Chereads / In Pursuit of love / Chapter 25 - Bab 25

Chapter 25 - Bab 25

Helikopter milik Boy juga milik Intel saling kejar-kejaran.Semuanya heboh melihat ke atas dan ada beberapa orang, sementara itu Jessica di butik memilih baju pengantin dan tak sengaja menabrak kursi yang di depannya. Tak lama, di lain tempat. Tiba-tiba Kaka terbaring di kasur ambulance dan segera di bawa ke RS Permata Hati.

1 jam kemudian, Salma menghampiri Jessica yang ada di butik. Jessica kaget Salma datang dengan muka sedih juga perlahan-lahan berbicara pada Jessica. Hingga Salma mengatakan segala yang terjadi pada Kaka hari ini.

Jessica mendengar tak kuasa menangis sejadi-jadinya. Hingga segera ke Rumah Sakit tempat Kaka di rawat, Salma langsung memeluk erat Ibnu yang ada di sebelahnya. Jessica tidak bisa menahan rasa sedih yang mendalam, hingga Jessica tak mau beranjak dan hanya diam saja menatap lekat Kaka yang terbaring tak berdaya.

"Jessica yang kuat ya! mau gue beliin makanan di kantin?" ucap Miran yang tiba-tiba mendekat pada Jessica

"Nggak perlu terima kasih," jawab jessica jutek

"Jessica, lo kan pasti laper jadi makan ya."

"Miran! lo dengar Bahasa Indonesia gue nggak?"

"Maaf Jessica," ucap Miran sambil menuju kantin Rumah Sakit

"Dia lagi sensitive, sabar ya dan lo tahu kan sifat Jessica gimana," ujar Safa yang ternyata menyusul Miran ke kantin

seharian Jessica uring-uringan, semua di mata Jessica salah semua hingga semua yang ada di situ malas untuk berbicara dengannya bahkan bertemu dengannya. Saking Jessica menjengkelkan, tak lama Ayah Jessica datang dan menasehati Jessica apalagi semua ingin Jessica baik-baik saja. Lalu Ayah Jessica memberitahu kalau semua yang menghibur Jessica nggak salah jadi, jangan marah-marah. Nasehat ayah Jessica begitu. Lalu entah ada apa dengan Jessica kali ini, Miran bisa berbicara dengan Jessica dengan santai tanpa ada tekanan atau hal yang lain.

"Terima kasih ya sudah mau ngobrol sama gue," ucap Miran sambil menatap ke depan dengan serius

"Iya sama-sama, maaf juga ya sudah jutek sama lo," jawab Jessica dengan tersenyum

"Lo yang sabar ya, sebentar lagi pasti bangun lagi kok calon suami lo. Tapi, makan dulu gih. sakit nanti lo," rayu Miran pada Jessica

"Nanti aja ya, soalnya gue masih belum laper. Lo sendiri kenapa nggak pulang?"tanya Jessica sambil menatap mata miran tiba-tiba

"Masih harus cewek-cewek di sini."

"Gue juga di jaga sama lo?"

"Jess! ingat calon suami lo di sana lagi koma, berhenti deh becanda gitu. Nggak berlaku buat gue," celetuk Miran sambil tersenyum memperlihatkan giginya.

"Lo yang harusnya ingat, lupain gue. Lo belum move on ya."

"Sudah lama, tapi akhir -akhir ini saja teringat sama lo."

"Gue? ingat soal apa lo?"

"Lo makin cantik, dulu sama gue cubby. Dulu anak-anak banget sekarang dewasa banget."

"Terus mantan lo ini bikin lo nyesel sudah tinggalin?"

"Apaan sih? ingat doang bukan berarti nyesel sama lo!"

"Hei! kalian kalau mau ribut jangan di rumah sakit!." ucap suster di Rumah Sakit

"Maaf suster, ya udah lo sekarang ikut gue deh Jess."

"Mau ke mana sih Miran? gue lagi males nih yang mau ke mana-mana."

"Iya gue tahu, sebentar aja."

"Ok tapi jangan lama-lama. gue nggak mau melewatkan sedetik pun tentang perkembangan Kaka calon suami gue."

"Gue janji nggak akan lama kok," ucap Miran sambil menggengam tangan dengan erat.

Miran pun mengobrol dengan Jessica berdua, Miran pun menguatkan Jessica sambil memeluk dengan erat. Setelah itu ada telepon dari Safa kalau Kaka sudah sadar dan mencari Jessica, Jessica pun segera ke kamar menghampiri Kaka yang telah sadar. Namun Kaka kaget dengan kehadiran Miran, terlebih Kaka melihat Jessica memegang erat tangan Miran.

Kaka marah-marah dan Jessica berusaha menjelaskan kalau apa yang di lihat kaka hanya untuk menghibur tidak lebih. Kaka masih tidak percaya tapi, Jessica segera merayu lagi dan meminta Kaka untuk istirahat juga melakukan lainnya.

"Sudah move on atau belum sih lo sama Jessica," tanya Safa yang tiba -tiba datang

"Hai! lo nggak sama Mark?"

"Nggak, dia balik ke Apartemen. Gue mau ngobrol sama lo."

"Soal apa? kalau soal Jessica males gue."

"Bukan, lo mau nggak gue kenalin ke temen gue atau temen Kak Salma gitu," ajak Safa pada Miran

"Boleh, kalau nggak dapat kayak Jessica. Kayak Salma ya."

"Lo mimpi atau lo belum move on sih, atau lo sebenarnya nggak mau move on," tanya Safa pada Miran

"Lo niat mau cari cewek buat gue nggak sih, kok banyak amat ceramahnya."

"Niat tapi, kalau lo maunya kayak Jessica mantan lo atau mantan gebetan lo. ya gue nyerah."

"Ya dandannya aja kalau gitu ya, jadi perlu lo ingat kalau nggak ada kayak Jessica berarti kayak Salma."

" Will see ya."

Beberapa hari kemudian setelah koma Kaka, Salma juga Ibnu mendadak tidak dapat ancaman apapun. Salma juga Ibnu kaget sendiri karena aneh nggak ada ancaman atau lainnya. Semua orang keheranan hingga, tak percaya apa yang sedang terjadi juga saling berpikir apakah ini yang terjadi.

Semua saling memikirkan plan selanjutnya agar tidak kecolongan. Tak lama Kaka datang ke Apartemen Salma juga Ibnu bersama Istrinya Jessica yang baru saja menikah beberapa hari lalu.

"Hai semua, kalian masih bingung maunya apa Boy?"

"Iya nih, hei Kaka kapan datang?" sapa Safa pada Kaka

"Hehehe baru aja, menurut gue gimana kalau kita lapor polisi ada apa sebenarnya," saran Kaka pada Safa juga yang lain.

"Auk ah malas gue, gue mending fokus nulis aja di Web novel lumayan dapat duit."

"Ehem! kak gue acting web series lagi?" tanya Safa pada Salma

"Belum ada PH yang lihat cerita ke dua gue."

"Gue sendiri lagi pusing mau nulis lanjutan ceritanya, butuh inspirasi lagi."

"Jalan-Jalan mau kak?"

"Mau aja sih, gimana kalau ke gurun. panas tapi siapa tahu ada inspirasi," saran Safa

Tak lama, Miran datang dan ribut dengan Mark soal gebetan Miran yang lagi-lagi ganggu Miran. Menurut Miran gebetan Miran kesal karena Miran nggak mau di ajak tinggal bareng. Jessica hanya tersenyum lalu meminta Mark untuk cari perempuan lain saja.

Kaka melihat dan menggoda Miran untuk menjomblo saja kalau nggak dapat seperti Jessica maupun Salma.

"Ah lo, gue kan juga mau punya pacar," jawab jutek Miran

"Hmm gue ada temen, gue nggak tahu dia tipe lo atau nggak tapi mau gue telepon dia," saran Salma

"Temen lo yang mana?" tanya Miran pada Salma sambil duduk di bahu kursi Salma

"Ada di Indonesia, dia mau ke Australia sini."

"Ada fotonya? gue lihat dong," pinta Miran pada Salma

" Gue buka di Instagram," saran Salma