Chereads / In Pursuit of love / Chapter 36 - Bab 36

Chapter 36 - Bab 36

"Baik-baik aja sayang?" tanya orang tua Ibnu pada Ibnu.

"Seandainya begitu Ma, tapi kenyataannya berkata lain," ucap Ibnu pada orang tuanya sambil melihat foto Salma saat menikah dahulu

"Semoga pengorbanan yang sudah kamu lewati ini, akan membuat kamu juga Salma bahagia."

Beberapa hari setelah pengadilan pertama, Ibnu sulit di temui. Salma mencari kemanapun tak ada, maksud Salma mencari untuk membahas mediasi yang harus di lakukan. Tapi, belum juga di temukan. Hingga ke rumah orang tuanya pun Ibnu tak ada . Sampai akhirnya, Salma mendengar dari tante Ibnu kalau Ibnu ke Australia dan katanya sudah move on dengan Salma. Salma bingung juga penasaran, kenapa bisa terjadi begini.

Hingga Salma, memaksa Kaka untuk mengatakan semuanya. Tapi, sia-sia Kaka sibuk menjaga Jessica yang ngidam parah juga mual-mual parah. Merasa nggak da yang bisa bantu, akhirnya membiarkan saja dan biarlah waktu yang menjawab semuanya.

"Nulis cerita baru ah, apalagi sudah berjalan ini Syuting web seriesnya . Meskipun gue nggak ada feel saat lihat para pemain web seriesnya," ucap Salma dalam hati

Hingga Beberapa bulan kemudian, Salma yang sudah melahirkan selama seminggu. Datang lagi surat dari pengadilan, Salma mulai menangis jika teringat di saat anak perempuannya lahir. Anak ini lahir bertepat di saat Salma tahu kalau Ibnu telah meninggal.

Salma pun tahu kaget bukan main dan Merasa bersalah apalagi, Salma tahu alasan sebenarnya ingin berpisah karena kasian pada Salma yang terus saja menderita jika bersama Ibnu.

"Cantik sekali anaknya, namanya siapa?" Kata suster yang lewat di ruangan bayi yang baru lahir

"Namanya Saiyara putri Ibnu," jawab Salma kemudian saat melihat anaknya di kaca.

"Lho bu, kok sudah di sini? apakah baik- baik saja?"

"Iya baik-baik saja, terlebih setelah tahu alasan suami menceraikan saya," gumam Salma

"Oh, dia yang lagi rame di kalangan suster. waktu mau lahiran dapat kabar suaminya meninggal dan katanya sebelumnya di cerai tapi, keburu meninggal jadinya cerai mati deh."

"Kasian banget ya, ya sudah kita kembali kerja lagi."

Salma saat melihat Saiyara, teringat Ibnu saat tidur dan melihat Saiyara mirip sekali dengan Ibnu. Salma pun menghapus air mata yang ada di sudut matanya dan menutup wajahnya sambil tak bisa menahan lagi air mata yang jatuh di pipinya.

Hingga, Salma duduk di lantai dan menangis sejadi-jadinya. Semua orang yang di situ membantu Salma agar tak menangis lagi tapi, gagal dan Salma masih menangis. Tak lama, Salma mulai bisa menguasai dirinya dan tanpa sadar ketika berjalan. Salma pingsan dan orang -orang panik dengan kejadian yang di alami oleh Salma.

Ketika sadar, Salma ingin melihat Saiyara tapi suster meminta Salma istirhat dahulu. Tak lama, Sam datang membawa balon juga hadiah yang lain. Salma pun mengucapkan terima kasih dan meminta Sam menemaninya melihat anaknya dengan diam-diam.

Sam tak bisa menolak dan saat perjalanan ke ruangan bayi, Sam bertanya soal Ibnu dan Salma berhenti lalu mematung. Meminta Sam untuk membawa Salma ke kamar.

"Lo nggak papa, Sal?"

"Iya nggak papa, hanya saja masih nggak enak badan," jawab Salma dengan dingin

"Jadi, suami lo mana?"

"Maaf anda siapa ya?" tanya suster yang datang dari arah berbeda

"Oh saya teman Salma, kemana ya suaminya?"

"Maaf, suaminya baru saja meninggal saat Mbak Salma melahirkan."

"Oh, maaf gue nggak tahu. Salma."

"Iya nggak papa, gue tidur dulu ya."

Sam pun memilih untuk pulang dan pergi ke cafe untuk resfeshing setelah seharian kerja.

Sampai di cafe, Sam memesan coffe americano dingin tall dan kentang goreng.

Cafenya pun design modern, simple juga elegan. waiter cafe pun akhirnya membawa minuman juga kentang goreng yang di pesan.

Sam memakannya sambil melihat Instagram Salma, di sana Salma tampak sedih di akhir-akhir menjelang melahirkan. Tapi, berbeda dengan saat awal -awal hamil. Happy juga terlihat semangat membara dan di situ Sam melihat tertarik dengan Salma.

"Lo serius amat, lihat siapa sih?" tanya teman satu kantornya

"Ah, lo udah datang? , pesan makan dan minum sana?"

"Gampang lah, lo dari mana?" tanya teman Sam sambil merokok

"Gue dari rumah sakit bersalin, lo sendiri dari mana?"

"Jenguk siapa lo? kalau gue dari rumah nyokab gue."

"Itu Salma, penulis Web Novel yang gue ceritain ke lo."

"Cewek yang udah punya suami, yang lo taksir?"

"Eh, sudah janda. Dia di tinggal meninggal suaminya di saat anaknya lahir. Kasian banget dia."

"Oh," jawab teman Sam dengan singkat

Tak lama, teman Sam pamit pulang karena harus mengerjakan sesuatu. Hingga Sam sendiri di cafe sambil melihat foto Salma di Instagram. Di lain tempat, Safa, Jessica juga Kaka dan Mark sedang ke pemakaman Ibnu. Semuanya tampak sedih juga tampak berusaha tegar.

Mereka semuanya pun saling menguatkan, karena tak tega melihat Saiyara juga Salma yang terpukul atas kepergian Ibnu yang mendadak. Harta yang di dapat pun menurut pengacara cukup sampai kelak besar, sekolah yang sudah di siapkan oleh Ibnu pun telah cukup. Ternyata sedari masih hidup, Ibnu memperjuangkan masa depan anak.

"Kita ke rumah sakit lihat Salma juga Saiyara, yuk." ujar jessica

"Iya, gue cemas sama keduanya."

"Lo mau bareng kita-kita Safa, Mark?" ajak Kaka

"Iya gue mau, oh ya tanda- tanda Jessica hamil apaan ya?"

"Soalnya Safa kayaknya hamil juga deh."

"Periksa aja pakai test pack dulu, kalau hasilnya positive berarti hamil deh."

"Mampir beli di apotik ya?"

Tak lama, Jessica juga yang lain sampai di rumah sakit. Di sana semua langsung melihat Saiyara dan menurutnya mirip dengan Ibnu versi cewek. Semua pun ikut sedih teringat akan Ibnu yang tak bisa melihat anaknya terakhir kalinya. Sementara Salma terlihat tertidur, kata suster Salma sempat menangis saat melihat Saiyara lalu pingsan.

Safa juga Jessica langsung memeluk Salma agar tak merasa sendirian menghadapi semua ini. Terlebih lagi, Ibnu tak pernah jujur kenapa menceraikan Salma. 15 menit kemudian , Salma bangun dan melihat Safa juga Jessica ada di dekatnya. Langsung memeluknya sambil berkata jangan tinggalkan dia.

"Iya Sal, kita nggak akan tinggalin lo."

"Anak lo cantik, seperti lo."

"Selamat ya," ucap Jessica dengan bertubi-tubi

"Nanti pulang sama-sama ya , oh ya, Safa kayaknya hamil deh. Safa, coba gih tes packnya."

"Oh iya, gue coba dulu ya?"

Sekitar 1 jam kita tunggu hasilnya saat Safa ada di kamar mandi Salma. Lalu Safa keluar dengan muka sedih dan kita tahu hasilnya jika negative tapi, tiba-tiba muka Safa sumringah.

Ternyata Safa hamil, semua senang dan saling berpelukan. Lalu Mark di beritahu kalau Safa hamil dan Mark senangnya bukan main. Sampai teriak-teriak di dalam kamar Salma.