"Lo curiga nggak sih sama mereka bertiga?" tanya anak buah Boy
"Curiga gimana?"
"Dia kandidat yang bagus dan nggak mungkin nggak ada maksud tertentu. Bisa jadi dia mata-mata dari Salma. Apalagi body guardnya tiba-tiba hilang."
"Iya ya, kita awasin saja kalau gitu," ucap salah satu anak buah Boy.
Di lain tempat ke tiga body guard kembali ke Apartemen yang mereka bertiga tinggal. Mereka bertiga pun membicarakan kelanjutan strategi mereka selama nanti test di tempat Boy. Selain itu para body guard sibuk dengan urusan pernikahan mereka kecuali Miran.
Tak lama, Miran tiba-tiba memikirkan awal mula bertemu dengan Jessica. Saat itu ada acara Dubes dan Jessica datang untuk mewakili Ayahnya untuk datang. Berawal dari situlah mereka berdua bertemu dan saling suka pada pandangan pertama. Kencan pertama sayangnya gagal karena, Miran yang tiba-tiba harus bertugas. Hingga kencan mereka berdua pun hanya bisa di hitung oleh jari dan berlangsung hanya 2 jam atau paling lama 2 hari. Untuk mereka berdua quality time seperti itu sudah cukup baginya.
"Bengong aja lo miran! , mikir apaan?" tanya Mark kepada Miran dan Mark kini sudah mulai lancar Bahasa Indonesia.
"Mikir mantan gue yang dulu," ucap Miran sambil ke tempat tidurnya
"Sudah ngantuk lo?"
"Lumayan, tapi mantan lo. Gue dengar calon istri gue ya? alias bekas lo sekarang jadi milik gue." ucap Kaka tiba-tiba sinis
"Kaka tumben lo ngomong kasar gitu, tenang bro."
"Soalnya gue nggak nyangka kalau lo bisa setega itu sama perempuan."
"Gue dengar juga kalau lo sempat suka sama Bu Salma ya? tapi akhirnya ketahuan kalau Bu Salma itu sudah menikah. Benar-benar nggak tahu diri ya lo."
"Sudah bully gue? gue harus tidur lebih dahulu," timpal Miran pada Kaka
"Oh, sweet dream ya. Kalau bisa sih."
"Kita satu tim, kalau nggak kompak gimana nanti?" timpal Mark pada kedua temannya itu
"Sssttt berisik, bisa jadi mereka dengar semua."
Keesokan harinya, Salma juga Safa tidak bisa diam di Apartemen. Sesekali Safa melihat jam tangannya juga Salma berulang kali melihat ke jendela. Sementara Ibnu, terus meminta polisi mengawal di sekitaran tempat mata-mata tinggal. Hingga Ibnu pun tahu kalau Miran juga Kaka sempat tidak akur satu sama lain.
Tak lama Jessica datang ke Apartemen Ibnu dan menerima kabar kalau anak buah Boy sedang curiga. Untuk itu, Jessica meminta Kaka kembali ke sini atau sembunyi dahulu di tempat Miran. Sementara itu, Jessica menyiapkan apa saja yang perlu di bawa di rumah Miran.
Tiba-tiba Kaka mengabari kalau sekarang mereka sedang kejar-kejaran dan perlu bantuan. Jessica juga Ibnu segera menelepon polisi yang telah bersembunyi di sekitar tempat anak buah Boy sembunyi.
"Sayang! kamu harus sembunyi di tempat Miran dulu ya?"
"Percaya sama Miran ya? jangan cemburu kamu pikir ya," timpal Jessica sambil melihat ke sekitar karena Jessica malu.
"Iya, doain aku juga yang lain aman di tempat Miran ya."
"Jessica, kaka always fight with Miran. I am so dizzy," ucap Mark pada Jessica
" Just few month, please Mark help us ok," jawab Jessica sambil menyengir
"I am not sure but i am try the best,". ujar Mark
"Alhamdulilah kita sampai di tempat Miran, kamu ke sini kapan Sayang?"
"Sebentar lagi dan kalian semua waspada ya, gue takut kalian kenapa-kenapa,"ucap Jessica dengan mengambil kunci mobil dan membeli kebutuhan untuk mereka bertiga selama di tempat Miran.
Jessia pun membeli kebutuhan ke tiga body guard, semua kebutuhan laki-laki untuk jangka panjang sama semua. Kebutuhan mandi, makan juga pakaian. Lalu semuanya sama rata jumlahnya, ukurannya, juga warna.
Lalu Jessica memilih bahan makanan, mulai dari yang frozzen food hingga bahan mentah untuk memasak. Jessica beli bahan mentah untuk memasak karena, Miran pandai memasak dan saat jadi bodyguard. hal dasar memasaklah yang di ajarkan oleh guru Miran, lalu Jessica bingung jika ingin menghubungi mereka harus pakai apa. Akhirnya terpikirkan untuk menulis surat lewat burung yang miran telah latih selama ini. Pasti burung itu masih bisa.
Belanja kebutuhan ke tiga body guard telah selesai, hingga Jessica segera berangkat. Tapi saat akan berangkat, Salma juga Safa tiba-tiba datang dan ada di luar mobil. Meminta Pada Jessica untuk ikut juga untuk melihat keadaan body guard. Jessica pun menuruti dengan satu syarat jangan sampai kepergian kita di pergoki mata-mata Boy dan harus tetap waspada.
Selama perjalanan ke tempat Miran, Salma menceritakan Miran yang kasian juga bangga mengenalnya. Kasian pada Miran karena Miran sosok laki-laki yang baik tapi sayangnya kurang beruntung soal percintaan. Jessica pun baru tahu kalau Miran sampai sekarang masih sendiri, belum ada perempuan yg mampu membuat cair hatinya yang terlampau kaku itu.
Tiba-tiba Salma berkata kalau" Miran, sudah tidak kaku lagi dan Salma bertanya pada Jessica jika Miran sempat suka pada Salma lalu, sempat berniat akan menikung Ibnu jika Ibnu adalah pacar. Kenyataan pun berkata lain kalau Ibnu nyatanya adalah suami Salma. Sejak saat itulah Miran terpukul dan sedang berusaha untuk tegar.
Tak lama sampai di tempat Miran dan Miran ternyata di luar lalu Jessica hanya terdiam ketika melihat otot-otot kekar Miran. Sementara Miran tak pedulikan tingkah Jessica itu, sesaat Kaka keluar juga dan memakai kaos yang sama dan begitu melihat Jessica . Jessica di bawa masuk dengan di gendong, sementara Salma juga Safa hanya bisa terdiam sejenak. Mark yang kaget dengan Kaka yang mengendong, hanya bisa menggoda Kaka yang cemburu lalu Mark tersenyum jahil pada Kaka.
Kaka tak peduli akan apapun yang di katakan Mark, lalu menaruh Jessica di sofa Miran. Seketika Jessica teringat akan masa lalu di sini meskipun hanya beberapa kali ke mari. Lain dengan Salma, Salma langsung bertanya gimana persembunyian kalian benar-benar aman di sini atau tidak. Kata Miran juga Mark aman, terlebih polisi yang biasa mampir kemari. Hari ini pun kemari dan meminta Miran juga lainnya berhati-hati.
"Terima kasih ya atas bantuan kalian semua," ucap Salma pada body guardnya itu
"Oh ya, bisa bantu gue bawa semua keperluan kita- kita?" tanya Miran pada body guard yang lain.
"Bisa kok," jawab bersamaan Salma, Safa juga Jessica.
"Eh, bukan kalian yang bantu gue, para laki-laki lah. kalian bertiga duduk saja ya," ucap Miran
Para wanita nggak mau, karena merasa bisa melakukan dan ingin cepat selesai melihat berantakan barang yang ada di mobil ini. Lalu Kaka juga Mark yang mengambil alih dan para wanita pun di suruh bersih -bersih rumah Miran ini