"Kaka lo kok diem aja? ada anak buah boy?" tanya Mark
"Nggak kok, hanya teringat sesuatu saja," jawab Kaka sambil melihat lagi ke sekeliling.
"lo Miran? lihat ada anak buah Boy?"
"Belum ada, By the way Jessica baik-baik aja kalau ikut nyamar Salma."
"Gue tahu lo pasti kepikiran, tapi dia perempuan yang kuat juga tangguh," jawab Kaka sambil melihat sekitar
Tak berapa lama anak buah Boy mendekati kursi yang di duduki penyamar suruhan para Bodyguard. Lalu Si penyamar segera berdiri untuk pergi ke tempat yang sudah di rencanakan para Bodyguard.
Penyamar segera pergi dengan tergesa-gesa agar anak buah Boy masuk dalam perangkap para Bodyguard tapi, ternyata nggak mudah karena banyaknya anak buah Boy di rasa Kaka juga Miran Imbang sehingga, Kaka berusaha memutar otak untuk penyamar bisa kabur dan yang di tangkap Kaka atau Miran.
Beberapa menit kemudian, entah kejadian apa dengan anak buah Boy. Tiba-tiba anak buah Boy tidak melihat penyamar yang sedang kabur ke gang dan sedang menunggu mobil Jessica lalu pergi. Sementara itu, Miran di tangkap. Kaka juga lainnya segera ke tempat yang aman sambil menjaga Jessica yang membawa penyamar itu pergi.
Tak lama Jessica pun sampai di tempat yang sudah di tempat yang sudah di rencanakan. Sementara Miran pun sudah sampai di tempat Boy, Boy pun kaget juga tak menyangka kalau akan di jebak dan Miran pun memberi tawaran pada Boy. Boy tanpa pikir panjang mengiyakan yang di sampaikan oleh Miran.
Miran pun menuruti yang di minta Boy, Salma yang di hubungi video call. Grogi juga bingung harus bagaimana dan Boy berusaha mencairkan suasana yang ada. Akhirnya suasana cair dan keduanya mengobrol dengan santai. Meskipun begitu, Boy tak bisa menyembunyikan apa yang di rasa sukanya bertemu dengan Salma. Senyumnya sumringah juga sedikit terlihat ada yang di sembunyikan, Salma pun segera waspada dan Boy lanjut berbicara. Hingga Miran di hadapkan di depan video call lalu Miran di lucuti semua Kamera tersembunyi kemudian Clip on terlebih lagi tangan Miran di ikat ke kebalakang, kedua matanya di tutupi oleh kain hitam. Mulutnya tadinya di lakban tapi terbuka.
"Salma! jangan hiraukan gue. lo harus hati-hati sama dia."
"Sekali jahat akan selamanya jahat!," timpal Miran dengan berusaha melepaskan ikatan di tangannya itu
"Miran! lo temen gue, nggak mungkin gue nggak mikirin lo. Lo harus baik-baik saja ya, please demi gue," ujar Salma dengan percaya diri
"Waa dua orang baik saling mensupport, lo nggak usah hiraukan gue dan nggak mungkin gue nggak hiraukan lo," kutipan bagus dapat dari buku mana lo Salma?"
"Dengar ya! Lo boleh selamat kemarin tapi, sekarang nggak akan! , guys bawa salma ke gue," ucap Boy pada Polisi yang ada di Apartemennya Salma dan ternyata itu polisi gadungan dan yang asli telah di lumpuhkan oleh Boy beberapa menit sebelumnya."
Kaka juga Mark kesal dan terlebih lagi Jessica marah besar dan tanpa di duga Jessica seperti kesetanan dan menemukan ide tiba-tiba. Sementara itu, Salma juga Ibnu di bawa ke tempat Boy dengan mata tertutup, tangan pun di ikat ke belakang. Mobil yang di lajukan anak buah Boy tak terkendali kecepatannya, terkadang membuat Salma terbentur ke kaca mobil atau bagian mobil yang lain. Sehingga teriakan kesakitan sesekali keluar dari Salma.
Lalu Ibnu yang masih pingsan belum juga sadarkan diri, Hingga Salma yang masih sadarkan diri merasa mobil yang di kendarainya berhenti dan entah apa yang terjadi , Salma merasa lemas tak berdaya.
Di lain tempat Jessica yang marah besar, melancarkan rencananya dan segera menghubungi Mark juga Kaka untuk menyusul mereka berdua lalu nekat menyelamatkan Salma juga Ibnu.
Baju feminim Jessica pun kini berganti menjadi Baju ala Tom rider lalu Rambutnya yang sudah ikat setengah. ikat semua seperti Ikatan ekor kuda, dan Kendaraannya pun berubah. Dengan tenang juga sigap, Jessica melajukan kendaraannya dengan kecepatan di ambang batas tidak normal sekitar 90 Km. Jessica sendiri ketakutan tapi, semesta serasa mendukung apa yang di lakukan sehingga jalanan sepi jadi apa yang di lakukan Jessica aman meskipun Jessica sendiri ketakutan.
"Tut... tut... ," suara berdering dari gawai Kaka yang belum di angkat
"Halo Assalamualaikum sayang, ada apa? kamu aman, di mana?"
"Waalaikumsalam, sebelumnya aku minta maaf kalau nanti apa yang akan kamu dengar akan terdengar gila tapi, aku nggak bisa lihat teman kita terluka karena rencana gagal kita sayang," ucap Jessica dengan berbicara sedikit bergetar
"Ada apa sayang? kamu ngelakuin apa? cepat bilang!"
"Aku kan selamatkan Ibnu juga Salma, oh ya kamu di mana sayang? aku jemput dan ayo kita selamatkan Salma juga Ibnu,"ucap Jessica dengan percaya diri
"Selamatkan Ibnu juga Salma? dengan apa dan bagaimana?"
"Sayang, aku nggak banyak waktu. Kasih tahu sekarang dan kamu akan segera tahu akan hal itu."
"Aku di SPBU dekat cafe Amore, Kamu pakai mobil sewaan kan?"
"Nggak sayang, nanti kamu juga tahu," suara terputus tiba-tiba oleh Jessica
"Nggak sopan! nggak ucapin salam, Mark? kira-kira, Jessica mau apa ya?"
"Oh ya? Safa mana ya?" tanya Mark pada Kaka dan Mark baru saja ingat
Mark langsung menghubungi Safa dan Safa menjawab kalau berada di tempat yang aman. Safa pun berbalik bertanya dimana Jessica berada, karena clip on juga Camera tersembunyi sudah tidak dapat terdeteksi lagi. Lalu tak berselang lama dari teleponan Safa, Jessica datang dengan membawa Truck dan membunyikan klaksonnya lalu keluar ke jendela Truck tersebut dan Kaka tak berhenti mengucap Istigfar lalu meminta berhenti untuk berbicara.
Jessica pun menuruti suaminya Kaka itu, Kaka memarahi habis-habisan Jessica. Mulai dari pakaiannya yang you can see juga tipis terlebih lagi memakai celana pendek. Jessica yang di marahi Kaka hanya terdiam dan interupsi untuk berbicara kalau lebih baik sekarang selamatkan Ibnu dan Salma. Memarahinya nanti saja, Kaka setuju untuk urus Ibnu juga salma kalau Jessica memakai pakaian yang sopan.
Jessica pun memakai baju seebelumnya meskipun tidak cocok dengan kendaraan yang di pakai sekarang. Meskipun begitu, Kaka yang kini mengendarai Truck yang telah di bawa oleh Jessica sebelumnya. Jessica yang tadinya semangat menolong Ibnu dan Salma berubah menjadi malas, karena dari tadi Kaka mengomel. Lalu Jessica malah di bawa ke tempat sembunyi Safa dan tidak di ijinkan untuk ikut menolong Ibnu juga Salma.
Jessica pun hanya bisa menuruti sambil malas berjalan juga Menjadi kesal sendiri melihat Kaka yang begitu. Meskipun begitu Kaka tetap meminta tolong pada Jessica jika Kaka tidak kembali, Jessica harus segera menolongnya.