung bertanya ada apa dan kenapa.

Bosnya tiba-tiba berkata hal yang mengejutkan, apalagi Bos jarang sekali membahas hal semacam ini.

"Gue tahu, lo nggak kerja keras banget soal karya Salma karena ada sesuatu hal."

"Tapi, ingatlah kerja keras sedikit. lo tahu kan lo sampai di sini siapa yang membawa?" ucap Bos Sam dengan tatapan tajam dan mengintimidasi.

"Terima kasih Bos, sudah mengingatkan gue tapi gimana ya. Gue punya hati jadi, gue lakuin yang menurut hati ini baik."

"Iya paham dan harus di ingat. Lo lagi kerja, nggak usah terlalu mencampuri urusan Salma."

"Ya lihat aja nanti."

"Ok, salam buat Salma kalau ketemu lagi."

Beberapa menit kemudian, Sam makan dan memikirkan ucapan Bosnya itu lalu merasa ada yang aneh setelah di rasa pula. Sam pun tiba-tiba teringat mantan pacarnya yang telah pergi entah kemana. Banyak yang bilang mantan Sam sudah menikah dan hidup bahagia. Kenangan akan mantannya pun membawa kenangannya kembali tiba-tiba. Kenangan pertama kali keduanya bertemu membuat senyum-senyum sendiri.

"Sayang! sini foto bareng sama gue," ucap mantan Sam pada adiknya

Tak lama, mantan Sam menabrak sam dan keduanya pun saling bertemu di taman saat mantannya lari sore dengan Adiknya.

10 menit kemudian, ingatannya akan mantanya berubah ketika gawai Sam berbunyi dan ternyata Salma yang mengirim pesan terima kasih atas makanannya. Lalu Sam iseng bertanya dengan Salma, kapan pulang dan Sam pun menawarkan dirinya untuk mengantarkan pulang Salma. Salma tak berkata apapun, lalu pesan singkatnya berhenti.

Esok harinya di Rumah Sakit, Salma telah di jemput oleh beberapa orang. Ada Jessica, Kaka, ada Ibu mertua Salma juga Ada Sam. Salma kaget juga tak percaya dan gue memilih pulang dengan Jessica&Kaka. Jessica & Kaka pun langsung bertanya ada apa dengan teman baru Salma, karena seperti ada ketertarikan pada Sam.

"Sal, lo ngerasa ada yang aneh nggak dari temen lo. Sam?"

"Aneh? aneh gimana?"

"Kayak dia suka sama lo deh."

"Masa sih? gue janda anak satu."

"Bercanda aja, sih," timpal Salma dengan tertawa kecil

"Gue serius , Sal."

"Gue temenin lo ya selama ada baby Ara," ucap Jessica dengan melas.

"Iya tapi, ke makam Ibnu ya."

Perjalanan pun berlanjut ke makam dan ternyata mertua Salma mengikuti. Sementara Sam berbelok ke arah rumah Salma. Tak lama, Bos Sam mengubungi Sam untuk datang ke kantor, karena ada penulis yang mau konsul sama Sam. Sam pun tidak jadi ke rumah Salma dan pergi ke kantor.

Selama perjalanan, Sam memikirkan Salma dan Baby Ara sedang apa dan nanti bagaimana. Hingga Sam, hampir menabarak mobil di depannya. Saking di otaknya isinya Salma dan Baby Ara.

Sampai di kantor, Bos Sam langsung menyambut dan protes padanya kalau kenapa terlambat juga kenapa nggak langsung. Sam yang hanya diam sedari datang di kantor, hanya berkata beberapa patah kata. Bos Sam pun terdiam dan, anak buah yang lain pun terlihat tertawa kecil.

"Terima kasih bos, atas cerewetnya,"ucap Sam pada bosnya yang baru saja keluar ruangan Sam

"Maaf ya, sudah menunggu. ok apa yang mau di konsultasikan?"

"Begini kak, sebenarnya sudah di bantu sama asisten kakak karena kakak lama. Tadi banyak typo juga banyak kata asing yang nggak di kasih tanda miring."

"Oh hanya itu, segi cerita ok tapi bisa di buat lebih sedih lagi?"

"Kakak lupa ceritaku atau gimana ya?"

"Ceritaku kan fantasy dan lebih bisa di bilang sedikit sedihnya."

"Oh maaf, lagi teringat cerita lain saja."

"Ok, kalau gitu. kalau ada lagi bisa ke assisten saja ya."

"Iya kak, oh ya? Bos Amara itu pacar kakak ya?"

"Hah? maksudnya?"

"Bos Amara yang sebenarnya dari tadi panik kakak belum datang, hanya saja alasan pakai saya yang sedang butuh konsultasi. Maaf kak kalau ikut campur urusan Kakak."

"Oh iya, hati-hati ya."

Di lain tempat, Bos Sam yaitu Amara uring-uringan di ruangan Ayahnya yang Ceo penerbit ini. Dari tadi mondar -mandir tak karuan dan tak bisa diam.