Esok harinya, Ibnu bangun terlebih dahulu dan melihat Salma tidur di depan pintu kamar. Dengan rencana yang telah tersusun, Ibnu pun langsung ke dapur. Membuka kulkas ada bahan makanan apa lalu segera masak untuk sarapan hari ini.
Jessica tak lama datang dan langsung mencari Salma yang tak bersama Ibnu di dapur. Mencari kemana-mana tak ketemu hingga, Jessica menemukan Salma masih tidur di depan pintu kamar tamu. Jessica, langsung mencari Ibnu dan memberi perhitungan pada Ibnu itu. Jessica pun memindahkan Salma ke kamar tamu lalu, marah-marah pada Ibnu.
"Lo ada masalah apa sih, kok tega banget nyuekin Salma. Dia istri lo dan dia sahabat gue,"ucap Jessica yang marah-marah membara
"Bukan urusan lo, kalau butuhnya sama Salma. Gue bakalan pergi dari sini secepatnya," jawab Ibnu tak kalah jutek
"Dasar lo!"
"Sudah sayang! , kita tunggu Salma di kamarnya ya," timpal Kaka yang kemudian datang dan melihat Jessica juga Ibnu bertengkar.
Jessica pun menuruti permintaan Kaka dan menunggu di kamar tamu Salma. sekitar 1 jam menunggu dan akhirnya, Salma bangun lalu kaget ada Jesica juga Ibnu yang sedang sibuk membantu Salma mengulas buku baru yang tiba 1 jam lalu.
Salma, langsung mengambil kopi yang ada di meja buatan Jessica. Lalu Salma mencari Ibnu ke penjuru rumah tapi, tak ada jawaban. Jessica pun menyusul dan berkata kalau Ibnu sudah pergi. Kemudian Jessica menyuruh Salma untuk bersih-bersih dan fokus untuk toko atau fokus MGS di WebNovel karena Salma masih menulis 1 chapter kurang 1 chapter lagi.
"Lagi-lagi Ibnu ngelakuin hal yang gue benci, yaitu cuek," ucap Salma sambil meminum kopi dan matanya berkaca-kaca.
"Menurut kalian, gue harus apa?"
"Sal! nangis aja kalau mau nangis. Ada bahu gue buat lo."
"Tapi, terima kasih ya sudah ada di saat gue seperti ini. Oh ya, akan ada interview pegawai baru. Temenin gue ya sampai gue nulis buat MGS. Makin sibuk makin lupa sama rumah tangga ini," jawab Salma asal sambil membiarkan air mata turun di sudut mata Salma.
Tak Lama, Salma malah tertarik menulis karena Salma mendapat comment yang menyebalkan dari editor penerbit buku. Kata editor menyebalkan itu, tulisan Gue memang pantas ada di sini, kalau di buku pasti di babat abis dan akan mikir ulang lagi pastinya itu. Kata-kata itu membuat Salma naik pitam dan langsung membuka buku baru kemudian membacanya dengan penuh hati-hati.
Jessica juga Kaka malah yang menginterview karyawan Salma tapi, di akhir tetap Salma yang memilih.
Tanpa ragu Salma semangat menulis dan Fokusnya buyar ketika. Ibnu datang, makan siang dengan makanan yang dia bawa. Lalu masuk ke kamar bersih-bersih dan lanjut ke meja kerjanya. Kemudian mengunci pintunya itu.
Kaka yang tahu hanya diam, karena momentanya terlalu panas. Sampai-sampai Kaka nggak tahu kapan menjadi dingin. Kaka pun sampai melamun teringat akan sikap Ibnu itu, karena terlalu menyakitkan sekali. Salma pun berusaha bertahan sekuat tenaga, apalagi tinggal sedikit lagi akan melahirkan bayi Ibnu.
Hingga Salma berkata sesuatu di depan ruang kerja Ibnu. Ibnu hanya diam sejenak lalu membuka pintu dan meminta Salma berbicara di dalam. Salma tanpa banyak basa-basi langsung to di point dan sampai Ibnu bertanya sekali lagi.
"Lo yakin dengan apa yang lo minta?"
"Yakin! gue pengen ulang lagi semuanya masa-masa indah kita tanpa terkecuali selama 6 bulan dari sekarang," jawab Salma dengan percaya diri
"Itu artinya setelah Lo melahirkan dan berapa lama lagi?"
"6 bulan lamanya gimana?"
"Gue nggak yakin tapi, gue akan lakuin yang terbaik sebiasa gue."
"Lalu gue nggak mau sama lo lagi, karena feel gue udah berubah ke lo."
"Entah sejak kapan yang jelas, udah berubah," timpal Ibnu pada Salma
Tak lama, Jessica mengetuk pintu ruang kerja Ibnu. Ibnu langsung membuka pintunya dan menyuruh Jessica membawa pergi Salma dari sini. Jessica pun membawa Salma pergi dan kembali ke kamar tamu rumah Salma.
Kaka langsung ke ruang kerja Ibnu untuk tahu apa yang terjadi, karena Kaka sangat penasaran akan kelanjutan hubungan Ibnu juga Kaka. Tak lama, keduanya ada di cafe. Ibnu merasa sangat berat melakukan apa yang di minta, karena masih cinta dan semua yang di minta akan di lakukan. Jika Ibnu tidak membuat hidup Salma menderita.
Itu saja yang terucap dari Ibnu yang tertunduk lemas, Kaka pun berniat memberitahu setelah tahu Ibnu merasa bingung karena, akan membawa kenangan yang akan sulit di lupakan baginya juga Salma nanti.
"Lo yakin nggak mau bilang sekarang kenapa melakukan ini semua?" tanya Kaka pada Ibnu
"Gue nggak sanggup melakukannya."
"Gue akan bantu lo tapi, gue nggak yakin. karena Salma pasti akan terguncang."
"Terima kasih ya, lo pulang aja. Besok ke rumah lagi,"ucap Ibnu pada Kaka
Kaka pun melambaikan tangan dan Ibnu masih di cafe yang nggak jauh dari rumah Salma. Kaka terkadang, sedih jika mengingat Salma melamun usai Ibnu membuat ulah. Kaka yang kali ini tidak peduli dengan kondisi di sekitar, akan tetap mengatakannya. Untuk itu, Kaka mencoba mengatakan pada Jessica. Karena, Jessica sangat marah pada Ibnu.
10 menit kemudian, Kaka sampai di rumah. Kaka langsung mencari Jessica dan ternyata Jessica mandi sementara Salma asik menulis dan berulang kali membaca ulang ceritanya. Katanya agar cepat sempurna dan sang editor bisa mengulas tulisan Salma di Web Novel.
"Jessica sudah dari tadi mandi? atau baru saja, Salma?"
"Nggak tahu deh Ka, oh ya. Lo bantu gue setelah ini. Anterin gue ke pengacara gue."
"Buat apa, gue mau lakuin pembatalan nikah sama Ibnu."
"Lo nggak mau cerai aja."
"Buat gue, sudah nggak anggap dia siapa-siapa gue lagi."
"Aduh, jadi begini sih," ucap Kaka dalam hati
"Sal! gue mau ngomong sesuatu sama lo."
"Lo mau ngomong soal Ibnu gue nggak peduli lagi," ucap Salma pada Kaka
"Tapi, dengerin gue please."
"Ok, ada apa?" ucap Salma sambil menyimpan tulisan yang sudah di tabung oleh Salma dan Laptopnya pun di matikan.
"Jadi, Ibnu nggak benar-benar mau meninggalkan lo. Dia lakukan itu karena dia nggak mau lo menderita lagi. Apalagi sepanjang pernikahan yang ada lo menderita. lebih baik Ibnu ngelepasin lo," ucap Kaka dengan hati-hati
"Cerita yang bagus sayang, tapi lebih bagus lagi kalau nggak usah bahas Ibnu lagi," ujar Jessica tiba-tiba
"Gue beneran sayang, gue sudah save vidoe dia saat berbicara seperti yang gue bilang ke kalian."
Kaka pun menunjukkan video yang Ibnu pun tak pernah tahu kalau di rekam oleh kaka diam-diam. Di dalam video pun terlihat, terdengar kalau Ibnu memang sengaja begitu agar berpisah dengan Salma dengan berat tapi, demi masa depan Salma.