Akhirnya, para wanita selesai membantu para laki-laki. Hingga mereka semua ikut makan, Mereka pun membicarakan awal mula menjadi body guard. Sampai cerita berlanjut pada Miran, Awal mula menjadi Bodyguard di Dubes Australia. Karena dulunya Miran anak yang sebatang kara, Dia di tinggal Ibunya entah kemana dan Ayahnya sakit setelah beberapa tahun kebelakang ini.
Sesaat membuat teringat rumah saudara Miran yang mereka berdua sempat kunjungi, Miran sangat di sayang oleh keluarganya itu. Tapi, malah buat Miran mereka begitu setelah Miran bantu kehidupannya. Meskipun begitu Miran tak mengapa karena kapan lagi bisa membantu keluarga sendiri, terlebih lagi Miran sebatang kara.
Kaka yang melihat Jessica melamun, langung menyenggol lengannya agar tidak melamun lagi.
Usai cerita Miran, Salma juga Safa tidur dan yang lain pun pergi tidur. Lain dengan Miran, Miran malah pergi memancing Ikan di malam hari di sungai.
Sementara Jessica duduk di depan teras sambil melihat bintang di malam hari. Jessica melihat dengan senang dan teringat jaman masih kecil.
Miran datang sambil membawa ikan hasil tangkapannya, Jessica pun langsung masuk ke dalam rumah. Tapi, Miran tiba-tiba berbicara dengan Jessica dan membahas masa lalu berdua.
"Lo masih suka ikan bakar, Jess?"
"Iyalah masih, gue masuk rumah dulu ya," jawab Jessica dengan berhenti sejenak lalu masuk ke dalam rumah.
Malam pun berlalu, menjadi pagi dan malah menjadi siang hari pukul 10 pagi. Jessica terbangun dengan sinar matahari yang masuk ke matanya dan membuatnya silau, lalu Jessica langsung keluar melihat sekitar dan mereka semua sedang sibuk masing-masing. Makanan pun sudah siap juga.
"Maaf ya, gue nggak bantu-bantu kalian," ucap Jessica yang bangun dengan muka bantal
"Gue ke kamar mandi dulu ya."
"Eh Jess, ada Miran di kamar mandi," ucap Safa pada Jessica
"Aduh, pasti lama nih, gue makan dulu aja ya."
"Hapal banget Jess?" tanya Ibnu tiba-tiba datang dari pintu depan
"Mantan gue puas lo!"
Tak lama Miran selesai mandi, merasa ramai sekali di luar dan bertanya ada apa. Lalu Jessica di telepon oleh Ayahnya kalau harus pulang dan fokus untuk pernikahannya. Jessica pun segera berbenah dan dari kejauhan Miran memperhatikan. Kaka pun ikut berbenah karena ingin ikut pergi dari tempat Miran.
Kaka dan Jessica berterima kasih ke yang lain juga ke Miran pemilik rumah. Miran pun berterima kasih dan maaf kalau jamuannya di rumahnya ada yang kurang. Mereka berdua pun pergi lalu, dalam perjalanan. Kaka merasa lega juga tak menyangka akan segera menikah dengan Jessica.
Sementara itu Salma mulai bosan dan Miran menghampirinya untuk mengajak Salma jalan-jalan.
Salma yang tak mau, hanya melihat tv dan baru sadar kalau telat datang bulan. Hingga Ibnu membawa Salma ke Dokter, ternyata benar kalau Salma hamil sudah 2 bulan lamanya. Semuanya ikut senang dan bahagia.
Esok harinya Jessica sibuk bangun pagi dan sibuk memilh undangan juga contoh baju pengantin yang Jessica suka. Sementara, Kaka sibuk memantau para anak buah Boy. Hingga Kaka mendapat surat kaleng yang tak lama ada di depan rumah Kaka.
"Dasar! nggak kapok-kapok, ngajak ketemuan di cafe segala," ucap Kaka saat membaca surat kaleng dan melapor pada Ibnu
"Halo Kaka? ada apa?" tanya Ibnu pada Kaka
"Pak Boy mau ketemu Pak sama Bu Salma, kita harus segera bergerak pak."
"Iya, terima kasih infonya."
"Lakukan yang harus lo lakuin ya," ujar Ibnu pada Kaka
"Siap! tapi saya sambi urus nikah saya ya," ujar Kaka
"Iya, kalau butuh apa saja jangan sungkan bilang sama saya ya, oh ya, Apartemen lama buat kamu aja ya," ujar Ibnu tiba-tiba
"Nggak perlu Pak, Pak Ibnu sudah banyak bantu saya secara nggak langsung," jawab Kaka sambil segera melakukan yang harus di lakukan.
Ibnu pun hanya terdiam dan mengirim kunci Apartemen ke Jessica. Jessica sendiri kaget dengan pemberian hadiah Apartemen, Jessica pun melakukan hal yang sama yaitu menolak tapi Ibnu tetap mau memberikan dan terima saja lebih baik.
Sementara, Safa dan Mark saling bermesaran hingga Miran muak dengan apa yang di lihat. Lalu segera pergi memancing di sore hari. Tak lama, Miran menerima telepon dari Dubes kalau Kaka akan bertemu anak buah Boy sendiri dan Dubes rasa butuh Miran juga Mark untuk membantu, meskipun Dubes tahu akan ada sedikit adu mulut keduanya.
Miran pun hanya bisa menghela nafas panjang lalu segera berangkat sambil memberitahu yang lain.
Lalu Safa, Mark juga Miran segera ke tempat yang di tuju oleh Kaka. Sampai di tempat yang minta, Miran juga Mark melihat Kaka sedang berantem. Segera Mark juga Miran membantu Kaka berantem dengan anak buah Boy.
Tak lama, Boy datang di hadapan Mark, Miran juga Kaka dan ternyata Boy menelepon Salma yang masih sembunyi. Di dalam teleponnya, Boy masih meminta kedatangan Salma dan meminta jangan bawa Ibnu Karena ada atau tidak ada. Tak akan membawa perubahan apapun. Entah mengapa, Salma langsung menjawab dan langsung berkata iya pada Boy tapi ternyata Salma akan membawa Intel yang akan membantunya nanti di tempat yang di tuju.
Beberapa menit kemudian, Para BodyGuard di sekap oleh para anak buah Boy dan Boy sendirian yang ada di luar taman menunggu Salma datang. Boy tampak berpakaian rapi, juga tak seperti biasanya. Kini yang sudah sembuh 100% terlihat lebih tenang juga lebih baik dari sebelumnya. Salma 10 menit kemudian pun telah datang, bersama para intel yang telah bersembunyi di berbagai tempat.
Sekarang, hanya ada Salma dan Boy. Boy menatap Salma masih sama penuh dengan cinta yang berubah menjadi obsesi. Tapi, dari sorot mata sayu Boy terlihat kalau Boy sedih juga merasa iba pada Salma.
"Hai! apa kabar cantik?" Sapa Boy sambil duduk di kursi taman
"Lama ya nggak ketemu, Lo sehat sekarang?"
"Iya setelah usaha gue yang pengen sembuh,"ucap Boy dengan percaya diri
"Baguslah, mana Bodyguard gue?"
"Tenang mereka semua aman, asal lo mau makan malam setelah ini untuk membicarakan apakah lanjut teror ini atau lo mau menyudahi?"
"Karena jelas, gue yang menang."
"Iya, lo boleh senang tapi jagoan menangnya belakangan kan," ucap Salma pada Boy
"Jadi, lo percaya diri bakalan menang?"
"Ya, karena bukti sudah ada."
"Tapi, nggak ada yang di sini buat bantu lo!" ucap Boy pada Salma.
"Ada kita," ucap para body guard dan intel yang tersisa. karena para intel berkelahi dengan anak buah Boy saat Salma juga Boy bertemu.
"Wah, kemajuan ya kalian semua berhasil tapi gue masih kasih tawaran makan malam sama gue," ucap Boy sambil menekan tombol di jam tangannya tiba2 helikopter datang dalam hitungan detik.
Semua orang yang ada di situ kaget tapi, intel sempat menghubungi polisi udara yang ada di tempat tinggal Miran untuk mengejarnya. Hingga terjadilah kejar-jejaran di udara.